1 / 21

Struktur modal

Struktur modal. Pengaruh hutang terhadap risk dan required return Static trade-off ( no corporate tax, with corporate tax, with financial distress ) Teori struktur modal lainnya Pengaruh personal tax. Pengaruh penggunaan hutang.

trevor
Télécharger la présentation

Struktur modal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Struktur modal Pengaruh hutang terhadap risk dan required return Static trade-off (no corporate tax, with corporate tax, with financial distress) Teori struktur modal lainnya Pengaruh personal tax Struktur modal

  2. Pengaruh penggunaan hutang • Risiko (beta, β) yang ditanggung pemegang saham akan naik sehingga tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemegang saham (cost of equity, RS) juga naik. • Apakah dengan demikian penggunaan hutang tidak baik? Belum tentu. Tergantung dampaknya pada nilai perusahaan atau biaya modal perusahaan (RWACC). Teori berikut ini menjelaskannya. Struktur modal

  3. Static trade off theory . . . (1) • Penggunaan hutang memberikan manfaat (benefits) tetapi juga menimbulkan pengorbanan (costs). Karena itu benefits dan costs tersebut perlu diseimbangkan. • Apa benefits-nya? • Dalam pasar finansial yang kompetitif, biaya hutang (cost of debt, RB) lebih murah daripada RS. • Apabila ada corporate tax, biaya bunga dapat dipakai untuk mengurangi beban pajak. • Apa costs-nya? • Risiko yang ditanggung oleh pemegang saham akan naik sehingga RS akan naik. Struktur modal

  4. Static trade off theory . . . (2) • Apa akibatnya? • Apabila benefits-nya lebih besar (lebih kecil) daripada costs-nya maka penggunaan hutang akan meningkatkan (menurunkan) nilai perusahaan (V). V naik (turun) berarti RWACC turun (naik). • Apabila benefits-nya = costs-nya, maka penggunaan hutang tidak memberikan dampak apa-apa. Ini terjadi apabila tidak ada corporate tax. • Teori Modigliani and Miller (MM) Struktur modal

  5. MM theory – no corporate tax • Dalam kondisi pasar modal sempurna, tidak ada biaya kebangkrutan, maka MM mengajukan dua proposisi; • Proposisi I. VL = VU. • Proposisi II. RS = R0 + (R0 – RB) (B/S) • RWACC = RS (S/V) + RB (B/V). Karena VL = VU maka RWACC akan konstan. Disini V = B + S. Struktur modal

  6. MM theory – with corporate tax • Dalam kondisi pasar modal sempurna, tidak ada biaya kebangkrutan, maka MM mengajukan dua proposisi; • Proposisi I. VL = VU + PV Penghematan pajak • Proposisi II. RS = R0 + (R0 – RB) (B/S) (1 – t) • RWACC = RS (S/V) + RB (B/V)(1 – t). Karena VL makin besar apabila hutang yang digunakan makin besar maka RWACC akan menurun mendekati RB (1 – t). Struktur modal

  7. Ada financial distress • Financial distress berarti ada biaya kebangkrutan. Aktiva terpaksa dijual di bawah nilai ekonominya sewaktu perusahaan terancam bangkrut. • Akibatnya; • VL = VU + PV Penghematan pajak – Biaya kebangkrutan • RS lebih tinggi daripada yang diprediksi oleh proposisi II MM sewaktu ada pajak. • RWACC bisa turun (penambahan hutang mengun-tungkan) atau naik (penambahan hutang merugi-kan) sewaktu hutang ditambah. Struktur modal

  8. Ilustrasi static trade off ada corporate tax • Slides 11 sd 13 mengilustrasikan static trade off theory tersebut. • Kolom “moderate debt” menunjukkan pada saat penggunaan hutang belum mengakibatkan ada financial distress. • Kolom “high debt” (dan juga “very high debt”) menunjukkan ada financial distress. Struktur modal

  9. Asumsi-asumsi untuk menyederhanakan analisis. . (1) • Tidak ada tambahan investasi di masa yad, dana dari depresiasi dapat digunakan untuk mengganti aset tetap yang usang. Karena itu; • Laba operasi konstan • EAT dibagikan sebagai dividen. Struktur modal

