1 / 46

Dr. Dian Leonita , MBiomed DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN DAN REGULASI PENGOBATAN TRADISIONAL. Dr. Dian Leonita , MBiomed DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT. Obat herbal.

sef
Télécharger la présentation

Dr. Dian Leonita , MBiomed DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN DAN REGULASI PENGOBATAN TRADISIONAL Dr. Dian Leonita, MBiomed DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  2. Obat herbal Penggunaan pengobatan herbal tidak hanya sekedar mengganti obat kimia dengan tanaman alami, tetapi termasuk sebuah pendekatan berbeda dalam rangka peningkatan kesehatan dan memperbaiki tidakseimbangan dalam tubuh. (Herbal Remedies)

  3. DEFINISI OBAT TRADISIONALUNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992 Semuabahanatauramuanbahanberupa, bahantumbuhan, hewan, mineral, sediaansarian (galenik), ataucampurandaribahan-bahantersebut yang secaraturuntemuruntelahdigunakanuntukpengobatansecarapengalaman.

  4. Pasal 61: (1) Masyarakatdiberikesempatanyg seluas-2nya utkmengembangkan, meningkatkan & menggunakanpelayanankestradisionalygdptdipertanggung-jawabkanmanfaatdankeamanannya. (2) Pemerintahmengaturdanmengawasipelayanankesehatantradisionalsebgmndimaksudpadaayat (1) dg didasarkanpadakeamanan, kepentingandanperlindunganmasyarakat PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL(UU RI no 36 Thn 2009 tentang KESEHATAN)

  5. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL(UU RI no 36 Thn 2009 tentang KESEHATAN) Pasal1 Butir 16: PelayananKesehatanTradisionaladalahpengobatandanatauperawatan dg caradanobatygmengacupadapengalamandanketerampilanturuntemurunsecaraempirisygdptdipertanggungjawabkandanditerapkansesuai dg normaygberlakudimasyarakat

  6. Pasal 47: UpayaKesehatandiselenggarakandlmbentukkegiatan dg pendekatanpromotif, preventif, kuratifdanrehabilitatifygdilaksanakansecaraterpadu, menyeluruhdanberkesinambungan

  7. Pasal 59: (1) Berdasarkancarapengobatannya, pelayanankesehatantradisionalterbagimenjadi: a. PelayananKestradygmenggunakanketrampilan&, b. PelayanananKestradygmenggunakanramuan (2) PelayananKestraddimaksud pd ayat (1) dibina & diawasiolehPemerintah, agar dptdipertanggungjwbkanmanfaat & keamanannyasertatidakbertentangan dg norma agama (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacara & jenispelayanankestradsebgmndimaksud pd ayat (1) diatur dg PeraturanPemerintah

  8. Terselenggaranyapelayanankesehatantradisional yang dapatdipertanggungjawabkanmanfaatdankeamanannyasertatidakbertentangan dg norma agama TUJUAN

  9. TAHAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INTEGRASI DLM SISTEM YANKES (Pola Intergrasi) NORMATIF FORMATIF INFORMATIF (Pola Toleransi) • TERBUKTI SCR ILMIAH • (Bermanfaat, Amandan • Dapatdipertggjwbkan) • STANDAR BAKU • (Obat, Cara Pengobatan, • KurikulumPelatihan, • FasilitasKesehatan • AMAN • MANFAAT • RASIONAL • (Uji Coba dlm • Jar. Yankes) • TRANSFE • RABALE • (scr empiris) DIKEMBANGKAN TERSENDIRI (Pola Tersendiri) RAMUAN KETRAMPILAN • IZIN • Standar masukan (tenaga, sarana yg aman dan bersih serta dana) • Standar proses : • -Tindakan sesuai • dengan standar • Standard keluaran • - Efek samping • - Komplikasi • - Kematian IZIN (Dinkes Kab/Kota) – STPT/SIPT Standar proses: - Tindakan sesuai dengan standard Standar keluaran: - Efek samping - Komplikasi - Kematian WAJIB DAFTAR (DinkesKab/Kota) – STPT Standar keluaran: - Efeksamping - Komplikasi - Kematian 9

  10. PRINSIP PENYELENGGARAAN YANKESTRAD • Aman, bermanfaat dan dapat dipertanggung jawabkan • Tidak bertentangan dgn norma, etika dan agama • Setiap battra harus terdaftar dan Dinkes Kab/Kota • Battra wajib membuat pencatatan & melaporkan kegiatannya setiap 3 bulan ke Dinkes Kab/Kota • Battra hanya dapat memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dgn tempat pelayanan, jam praktik, metode pelayanan, keahlian dan gelar yg sesuai dg STPT dan SIPT yg dimilikinya • Battra wajib meningkatkan keilmuan, keterampilan dan pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan • Sanksi: teguran lisan, tertulis, pencabutan STPT/SIPT, pidana

