50 likes | 374 Vues
3/27/2010 Visi Bangsa Indonesia. 2030 negara maju yang unggul dalam pengelolaan kekayaan alam Misi Indonesia 2030. MEMBANGUN PERTANIAN MASA DEPAN “MERAIH KEUNGGULAN PERTANIAN 2030” Visi Indonesia 2030. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Bebas dari Kemiskinan.
E N D
3/27/2010 Visi Bangsa Indonesia 2030 negara maju yang unggul dalam pengelolaan kekayaan alam Misi Indonesia 2030 MEMBANGUN PERTANIAN MASA DEPAN “MERAIH KEUNGGULAN PERTANIAN 2030” Visi Indonesia 2030 Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Bebas dari Kemiskinan Memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia dengan Pendapatan per Kapita USD 18,000 Pemanfaatan Kekayaan Alam Visi 2030 Negara Maju yang Unggul dalam Pengelolaan Kekayaan Alam Modal Alam Manusia & fisik Misi Modal Modal Sosial Kualitas Hidup Modern dan Merata 30 Perusahaan Indonesia di Fortune 500 Companies Mewujudkan Sinergi Wirausaha, birokrasi, dan Pekerja Menuju Daya Saing yang Global Imperatif Indonesia 2030 Strategi Indonesia 2030 1 2 3 Imperatif 1 Imperatif 2 Imperatif 3 Peran swasta yang lebih besar Ikim investasi yang kondusif Institusi yang kuat dan tata kelola yang baik Kontrak sosial yang efektif Ekonomi berbasis keseimbangan pasar terbuka dengan dukungan birokrasi yang efektif Trend Global Pembangunan berbasis sumberdaya alam, manusia, modal dan teknologi yang berkualitas dan berkeadilan Perekonomian yang terintegrasi dengan kawasan sekitar dan jaringan global Ekonomi Indonesia Kini Sumber daya manusia yang sehat dan terdidik Sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan Inovasi dan adaptasi teknologi baru Industrialisasi berbasis kompetensi daerah Komoditi yang berdaya saing global Rantai produksi domestik yang efisien Integrasi dalam jaringan produksi global Infrastruktur yang memadai dan efisien Akumulasi modal berbasis tabungan nasional Implementasi secara terpadu Globalisasi pasar, mata rantai usaha dan pengetahuan Porsi nilai tambah yang semakin besar dari inovasi, ketrampilan dan jasa „Bar‟ daya saing usaha semakin tinggi Krisis global Kinerja ekonomi masih di bawah potensi optimal Trend pasar ekspor dunia menurun HDI masih jauh dari harapan Pengangguran masih menjadi persoalan utama 1
3/27/2010 Isu Permasalahan Pertanian Konsumsi beras per kapita tinggi (139 kg/kapita/tahun) Diversifikasi pangan masih belum berhasil Pendapatan rata-rata petani lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat perkotaan Jaminan penyediaan pangan dari produksi dalam negeri menurun Masalah lingkungan Kondisi Pertanian Saat Ini Produksi tanaman pangan - 70% masih bertumpu pada lahan di Jawa Isu Permasalahan Pertanian Lahan pertanian terus menyempit Produktivitas lahan rendah & mengalami levelling off Kelembagaan penyuluhan & kelembagaan petani lemah Sistem agribisnis belum berfungsi dengan baik Kebijakan makro sering kali kurang memihak sektor pertanian (fiskal, ekspor, impor, perpajakan, industri, perdagangan) Kebijakan pertanian sebelumnya - Peningkatan produksi lebih menonjol dari pada perluasan areal Bimas Sumber lahan pertanian pangan - Rata-rata jawa 0.37 ha, luar jawa 1.10 ha Sistem produksi dan produktivitas - padi sawah, produktivitas 4.6 ton/ha Insus Supra Insus Opsus Th 1984 Swasembada Beras - tegalan : jagung (3 ton/ha), kedelai (1.2 ton/ha) - padi gogo (2.3 ton/ha) Kondisi Pertanian Saat Ini Kondisi Pertanian Saat Ini P ertanian N on pertanian Profil petani tanaman pangan - 13.7 juta KK petani gurem (luas lahan <0.5 ha) - Pendidikan : - tidak tamat SD (36%), - tamat SD (46%), - tamat SMP (13%), 60 50 40 30 20 10 0 P angsa pendapatan (% ) - tamat SMA dan Perguruan Tinggi (6%) Kelembagaan petani - perkreditan, penyuluhan, pemasaran, dan lembaga wa ra ra n si li Ba ta we ga at Ja an m ng la lm Su Su te i Ka sa Nu input masih lemah Gambar 1. Kontribusi pendapatan dari pertanian dan non pertanian rumah tangga petani di perdesaan tahun 2002 2
