1 / 86

HUBUNGAN TANAMAN DAN BIOTA

HUBUNGAN TANAMAN DAN BIOTA. ENDANG YUNIASTUTI. TANAMAN : KELOMPOK NABATI/TUMBUHAN YANG DIBUDIDAYAKAN MANUSIA BIOTA : LINGKUNGAN HIDUP - TUMBUHANAN/TANAMAN - HEWAN - MIKRO ORGANISME

Télécharger la présentation

HUBUNGAN TANAMAN DAN BIOTA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUBUNGAN TANAMAN DAN BIOTA ENDANG YUNIASTUTI

  2. TANAMAN : KELOMPOK NABATI/TUMBUHAN YANG DIBUDIDAYAKAN MANUSIA BIOTA : LINGKUNGAN HIDUP - TUMBUHANAN/TANAMAN - HEWAN - MIKRO ORGANISME HUBUNGAN TANAMAN DAN TUMBUHAN/TANAMAN ADA 2 KELOMPOK: * HUBUNGAN INTRA SPESIES * HUBUNGAN INTER SPESIES

  3. EKOSISTEM BUATAN YANG TERTATA INDAH

  4. EKOSISTEM ALAMI YANG SANGAT SERASI

  5. PEMBIBITAN MONOKULTUR YANG SANGAT MENARIK

  6. TANAMAN MONOKULTUR SECARA ALAMI

  7. LAGI NGAPAIN KOK PADA LIAT AKU NYAMAIN WAJAH YA….

  8. IYA KALI….

  9. THE MOST PRESSING CONCERN FOR SUSTAINABLE GLOBAL DEVELOPMENT : • DEGRADATION and LOSS of Productive AGRICULTURAL Land, • Global CLIMATE CHANGE, • DEPLETION of the PROTECTIVE OZON LAYER, • DECLINES in Species,BIODIVERSITY

  10. INDUSTRIALIZED AGRICULTURE MODERN INTENSIVE AGRICULTURE ON A LARGE SCALE: • Crop monocultures • Synthetic chemical herbicides, pesticides • Extensive mechanization • Fossil fuel use

  11. PERTANIAN BERKELANJUTAN ? Tidak sekedar untuk meningkatkan produksi tanaman, namun juga bertujuan untuk memelihara agar lingkungan tetap sehat, baik pada skala lokal, regional, maupun global. Selain utk pertahankan prod. pangan, pakan, serat, energi, kendalikan erosi, hama, penyakit & gulma, maka juga bertujuan utkMENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA, MEMPERTAHANKAN DAUR HIDROLOGI SERTA KERAGAMAN HAYATI.

  12. INTENSIFIKASI PERTANIAN PRODUKSI yg diharapkan tinggi dg DIVERSITAS TANAMAN yg RENDAH, Pemanfaatan PENGATURAN/ PELAYANAN BIOLOGIS diabaikan Fokus hanya pada BIOTA PRODUKTIF & BIOTA DESTRUKTIF Dengan cara Mekanis & Bahan Agrokimia (pupuk, pestisida, pengolahan tanah, pengairan), Tingginya Resiko KEHILANGAN BIOTA SUMBERDAYA hilangnya fungsi tertentu & mengurangi kemampuan ekosistem utk BERTAHAN bila ada cekaman mendadak.

  13. BIOTA PRODUKTIF BIOTA YANG BERPERAN DALAM EKOSISTEM PERTANIAN BIOTA DESTRUKTIF BIOTA SUMBERDAYA

  14. INTERAKSI ANTARA TANAMAN DENGAN BIOTA TANAMAN (dibudidayakan) TUMBUH2AN (tidak dibudidayakan) FAUNA (makro & meso biota) MIKROBA (mikrobiota)

  15. Aplikasi Bahan2 Agrokimia secara terus-menerus pada Sistem Tanah–Tanaman tanpa pengelolaan bahan organik Dedradasi lahan & Pencemaran lingkungan Degradasi bahan organik tanah & Penurunan potensi Biota Sumberdaya (mikroba + fauna: sinergis & antagonis/musuh alami) BAHAN AGROKIMIA & DAMPAKNYA Inefisiensi masukan dalam sistem Tanah – Tanaman (Biaya pemupukan: > 50% dari total pemeliharaan)

