1 / 7

EDY WIBOWO, 3150402033 PERANAN RAKYAT AMBARAWA DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945

EDY WIBOWO, 3150402033 PERANAN RAKYAT AMBARAWA DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945. Identitas Mahasiswa.

tarak
Télécharger la présentation

EDY WIBOWO, 3150402033 PERANAN RAKYAT AMBARAWA DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EDY WIBOWO, 3150402033PERANAN RAKYAT AMBARAWA DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : EDY WIBOWO - NIM : 3150402033 - PRODI : Ilmu Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : bowox_ganteng pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Drs. Bain, M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Drs. Abdul Muntholib, M.Hum. - TGL UJIAN : 2009-07-23

  3. Judul • PERANAN RAKYAT AMBARAWA DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945

  4. Abstrak • Semarang, Ambarawa secara geografis terletak didataran tinggi yang berada di tepi jalur jalan raya yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta. Karena berbagai faktor geografis, kota Ambarawa sejak jaman kolonial Belanda dijadikan sebagai kota militer, perkebunan maupun tempat peristirahatan. Karena berbagai faktor tersebut, Ambarawa dijadikan tempat pertahanan, pertahanan yang berada di Ambarawa merupakan kesatuan yang sangat kuat untuk wilayah Jawa Tengah. Ketika pasukan Sekutu mundur dari kota Magelang, pertahanan disusun kembali di kota Ambarawa dan bergabung dengan induk pasukan yang berada di benteng Williem. Di Ambarawa pasukan menyusun kubu pertahanan dan menguasai daerah Ambarawa, tindakan sewenang-wenang terhadap rakyat Ambarawa mengakibatkan pasukan TKR dan barisan Laskar bertekad mengusir Sekutu dari Ambarawa. Dengan pertempuran yang tiada henti yang dilakukan pasukan TKR dan melibatkan masyarakat Ambarawa, akhirnya pasukan Sekutu berhasil mundur ke Semarang. Permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana kondisi sosial masyarakat Ambarawa pada massa penjajahan (2) Bagaimana terjadinya pertempuran Ambarawa pada tahun 1945 (3) Bagaimana peranan rakyat Ambarawa dalam pertempuran Ambarawa pada tahun 1945. Tujuan penelitian ini adalah (1) Dapat mengetahui bagaimana kondisi sosial masyarakat Ambarawa pada massa penjajahan (2) untuk mengetahui lebih jelas tentang pertempuran Ambarawa pada tahun 1945 (3) untuk mengetahui lebih jelas tentang bagaimana peranan rakyat Ambarawa dalam mendukung pertempuran Ambarawa tahun 1945. Dalam menyusun penilitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah, dengan beberapa tahap yaitu : Heuristik mencari dan mengumpulkan jejak-jejak peristiwa pertempuran Ambarawa pada tahun 1945. Kritik sumber yaitu dengan kritik ekstern dan kritik intern. Interprestasi menghubungkan satu fakta dengan fakta lain. Historiografi penulisan cerita sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa : (1) Kondisi sosial masyarakat Ambarawa pada massa penjajahan, kondisi sosial masyarakat Ambarawa pada massa penjajahan Belanda terbagi atas beberapa golongan yang dibedakan berdasarkan warna kulit, golongan yang secara politik dan ekonomik menduduki strata paling atas adalah orang-orang Belanda, golongan yang menempati urutan kedua adalah bangsa China. Bangsa China adalah bangsa timur asing yang dipercaya sebagai kaki tangan pemerintah kolonial Belanda, memegang peranan penting terutama dalam bidang perekonomian. Golongan ketiga adalah pribumi yang bekerja sebagai militer, pegawai sipil dan para saudagar, gologan yang paling bawah adalah pribumi yang bekerja di perkebunan dan para petani. Pada massa pendudukan Jepang, rakyat harus bekerja keras tanpa diberikan makanan yang cukup, akibatnya banyak rakyat meninggal karena kelaparan dan wabah penyakit. Namun dibalik semua penderitaan dan kesengsaraan lahir pula para pemuda-pemuda militan yang pernah mendapat latihan kemiliteran dari Jepang. (2) Medan pertempuran Ambarawa terpusat pada pusat kedudukan Sekutu yaitu dipusat kota Ambarawa, terjadi pada bulan November sampai Desember 1945. Kesatuan-kesatuan yang terlibat adalah TKR dari Kedu, Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta dan Salatiga, serta badan-badan Kelaskaran seperti TRM, BPRI, AMRI, pasukan Hisbullah dan masyarakat Ambarawa. Dengan strategi Supit Udang dibawah komando Kolonel Sudirman, Sekutu dapat dipukul mundur dari Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945. (3) Hampir seluruh rakyat Ambarawa berperan aktif dalam pertempuran, peranserta rakyat Ambarawa dalam pertempuran yaitu : ikut serta mengangkat senjata, menyediakan tempat sebagai markas perjuangan, membuat dapur umum, menyediakan makanan, menyediakan tempat untuk palang merah, pengantar makanan untuk para pejuang, komunikator antar pejuang dari pos satu ke pos lainya dan sebagai informan yang memberikan informasi tentang keberadaan musuh (Sekutu).