3/27/2010 Benchmark Jepang - tidak ada fragmentasi lahan - pemerintah memberikan perlindungan kepada petani melalui subsidi dan proteksi - pemerintah daerah mendorong sumberdaya lokal - PPL yang bertugas door-to-door dan mengkoordinir kuota produksi antar wilayah - pengembangan infrastuktur jalan, konsolidasi lahan lalu diikuti dengan mekanisasi pertanian INSTITUT PERTANIAN BOGORmemberi yang terbaik Visi Menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan, dan bersendikan keharmonisan. Misi 1. Menyelengarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang. 3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak asasi manusia. Tujuan 1. Menguatkan sistem pendidikan dan kemahasiswaan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten, cerdas dan kompetitif. 2. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terintegrasi sehingga menghasilkan temuan ilmu pengetahuan, paket teknologi yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat (swasta, pemerintah dan lainnya). 3. Meningkatkan kesejahteraan dosen, tenaga penunjang, dan bantuan/subsidi bagi pendidikan mahasiswa. 4. Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk membangun ketangguhan institut. 5. Menguatkan sistem manajemen untuk menyempurnakan sistem manajemen institut dalam rangka mencapai kesehatan organisasi. Penjelasan Visi Benchmark Thailand - perbaikan teknik budidaya - infrastruktur pertanian yang sangat baik - rantai pasokan yang sudah terbangun - penguatan jaringan informasi kepada petani - petani juga well-informed terhadap trend komoditas Visi Indonesia Pertanian Tanaman Pangan 2030 ”Pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global” Penjelasan Visi Mencari dan Tangguh & Modern: - produk pertanian yang bermutu dan aman - petani yang berpengetahuan, berketrampilan,dan berbudaya industri - produktivitas yang tinggi - sistem yang bertanggungjawab Pengelolaan SDA yang berkelanjutan: - lingkungan hidup yang lestari - lingkungan yang menunjang kegiatan produktif Ketahanan, keamanan & mutu pangan - pemenuhan kebutuhan energi (beras & non beras) Kesejahteraan petani: - pendapatan petani mencapai US$ 13 000/kapita/th - jaminan pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, dan komunikasi Penyediaan bahan baku industri: - menyediakan bahan baku industri - pembangunan industri „pengolahan antara‟ di sentra produksi pertanian - industri berbasis pertanian: tanaman pangan, fitofarmaka, fitokimia - jalur informasi dan distribusi yang baik antar sentra produksi primer, pengolahan produk antara dan industri pengolah produk akhir - keamanan dan mutu pangan : SNI, Codex dll 3
3/27/2010 Misi Pencapaian Utama pada 2030 Mewujudkan ketahanan, kedaulatan, keamanan dan mutu pangan Pendapatan petani US$ 13 000/kapita/tahun Kemandirian pangan Menjadi eksportir produk pertanian tropika terbesar ke-5 dunia Lingkungan hidup produktif dan lestari Imperatif Meningkatkan kesejahteraan petani Menyediakan bahan baku industri secara prima untuk industri berbasis pertanian Meningkatkan daya saing global produk pertanian pangan Mengelola SDA secara optimal dan berkelanjutan Imperatif 4. Pemberdayaan mandiri masyarakat desa 1. Kebijakan pembangunan nasional berbasis pertanian Peluang kerja di usahatani off-farm Perbanyakan Balai Latihan Kerja Menjadikan pertanian sebagai sentral kebijakan pemerintah. Sektor-sektor lain mengutamakan kegiatan berbasis usaha pertanian Kemudahan akses untuk modal, teknologi dan informasi Pengembangan lembaga keuangan dan perbankan Pengembangan teknologi pertanian Penyempurnaan sistem sosialisasi dan diseminasi teknologi Pengembangan sistem informasi pertanian Pusat-pusat informasi agribisnis di kota Pembangunan infrastruktur pendukung pertanian Penyediaan irigasi, transportasi, komunikasi dan perdagangan Pengiriman tenaga kerja terampil ke luar negeri 5. Penyediaan lapangan kerja di pedesaan (industri kecil, industri pengolah antara, jasa pertanian, dsb.) 6. Sektor industri dan jasa berkembang dengan baik sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari sektor pertanian. 