  16. INTERAKSI TANAMAN DAN BIOTA

  17. HUBUNGAN TANAMAN DENGAN TANAMAN LAIN, BIOTA LAIN • Alelopat • Parasitisme: parasitsejati (taliputri); semi parasit • (benalu); hiperparasit (Viscum). • Cover crop (+), Azolla sp. (+). • Epipitisme • Polinator • Mixed cropping

  18. INTERAKSI ANTAR BIOTA • Interaksi antar biota dapat bersifat negatip, positip, atau netral, • Interaksi antar biota akan mempengaruhi kepadatan populasi dan keragaman spesies, • Interaksi antar biota akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap tanaman yang dibudidayakan, • Pemahaman tentang interaksi antar biota diperlukan untuk mendukung penerapan sistem pertanian yang produktif, efisien & ramah lingkungan.

  19. BIOTA INTERACTIONS FIVE KINDS OF INTERACTIONS: • interspecific competition (– / –) • predation (+ / –) • parasitism (+ / –) • mutualism (+ / +) • commenalism (+ / 0) • Symbols: – = negative, + = positive, 0 = neutral interaction

  20. POSITIVE INTERACTIONS Concept : Positive interactions occur when neither species is harmed and the benefits of the interaction are greater than the costs for at least one species. MUTUALISM—mutually beneficial interaction between individuals of two species (+/+). COMMENSALISM—individuals of one species benefit, while individuals of the other species do not benefit and are not harmed (+/0).

  21. POSITIVE INTERACTIONS Symbiosis—a relationship in which the two species live in close physiological contact with each other, such as corals and algae. Symbioses can include parasitism (+/–), commensalism (+/0), and mutualism (+/+).

  22. Positive Interactions Mutualistic (+/+ ) associations Most plants form mycorrhizae, symbiotic associations between plant roots and various types of fungi. What do the fungi get? What do the plants get?

  23. KOMPETISI : PEREBUTAN ANTARA INDIVIDU TANAMAN DALAM POPULASI TERHADAP SUMBER DAYA YG DIBUTUHKAN TANAMAN (CAHAYA,AIR, DAN UNSUR HARA) TINGKAT KETERSEDIAAN SUMBER DAYA TERSEBUT BERADA DIBAWAH TINGKAT KEBUTUHAN TOTAL DARI INDIVIDU-INDIVIDU DALAM POPULASI . PERLINDUNGAN: HUBUNGAN ANTAR INDIVIDU TANAMAN, INDIVIDU YG SATU MEMBERIKAN PERLIN DUNGAN PADA INDIVIDU YANG LAIN, MENYEBABKAN INDIVIDU TERSEBUT KELANGSUNGAN HIDUPNYA BERJALAN BAIK. ( SEBAGAI NAUNGAN CONTOH : TANAMAN LEGUME DAN KOPI) ALLELOPATI/ ALLELOPATHY: Berasaldari 2 kata : ALLEN (= MUTUAL) yang berarti BERBALAS-BALASAN PATHOS (= HARM ) yang berarti MERUGIKAN SEHINGGA DAPAT DIARTIKAN Memberikan EFEK ataubalasan YANG MERUGIKAN PADA INDIVIDU (TANAMAN LAIN) yang didekatnya

  24. KOMPETISI * CAHAYA PERTUMBUHAN – HASIL - KUANTITATIF TANAMAN TANAMAN KUALITATIF * HARA TERHAMBAT, MENURUN * AIR TCV = CVL + CVN + CVW TCV = TOTAL COMPETITION VALUE CVL = COMPETITION VALUE OF LIGHT CVN = COMPETITION VALUE OF NUTRIENT CVW = COMPETITION VALUE OF WATER)

  25. KERUGIAN AKIBAT GULMA • Kompetisi / persaingan • Alelopati • Pengotorankualitasproduksi • Gangguankelancaranpekerjaanpetani • Perantaraatausumberhama-penyakit • Gangguankesehatanmanusia • Kenaikanongkosusahapertanian • Menurunkan produktivitas air (gulma air)

