1 / 43

10 KEBIASAAN MANUSIA SUKSES TANPA BATAS

10 KEBIASAAN MANUSIA SUKSES TANPA BATAS. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Ar Ra’d:13:11). By : Dra. Neneng Purwanthy, M.Pd RA. ILHAM KOJA. 1. Berusaha Mencapai Keunggulan. 2. Menentukan Tujuan.

tamika
Télécharger la présentation

10 KEBIASAAN MANUSIA SUKSES TANPA BATAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 10 KEBIASAAN MANUSIA SUKSES TANPA BATAS Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Ar Ra’d:13:11) By : Dra. Neneng Purwanthy, M.Pd RA. ILHAM KOJA

  2. 1. Berusaha Mencapai Keunggulan 2. Menentukan Tujuan 10. Seimbang 10 KEBIASAAN MANUSIA SUKSES TANPA BATAS 3. Menyusun Prioritas 9. Berfikir Positif 8. Kepiawaian Berkomunikasi 4. Membuat Rencana 7. Berjuang Melawan Diri Sendiri 5. Fokus 6. Manajemen Waktu

  3. Kebiasaan Pertama Berusaha Mencapai Keunggulan “Orang yang paling dekat diantara kalian dengan-Ku di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR : Tirmidzi)

  4. Apa Itu Kebiasaan ? Pengetahuan Kebiasaan Keahlian Keinginan Unsur-unsur kebiasaan

  5. IMAN Kebiasaan Mencapai Keunggulan Hubungan Sosial Keahlian 3 aspek kebiasaan

  6. Langkah untuk mencapai keunggulan

  7. Langkah Pertama : Mengenal diri sendiri (Who I am ?) Kekuatan (dalam aspek iman, hubungan sosial, keahlian) Kelemahan (dalam aspek iman, hubungan sosial, keahlian)

  8. Langkah Kedua : Menentukan standar-standar tertinggi Apa yang seharusnya dicapai (ideal) Wilayah B Kesenjangan Apa yang telah dicapai (realitas) Wilayah A

  9. Langkah Ketiga : Bagaimana membangun prinsip profesionalisme 1 Ketelitian (fokus) Profesionalisme 2 Perhatian Menyeluruh 3 Pengawasan

  10. Langkah Keempat : Menemukan hal baru (inovasi) 1. Memiliki keinginan besar untuk menambah pengetahuan 2. Selalu menulis setiap ide baru 9. Mengkaji ulang semua pekerjaannya 3. Membuka kembali ide yang telah ditulis Karakter orang yang inovatif 8. Tidak pernah bosan untuk berusaha 4. Melontarkan ide & pendapat pada orang lain 7. Tidak mau menerima rutinitas 6. Tidak terpengaruh oleh pandangan negatif 5. Berfikir dengan berbagai metode

  11. Kebiasaan Kedua MENENTUKAN TUJUAN Kesuksesan dalam berbagai bentuk dan tingkatannya, dipusatkan pada 2 hal, yaitu tujuan dan sarana (cara)

  12. Apa yang dimaksud dengan tujuan ? Sesuatu yang ingin diwujudkan oleh manusia dapat ditentukan oleh : Kedudukan Keinginan Kemampuan Perhatian Pendidikan

  13. Macam-macam tujuan dilihat dari sumbernya Ditentukan oleh Tuhan Misalnya: Surat At-Taubah:9:103 Tujuan-tujuan ketuhanan Ditentukan oleh lingkungan sosial Misalnya: mendirikan lembaga yang berfungsi untuk mengumpulkan zakat Tujuan-tujuan sosial Ditentukan oleh seseorang yang untuk tujuannya sendiri Misalnya: membayar zakat Tujuan-tujuan indiviual

