html5-img
1 / 1

23 3. Motif berkuasa ( n-Pow) Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan

23 3. Motif berkuasa ( n-Pow) Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan. ini menyebabkan yang. bersangkutan. kurang. memperhatikan atau. memperdulikan perasaan orang lain. Ketiga kebutuhan tersebut di atas selalu ada pada manusia, hanya saja

una
Télécharger la présentation

23 3. Motif berkuasa ( n-Pow) Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 23 3. Motif berkuasa (n-Pow) Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini menyebabkan yang bersangkutan kurang memperhatikan atau memperdulikan perasaan orang lain. Ketiga kebutuhan tersebut di atas selalu ada pada manusia, hanya saja intensitasnya berbeda. Hal inilah yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dalam soal jenis motivasi ynag dimilkinya. 3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ada sembilan konstruk dalam teori motivasi yaitu (1), energi, (2) mekanisme bawaan, (3) belajar, (4) interaksi sosial, (5) proses kognitif, (6) Pemicu motivasi, (7) homeostatis, (8) hedonisme, (9) motivasi pertumbuhan (Koeswara, 1995). Berkaitan dengan topik penelitian ini maka ada lima konstruk motivasi yang peneliti pandang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, khususnya motivasi menjadi pelacur, yaitu; belajar, interaksi sosial, proses kognitif, hedonisme dan pemicu motivasi. Ahmadi (1991) mendefimsikan motif adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu. Selanjutnya Ahmadi (1991) mendefinisikan motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang mempengaruhi, menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu termotivasi berbuat sesuatu. Interaksi sosial menurut Koeswara (1995) sering dipandang sebagai variabel yang mempengaruhi motivasi yang pada akhirnya berwujud dalam

More Related