1 / 1

masuk kuliah, mengerjakan tugas atau tidak sama sekali tidak ada yang memaksa

6. masuk kuliah, mengerjakan tugas atau tidak sama sekali tidak ada yang memaksa. karena tergantung kesadaran sendiri, maka diri mahasiswa akan menemukan pribadi. yang sebenarnya rajin atau pemalas. Upaya untuk menemukan jati diri ini, tidak lepas dari "memilih hal-hal yang.

topper
Télécharger la présentation

masuk kuliah, mengerjakan tugas atau tidak sama sekali tidak ada yang memaksa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 6 masuk kuliah, mengerjakan tugas atau tidak sama sekali tidak ada yang memaksa karena tergantung kesadaran sendiri, maka diri mahasiswa akan menemukan pribadi yang sebenarnya rajin atau pemalas. Upaya untuk menemukan jati diri ini, tidak lepas dari "memilih hal-hal yang penting dan memberikan arti hidup bagi dirinya". Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Rogers (dalam Bastaman, 1995), bahwa setiap manusia secara sadar atau tidak akan terus-menerus akan menyaring atau memilih hal-hal yang dianggapnya penting dan bermakna untuk diinternalisasikan. Disisi lain ada hal-hal yang diabaikan karena dianggap tidak memberi makna bagi hidupnya. Berdasar hasil pengamatan penulis bahwa mahasiswa dewasa ini tampak memiliki kecenderungan mencari sesuatu yang bisa mendatangkan makna hidup berdasarkan respon dari lingkungan sosial. Sebagian mahasiswa bila melakukan sesuatu, tergantiuig bagaimana reaksi lingkungan sosial sekitar terhadap dirinya. Misalnya, seorang mahasiswa rambutnya di cat kuning atau pakai anting-anting ditelinga bahkan dihidung, mahasiswi pakai jilbab namun bagian leher dibuka, baju dan celana sangat ketat. Mereka melakukan itu dengan harapan lingkungan sosial mengaguminya, sehingga akan diperoleh imbalan dari lingkunan sosial berupa makna. Mereka berpenampilan seperti ini agar lingkungan betul-betul "kagum" dan menyukai penampilan itu. Berdasarkan pengamatan penulis, adanya ketidakselarasan pada mahasiswa khususnya di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia yang di kenal sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun terlihat dari penampilan pada sebagian mahasiswa tidak mencerminkan gaya hidup yang religius, optimis dan bermakna. Ketidakoptimisan dan ketidakbermaknaan tersebut, tampak pada penampilan aneh-aneh yang sama sekali tidak mencerminkan pengamalan dan penghayatan nilai-nilai

More Related