  14. Kebiasan Ketiga MENYUSUN PRIORITAS “Sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (An-Nisa:4:103)

  15. 1. Penting sekali tidak dapat ditunda. Contoh : shalat, P3K, darurat 2. Penting sekali dan dapat ditunda. Contoh : membuat planning untuk masa depan, silaturahmi Menyusun Prioritas 3. Penting dan tidak dapat ditunda. Contoh : menyekolahkan anak 4. Penting tetapi dapat ditunda. Contoh : membuat neraca keuangan bulan depan 5. Tidak penting dan tidak dapat ditunda. Contoh : percakapan via telepon yang tidak punya tujuan 6. Tidak penting dan dapat ditunda. Contoh : menonton televisi dalam waktu lama

  16. Teori “80/20” Prinsip “Pareto” 80% dari tujuan, tugas dan kegiatan yang kita lakukan hanya terfokus pada 20 persennya saja Contoh : 80% dari waktu yang kita gunakan untuk menonton tv hanya terfokus pada 20% acara yang ada

  17. Kebiasan Keempat MEMBUAT RENCANA “Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” (Al-Anfal:8:60)

  18. Aktualisasi diri Kebutuhan mendapatkan penghormatan Kebutuhan berafiliasi Kebutuhan mendapatkan keamanan Kebutuhan fisik dasar Piramida Maslow

  19. Manfaat Menyusun Rencana 3.Memberikan standar yang jelas untuk tujuan 1.Membantu dalam menentukan orientasi 5.Memberitahukan realitas dan permasalahan 4.Siap melakukan langkah selanjutnya 6.Memberikan motivasi 2.Menertibkan usaha dan saling terkait

  20. “Perasaan takut bersalah merupakan penyakit yang dapat melumpuhkan kinerja seseorang dan dapat mengosongkan kehidupannya dari semangat untuk berinovasi dan memberikan sesuatu yang bermanfaat”

  21. Kebiasan Kelima FOKUS “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya” (Al-Mu’minun:23:1-2)

  22. Jenis Fokus UMUM KHUSUS (Profesi, tujuan besar, atau bidang yang menjadi perhatian (tugas, tanggung jawab)

  23. Hambatan yang dapat mengganggu fokus Terselanya perkerjaan berkali-kali (penyakit kupu-kupu) Tidak mempunyai keahlian (kekuatan pada diri) Banyaknya kesibukan, perhatian dan ikatan berbagai pihak (keinginan memperoleh prestasi atau penghasilan yang besar, apresiasi dari orang lain padanya) Rendahnya tingkat kesabaran dan tidak adanya kemampuan memikul beban Tidak adanya motivasi (lari dari tanggung jawab, adanya tekanan) Tidak jelas visi yang terkait dengan tugas dan pekerjaanya Letih dan lelah (manusia mempunyai kemampuan terbatas) Sikap negatif (sensitif akan sikap dan perkataan orang)

  24. Membentuk kebiasaan fokus Menghadapi dan menyelesaikan masalah/kesulitan Bersegera melaksanakan tugas Tidak menunda pekerjaan Memilih sarana

  25. Rasulullah bersabda :“Orang yang kuat adalah orang yang dapat menaklukan dirinya dan menaklukan hal-hal (yang dibutuhkan setelah kematian). Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap agar Allah (mengabulkan) keinginan-keinginannya”(HR. At-Tarmidzi) Menunda pekerjaan dapat membunuh etos dan efektifitas kerja

  26. Kebiasan Keenam MANAJEMEN WAKTU “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, saling menasihati dalam menetapi kesabaran” (Al-Ashr:103:1-3)

  27. Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu ? Sebuah aktivitas yang memanfaatkan : Waktu-waktu yang tersedia Potensi-potensi yang tertanam Untuk mewujudkan tujuan penting ingin kita capai dengan tetap berusaha mengembangkan antara kebutuhan rohani, jasmani dan akal

  28. WAKTU Menurut Imam Al Ghazali (Ihya Ulumuddin) Waktu yang lalu Waktu yang akan datang Waktu sekarang Telah terlewati dalam bahagia/sengsara Belum datang hidup/mati (Allah yang menentukan) Berjuang keras dibawah pengawasan Tuhannya