  26. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN • KERAPATAN GULMA : Semakin rapat gulmanya – persaingan semakin hebat – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin menurun. • MACAM GULMA : Masing-masing gulma mempunyai kemampuan bersaing yang berbeda – tingkat persaingan berbeda – hambatan thd pertumbuhan tanaman berbeda – penurunan hasil berbeda. • SAAT KEMUNCULAN GULMA : Semakinawalsaatkemunculangulma – persaingansemakinhebat – pertumbuhantanamansemakinterhambat – hasilsemakinmenurun. 4.KECEPATAN TUMBUH GULMA : Semakincepatgulmatumbuh – persaingansemakinhebat – pertumbuhantanamansemakinterhambat – hasilsemakinmenurun. 5. LAMA KEBERADAAN GULMA : Semakin lama gulmaberada – persaingansemakinhebat – pertumbuhantanamansemakinterhambat – hasilsemakinmenurun. 6. HABITUS GULMA : Semakintinggidanrimbundaungulma, dansemakinluasdandalamsistemperakarannya – persaingansemakinhebat – pertumbuhantanamansemakinterhambat – hasilsemakinmenurun. 7. JALUR FOTOSINTESIS GULMA (C3/C4) : Gulma C4 lebihefisiendlmfotosintesis – persainganlebihhebat – pertumbuhantanamanlebihdihambat - hasillebihrendah. 8. ALELOPATI : Gulma yang mengeluarkanracun – persainganlebihhebat – pertumbuhantanamanlebihdihambat – hasillebihrendah.

  27. KOMPETISI habitus gulma kecepatan tumbuh gulma habitus gulma

  28. ALELOPATI • Alelopati: prosespengeluaransenyawaberacun (alelopat) olehgulmatertentukelingkungannya yang dapatmenghambatdanmenurunkanhasiltanamanpokok. • Tidak semua gulma mengeluarkam senyawa beracun. • Contoh gulma yang mengeluarkan alelopat adalah Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, Cynodon dactylon. • Jika gulma mengeluarkan alelopat, maka : TCV = CVL + CVN + CVW + AV ( AV = ALELLOPHATIC VALUE)

  29. FAKTOR ALELOPATIK YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN • KERAPATAN GULMA : Semakin rapat gulmanya – alelopat yang dikeluarkan semakin banyak – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin menurun. • MACAM GULMA : Masing-masing gulma mempunyai alelopat yang berbeda – hambatan terhadap pertumbuhan tanaman berbeda – penurunan hasil berbeda. • SAAT KEMUNCULAN GULMA : Semakin awal saat kemunculan gulma – alelopat yang dikeluarkan semakin banyak – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin menurun. • KECEPATAN TUMBUH GULMA : Semakin cepat gulma tumbuh – alelopat yang dikeluarkan semakin banyak – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin turun. • LAMA KEBERADAAN GULMA : Semakin lama gulma berada – semakin banyak alelopat yang dikeluarkan – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin menurun. • HABITUS GULMA : Semakin tinggi dan rimbun daun gulma, dan semakin luas dan dalam sistem perakarannya – alelopat yang dikeluarkan semakin banyak – pertumbuhan tanaman semakin terhambat – hasil semakin menurun.

  30. NAUNGAN • Merupakansalahsatualternatifuntukmengatasiintensitascahaya yang terlalutinggi. • Pemberiannaungandilakukanpadabudidayatanaman yang umumnyatermasukkelompok C3 maupundalamfasepembibitan • Padafasebibit, semuajenistanamantidaktahan IC penuh, butuh 30-40%, diatasidengannaungan • Padatanamankelompok C3, naungantidakhanyadiperlukanpadafasebibitsaja, tetapisepanjangsiklushiduptanaman • Meskipundengansemakindewasaumurtanaman, intensitasnaungansemakindikurangi

  31. Naunganselaindiperlukanuntukmengurangiintensitascahaya yang sampaiketanamanpokok, jugadimanfaatkansebagaisalahsatumetodepengendaliangulma • Di bawah penaung, bersih dari gulma terutama rumputan • Semakin jauh dari penaung, gulma mulai tumbuh semakin cepat • Titik kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan IC pada batas mulai ada pertumbuhan gulma • Tumbuhan tumbuh ditempat dg IC lebih tinggi dari titik kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis cukup untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan

