200 likes | 601 Vues
8B/10B ENCODING. Panji (26401144) Henry Raharjo (26402180) Oh Hwie Hong (26402186) Irwan Siswandi (26402187) Arief Kurniawan (26402212). 8B/10B ENCODING. Definisi: Mengubah 8bit data (256 unik word data) dengan tambahan 12 spesial karakter (“K”) menjadi 10 bit data/symbols.
E N D
8B/10B ENCODING Panji (26401144) Henry Raharjo (26402180) Oh Hwie Hong (26402186) Irwan Siswandi (26402187) Arief Kurniawan (26402212)
8B/10B ENCODING Definisi: • Mengubah 8bit data (256 unik word data) dengan tambahan 12 spesial karakter (“K”) menjadi 10 bit data/symbols
8B/10B ENCODING Karakteristik • Cocok untuk local area network yang memiliki kecepatan tinggi • Cocok untuk computer links, dan serial data link • DC balanced • Transition Density Clock Recovery • Mampu mendeteksi banyak error
8B/10B ENCODING DISPARITY • Memartisikan input byte menjadi 5-bit dan 3-bit sub-blocks • Yang kemudian akan diubah menjadi 6-bit dan 4-bit blocks secara berurutan • 5-input bit didefinisikan sebagai : A, B, C, D, E (A sebagai LSB) • 3-input bit didefinisikan sebagai : F, G, H (F sebagai LSB) • Awalan D atau K digunakan untuk membedakan data dan spesial karakter
8B/10B ENCODING DISPARITY (cont.. ) • Selisih dari jumlah bit-0 dan bit-1 dalam block • Nilai positif dan negatif menunjuk kepada jumlah bit-1 terhadap bit-0 dan sebaliknya • 0 jika terdapat lima bit-0 dan lima bit-1 • +2 jika terdapat enam bit-1 dan empat bit-0 • -2 jika terdapat enam bit-0 dan empat bit-1 • Running Disparity : record dari Disparity yang berisi kumpulan data yang sudah di-encode sebelumnya
8B/10B ENCODING DISPARITY (cont..) • Running disparity pada tiap akhir symbol/block harus selalu +1 atau –1 • Untuk itu, encoder akan melacak running disparity. • Bila dihasilkan zero disparity, running disparity tidak akan diubah • Bila dihasilkan non-zero disparity, encoder akan meng-encode data seperti yang ditukar oleh running disparity (e.g. [ +1 + (-2) = -1] atau [ -1 + (+2) = -1 ])
8B/10B ENCODING Clock • Encoder benar-benar synchronous terhadap clock port-nya • Semua input port memiliki waktu setup yang direferensikan pada clocknya • Semua output portnya juga synchronous terhadap clock
8B/10B ENCODING Clock Enable • Adalah sebuah optional input yang digunakan untuk menjembatani clock input kepada encoder • Bila sebuah encoder memiliki CE(Clock Enable) Port, maka clock input akan dijembatani oleh CE input dan transisi pada clock port tidak akan memiliki efek kecuali CE input Active(logic 1)
8B/10B ENCODING Data Input Bus – DIN<7:0> • Menyediakan data yang akan di-encode menjadi symbols • Bila KIN inactive, sebuah data symbol akan dihasilkan • Bila KIN active, sebuah special character akan di-encode, DIN input akan memetakannya menjadi special character yang dimaksud • Tiap pin bus harus dibawa ke valid logic level • Bila word data kurang dari 8 bit akan di-encode, maka DIN yang tak terpakai harus dibawa juga ke valid logic level
8B/10B ENCODING Command Input – KIN • Digunakan untuk membedakan antara hasil encoding dari data dan special characters • Bila KIN inactive, input dari DIN Bus akan di-encode menjadi data symbol yang merepresentasikan satu dari 256 permutasi yang mungkin dari DIN • Bila KIN active, sebuah special character sesuai dengan DIN input akan di-encode
8B/10B ENCODING Data Output Bus – DOUT <9:0> • Adalah output symbol yang sudah di-encode • DOUT akan menyimpan data yang sudah di-encode oleh DIN dan KIN input • Tergantung juga pada running disparity
8B/10B ENCODING Force Disparity – FORCE_DISP • Optional input, jika ada, FORCE DISP digunakan untuk meng-override running disparity internal dari Encoder • Bila active(logic 1) DIN/KIN input akan di-encode berdasarkan running disparity • Input ini dapat digunakan untuk memaksa paket data untuk mulai dengan disparity yang diberikan
8B/10B ENCODING Disparity Input – DISP_IN • Optional input, diminta ketika FORCE_DISP ada • DISP_IN dapat digunakan untuk mengontrol running disparity terhadap input byte data / special character mana yang di-encode • Bila di-encode menggunakan positive running disparity, maka DISP_IN harus diset tinggi (logic1) • Untuk negative running disparity, DISP_IN diset low (logic0)
8B/10B ENCODING Force Code • Optional input, dapat digunakan untuk memaksa Encoder untuk menghasilkan data symbol yang sudah dipilih sebelumnya
8B/10B ENCODING Disparity Output – DISP_OUT • Adalah internal running disparity dari 8B/10B Encoder • Bila DISP_OUT output logic 0, maka internal running disparity yang baru adalah negative • Bila DISP_OUT output logic 1, maka internal running disparity yang baru adalah positive