1 / 31

SURVEILANS GAKI

SURVEILANS GAKI. Disampaikan Pada : Pertemuan Pembekalan Surveilans GAKI Kabupaten Semarang 12 Agustus 2014. Surveilans GAKI. Definisi :

Télécharger la présentation

SURVEILANS GAKI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SURVEILANS GAKI Disampaikan Pada : Pertemuan Pembekalan Surveilans GAKI Kabupaten Semarang 12 Agustus 2014

  2. Surveilans GAKI Definisi : Kegiatan Pemantauan Berkala terhadap beberapa indikator GAKI untuk dapat dilakukan Deteksi Dini kemungkinan adanya masalah GAKI agar segera dilakukan Intervensi sehingga keadaan yang lebih buruk dapat dicegah. Memungkinkan tindakan Kuratif-Rehabilitatif penderita

  3. Kegunaan Surveilans • Mengetahui luas dan beratnya masalah pada situasi terakhir. • Mengetahui daerah prioritas yang harus mendapat intervensi. • Memperkirakan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk intervensi. • Mengetahui target sasaran yang tepat. • Mengevaluasi keberhasilan program. • Meningkatkan efektifitas intervensi.

  4. Batasan Prevalensi GAKI sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat

  5. BENTUK INTERVENSI • Intervensi masal (blanket approached) untuk seluruh populasi menurut status endemisitas GAKI (EIU) • Individu penderita GAKI terutama penderita gondok, kretin (TGR & TSH neonatal).

  6. Garam Beriodium • USI (GABUS)  Semua garam mengandung iodium 30-80 ppm. • Monitoring pd semua level: Produsen, Pedagang, dan RT • Cara titrasi: produsen & pedagang grosir. • Cara kualitatif: pedagang eceran dan RT. • Dimonitor 2x/th pada 30-50 % RT • Target yang harus dicapai >90 %

  7. Iodium Urin (EIU) • Indikator paling dini defisiensi iodium. • Lebih sensitif, akurat & obyektif dp palpasi • Paling dianjurkan untuk dimonitor oleh WHO, selain garam. • Diambil pd klp/area sentinel. Kelompok paling rawan (jml penderita defisiensi terbanyak diantara semua klp umur). • Cukup 1x/ 1-2 th thd 300 spl/Kab-Kota • Dapat mengukur keberhasilan program.

  8. Penentuan Sentinel Group • Petakan masalah GAKI berdasar TGR AS (10-12 th; 30-50%; 1 SD  1 Desa). • Susun Kec menurut tingkat endemisitas. • Di Kec. Endemik Berat (sentinel area): tentukan 10% RT  palpasi seluruh ART Atau ambil & periksa urin semua kelompok rawan (WUS, Bumil, An-Sek). • Susun urutan Kelompok UMUR berdasar prev penderita (TGR/UIE) klp umur terbanyak= kelompok paling rawan= Sentinel Group.

  9. Sampling & Analisis Urin • Sampling random 300 org bumil/WUS klp paling rawan untuk diambil urin sesaat. • Frekuensi 1x per 1–2 th. • Kirim ke Lab. dgn prosedur baku, kirim 10% utk pemeriksaan duplo di lab. terakreditasi/rujukan. • Hasil urutkan terendah ke tertinggi • Tentukan nilai median.

  10. Kriteria Epidemiology Penilaian Status Iodium Berdasarkan Median Konsentrasi Iodium Urin Pada Kelompok Rawan

  11. Kriteria Epidemiology Penilaian Status Iodium Berdasarkan Median Konsentrasi Iodium Urin Pada Ibu Hamil

  12. INTERVENSI Kurang iodium berat  USI + KIE + surveilans Kurang iodium sedang  USI + KIE + surveilans Kurang iodium ringan  USI + KIE + surveilans Optimum  USI + KIE + surveilans Lebih (Resiko IIH  USI + KIE + surveilans dlm 5-10 th program). Sangat berlebih  USI + KIE + surveilans (Resiko thd kes lebih luas IIH, autoimun, penyakit tiroid, dll.) Pola pendekatan kesehatan masyarakat (blanket approach)

  13. Gondok Anak Sekolah • Tentukan sampel representatif desa 30-50% pop / LQAS untuk anak sekolah usia 10-12 thn. (1 Desa  1 SD). • Lakukan palpasi 1x/th • Klasifikasikan Desa menurut tingkat endemisitas: Non Endemik, Endemik Ringan, ES dan EB. • Idem: Kecamatan.