  32. Dampak pemberian naungan terhadap iklim mikro • Mengurangi IC disekitarsebesar 30-40% • Mengurangialiranudaradisekitartajuk • Kelembabanudaradisekitartajuklebihstabil (60-70%) • Mengurangilajuevapotranspirasi • Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dengan tingkat transpirasi tanaman • Naungan dapat menghindari fluktuasi temperatur yang tinggi dan kadar air tanah • Naungan dapat digunakan sebagai sarana konservasi tanah, karena meningkatkan jumlah pori penyedia air tanah (melalui pengaturan temperatur dan evaporasi) • Besar kecilnya fotosintesis tergantung pada temperatur, suplai air, unsur-unsur hara, sifat morfologis tanaman. Puncakfotosintesisterkaitdenganbesarnyasinardantemperatur Kekurangan Air Diatasi dg naungan • Naunganmengurangi volume kecepatanaliranpermukaandanmeningkatkan air tersediabagitanaman

  33. PEMANFAATAN TANAMAN LAIN SEBAGAI PENAUNG Tanaman-tanaman produktif dan mempunyai nilai ekonomis, yang mempunyai tajuk lebih tinggi daripada tanaman kakao, mempunyai kesamaan persyaratan lahan dengan tanaman kakao, serta tidak bersifat kontradiktif dengan tanaman kakao, dapat dimafaatkan untuk tanaman penaung kakao. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan tanaman bernilai ekonomis tersebut adalah pengaturan tata tanam agar persaingan antara tanaman kakao dengan tanaman penaung tersebut diusahakan seminimal-minimalnya, namun tanaman tersebut dapat.memberikan naungan yang cukup untuk tanaman kakao Pisang (Musa paradisiaca) Tanaman pisang dapat dimanfatkan sebagai tanaman penaung sementara dalam budidaya kakao. Tanaman pisang dapat ditanam dengan jarak tanam 6x3 m, sehingga di dalam lorong tanaman pisang arah utara-selatan dapat ditanam 2 baris tanaman kakao dengan jarak tanam 3x3 m. Sebagai tanaman penaung sementara, tanaman pisang dapat ditanam 6-12 bulan sebelum tanam kakao. Selanjutnya rumpun pisang dapat diatur dengan memelihara 2-3 anakan saja. Tanaman pisang dapat dipelihara sampai tahun ke 4 atau sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan tingkat naungannya untuk tanaman kakao.

  34. Tata tanam kakao dengan pisang sebagai tanaman penaung sementara dapat digambarkan sebagai berikut : x o o x o o x o o x o o x o o x o o o o o o o o o o x o o x o o x o o x o o x o o x o o o o o o o o o o x o o x o o x o o x o o x o o x o o o o o o o o o o x o o x o o x o o x o o x o o x o o o o o o o o o o x o o x o o x o o x o o x o o x Keterangan : Jarak tanam kakao 3 x 3 m (1100 ph/ha) Jarak tanam kelapa 6 x 3 m (550 ph/ha) Barisan arah utara-selatan

  35. Kelapa (Cocos nucifera) Tanaman kelapa dapat digunakan sebagai tanaman penaung tetap untuk tanaman kakao, tpharus diatur agar persaingan minimal. Sebaran akar kakao terbanyak sampai radius 1 m dan sebaran akar kelapa terbanyak sampai radius 2 m, OKI perlu dibuat tatatanam dng jarak antara kakao dan kelapa minimal 3 m. Jarak tanam kelapa 10x10 m dan jarak tanam kakao 4x2 m dalam gawangan kelapa utara-selatan, maka dapat diperoleh pertanaman dengan populasi tanaman yang cukup yaitu tanaman kakao 1000 ph/ha dan kelapa 100 ph/ha. Sbg penaung tanaman kakao, fungsi penaungan tanaman kelapa dpt diatur dng melakukan siwingan (pangkasan) pelepah bila penaungannya terlalu gelap, terutama pada musim hujan. Tanaman kelapa yang sudah cukup tua dan tinggi, apabila penaungannya kurang dapat ditambah tanaman penaung lain misalnya dengan lamtoro yang ditanam di diagonal tanaman kelapa.

