1 / 16

HUBUNGAN ASOSIASI dalam PENELITIAN

HUBUNGAN ASOSIASI dalam PENELITIAN. Fariani Syahrul Departemen Epidemiologi. Tujuan Epidemiologi , al :. Untuk mencari hubungan kausal antara keterpaparan (exposure ) dengan penyakit / masalah kesehatan (outcome). Langkah – Langkah Ilmiah . 1. Menelaah hipotesis yang ada

tirza
Télécharger la présentation

HUBUNGAN ASOSIASI dalam PENELITIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN ASOSIASIdalam PENELITIAN FarianiSyahrul DepartemenEpidemiologi Riset Epidemiologi S1 FKM

  2. TujuanEpidemiologi, al : Untukmencarihubungankausalantaraketerpaparan(exposure) denganpenyakit /masalahkesehatan (outcome) Riset Epidemiologi S1 FKM

  3. Langkah – Langkah Ilmiah 1. Menelaah hipotesis yang ada 2. Memformulasikan hipotesis yang baru atau lebih spesifik 3. Mengumpulkan fakta – fakta baru untuk menguji hipotesis yang dikemukakan Riset Epidemiologi S1 FKM

  4. Hipotesis Epidemiologi Sebaiknya menjelaskan : • Populasi dan ciri-cirinya (orang yang disebutkan dalam hipotesis) 2. Penyebab atau exposure 3. Akibat yaitu penyakit yang dimaksud 4. Hubungan dosis respons-jumlah penyebab yang dibutuhkan agar mencapai suatu tingkat tertentu akibatnya 5. Hubungan waktu respons-waktu atau pemaparan sampai diketemukannya akibat Riset Epidemiologi S1 FKM

  5. Contoh: • Merokok merupakan faktor risiko PJK • Ada perbedaan antara jumlah anak dengan risiko terjadi kanker serviks • Semakin tinggi kadar kolesterol semakin tinggi risiko terjadi CHD • Kebiasaan mencuci tangan berpengaruh terhadap kecacingan Riset Epidemiologi S1 FKM

  6. Cara menyusun hipotesis • Suatu hipotesis yang meyakinkan dapat menjadi suatu alat yang penting untuk mengarahkan penelitian yang akan datang. • Keberhasilan suatu penelitian sangat tergantung pada mutu hipotesis yang diajukan. Riset Epidemiologi S1 FKM

  7. Pertimbangan Hipotesis • Hipotesis yang baru biasanya disusun dengan mengkaitkan hasil observasi dari berbagai bidang, seperti klinik, patologik, dan dari laboratorium • Semakin kuat hubungan statistik yang didapatkan semakin besar pula peluangnya untuk mendapat hipotesis sebab akibat, Riset Epidemiologi S1 FKM

  8. Pertimbangan Hipotesis........ • Pengamatan terhadap adanya perubahan frekuensi penyakit menurut suatu kurun waktu biasanya amat berguna bagi penyusunan suatu hipotesis • Suatu kasus yang aneh atau jarang terjadi seharusnya mendapat perhatian dalam penyusunan suatu hipotesis • Hasil pengamatan yang tampaknya saling bertentangan perlu mendapat perhatian pada waktu penyusunan hipotesis Riset Epidemiologi S1 FKM

  9. Hubungan dlm Penelitian terdapata persyaratan yang harus dipenuhi sebelum suatu hubungan dapat dinyatakan sebagai kausal A. Tidak berhubungan secara statistik B. Berhubungan secara statistik 1. Non kausal 2. Kausal - Tidak langsung - Langsung Riset Epidemiologi S1 FKM

  10. Hubungan kausal Suatu hubungan (asosiasi) dapat dikatakan kausal bila hal-hal dibawah ini dipenuhi. konsepkausalitas Austin Btadford Hill a) Urutan waktu (temporal ambiguity) Penyebab harus lebih dahulu dari akibat. Paling sedikit harus dapat diasumsikan. Ini adalah syarat dasar bagi hubungan sebab akibat. Riset Epidemiologi S1 FKM

  11. b) Konsistensi adalahkonsistensihasilpenelitiantentanghal yang sama, danmemberikesimpulan yang sama, bahkanmenggunakanmetode yang berbeda Riset Epidemiologi S1 FKM

  12. c) Kekuatan hubungan Semakin besar risiko relatif yang kita dapatkan semakin besar kesimpulan bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan kausal d) hubungandosisrespons hubungandosisresponada, apabila perubahanpadadosisakanmenyebab kanperubahanpadarespon (keparahan, kematian, frekuensipenyakit) Riset Epidemiologi S1 FKM

  13. e) Specifity of effect Bila keterpaparan terhadap sesuatu faktor selalu menimbulkan akibat yang sama, dan bila keterpaparan tersebut dihilangkan maka akibatpun tidak timbul. Hal ini jarang terjadi karena adanya “multiple causations” dan “multiple effect”. Riset Epidemiologi S1 FKM

  14. f) Collateral evidence and biological plausibility” “collateral evidence” ataubuktitambahanbiasanyaberupa statistic vital nasional. “biological plausibility” dapatdiperolehdaripenelitiandilaboratorium yang sesuaidenganhipotesis yang sedangdikaji.  Sesuai dg konsepbiologis Riset Epidemiologi S1 FKM

  15. g.Pembuktian kausal Dilakukan pada penelitian Experimen. Pada penelitian observasional, hanya pada disain ttt, mis.kasus kontrol dan kohort h.Reversibilitas • penurunanpaparanakandiikutipenurunankejadianpenyakit Riset Epidemiologi S1 FKM

  16. TERIMA KASIH Atas perhatiannya Riset Epidemiologi S1 FKM

More Related