  5. Kata Kunci • Peranan, rakyat, pertempuran.

  6. Referensi • Gottschalk, Louis. 1975. “Mengerti Sejarah” Terjemahan Nugroho Noto Susanto. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Hardono, Tj. 2006. Ambarawa Kota Palagan. Kansil, Julianto. 1991. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Kartodirjo, Sartono. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta : Balai Pustaka. Kompas. 1987. Edisi 15 Desember 1987. Palagan Ambarawa 15 Desember 1945, Sudah Bersifat Perang Total. Kutoyo, Sutrisno. 1978. Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 Jawa Tengah. Semarang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Sejarah dan Nilai Tradisional. Leirissa R.Z.....Terwujudnya Suatu Gagasan, Sejarah Masyarakat indonesia 1900-1950. Malik, Adam. 1982. Riwayat Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta : Wijaya Notosusanto Nugroho. 1971. “Norma-Norma Dasar Penelitian Sejarah”. Jakarta : Dephankam Pusat Sejarah ABRI. Notosusanto, Nugroho. 1981. Sejarah Nasional Jilid 3. Jakarta : Depdikbud. Panitia penyusunan sejarah pertempuran 5 hari di Semarang. 1977. Sejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang. Suara Merdeka Semarang 1977. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Balai Pustaka Depdikbud. . .....................,1997. Petunjuk Paktis Berbahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud. . ....................., 1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud. . .....................’ 1983. Sejarah Terjadinya Palagan Ambarawa. 1975. Semarang : Yayasan Penerbit Diponegoro. ......................, 1982. Palagan Ambarawa (Naskah Pembakuan Materi Kejuangan). Semarang. Priyanto, Supriyo. 2008. Palagan Ambarawa Perang Rakyat Semesta Diawal Revolusi indonesia. Sarmudji. 2001. Palagan Ambarawa ( Dokumen pribadi tidak diterbitkan ). Soemarto. 1993. Palagan Ambarawa ( Dokumen pribadi tidak diterbitkan ). Subardjo, Ahmad. 1972. Lahirnya Republik Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Sumarmo, Aj. 1991. Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Semarang : IKIP Press. Sundhaussen. Ulf. 1988. Politik Militer Indonesia 1945 – 1967. Jakarta : LP3ES. Soepratno. 1986. Bakti Barisan Polisi Istemewa (BPI) ( Dokumen pribadi tidak diterbitkan ). Tim telaga bakti nusantara. 1997. Palagan Ambarawa. Tim Telaga bakti. Tjokropanolo, Letjen (Purn) TNI-AD. 1993. Panglima Besar Jendral Soedirman Pimpinan Pendobrak Terakhir Penjajahan Indonesia. Jakarta : P.T. Surya Persindo Divisi Penrbitan. http://Wikipedia.mobi/id/ 2009/Kawedanan.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related