  36. Tata tanam dalam penggunaan kelapa sebagai penaung kakao dapat disusun sebagaimana gambar berikut X o o X o o X o o X o o X o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o X o o X o o X o o X o o X o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o X o o X o o X o o X o o X Keterangan: Jarak tanam kakao 4x2 m (1000 ph/ha) Jarak tanam kelapa 10x10 m (100 ph/ha) Jarak kakao-kelapa 3 m

  37. Tanaman kayu-kayuan dan tanaman lainnya Tanaman kayu-kayuan atau tanaman lain yang mempunyai nilai ekonomis juga dapat dimanfaatkan sebagai penaung, tanaman sela, ataupun tanaman tepi dalam budidaya kakao. Tanaman Jati (Tectona grandis) dan Sengon (Albisia falcata) dpt dimanfaatkan sebagai tanaman tepi kebun ataupun tanaman sela pada pertanaman kakao. Pada pertanaman, kakao tersebut tetap dimanfaatkan penaung Lamtoro atau Gamal, sedangkan Jati dan Sengon ditanam dalam barisan dua baris (double row) 3 x 2 m dengan jarak antar barisan jati atau sengon 24 - 30 m. Dengan tatatanam demikian terbentuk lorong diantara tanaman jati atau sengon, yang dapat ditanami tanama kakao 3x3 m Jati, sengon atau tanaman kayu-kayuan yang lain dapat difungsikan sebagai tanaman penaung dan atau tanaman pematah angin.

  38. x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + + Keterangan • Jarak tanam kakao (3 x 3) m • Jarak tanam Jati (3 x 2) m x 24-30 m • Jarak tanam Sengon (3 x 2) m x 24-30 m

  39. Pengembangan tan. kakao hendaknya tetap memperhatikan kesesuaian lahannya. Sbg tan. yg dlm budidayanya memerlukan naungan, sebelum penanaman kakao perlu persiapan lahan dan naungan yg prima. Tanpa persiapan naungan yang baik, pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan keberhasilannya. Utk tan. penaung kakao, dpt digunakan tanaman yg mempunyai nilai ekonomis spt pisang sbg penaung sementara, & kelapa sbg penaung tetap, serta jati. sengon, atau tan. lainnya sbg tanaman tepi blok kebun. Penggunaan penaung tsb perlu disusun dlm tatatanam yg tepat, shg dpt memberikan produksi yg optimal & memberi manfaat konservasi lahan. Persiapan lahan, penyiapan bibit, & saat tanam hrs dilakukan dng perencanaan yg tepat, shg pd saat tanam, bibit kakao siap tanam, & tanaman penaung di lapangan siap berfungsi sebagai penaung. Teknik budidaya yang benar akan dapat diperoleh tanaman kakao dengan pertumbuhan baik dan produksi yang tinggi.

  40. PohonPelindung • Adabeberapajenistanamanperkebunan yang habitat aslinyadidalamhutanuntukmemberikanhasil yang tinggiperlunaungansebagian, denganpohonpelindung • Pohonpelindung : dalambarisan, melindungitanamanpokokatautebing, pematahangin, bersifattetap, Albizziafalcata (sengonlaut), Leucaenaglauca, L. leucocephala • Pohonpelindungmengurangiintensitascahayadansuhu, meningkatkankelembabanudaradanmempertahankanlengastanah, menambahbahanorganik Kriteria tanaman yang akan digunakan sebagai pohon pelindung • Morfologi daun, tipe percabangan, ketahanan hama penyakit • Tumbuh cepat & mampu tumbuh pada tanah kurang subur • Tidakmengalamigugurdaunpadamusimtertentu • Tidak bersaing dalam kebutuhan air dan hara dengan tanaman pokok • Tidak menjadi inang penyakit, tahan akan angin dan mudah dimusnahkan • Sebaiknyadapatbernilaiekonomis

  41. COVER CROP Tanamanpenutuptanah: tan. ygkhususditanamutkmelindungitanahdrancamanerosisertamemperbaikisifatkimiadanfisiktanah. Tanamanpenutuptanahberfungsi: • utkmenekan & mengurangidayarusakbutir-butirhujan & aliranpermukaan, • sebagai summer pupuk organic danuntukmenghindaridilakukannyapenyiangan yang intensif. • Penyianganintensifdptmenyebabkantergerusnyalapisanatastanah. • Untuk menghindari persaingan antara tanaman penutup dengan tanaman utama dapat dilakukan penyiangan melingkar (ring weeding). TanamanPenutup Tanah • Legume (LCC=legume cover crop) • Syarat : mudahdiperbanyak (biji, stek), perakarandangkal, pertumbuhancepatdaunbanyak, tahan : pangkas, kering, naungan, OPT, mudahdiatur-tidakmembelit, tidakberduri, menyuburkantanah MacamPenutup Tanah • Menjalar : diantara barisan tanaman, pelindung tebing, bersifat permanen • Pelindungperdu : di antara barisan TBM, sebagai pagar, pupukhijau, sementara

