1 / 85

STANDAR NASIONAL PELAYANANKESEHATAN PEDULI REMAJA (SN-PKPR )

STANDAR NASIONAL PELAYANANKESEHATAN PEDULI REMAJA (SN-PKPR ). BY PRES : MARJINI, S.SiT. PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA. Yankes kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja , dapat diterima , sesuai kebutuhan , komprehensif , efektif dan efisien. PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA.

wilmer
Télécharger la présentation

STANDAR NASIONAL PELAYANANKESEHATAN PEDULI REMAJA (SN-PKPR )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STANDAR NASIONAL PELAYANANKESEHATAN PEDULI REMAJA (SN-PKPR) BY PRES : MARJINI, S.SiT

  2. PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA Yankeskepadaremaja yang mengaksessemuagolonganremaja, dapatditerima, sesuaikebutuhan, komprehensif, efektifdanefisien

  3. PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA Adalah yankes yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut

  4. CIRI KHAS/KARAKTERISTIK PKPR • KEBIJAKAN YG PEDULI REMAJA, bertuj utk: • Memenuhi hak remaja ~ kesepakatan internasional • Mengakomodasi segmen remaja yg beragam, termsk kelomp yg rawan & rapuh • Tidak membatasi kr cacat, status, etnik, rentang usia • Memperhatikan kesetaraan gender • Menjamin privasi & kerahasiaan • Kemandirian remaja • Menjamin biaya terjangkau atau gratis

  5. CIRI KHAS/KARAKTERISTIK PKPR PROSEDUR YAN YG PEDULI REMAJA Pendaftaran & pengambilan kartu yg mudah & dijamin kerahasiaannya Waktu tunggu pendek Dpt menemui ptgs PKPR sewaktu-waktu dg atau tanpa perjanjian

  6. 3. Petugas khusus yg peduli remaja 4. Petugas pendukung yg peduli remaja 5. Fasilitas kes yg peduli remaja 6. Partisipasi/keterlibatan remaja 7. Keterlibatan masyarakat 8. Berbasis masy,menjangkau ke luar gedung, serta mengupayakan pelayanan sebaya 9. Yan hrs sesuai & komprehensif 10. Yan yg efektif: memp protap penatalaksanaan, sarpras, sistem jaminan mutu pelayanan. 11. YAN Yg efisien: memp SIM termsk info ttg biaya

  7. CIRI-CIRINYA • Hrs punya perhatian & peduli, baik budi, penuh pengertian, bersahabat, punya ketrampilan komunikasi interpersonal & konseling,punya kompetensi teknis yan pd remaja • Dpt dipercaya & menjaga kerahasiaan • Memp sifat menghargai kpd smua remaja & tdk membedakan • Memberikan info & dukungan yg cukup shg remaja dpt memutuskan pilihannya dg tepat • Mau mengorbankan waktunya utk melayani remaja ~ kebutuhan remaja tsb.

  8. CIRI-CIRINYA: • Lingk yg aman • Ruang konseling tersendirimenghilangkan kekhawatiran utk bertemu org lain • Fasilitas yg baik, menjamin privasi (kebebasan pribadi) & kerahasiaan, termsk kartu status, catatan konseling • Jam pelayanan menyesuaikan waktu luang remaja,shg konseling dpt dilaksanakan dg santai tdk terburu-buru. • Tidak adanya stigma • Tersedianya materi KIE, baik diruang tunggu/ konseling, bahkan utk yg dibawa pulang

  9. Meliputi: • Kebutuhan tumbuh kembang & kes fisik, psikologis & sosial • Penyediaan paket komprehensif & rujukan ke pelayanan terkait remaja lainnya. Terjaminnya prosedur rujukan timbal balik. • Menyederhanakan proses pelayanan, meniadakan prosedur yg tidak penting

  10. LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN & PELAKSANAAN PKPR DI PUSKESMAS • Identifikasi masalah melalui kajian sederhana • Advokasi kebijakan publik • Persiapan pelaksanaan PKPR di Puskesmas Sosialisasi internal • Sosialisasi external • Pelaksanaan PKPR penting segera dilaksanakan, meskipun sarpras blm sempurna.

