1 / 39

Gambaran Umum Sistem Saraf Pertemuan 6

Matakuliah : L0044 / Psikologi Faal Tahun : 2009. Gambaran Umum Sistem Saraf Pertemuan 6. Definisi. Jaringan saraf : Merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh manusia. Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi. Fungsi :.

urania
Télécharger la présentation

Gambaran Umum Sistem Saraf Pertemuan 6

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Matakuliah : L0044 / Psikologi Faal Tahun : 2009 Gambaran Umum Sistem SarafPertemuan 6

  2. Definisi Jaringan saraf : Merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar tubuh manusia. Tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi.

  3. Fungsi : • Untuk memproses informasi dari lingkungan melalui komponen sensoris. • Fungsi kognitif yang lebih tinggi • Untuk mengkoordinasikan dan melakukan fungsi motorik.

  4. OTAK pusat saraf utama terdiri dari otak besar, otak kecil dan sumsum lanjutan berat ± 1300 gram (7/8 merupakan otak besar) Otak Besar (Cerebrum) terdiri dari dua belahan yang masing-masing mengontrol sisi yang berlawanan dari tubuh Fungsi : sebagai pusat berpikir (kepandaian / intelegensi dan kehendak) mengendalikan semua kegiatan yang disadari (co. mendengar, melihat berbicara) Lapis luar serebrum disebut korteks serebri (substansi kelabu / substansia grisea) lapis serebrum di bawah korteks → substansi putih (substansia alba)

  5. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  6. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  7. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  8. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  9. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  10. Otak Kecil (cerebellum) terdapat di bawah dan belakang serebrum fungsi : mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika bergerak Otak Tengah (talamus dan hipotalamus) talamus → pusat sensorik hipotalamus → pengatur suhu Batang Otak atau sumsum lanjutan (medulla oblongata) menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang berfungsi mengatur kecepatan bernafas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah dan kegiatan lain yang involunter

  11. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis) tiap saraf spinal mempunyai dua akar. Akar dorsal (sensorik dan akar ventral (motorik) Susunan Saraf Tepi terdiri dari 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang punggung Sistem Saraf Otonom terdiri dari simpatis dan parasimpatis yang saling berantagonis Secara umum, simpatis menggiatkan dan parasimpatis menurunkan, kecuali pada sistem pencernaan dan pernafasan

  12. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  13. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  14. Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  15. Struktur Sel saraf / Neuron Badan sel (soma atau perikarion) Nukleus Sitoplasma Organel-organel Prosesus (juluran) 1 akson dengan 1 atau beberapa dendrit Sel glia / Neuroglia

  16. Fungsi neuron Fungsi dasar : melakukan komunikasi Iritabilitas Kemampuan berespons thd rangsangan fisik & zat kimia dgn permulaan suatu impuls. Konduktivitas Kemampuan menghantarkan impuls tersebut.

  17. Bentuk dan besar sangat beragam 4 – 135 um. Bentuk : piramid, lonjong, bulat. Nukleus umumnya besar, bulat/lonjong, ditengah (seperti mata burung hantu) Sitoplasma : badan nissl (RE kasar), RE licin, kompleks golgi, mitokondria, neurofibril, neurofilamen. Kebanyakan neuron menerima rangsang impuls dari saraf lain. Peran utama : Pusat Trofik/pemberi makan sel2. Mensuplai organel dan makromolekul sampai kecabang-cabangnya. Memiliki prosesus berupa akson dan dendrit. Badan sel saraf/Perikarion/Soma

  18. Jenis-jenis Neuron Berdasarkan polaritasnya : Unipolar Jarang pada vertebrata kecuali tahap embrional dini. Bipolar Di ganglia vestibuler dan koklear, dalam epitel olfaktori hidung. Pseudounipolar Ganglia kraniospinal. Multipolar Kebanyakan neuron, SSP.

  19. Berdasarkan fungsi : Neuron motorik Mengawasi organ efektor seperti otot dan kelenjar (contoh: sel kornu anterior atau sel saraf motoris pada medula spinalis). Neuron sensorik Menerima rangsang sensoris eksteroseptif dan interoseptif. Neuron interneuron Menghubungkan neuron-neuron lain untuk membentuk lingkungan fungsional kompleks/rantai neuron. Jenis-jenis Neuron

  20. Sel Glia (sel neuroglia) Berfungsi sebagai penyokong & membantu sel saraf melakukan fungsi integratif dan komunikatifnya. Merupakan 90% dari seluruh sel yang ada di SSP. Mempunyai kemampuan bermitosis. Walaupun jumlahnya besar, tugas sel glia hanya separuh dari volume otak, karena percabangan sel glia tidak se-luas percabangan yang dilakukan neuron.