  11. FAKTA DAN DATA • 10 % dariObatkimiasintetis yang digunakanuntukmenyembuhkanpenyakitmenyebabkanefeksamping (side effect)” (Dr. Paavo USA) • Banyakkerusakan yang seriuspadaindividu yang menggunakanobatsintetis (Limits to Medicine; 1926)” (Dr. Ivan Illich) • Pengobatan modern denganobatsintetisbukanlahpengobatan yang mengandungcara yang baikdalammengobatisuatupenyakit” (Andrew Well USA) • Tidakbisadipungkiribahwaobatsintetis yang digunakanuntukmenyembuhkan, dalamjangkapanjangmenimbulkankerusakanpadatubuhmanusia.” (Dr. David Palmer Kanada)

  12. Pengobatan herbal merupakansalahsatumetodepengobatantertuadiduniasertamelibatkankuranglebih 80 % komunitaspendudukdunia (WHO). 40 % pendudukdi Indonesia menggunakanpengobatantradisional 70 % beradadipedesaandan 30 % diperkotaan

  13. DATA RISET KESEHATAN DASAR TAHUN 2010 SUMATERA BARAT

  14. Pekerjaan

  15. JENIS JAMU BUATAN SENDIRI

  16. BENTUK JAMU YANG DI GUNAKAN

  17. KEBIJAKAN 0BAT TRADISIONAL NASIONAL (KOTRANAS) 2007 KepMenkes No. 381/MENKES/SK/III/2007 Tujuan: • Mendorongpemanfaatansumberdayaalamdanramuantradisionalsecaraberkelanjutan • Menjaminpengelolaanpotensialam Indonesia agar memilikidayasaing • Tersedianyaobattradisional • Menjadikanobattradisionalsebagaikomoditiunggul

  18. Pengembangan bahan Obat dari Alam Standarisasi Ekstrak / Krud / Isolat Obat dari Bahan Alam Simplisia • Standarisasi : • Proses - Kimia - Fisika - Mikrobiologi Pasca Panen Produk Bahan Alam Terstandar Budidaya

  19. PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM • JAMU • OBAT HERBAL TERSTANDAR • FITOFARMAKA

  20. KRITERIA JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA Jamu adalah sedian obat herbal Indonesia (Indonesian Herbal Medicines) yang keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun menurun berdasarkan pengalaman (empiris). Bentuk sediaan Jamu sebagaimana asalnya yaitu berupa serbuk, pil, cairan, dan sejenisnya. Obat Herbal Terstandar adalah sedian obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah yaitu dengan uji pra-klinik. Bentuk sediaan Obat Herbal Terstandar biasanya berupa bentuk sediaan modern seperti kapsul atau tablet. Fitofarmaka adalah sedian obat herbal Indonesia yang sudah dilakukan uji klinik secara lengkap. Sesuai persyaratan untuk melakukan uji klinik, sebelumnya harus dilakukan standarisasi.

  21. KETENTUAN LOGO JAMU • 1. KELOMPOK JAMU HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN JAMU • LOGO BERUPA : • RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN • DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR. • WARNA LOGO : • HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH • ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO • TULISAN “JAMU” HARUS : • JELAS DAN MUDAH DIBACA, • DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH • ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “JAMU”.

  22. JAMU

  23. KETENTUAN LOGO OBAT HERBAL TERSTANDAR • OBAT HERBAL TERSTANDAR HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” • 2. LOGO BERUPA : • JARI – JARI DAUN ( 3 PASANG ) TERLETAK DALAM LINGKARAN, • DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR. • 3. WARNA LOGO : • HIJAU DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU • WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO. • 4. TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” HARUS : • JELAS DAN MUDAH DIBACA • WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU • WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “OBAT HERBAL TERSTANDAR” .

  24. OBAT HERBAL TERSTANDAR

  25. KETENTUAN LOGO FITOFARMAKA • KELOMPOK FITOFARMAKA HARUS MENCANTUMKAN LOGO DAN TULISAN “FITOFARMAKA” • LOGO BERUPA : • JARI-JARI DAUN MEMBENTUK BINTANG TERLETAK DALAM LINGKARAN • DITEMPATKAN PADA BAGIAN ATAS SEBELAH KIRI DARI WADAH / PEMBUNGKUS / BROSUR • WARNA LOGO : • HIJAU DI ATAS DASAR PUTIH ATAU • WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN WARNA LOGO. • TULISAN “FITOFARMAKA” HARUS : • JELAS DAN MUDAH DIBACA • DICETAK DENGAN WARNA HITAM DI ATAS DASAR WARNA PUTIH ATAU WARNA LAIN YANG MENYOLOK KONTRAS DENGAN TULISAN “FITOFARMAKA”.

  26. FITOFARMAKA UntukdapatdisebutFitofarmaka, obattersebutharusmelaluiujiklinik yang diawalidariuji pre-klinik. Ujiklinikfase I  (20-50 orang),  Ujiklinikfase II (200-300 orang), both efficacy and toxicity. Ujiklinikfase III (300–3.000 orang), Ujiklinikfase 4 ( post marketing drug surveillance).