  11. Standar minimal : • KIE • Konseling • Pelayanan Medis • Rujukan • Pelayanan lain PELAKSANAAN PKPR DI PUSKESMAS Dalam gedung Jejaring &lintas sektoral Puskesmas PKPR Puskesmas Kemitraan • 1.Melalui UKS : • Penjaringan kesehatan • Pemeriksaan berkala • Konseling • 2. Puskesmas keliling: • Konseling • 3.NS pada kelompok remaja • Kajian sederhana • Tim : Puskesmas, Kabupaten • SDM : Pusat, Propvinsi • Sarana Luar gedung

  12. JENIS KEGIATAN PKPR Pemberian informasi dan edukasi Pelayanan klinis medis (Penunjang & rujukannya). Konseling Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Pelatihan pendidik/konselor sebaya. Pelayanan Rujukan Sosial dan Pranata Hukum.

  13. JENIS KEGIATAN PKPR Pemberian informasi dan edukasi Pelayanan klinis medis (Penunjang & rujukannya). Konseling Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Pelatihan pendidik/konselor sebaya. Pelayanan Rujukan Sosial dan Pranata Hukum.

  14. Upaya Pelayanan • Berbasis Sekolah • Formal • Non Formal Berbasis Sekolah dan Masyarakat • KEGIATAN KOMPREHENSIF • Promotif: • KIE • Konselorsebaya • Preventif: • PKHS • Konseling • Tablet TambahDarah • Kuratif/ rehabilitatif: • Konseling • Pengobatan • Laboratorium • Rujukan • PELAKSANAAN • DidalamGedungPuskesmas • Di LuarGedung • (rumahsinggah, panti, Lapas, • sekolah • TRIAS UKS • PendidikanKesehatan: • Intrakurikulum • Ekstrakurikulum • PelayananKesehatan: • Promotif (dokterkecil, KKR) • Preventif • PenjaringanKesehatan • PemeriksaanBerkala • Imunisasi • Tablet Tambahdarah (TTD) • PMT AS • Kuratif/ rehabilitatif: • Pengobatansederhana/P3K/ P3P • Koreksivisus • Rujukan KE PUSKESMAS • PembinaanLingkunganSekolahSehat • Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; • lingkungan sekolah bebas rokok; • kantin/warung sehat, pemanfaatan • pekarangan sekolah dll Anak Usia Sekolah 6-18 tahun Remaja 10-19 tahun(WHO) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA UKS PKPR SKB 4 MENTERI TH. 2003

  15. Standard NasionalPelayananKesehatanPeduliRemaja dr. Agustin Kusumayati, MSc., PhD. Kelompok Studi Kesehatan Reproduksi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Disampaikan dalam Orientasi Implementasi Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Tahun Anggaran 2014, Direktorat Bina Kesehatan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta tanggal 1 April 2014

  16. PENGEMBANGAN STANDARD NASIONAL PKPR

  17. RasionalPengembangan SN-PKPR1 • Semakin tingginya masalah kesehatan pada remaja yang berkaitan dengan berbagai perilaku berisiko. • UU RI No.36 Tahun 2009 ttg Kesehatan pasal 136 & 137. • Sejak tahun 2003 telah dikembangkan PKPR  Pedoman PKPR telah diterbitkan pada tahun 2005. • Pada tahun 2008 dari 8114 Puskesmas sebanyak 1611 melaporkan telah melaksanakan PKPR. • Ada variasi masukan, proses dan luaran yang besar antar berbagai Puskesmas yang menyatakan diri sebagai Puskesmas PKPR  TAK ADA KESERAGAMAN MUTU.

  18. RasionalPengembangan SN-PKPR2 • Layanankesehatan = produkberupajasa. Produkjasa yang sub-standard • Tidakakandapatdiperbaiki • Umumnyabarudikenalisetelahmunculakibat yang tidakdikehendaki. • Menyebabkankerugian yang besarkarenamenyangkutimage, kepercayaandankeselamatanmanusia. • Perludikembangkansistempenjaminanmutu PKPR  standardisasimasukan, prosesdanluaran.

