440 likes | 761 Vues
ANAVA 2 FAKTOR. untuk menguji penelitian yang mencobakan ≥ 2 faktor sekaligus Misalnya : 2 faktor perlakuan A dan B (kadar protein pakan dan atraktan) Data pengamatan : - faktor A - faktor B - faktor interaksi (A dan B). Percobaan faktorial ( ≥ 2 faktor ) mempunyai keuntungan :
E N D
untuk menguji penelitian yang mencobakan ≥ 2 faktor sekaligus • Misalnya : 2 faktor perlakuan A dan B (kadar protein pakan dan atraktan) • Data pengamatan : - faktor A - faktor B - faktor interaksi (A dan B)
Percobaan faktorial (≥ 2 faktor) mempunyai keuntungan : 1. Seolah-olah merangkum beberapa percobaan 1 faktor sekaligus 2. Setiap tingkat faktor A diterapkan terhadap setiap tingkat faktor B atau sebaliknya ada ulangan tersembunyi derajad ketelitian lbh tinggi
Target utama percobaan faktorial : mengetahui pengaruh interaksi. • Hasil ini dapat digunakan sebagai rekomendasi, apakah beberapa faktor harus diterapkan bersamaan untuk memperoleh hasil yang maksimal
Kalau faktor utama A dan B tidak nyata, tetapi interaksinya nyata kedua faktor sebaiknya diterapkan bersamaan • Faktor A dan B nyata, tetapi interaksinya tidak nyata kedua faktor diterapkan secara terpisah • Hanya salah satu faktor yang nyata, interaksinya tidak nyata satu faktor saja • Faktor A nyata, faktor B tidak nyata, interaksinya nyata menggunakan A saja atau A dengan B
RAL • Mis. Sebuah percobaan : menguji pengaruh Protein dan Energi thd BB ikan lele. • Kadar protein ada 2 level yaitu 25% dan 30%, sedangkan Energinya ada 3 level yaitu 2000 Mcal, 2500 Mcal dan 3000 Mcal. Perlakuan diulang 5 kali. • Akan diuji apakah level protein dan energi dapat mempengaruhi BB ikan lele.
Tabel 1. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 1. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 1. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 1. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 1. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
JK Total = 952 + 1022 + ................... + 1532- FK = 457079 – FK = 10315 • JKAB = JKP – JKA – JKB = 9428,2 - 5413,7 - 3651,7 = 362,8 • JKS = JKT – JKP = 10315 – 9428,2 = 886,8
Faktor A : F hit > F tab 0,01. Level protein sangat berpengaruh terhadap berat badan ikan lele (P< 0,01). • Faktor B : F hit > F tab 0,01. Level energi sangat berpengaruh thd berat badan ikan lele (P< 0,01). • Faktor AB : F hit > F tab 0,05. Level protein dan energi berpengaruh terhadap berat badan ikan lele (P< 0,05).
RAK • Menguji pengaruh Protein dan Energi terhadap berat badan ikan lele. • Kadar protein ada 2 level : 25% dan 30%, Energi ada 3 level : 2000 Mcal, 2500 Mcal dan 3000 Mcal. Perlakuan diulang sebanyak 5 kali • Lahan - tanah terasering ulangan dibuat kelompok. Kelompok I berada di bagian paling atas, diikuti dengan kelompok II dst. • Akan diuji apakah level protein dan energi dapat mempengaruhi berat badan ikan lele.
Tabel 2. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 2. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
Tabel 2. Pengaruh level protein dan energi pakan terhadap berat badan ikan lele
JK AB = JKP – JKA – JKB = 9428,2 - 5413,7 - 3651,7 = 362,8 • JKS = JKT – JKK - JKP = 10315 – 779,17 - 9428,2 = 107,63
Kelompok, Perlakuan A, B dan AB : F hit > F tab 0,01. • Ketinggian tempat, level protein, energi maupun interaksi antara level protein dan energi sangat berpengaruh terhadap berat badan ikan lele (terdapat perbedaan yang sangat nyata = P < 0,01).