  29. Jenis-jenis waktu Dapat diatur (aktivitas kerja) Sulit diatur (kebutuhan primer) Contoh : makan, tidur Puncak semangat dan etos kerja rendah Contoh : terakhir pekerjaan Puncak semangat dan etos kerja Contoh : memulai pekerjaan

  30. Waktu yang dapat diatur Puncak Puncak Lembah Lembah Lembah 7 malam 7 pagi 3 sore 10 malam

  31. Pelajari kembali tujuan dan rencana anda Letakkanlah tujuan-tujaun anda pada sebuah rencana pendidikan Janganlah anda selalu condong kepada hal-hal yang bersifat mendesak 1 6 2 Mengatur Waktu Dengan Baik 3 5 Buatkanlah daftar kegiatan yang akan dilakkukan setiap hari Manfaatkanlah waktu-waktu luang 4 Atasilah semua hal yang dapat mengganggu anda

  32. Kebiasan Ketujuh BERJUANG MELAWAN DIRI SENDIRI “Orang yang sukses adalah orang yang mengarahkan keinginannya, dan bukan orang yang menjadi budak keinginannya”

  33. Berlindung pada Allah (berta’awuz) 1.Efektif dalam manajemen konflik dengan musuh utama (setan) Menyembah Allah dengan ikhlas Yakinlah Allah itu selalu mengawasi kita Jangan marah (menjaga keseimbangan) Zikir (takbir, tahmid, tasbih, istighfar) 2.Mampu mengatur konflik antara diri dan musuh kedua (diri sendiri) Bagaimanakah berjuang melawan diri sendiri Kutub Illahi Kutub syaithani Kontrol diri 3.Mendidik jiwa Bersungguh-sungguh Introspeksi diri Taubat

  34. Kebiasan Kedelapan KEPIAWAIAN BERKOMUNIKASI “Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu” (Ali Imran:3:159)

  35. Penghindar (menghindari tugas yang memaksa untuk berbicara dengan orang lain) Ragu-ragu (takut dan gugup ketika mendapat kesempatan untuk bicara dan ketika berbicara ia gemetar dan gugup) 4 Karakter manusia Senang (melakukan pembicaraan sebagai bagian dari pekerjaannya) Enterpreneur (mencari kesempatan yang tepat untuk bicara)

  36. Jelasnya pesan Selera/humor Keragaman pendengar Etika Keahlian Berbicara Penggunaan ungkapan sesuai sikon Memilih kata/ungkapan ekspresi) Menguatkan pengaruh (kejadian yang dialami Cara penyampaian (level-pemikiran) Unsur waktu Intonasi

  37. Kebiasan Kesembilan BERFIKIR POSITIF “Memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebijakan” (Ali Imran:3:134)

  38. Bagaimana membangun kebiasaan berfikir positif 1.Berpegang pada agama Allah 2.Berharap kebaikan 3.Menjalani kehidupan tenang dan sederhana 4.Selalu ingat nikmat Allah 5.Mencari sisi positif pada orang lain 6.Akhlak yang bagus dan penggunaan bahasa yang tepat 7.Fokus pada unsur-unsur positif dalam kehidupan 8.Jangan biarkan problem menguasai diri 9.Memanfaatkan humor dan anekdot 10.Sering olahraga

  39. Kebiasan Kesepuluh SEIMBANG “Orang-orang yang tidak berlebihan dalam membelanjakan (harta), dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian” (Al-Furqan:25:67)

  40. Bagaimanakah menciptakan keseimbangan ? RUH AKAL Shalat, puasa, silaturrahim, berbuat baik, zikir, membaca Al-Qur’an, I’tikaf, sedekah, berbakti, zakat, haji, umrah Membaca, menganalisis, memahami, menghafal, berfikir, merenung, berdialog Hubungan dengan kesehatan psikologis dan fisik Hubungan dengan ﺍﷲ TUBUH Menjaga diri, kebersihan, bekerja, berolahraga, makan, istirahat, tidur

  41. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya Beri ma’aflah kami, Ampunilah kami, Dan Rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap orang yang kafir Amin Ya Robbal Alamin

  42. Alhamdulillah

More Related