  19. RasionalPengembangan SN-PKPR3 • SN-PKPR merupakan “manual mutu” yang memberiarahantentang: • Kebijakandankegiatanuntukmeningkatkanmutulayanankesehatanbagiremaja • Pengembangan standard-standard turunan • SN-PKPR memberipanduan penyelenggaraan PKPR bagisemuapemangkukepentingan yang terkait.

  20. ProsesPengembangan SN-PKPR1 • Membangun pemahaman yang sama antar berbagai pemangku kepentingan yang relevan mengenai berbagai hal penting berkait dengan remaja. • Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan memberikan layanan kesehatan bagi remaja, diikuti dengan mengidentifikasi tempat dan jenis layanan kesehatan serta berbagai komoditas kesehatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, utamanya melalui kegiatan pemberian informasi, pemberian layanan konseling dan penyelenggaraan layanan rujukan.

  21. ProsesPengembangan SN-PKPR2 • Merumuskan masalah yang dihadapi kesenjangan antara kualitas yang diinginkan dan kualitas yang ada. • Merumuskan pernyataan standard, yaitu pernyataan tentang kualitas yang diinginkan. • Menetapkan kriteria standard, yaitu hal-hal yang harus tersedia dan/atau harus dicapai. Kriteria ini dibedakan menjadi kriteria masukan, kriteria proses, dan kriteria luaran.

  22. ProsesPengembangan SN-PKPR3 • Mengidentifikasi kegiatan yang diperlukan untuk mengimplementasikan SN-PKPR dan meningkatkan pencapaian kriteria standard. • Memilih kriteria yang digunakan dalam melakukan pemantauan terbatas tingkat pemenuhan standard. • Mengembangkan instrumen untuk melakukan pemantauan terbatas tingkat pemenuhan standard. • Mengintegrasikan SN-PKPR dalam perencanaan, pelaksanaan, supervisi, pemantauan dan pencatatan dan pelaporan PKPR yang sudah ada.

  23. STANDARD NASIONAL PKPR TAHUN 2012

  24. Pernyataan Standard1 • Standard 1: Tenaga Tersedianya tim PKPR yang kompeten (mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan) untuk melaksanakan PKPR sesuai dengan standar dan pedoman yang berlaku. • Standard 2: Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan mampu laksana PKPR sesuai dengan kebutuhan remaja, prosedur dan tata laksana yang ramah remaja, serta didukung sarana, prasarana, termasuk peralatan dan obat-obatan yang memadai.

  25. Pernyataan Standard2 • Standard 3: Remaja Remaja memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga memahami kebutuhan mereka untuk hidup sehat dan produktif, dan dapat memanfaatkan berbagai jenis dan tempat layanan kesehatan sesuai kebutuhan mereka. • Standard 4: Jejaring Terbangunnya jejaring dalam penyediaan dan pemanfaatan PKPR antar remaja, kelompok masyarakat, lintas program, lintas sektor terkait, dan lembaga swadaya masyarakat • Standard 5: Sistem Kesehatan Adanya kebijakan dan sistem manajemen yang mampu menjamin dan meningkatkan kualitas PKPR

  26. KriteriaPemenuhanStandard 1

  27. KriteriaPemenuhanStandard 2

  28. KriteriaPemenuhanStandard 2

  29. KriteriaPemenuhanStandard 3

  30. KriteriaPemenuhanStandar 3

  31. KriteriaPemenuhanStandar 4

  32. KriteriaPemenuhanStandar 4

  33. KriteriaPemenuhanStandar 5

  34. KriteriaPemenuhanStandar 5

  35. UJI COBA KELAYAKAN STANDARD NASIONAL PKPR TAHUN 2012

  36. Metodologi1 • Revisi rancangan SN-PKPR dan Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR. • Pengembangan materi sosialisasi rancangan SN-PKPR dan Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR. • Dilaksanakan di 10 provinsi @ 2 kab/kota @ 4 Puskesmas • Sosialisasi rancangan SN-PKPR & Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR. • Pelaksanaan penilaian tingkat pemenuhan SN-PKPR di Puskesmas oleh Tim Kabupaten/Kota.