7. Mitigasi bencana Perhitungan faktor bencana dalam perencanaan produksi Antisipasi dan minimalisasi dampak bencana Peningkatan peran lembaga mitigasi bencana dan pemanfaatan informasi peramalan 2. 3. Strategi Kebijakan lahan pertanian: Konsolidasi lahan (minimum 2 ha) Pencegahan alih fungsi lahan Reforma agraria Penerapan UU lahan pertanian pangan abadi Perluasan lahan di luar Jawa dengan perbaikan irigasi Peningkatan Efisiensi Produksi Penggunaan varietas hasil pemuliaan Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian Tata ruang pertanian yang baik dan mekanisasi pertanian Diversifikasi Pangan Pengurangan konsumsi beras Peningkatan produksi dan kualitas pangan alternatif Kampanye peningkatan citra pangan alternatif Strategi • Pengembangan Infrastruktur Pertanian dan Pedesaan – Penyediaan infrastruktur transportasi, energi dan telkom – Peningkatan efektivitas dan efisiensi infrastruktur dan membangun infrastruktur khusus di kawasan agropolitan – Pengembangan fungsi-fungsi hidrologi alami dan buatan • Penguatan kelembagaan – Penguatan kapasitas bangunan lembaga petani/lembaga pedesaan sebagai pusat aktivitas ekonomi, komunikasi dan strategi dalam perencanaan pertanian dan lingkungan – Penguatan kapasitas transfer teknologi – Penguatan isu gender dalam membangun rumah tangga petani – Pengembangan lembaga koperasi, asuransi pertanian dan lembaga keuangan mikro 4
3/27/2010 Strategi • Pengembangan Budaya Industri – Perkuatan kelembagaan petani untuk produksi dan penyediaan sarana produksi – Penyediaan penyuluh dan manajer kelompok tani – Penyediaan sarana informasi dan komunikasi modern – Penyusunan SOP oleh manajer bersama petani – Membangun supply chain management produk pertanian – Kebijakan sistem mutu produk pertanian • Profesionalisme Tenaga Kerja Pertanian – Mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 20% – Mobilisasi gradual ke pertanian produktivitas tinggi – Pelatihan angkatan kerja untuk penyiapan wiraswasta – Pengembangan industri pendukung pertanian – Migrasi alami tenaga kerja ke daerah-daerah – Peningkatan akses & distribusi informasi Isue Penting • Pembangunan sektor industri & jasa harus berkembang dengan pesat agar dapat menarik tenaga kerja dari sektor pertanian; pertanian tidak lagi menjadi penampung tenaga kerja tidak produktif. • Pendidikan mampu meningkatkan kompetensi petani. • Program KB harus berhasil, sehingga satu keluarga terdiri atas 4 orang. • Untuk mencegah frakmentasi lahan perlu ada reinterpretasi hukum warisan. • Untuk konsolidasi lahan (2 ha/kk) diperlukan peran bank dalam penyediaan dana dalam perluasan kepemilikan lahan. • Konsumsi beras turun menjadi 90 kg/kapita/tahun. Strategi • Peningkatan daya saing produk & pengembangan pasar – Peningkatan mutu komoditas dan kontinuitas produksi melalui manipulasi agronomis, genetik dan lingkungan; – Efisiensi produksi penurunan harga – Pengembangan prosedur pasca panen modern • Pengembangan SDA secara lestari – Perbaikan tata ruang pertanian makro – Perbaikan tata ruang bentang alam dan mikro pertanian – Reklamasi lahan – Pemanfaatan lahan-lahan marjinal – Penerapan bioteknologi – Antisipasi pencemaran genetika pd pertanaman monokultur – Pengembangan precision farming Kesimpulan Pada 2030 pembangunan pertanian Indonesia akan menghasilkan pertanian: ☻ Pendapatan petani rata-rata US$ 13 ribu/ kapita/tahun ☻ Kemandirian pangan ☻ Menjadi eksportir produk pertanian tropika sebagai pangan segar maupun olahan terbesar ke-5 dunia ☻ Lingkungan hidup produktif dan lestari 5