  21. Macam-macam Sel Glia Mikroglia (asal: mesoderm) Oligodendroglia (asal: ektoderm) Astrosit fibrosa (asal: ektoderm) Astrosit Protoplasmatis Sel ependim (asal: ektoderm) Sel schwann (di SST) Sel satelit / Sel Amphicyt (di SST) Sel Muller (di retina)

  22. ASTROCYTES / ASTROSIT Bentuk seperti bintang. Sebagai jaringan penyokong. Memberikan arah percabangan bagi sel saraf selama perkembangan otak janin. Bersama dengan pembuluh darah di otak membentuk sawar darah otak. Penting dalam memperbaiki kerusakan otak dan pembentukan jaringan parut saraf. Berperan penting dalam aktivitas neurotransmiter. Meningkatkan pembentukan sinaps dan memodifikasi transmisi sinaps. Menjaga konsentrasi ion K+ untuk menjaga rangsangan saraf normal. (peningkatan konsentrasi K+ di CES (cairan ekstrasel) otak  meningkatkan eksitabilitas otak  lepas muatan konvulsif eksplosif  serangan epilepsi.))

  23. OLIGODENDROCYTES / OLIGIGLIA Sebagai sel penyokong. Membentuk selubung mielin pada SSP.

  24. MICROGLIA / MIKROGLIA Mikroglia = penyapu (scavenger) SSP. Sel terkecil. Mirip monosit, berperan fagositosis di SSP, diaktifkan oleh suatu infeksi / cedera.

  25. EPENDYMAL CELL / SEL EPENDIM Sel yang melapisi rongga/ruang yang terdapat pada otak yang disebut ventrikel & kanalis sentralis pada medula spinalis. Bentuk sel silindris rendah/kuboid. Cabang sitoplasma terdapat silia dan mikrovili. Juga berperan dalam membentuk cairan serebrospinalis.

  26. Bagian-bagian pelindung SSP Tengkorak. Meningen (duramater, araknoidmater dan piamater). Cairan serebrospinal (CSF). Sawar darah otak.

  27. Terdapat 3 lapisan meningeal yang berfungsi membungkus, melindungi dan memberi nutrisi pada SSP, Dari lapisan luar ke dalam: duramater, arachnoid dan piamater. (Tiga “ibu” meningens)

  28. Cairan Serebrospinal / CSF • Cairan serebrospinal : cairan yang terdapat di dalam ruang-ruang otak (ventrikel otak), yaitu: • Ruang subarakhnoid • Ventrikel otak • Kanal sentralis medula spinalis • Cairan dihasilkan oleh pleksus khoroid • Mengandung : air, glukosa, asam amino, vit C, B & asam folat. • Direabsorpsi dari ruang subaraknoid ke dalam darah vena melalui vilus araknoidalis.

  29. Proses pembentukan, sirkulasi dan reabsorpsi terjadi terus menerus. Volume CSF/CSS sekitar 125 – 150 ml digantikan lebih dari 3x sehari. Gangguan salah satu proses  Hidrosefalus  kerusakan otak  retardasi mental bila tidak diterapi. Fungsi: Utama = cairan peredam getaran (shock-absorbing). Pertukaran bahan antara cairan tubuh dan otak.

  30. Sawar darah otak Merupakan suatu lapisan yang menseleksi pemasukan zat-zat atau material ke dalam parenkim otak. Dibentuk oleh 3 komponen, yaitu: Dinding sel endotel Lamina basal sel endotel Kaki perivaskular astrosit Diantara sel-sel endotel kapiler terdapat taut sekap yang akan melapisi celah antara sel-sel endotel kapiler darah dan mencegah lewatnya zat-zat yang melintasi celah ini.

  31. Fungsi sawar darah otak Melindungi SSP dari perubahan konsentrasi ion yang terjadi secara tiba-tiba di cairan ekstrasel. Mencegah masuknya molekul-molekul dari sirkulasi ke dalam LCS yang dapat mengganggu fungsi normal neuron di dalam SSP.

  32. REFERENCES Lesson, T. S., Leeson, C. R., Paparo, A. A. (1988). Text/atlas of histology. Philadelphia: W. B. Saunders. Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson. Ganong, Review of Medical Physiology, 21st ed Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed

  33. TERIMA KASIH

More Related