  37. Metodologi2 • Penyusunan rencana aksi untuk peningkatan pemenuhan SN-PKPR oleh setiap Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. • Pelaksanaan kegiatan peningkatan pemenuhan SN-PKPR. • Penilaian kembali tingkat pemenuhan SN-PKPR di Puskesmas oleh Tim Kabupaten/Kota. • Lokakarya di tingkat kabupaten/kota.

  38. PerbandinganPeningkatan Rata-rata PersentasePencapaianSetiap Standard Pada Standard NasionalPelayananKesehatanPeduliRemaja

  39. KESIMPULAN1 • Remaja adalah sasaran strategis pembangunan. • Diperlukan pendekatan khusus untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja. • PKPR adalah pendekatan yang mampu meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi remaja. • Kualitas penyelenggaraan PKPR sangat bervariasi tak ada keseragaman mutu masukan, proses dan luaran. • Diperlukan standardisasi untuk menjamin kualitas penyelenggaraan PKPR.

  40. KESIMPULAN2 • Standard Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja dikembangkan melalui langkah-langkah yang sistematis dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang relevan. • Standard Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja terbukti mampu laksana dan mampu meningkatkan kualitas PKPR. • Standard Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja seyogyanya digunakan sebagai rujukan oleh semua pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan remaja.

  41. Proses Assesement SN-PKPR: Sumber data : SesuaidenganInstrumen Dilakukanoleh team, melakukanwawancaradanobservasi data denganrespondensbb : • PimpinanPuskesmas (1) • Petugaskesehatan/Petgs UKS/PKPR (1) • Petugaspendukung (4): loket, lab, obat, gizi • Remaja (4) • Dokumen/sarana/prasana

  42. Pengumpulan Data Pengolahan Data RencanaAksiKoreksi (workplan) PELAKSANAAN AKSI KOREKSI 6 bulan • PenilaiankembalitingkatpemenuhanStandar • Proses = pemantauan

  43. PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PEMANTAUAN TERBATAS TINGKAT PEMENUHAN SN PKPR TRIANGULASI DATA

  44. Komponen Standar yang diukur

  45. PENGOLAHAN DATA • Skor 1 : yaatauada • Skor 0 : tidak/tidaktahuatautidakada • Jumlahkanskorsetiapbutirpertanyaandariseluruhsumber data di kolomskor • Jumlahkanskorsetiapkomponen hitung % tingkatpemenuhannya • JumlahkanskordariseluruhkomponendarisetiapaspekStandar  hitung % tingkatpemenuhannya • INTERPRETASI : Paripurna : ≥ 80% Optimal : 60% – 79% minimal : < 60%

  46. MATRIKS RENCANA AKSI/WORKPLAN • BERSAMA-SAMA PROV, KAB/KOTA, PUSKESMAS • UPAYA PERBAIKAN THD KOMPONEN YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR : pilihandanbertahap PENYUSUNAN RENCANA AKSI : PELAKSANAAN AKSI KOREKSI/PENINGKATAN MUTU EVALUASI

  47. REKOMENDASI : • Identifikasi masalah terkait remaja • Sosialisasi internal • Perkuat team ekternal rangkul semua elemen yan ada , termasuk LSM, kelompok remaja • Siapkan ruangan khusus • Ada bagan alur pelayanan • Pemetaan steak holder, di lanjutkan advo kasi publik • Lakukan Sosialisasi ekternal, buat kesepakatan , buat rencana keiatan, libatkan remaja • Buat jadual layanan di dalam, atau luar g edung kalau melalui media apapun

  48. Lakukan inovasi sesuai sumber daya yan ada • Jangan lupa semua keiatan dukumentasi

  49. TERIMAKASIH !

More Related