  27. FITOFARMAKA Butuh waktu 5 – 10 tahun dan dana cukup besar untuk sampai ke FITOFARMAKA (Fitoterapi)

  28. KEAMANAN PRODUK JAMU OBAT HERBAL TERSTANDAR FITOFARMAKA • Tidak mengandung bahan yang dilarang • Uji Preklinik • Uji Teknologi Farmasi • Uji Klinik • POM FF • Tidak mengandung bahan yang dilarang • POM TR • Tidak mengandung bahan yang dilarang • Uji Preklinik • Uji Teknologi Farmas • POM TR

  29. Fitofarmaka • Fitofarmaka • Adalahsediaanobatbahanalam yang telahdibuktikankeamanandankhasiatsecarailmiahdenganujipraklinikdanujiklinik, bahanbakudanprodukjadinyatelahdistandarisasi • Fitofarmakaharusmemenuhikriteria : • Amansesuaidenganpersyaratan yang ditetapkan • Klaimkhasiatdibuktikansecaraujiklinik • Telahdilakukanstandarisasiterhadapbahanbaku • yangdigunakandalamprodukjadi • Memenuhipersyaratanmutu yang berlaku • Memilikimesin-mesin dan peralatandenganteknologitinggi.

  30. 5 FITOFARMAKA YG TERCATAT DI BADAN POM • Nodiar • Rheumaneer • Stimuno • Tensigard Agromed • X-gra

  31. 1. Nodiar (POM FF 031 500 361)Komposisi:Attapulgite 300 mgPsidii Folium ekstrak 50 mgCurcumae domesticae Rhizoma ekstrak 7,5 mg 4. Tensigrad Agromed ( POM FF 031 300 031, POM FF 031 300 041)Komposisi:Apii Herba ekstrak 95 mg 5. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031 300 021)Komposisi:Ganoderma lucidum 150 mgEurycomae Radix 50 mgPanacis ginseng Radix 30 mgRetrofracti Fructus 2,5 mgRoyal jelly 5 mg 2. Rheumaneer (POM FF 032 300 351)Komposisi:Curcumae domesticae Rhizoma 95 mgZingiberis Rhizoma ekstrak 85 mgCurcumae Rhizoma ekstrak 120 mgPanduratae Rhizoma ekstrak 75 mgRetrofracti Fructus ekstrak 125 mg 3. Stimuno (POM FF 041 300 411, POM FF 041 600 421)Komposisi:Phyllanthi Herba ekstrak 50 mg

  32. OBA digunakan dengan alasan-alasan : • Menjaga kesehatan, estetika dan perawatan kecantikan. • Sebagai alternatif jika tindakan medis sudah tidak mampu lagi mengobati penyakitnya. • Sebagai alternatif jika tindakan medis dirasakan lebih menakutkan dan menimbulkan banyak resiko, misalnya operasi, kemoterapi. • Karena alasan ekonomi, terutama pada pengobatan jangka panjang yang diduga akan membutuhkan biaya yang tinggi jika menggunakan pengobatan modern. • Karena mudah diperoleh, tidak membutuhkan resep dokter dan harganya relatif lebih murah.

  33. DAFTAR PERUSAHAAN IKOT DI SUMATERA BARAT

  34. PERANAN DINKES PROVINSI • PERENCANAAN & EVALUASI PROGRAM YANKESTRAD TINGKAT PROVINSI/KB/KOTA • ADVOKASI DAN SOSIALISASI PROGRAM YANKESTRAD TINGKAT PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA • PENINGKATAN PENGEMBANGAN UKBM /BATTRA BAGI MITRA KERJA DAN LP & LS • BIMTEKDINKES PROV KE KAB/KOTA, PUSK BINAAN DLM RANGKA IDENTIFIKASI BERBAGAI POTENSI YAN-KESTRAD & PENINGKATAN PEMANFAATAN TOGA DI UKBM • PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERPADU TERHADAP PENYELENGGARAAN YANKESTRAD • PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN YANKESTRAD

  35. PeluangposisiObatBahanAlam • Dimana obat sintetik serupa belum begitu banyak ragamnya, misalnya sebagai antiviral, imunomodulator, anti-hiperurisemia dan anti-gout, serta urolitas, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa dirasa sangat mahal, misalnya antikanker, antihiperlipidemia, anti-diare, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa banyak mempunyai efek samping yang tidak dikehendaki, misalnya antikanker, anti-inflamasi, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa harus dikonsumsi secara terus-menerus, misalnya untuk mencegah penyakit asma bronkiale, diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain. • Dimana obat sintetik serupa dirasa belum mampu menyelesaikan secara tuntas dalam mengeradikasi penyakit tertentu

  36. Langkah2 yang perludiambil • Peningkatankeamanan, mutudankhasiat OBA untukpengobatansendiridanpengembangan OBA untukpelayanankesehatan formal • Peningkatanmutuprodukdanmutubahanbakudalamnegerimelaluibudidayatanamanobat, menggunakanprosedurstandar, standardisasiekstrakdalamhalkadarbahanaktifnya. • Pengembanganpengaturan tata caradistribusibahanbakutanamanobat dan OBA • Pengembangan pasar OBA dalam negeri dan luar negeri

  37. RENCANA PENGEMBANGAN YANKESTRAD PUSKESMAS

  38. TERIMA KASIH BIDANG INFOKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

More Related