380 likes | 692 Vues
SYARAT SEL SURYA DAPAT DITERIMA MASYARAKAT. Harga yang murah Efisiensi yang tinggi Umur pakai yang lama Tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti logam berat. FAKTA TENTANG POLYMER SOLAR CELL. Keunggulan
E N D
SYARAT SEL SURYA DAPAT DITERIMA MASYARAKAT • Harga yang murah • Efisiensi yang tinggi • Umur pakai yang lama • Tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun seperti logam berat
FAKTA TENTANG POLYMER SOLAR CELL • Keunggulan • Dapat diproduksi dalam area coating yang luas dengan biaya yang sangat murah • Si-wafer dengan ukuran (luas ~88.000 cm2) dapat diproduksi dalam 1 tahun • Mesin cetak biasa (offset printing press) dapat memproses area yang sama dalam 1-10 jam • Fleksibel dan sangat ringan • Kelemahan • Efisiensi konversi energi masih rendah • Polimernya mudah terdegradasi
POLIMER KONDUKTIF DALAM POLYMER SOLAR CELLS • PPV (Poly (phenylene vinylene)) • P3HT (Poly (3-hexylthiophene)) • P3OT (Poly (3-octylthiophene)) • P3DDT (Poly (3-dodecylthiophene)) Fotodegradasi Sel surya berbasis PPV biasanya tidak dioperasikan lebih dari beberapa jam di udara (G. Dennler, Thin Solid Film, 2005)
POLIANILIN (PANI) • Stabilitas tertinggi terhadap udara dan kelembaban • Bahan baku yang murah • Tailor made conductivity • Mudah berpindah dari bentuk konduktif ke bentuk nonkonduktif • Banyak digunakan secara luas dalam organic electronic device seperti: LED, sensor, anti korosi, organic rechargeable batteries Polymer data handbook, Oxford University Press Inc. (1999)
TUJUAN PENELITIAN Karakterisasi potensi Polianilin sebagai material aktif dalam Polymer Solar Cell
APA ITU POLYMER SOLAR CELLS?? • Polimer konduktif (PPV, PANi, dll) • Material penerima elektron(CNT, fulleren, quantum dots) • Dua buah elektroda: logam dan TCO • Substrat cahaya Substrat TCO A + D Logam
PRINSIP KERJA TRANSFER MUATAN PADA POLYMER SOLAR CELLS e- LUMO (D) LUMO (A) e- Katoda Eg e- h+ hν h+ h+ Anoda HOMO (D) HOMO (A) Steffi Sensfuss and Maher Al-Ibrahim, “Optoelectronic Properties of conjugated Polymer/Fullerene binary pairs with variety of LUMO level differences”
SYARAT MATERIAL POLYMER SOLAR CELL • Koefisien absorbsi: >105 cm-1 • (LD – LA) >0,2 eV ISC • Eg sebaiknya ≤ 2,0 eV untuk meningkatkan absorbsi cahaya • (LA – HD) Voc • Mobilitas hole ISC • (EITO – HD) ISC Steffi Sensfuss and Maher Al-Ibrahim, “Optoelectronic Properties of conjugated Polymer/Fullerene binary pairs with variety of LUMO level differences”
Pembuatan TCO on glass Pembuatan PANI (D) Pembuatan Akseptor elektron (A) Karakterisasi Karakterisasi Karakterisasi Blending Al A A + D Karakterisasi ISC, VOC, FF, η TCO on glass METODOLOGI PENELITIAN
1,82 mL Anilin (20 mmol) Amonium peroksidisulfat 25 mmol (5,71 gr) + 50 mL larutan HCl Dibiarkan 1 jam + 50 mL air suling Dibiarkan 1 jam Larutan Anilin HCl Larutan Amonium peroksidisulfat Diaduk sebentar Dibiarkan selama 1 hari Disaring Endapan PANI PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI POLIANILIN (PANI)