  10. Asumsi-asumsi untuk menyederhanakan analisis . . (1) • Ketika hutang diterbitkan maka hasil penerbitan tersebut digunakan untuk membeli kembali sebagian ekuitas. • Jumlah lembar saham yang dibeli kembali sama denga jumlah hutang yang diterbitkan dibagi dengan harga saham per lembar. • Jangka waktu hutang adalah tidak terhingga. Struktur modal

  11. Investasi di berbagai aset dengan nilai buku Rp.150 juta. Struktur modal

  12. Taksiran nilai perusahaan, WACC, dan harga sahamDiasumsikan perubahan hutang dari: No debt → Low debt; No debt → High debt; No debt → Very high debt Struktur modal

  13. Nilai buku dan ROE pada berbagai jumlah hutang Struktur modal

  14. Agency costs dan Struktur Modal • Pemilik perusahaan mungkin mempekerjakan direksi yang tidak memiliki saham. Karena itu ada kemungkinan bahwa manajemen mengambil keputusan yang tidak terbaik bagi kepentingan pemilik, sehingga menimbulkan agency cost of equity. • Perusahaan mungkin dalam bentuk perseroan terbatas sehingga mungkin kreditur menanggung risiko akibat keputusan yang diambil perusahaan. Dengan kata lain menimbulkan agency cost of debt. Struktur modal

  15. Agency costs dan Struktur . .(cont’d) • Dengan mempertimbangkan kedua biaya keagenan (agency costs) tersebut maka; • VL = VU + PV Penghematan Pajak - PV Biaya Kebangkrutan + PV agency costs of outside equity – PV agency costs of outside debt Struktur modal

  16. Signaling theory of capital structure . . . (1) • Signaling theory menjelaskan bahwa keputusan penambahan (pengurangan) hutang memberikan signal baik buruknya prospek perusahaan kepada pasar (para pemodal). • Perusahaan yang baik (profitable) akan lebih berani menggunakan hutang (karena yakin dapat membayar bunga pinjaman). Karena itu pengumuman penambahan hutang akan direspons positif oleh para pemodal (harga saham naik), dan sebaliknya. Struktur modal

  17. Signaling theory of capital structure . . . (2) • Bagaimana kalau perusahaan mencoba membodohi para pemodal? Sengaja menambah hutang biar dikira baik oleh pasar. • Dalam jangka pendek harga saham mungkin naik, tetapi pasar tidak bisa dibodohi terus. Dalam jangka panjang akhirnya akan ketahuan sehingga harga saham akan jatuh di bawah harga sebelum menambah hutang karena penggunaan hutangnya sudah berlebihan. Struktur modal

  18. Pecking order theory. . .(1) • Teori ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa: • Manajemen mempunyai informasi yang lebih lengkap tentang prospek perusahaan daripada pemodal publik. • Manajemen bertindak untuk kepentingan pemilik perusahaan Struktur modal

  19. Pecking order theory. . .(2) • Sesuai dengan asumsi tersbut maka perusahaan akan membiayai investa-sinya berdasarkan urut-urutan pendanaan sebagai berikut; • Internal financing, apabila tidak cukup • External financing dengan urutan; • Hutang • Obligasi konversi • Tambahan ekuitas Struktur modal

  20. Ada personal tax • Personal tax berarti pemodal (pemilik saham dan pemilik obligasi) membayar pajak. • Dengan demikian ada; • Pajak penghasilan yang dibayar oleh perusahaan = TC • Pajak atas penghasilan dari obligasi yang dibayar oleh individu pemodal = TB • Pajak atas penghasilan dari saham yang dibayar oleh individu pemodal = TS Struktur modal

  21. Untuk kasus no growth, perpetuity, dan tidak ada financial distress • Apabila TB = TS maka VL = VU + TCB, yang berarti sama dengan pendapat MM sewaktu ada corporate income tax tetapi tidak ada personal income tax. • Apabila TB > TS (seperti terjadi di banyak negara), dan [(1 - TB ) < (1 – TC) x (1 – TS), maka tetap ada manfaat penggunaan hutang (artinya VL > VU) meskipun selisihnya lebih kecil daripada TCB. Struktur modal

More Related