1 / 28

Algoritma Kriptografi Klasik (lanjutan)

Algoritma Kriptografi Klasik (lanjutan). Bahan Kuliah ke-5 IF5054 Kriptografi. Vigènere Cipher. Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk ( polyalpabetic substitution cipher ) . D itemukan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16.

ted
Télécharger la présentation

Algoritma Kriptografi Klasik (lanjutan)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Algoritma Kriptografi Klasik(lanjutan) Bahan Kuliah ke-5 IF5054 Kriptografi IF5054 Kriptografi

  2. Vigènere Cipher • Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ). • Ditemukan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. • Sudah berhasil dipecahkan pada Abad 19. IF5054 Kriptografi

  3. Vigènere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigènere untuk melakukan enkripsi. • Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar Cipher. IF5054 Kriptografi

  4. IF5054 Kriptografi

  5. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plainteks, maka kunci diulang secara periodik. Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya dikatakan m. • Contoh: kunci = sony Plainteks: THIS PLAINTEXT Kunci: sony sonysonys IF5054 Kriptografi

  6. Contoh enkripsi: IF5054 Kriptografi

  7. Hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut: Plainteks : THIS PLAINTEXT Kunci : sony sonysonys Cipherteks : LVVQ HZNGFHRVL IF5054 Kriptografi

  8. Huruf yang sama tidaks elalu dienkripsi menjadi huruf cipheteks yang sama pula. Contoh: huruf plainteks T dapat dienkripsi menjadi L atau H, dan huruf cipherteks V dapat merepresentasikan huruf plainteks H, I, dan X • Hal di atas merupakan karakteristik dari cipher abjad-majemuk: setiap huruf cipherteks dapat memiliki kemungkinan banyak huruf plainteks. • Pada cipher substitusi sederhana, setiap huruf cipherteks selalu menggantikan huruf plainteks tertentu. IF5054 Kriptografi

  9. Vigènere Cipher dapat mencegah frekuensi huruf-huruf di dalam cipherteks yang mempunyai pola tertentu yang sama seperti pada cipher abjad-tunggal. • Jika periode kunci diketahui dan tidak terlalu panjang, maka kunci dapat ditentukan dengan menulis program komputer untuk melakukan exhaustive key search. IF5054 Kriptografi

  10. Contoh: Diberikan cipherteks sbb: TGCSZ GEUAA EFWGQ AHQMC dan diperoleh informasi bahwa panjang kunci adalah p huruf dan plainteks ditulis dalam Bahasa Inggris, maka running program dengan mencoba semua kemungkinan kunci yang panjangnya tiga huruf, lalu periksa apakah hasil dekripsi dengan kunci tersebut menyatakan kata yang berarti. Cara ini membutuhkan usaha percobaan sebanyak 26pkali. IF5054 Kriptografi

  11. Playfair Cipher • Termasuk ke dalam polygram cipher. • Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone dan Baron Lyon Playfair pada tahun 1854. • Kunci kriptografinya 25 buah huruf yang disusun di dalam bujursangkat 5x5 dengan menghilangkan huruf J dari abjad. IF5054 Kriptografi

  12. Jumlah kemungkinan kunci: 25!=15.511.210.043.330.985.984.000.000 IF5054 Kriptografi

  13. Susunan kunci di dalam bujursangkar diperluas dengan menambahkan kolom keenam dan baris keenam. IF5054 Kriptografi

  14. Pesan yang akan dienkripsi diatur terlebih dahulu sebagai berikut: • 1.  Ganti huruf J (bila ada) dengan I • 2.  Tulis pesan dalam pasangan huruf • (bigram). • 3. Jangan sampai ada pasangan huruf • yang sama. Jika ada, sisipkan Z di • tengahnya • 4. Jika jumlah huruf ganjil,tambahkan • huruf Z di akhir IF5054 Kriptografi

  15. Contoh: Plainteks: GOOD BROOMS SWEEP CLEAN → Tidak ada huruf J, maka langsung tulis pesan dalam pasangan huruf: GOODBROZOMSZSWEZEPCLEANZ IF5054 Kriptografi

  16. Algoritma enkripsi: 1. Jika dua huruf terdapat pada baris kunci yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di kanannya. 2. Jika dua huruf terdapat pada kolom kunci yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di bawahnya. 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari 3 huruf yang digunakan sampai sejauh ini. IF5054 Kriptografi

  17. IF5054 Kriptografi

  18. IF5054 Kriptografi

  19. IF5054 Kriptografi

  20. Karena ada 26 huruf abjad, maka terdapat 26 x 26 = 677 bigram, sehingga identifikasi bigram individual lebih sukar. • Analisis frekuensi kemunculan lebih sukar dilakukan karena frekuensi kemunculan karakter individual mempunyai rentang lebih besar daripada frekuensi kemunculan bigram. IF5054 Kriptografi

  21. Enigma Cipher • Enigma adalah mesin yang digunakan Jerman selama Perang Dunia II untuk mengenkripsi/dekripsi pesan-pesan militer. IF5054 Kriptografi

  22. IF5054 Kriptografi

  23. Enigma menggunakan sistem rotor (mesin berbentuk roda yang berputar) untuk membentuk huruf cipherteks yang berubah-ubah. • Setelah setiap huruf dienkripsi, rotor kembali berputar untuk membentuk huruf cipherteks baru untuk huruf plainteks berikutnya. IF5054 Kriptografi

  24. IF5054 Kriptografi

  25. Enigma menggunakan 4 buah rotor untuk melakukan substitusi. • Ini berarti terdapat 26  26  26  26 = 456.976 kemungkinan huruf cipherteks sebagai pengganti huruf plainteks sebelum terjadi perulangan urutan cipherteks. • Setiap kali sebuah huruf selesai disubstitusi, rotor pertama bergeser satu huruf ke atas. • Setiap kali rotor pertama selesai bergeser 26 kali, rotor kedua juga melakukan hal yang sama, demikian untuk rotor ke-3 dan ke-4. IF5054 Kriptografi

  26. Posisi awal keempat rotor dapat di-set; dan posisi awal ini menyatakan kunci dari Enigma. • Jerman meyakini bahwa cipherteks yang dihasilkan Enigma tidak mungkin dipecahkan. Namun, sejarah membuktikan bahwa pihak Sekutu berhasil juga memecahkan kode Enigma. • Keberhasilan memecahkan Enigma dianggap sebagai faktor yang memperpendek Perang Dunia II menjadi hanya 2 tahun. IF5054 Kriptografi

  27. Super Enkripsi • Mengkombinasikan metode cipher substitusi dengan cipher transposisi. • Tujuan: memperoleh cipher yang lebih kuat daripada hanya satu cipher saja. • Mula-mula enkripsi dengan cipher substitusi sederhana (cipher abjad-tunggal), lalu hasilnya dienkripsi lagi dengan cipher transposisi. IF5054 Kriptografi

  28. Contoh: • Plainteks: HELLO WORLD • Enkripsi dengan caesar cipher menjadi: KHOOR ZRUOG • Kemudian enkripsi lagi dengan cipher transposisi (k = 4): KHOO RZRU OGZZ • Cipherteks akhir adalah: KROHZGORZOUZ IF5054 Kriptografi

More Related