  14. lanjutan… • Teknologi tepat guna mudah dan murah dapat dilakukan siapa saja yang mau berlatih. • Data obyektif bila dilakukan oleh palpator terlatih/berpengalaman. • Perhatikan rasio proporsi grade 1 dan grade 2 dalam menyatakan tingkat endemisitas.

  15. Klasifikasi Gondok 11

  16. KriteriaEpidemiologiuntukmenilai Tingkat EndemisitasberdasarkanPrevalensiGondok AnakSekolah

  17. KENDALA (palpasi) • Tingkat ketelitian rendah • Perlu pelatihan & ketelatenan untuk selalu melakukan secara berkala. • Petugas umumnya kurang PeDe. • Sekarang oleh WHO kurang dianjurkan

  18. INTERVENSI Endemik berat  USI + KIE + Surveilans Endemik Sedang  USI + KIE + Surveilans Endemik ringan  USI + KIE + Surveilans Non Endemik  USI + KIE + Surveilans

  19. TSH Neonatal • Penting untuk kabupaten/kota endemik sedang & berat atau pernah dinyatakan endemik berat • Satu-satunya cara untuk mengetahui adanya kretin baru. • Dilakukan pada semua bayi baru lahir.

  20. lanjutan… • Makin cepat terdeteksi makin cepat intervensi makin besar kemungkinan recovery. • Perlu keterlibatan bidan/penolong persalinan. • Menggunakan bercak darah pada kertas saring (blood spot) atau Indeks hipotiroid. • Perlu disiapkan sistem pelaporan dan tindak lanjut.

  21. Periode Kritis dalam Tumbuh Kembang Janin

  22. Bayi Lahir (Neonatus) Kader Bidan di Desa KN1/KN2/NHI richek skor positif neg Dokter Puskesmas REHAB TSH T3 T4 Blood spot DINKES BP GAKI/ Laboratorium RSU Kab Sistem Rujukan Deteksi Dini & Intervensi Kretin Baru dg Indikator TSH Neonatal/NHI)

  23. NHI (Neonatal Hypothyrid Index)

  24. KriteriaEpidemiologiuntukmenilai Tingkat Endemisitasberdasarkan TSH Neonatal

  25. KENDALA (TSH Neonatal) • Kendala geografis: pelaksanaan di lapangan sulit. Tak semua kelahiran dihadiri petugas paramedis. • Belum semua paramedis mengerti atau mampu melakukannya • Ketergantungan reagen produk dari luar negeri • Sistem rujukan yang belum tersedia

  26. INTERVENSI Endemik berat  USI + KIE + Surveilans Endemik Sedang  USI + KIE + Surveilans Endemik ringan  USI + KIE + Surveilans Non Endemik  USI + KIE + Surveilans Pendekatan individu (penderita) kretin baik neonatus maupun usia diatasnya lakukan deteksi dini dan intervensi penderita kretin baru.

  27. KENDALA SURVEILANS • Kurang komitmen Pemda • Dedikasi petugas rendah. • Kurang sarana operasional untuk intervensi. • Dinilai mahal. • Keterbatasan SDM, baik jenis maupun kemampuan. (SpA, Psikolog,Fisioterapis)

  28. KETERPADUAN GIZI KIADALAM SURVEILANS GAKI • Palpasi Pembesaran Kelenjar Gondok Ibu Hamil - Palpasi pada waktu K1-K4 * • Pengukuran Indeks Hipotiroid Neonatus (NHI) - Pengukuran NHI pada waktu KN * • Pemeriksaan Ekskresi Yodium Urin (EYU) - Pemeriksaan sampel urin ibu hamil * • Pemantauan Garam Beryodium - Pemeriksaan kualitatif sampel garam beryod

  29. KETERPADUAN GIZI KIADALAM SURVEILANS GAKI • Kompilasi Data Surveilans Gaky - Rekapitulasi • Analisis Data Surveilans Gaky - Pengolahan dan Analisis Data • Penyusunan Program Intervensi - Penyusunan Rencana Tindak Lanjut dan Intervensi

  30. Bebas GAKIAnak Sehat Ceria TERIMA KASIH

  31. TERIMA KASIH

More Related