  42. Jenis LCC TipeMenjalar pada PerkebunanKelapaSawit: • Centrosemapubescens • Puerariajavanica • Calopoginiummucunoides • Psopocarphuspolustris • Calopogoniumcaeruleum • Desmodiumovalifolium • Mucunaconchinchinensis • Puerariaphascoloides

  43. Jenis LCC TipePelindungPerdupada Perkebunan KelapaSawit: • Flemingiacongesta • Crotalaria anagyroides • Tephrosiavogelii • Caliandracallothyrsus(putih) • C. tetragona(merah) • Penanaman LCC secaracampurandariberbagaijenislebihmenguntungkandaripadahanyamenggunakan 1 jenis LCC • Seleksi LCC: perludilakukansebelumdilakukanpenanaman, seleksidilakukanmelaluipengujiandayakecambah • Tujuanseleksi LCC: mengetahuikemurniandanpersentasepertumbuhandari LCC sehinggaakandidapatkanpertumbuhandilahan yang baik • Tingkat pertumbuhan minimum beberapajeniskacangan: Calopoginiummucunoides (40%), Calopogoniumcaeruleum (30%), Puerariajavanica (60%), Mucunaconchinchinensis (75%) • Apabila persentase pertumbuhan di bawah standar, kebutuhan benih dapat ditambah secara proporsional

  44. ContohKebutuhanBenih LCC • Padapenanaman LCC secaracampurankebutuhanbenihnyasebagaiberikut: Calopoginiummucunoides (6 kg/ha), Puerariajavanica (3 kg/ha), Mucunaconchinchinensis (2 kg/ha), danCalopogoniumcaeruleum (0,5 kg/ha) Kegunaan LCC • Menahanpukulanhujan • Menahanlaju air limpasan • Menambah N • Menambah BO (memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah) • Melindungipermukaantanahdarierosi • Mengurangipencucianunsurhara • Mempercepat pelapukan barang sisa LC/replanting • Menekanpertumbuhangulma DampakNegatif LCC • Persaingandengantanamanpokok • Mengganggutanamanpokok • Sebagaitempatbersarangtikus • Kadang menjadi inang dari bakteri, virus, dan jamur

  45. BeberapaPerlakuanSebelumPenanamanBenih LCC • Perendaman benih dalam air hangat: dilakukan selama 2 jam pada suhu 750C • Direndam dalam larutan glycerin: selama 2 jam pada suhu 600C • Direndam dalam larutan asam (asam sulfat): selama 8-15 menit • Penipisankulitbenih (skarifikasi) • Supayapertumbuhandanperkembangan LCC berlangsungdenganbaik, sebelumbenihditanamperludiinokulasimenggunakanRhizobium

  46. TUGAS PERORANGAN DAN KELOMPOK • HUBUNGAN ANTAR TANAMAN (+ +) (mhsgenap) • HUBUNGAN ANTAR TANAMAN (+ -) (mhsganjil) • HUBUNGAN ANTAR TANAMAN (- -) (mhsigenap) • HUBUNGAN ANTAR TANAMAN (+ 0) (mhsiganjil)

  47. AZOLLA SP. • Azolla sp. : jenistumbuhanpaku air ygmengapung, banyakterdapatdiperairanygtergenangterutamadisawah-sawah & dikolam, mempunyaipermukaandaunyglunak, mudahberkembangdngcepat & hidupbersimbiosisdngAnabaena azollaeygdptmemfiksasi nitrogen (N) dariudara. • Hasilfiksasi nitrogen digunakanoleh tan, khususnya tan padi. • Padakondisi optimum Azollatumbuhbaikdnglajupertumbuhan 35% tiaphari. • NilainutrisiAzollamengandungkadar protein tinggiantara 23-30%. • Kandunganasam amino essensialnya, terutamalisin 0,42% lebihtinggidibandingkandngkonsentratjagung, dedak, & beraspecah.

More Related