Dicuci dengan 100 mL HCl 0,2 M 3 kali Dicuci dengan aseton 3 kali Serbuk PANI HCl Dikeringkan (60°C) + amonium hidroksida Serbuk PANI EB Karakterisasi PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PANi (lanjutan) J. STEJSKAL and R. G. GILBERT Pure and Applied Chemistry 74, 857–867, 2002 IUPAC (MODIFIKASI)
100 414.70 %T 501.49 954.76 744.52 1008.77 75 3034.03 1379.10 1238.30 829.39 50 1163.08 2358.94 1303.88 1589.34 1496.76 4000 3000 2000 1500 1000 500 OB 1/cm HASIL FTIR PANI UNDOPED (EB) Regang C-N aromatik Regang C=N Regang N-H Ulur C-C aromatik Regang C-H Regang C=C cincin 1,4 disubtituted benzene Silverstein,”Spectrometric Identification of Organic Compound” (1991) M. Sairam and S. Palaniappan, Journal of Material Science 39 (2004)
100 100 420.48 879.54 414.70 705.95 %T 596.00 %T 501.49 505.35 75 954.76 744.52 804.32 1244.09 1982.82 1008.77 75 1568.13 1473.62 1303.88 3034.03 50 1379.10 1139.93 1238.30 829.39 50 25 1163.08 2358.94 1303.88 1589.34 1496.76 0 4000 3000 2000 1500 1000 500 4000 3000 2000 1500 1000 500 Pani Es 1/cm OB 1/cm PERBANDINGAN HASIL FTIR EB DAN ES Emeraldine Base (EB) Emeraldine Salt (ES) Regang N-H Ulur C-C aromatik Regang C-N aromatik Regang C=N Regang C=C cincin 1,4 disubtituted benzene Regang C-H
HASIL XRD Emeraldine salt Kwanghee Lee et al, “Nature 441 (2006)”
HASIL SEM Agregat granular
KONDUKTIFITAS • Metoda terbaik : metoda Hall • PANI adalah polimer konduktif tipe -p • Mass Action Laws
EIS PANi-HCl 1M (TIPIS) DAN EB Emeraldine Salt (ES) Emeraldine Base (EB)
PENGUKURAN UV-VIS 308 308 630
Eg Eg NILAI DAN JENIS BANDGAP PANI EB
CYCLIC VOLTAMETRY (CV) • Pelarut : N-methyl-2-pyrrolidone (NMP) • Elektrolit pendukung : tetra-butil ammonium perklorat 0,1 M
CV ES DAN RHODAMIN B oks red red oks
LUMO -3.683 -4.041 -4.3 -4.572 -4.7 -4.982 HOMO ITO ES RHOD B Al DIAGRAM PITA ENERGI ELUMO = [-e (ERedonset vs Ag/AgCl - EFc/Fc+ vs Ag/AgCl)] – 4,8 eV EHOMO = [-e (Eoksonset vs Ag/AgCl - EFc/Fc+ vs Ag/AgCl)] – 4,8 eV
PENELITIAN SELANJUTNYA • Melakukan pengukuran UV-VIS untuk sampel ES hingga λ yang lebih besar
KESIMPULAN SEMENTARA • PANi doping HCl berpotensi untuk digunakan sebagai material aktif didalam polymer solar cell • Akseptor elektron yang dapat digunakan bersama dengan polianilin adalah Rhodamin B
POLIMER KONDUKTIF • Karena adanya ikatan rangkap terkonjugasi / elektron phi yang terdelokalisasi • Contoh : Poliasetilen, polimer turunan Thiophene (P3OT, PEDOT, P3AT, P3HT), polimer turunan phyrol, polianilin
electrode Grain interior Grain boundary Zi (Ω.cm2) Zr (Ω.cm2) ELECTROCHEMICAL IMPEDANCE SPECTROSCOPY (EIS) • Metode yang sangat powerful dalam karakteristik material • Menghindari penumpukan ion pembawa muatan di elektroda
PEMBUATAN FTO ON GLASS Kaca 2,19 gr SnCl2. 2 H2O + 97 mL Etanol Sonifikasi sebanyak 3 kali @ 10 menit Larutan SnCl2 + 0,347 mL larutan HF 40% + 1 mL NH4OH pekat Substrat kaca Koloid SnCl2 doping F (Sn : F = 90 : 10) Dip coating Pemanasan 100° C @ 3 kali FTO on Glass Biswas, P.K Aquo-organic sol based F-doped SnO2 (Sn : F = 90 : 10) coatings on glass (modifikasi)
KONDUKTIFITAS FTO ON GLASS • ρ1 = 316,8 Ω cm2 • ρ2 = 239,9 kΩ cm2 • σtotal = 1,01 x 10-6 S/cm
KETIDAKSTABILAN POLYMER SOLAR CELLS DI UDARA • PPV + O2 teroksidasi • Elektroda logam + O2 lapisan oksida