1 / 15

ASMA

ASMA. OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt. Patologis.

tal
Télécharger la présentation

ASMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASMA OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  2. Patologis • Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  3. Patologis • Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  4. Penyebab Penyakit Asma • pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  5. Obat-Obat yang Dapat Menyebabkan Asma • Obat inhibitor Prostaglandin (NSAID) • Obat-obat antagonis simpatis yg ß1 (antagonis reseptor beta1, adrenergik), ex: obat hipertensi, obat jantung (propanolol) • Zat-zat hasil industri ex: obat anti serangga. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  6. Tanda dan Gejala Penyakit Asma • Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma! • Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale). • Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin. • Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.. • Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  7. Cara Menghindari Serangan Asma • Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  8. Obat-Obat untuk Asma • Turunan xantin (bronkodilatasi), ex: aminophilyn, theofillyn. • Kortikosteroid (anti inflamasi) ex:prednison, metilprednisolon • Imunosupresan (obat yang menekan reaksi AgAb juga sebagai anti inflamasi) ex:metotreksat • Garam-garam kromolin (profilaksis, untuk mencegah keluarnya AH=anti histamin) Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  9. Asma dan Penanggananya Asma dapat diterapi dengan 2 macam cara: • Cara pertama merupakan terapi non-obat, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya, atau dengan terapi napas (senam asma). • Cara kedua dengan melibatkan obat-obat asma Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  10. Terapi melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2 melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2 • untuk penggunaan jangka panjang yang berguna mengontrol gejala asma dan sebagai terapi untuk mencegah kekambuhan (long-term prevention) • obat asma untuk penggunaan jangka pendek yang merupakan pengobatan cepat untuk mengatasi serangan asma akut (short-term relief). Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  11. Terapi Jangka Panjang • Obat jangka panjang memberikan pencegahan jangka panjang terhadap gejala asma, menekan, mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika digunakan teratur namun tidak efektif untuk mengatasi serangan akut.  Beberapa obat jangka panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi panjang dan metil ksantin (teofilin) untuk mengatasi gejala asma pada malam hari (gejala nocturnal), kromolin dan nedokromil sebagai antiinflamasi Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  12. Terapi Jangka Pendek • sedangkan untuk jangka pendek, berupa obat-obat bronkodilator (salbutamol, terbutalin, dan ipratropium) dan kortikosteroid oral ketika serangannya sedang sampai berat. • Untuk jangka panjang dan pendek, dapat digunakan obat-obat sistemik (prednisolon, prednison, metilprednisolon). Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  13. Efek Samping • Kortikosteroid hirup, pada ibu hamil berefek pada rendahnya berat bayi yang lahir dan memperlambat pertumbuhan anak-anak jika digunakan selama bertahun-tahun. • Kortikosteroid inhalasi berefek samping lokal pada anak-anak seperti batuk, rasa haus, dan kekakuan lidah bila pemberian melalui nebulizer, meningkatkan kejadian osteoporosis pada wanita. • Kortikosteroid oral dapat saja digunakan untuk jangka panjang, tetapi hanya boleh digunakan kalau obat lain telah gagal sebab beresiko osteoporosis. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  14. Efek Samping • Teofilin, pada anak-anak, menimbulkan hiperaktivitas dan gangguan pencernaan. • Obat-obat sistemik dalam jangka pendek dapat meningkatkan berat badan, hipertensi, gemuk air karena retensi cairan, dan jangka panjangnya menimbulkan moon face, perlambatan pertumbuhan, diabetes, dan penipisan jaringan kulit. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

  15. Asma Pada Kehamilan • Obat-obat jenis beta agonis adalah yang paling sering diberikan karena menurut hasil riset obat-obat beta agonis tidak meningkatkan risiko timbulnya kelainan kongenital dan kelainan lain. Albuterol atau salbutamol adalah jenis beta agonis yang paling banyak digunakan. • Apabila beta agonis tidak memberikan perbaikan, pada terapi asma akut secara umum dan pada wanita hamil dapat disertakan pemberian bronkodilator seperti Nebulized Ipratropium. Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.

More Related