1 / 27

COST ACCOUNTING

COST ACCOUNTING. HAFIDZ ABDILLAH (0713010013). D. TIALURRA DELLA NABILA (0713010012). Bab 9. Pengendalian. Bahan Baku :. Perhitungan Biaya. Perencanaan. Langkah-Langkah dalam Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku. Menentukan rute dan daftar bahan baku yang diperlukan Anggaran produksi

wilson
Télécharger la présentation

COST ACCOUNTING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. COST ACCOUNTING HAFIDZ ABDILLAH (0713010013) D. TIALURRA DELLA NABILA (0713010012)

  2. Bab 9 Pengendalian Bahan Baku : Perhitungan Biaya Perencanaan

  3. Langkah-Langkah dalam Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku • Menentukan rute dan daftar bahan baku yang diperlukan • Anggaran produksi • Bukti permintaan pembelian • Pesanan pembelian • Laporan penerimaan • Bukti penerimaan bahan baku • Kartu catatan bahan baku

  4. Pembelian Bahan Baku Dalam organisasi besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen pembelian. 1.Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku 2.Memiliki informasi mengenai sumber pasokan, harga, dan jadwal pengapalan dan pengantaran 3.Membuat dan menempatkan pesanan pembelian 4.Mengaturan pelaporan di antara departemen pembelian, penerimaan, dan akuntansi

  5. Langkah-Langkah Pembelian Bahan Baku 1. Bukti Permintaan Pembelian untuk bahan baku standar hanya mengidentifikasi nomor persediaan dari suatu item. untuk bahan baku nonstandar informasi yang diperlukan meliputi cetak biru, nomor katalog, berat, standar, merek,jumlah, dan harga yang disarankan. 2. Pesanan Pembelian Memberikan informasi kepada pemasok tentang deskripsi atau barang dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga, dan instruksi pengapalan. 3. Laporan Penerimaan Menunjukkan nomor pesanan pembelian, nomor akun yang akan dibebankan, nama pemasok, rincian mengenai transportasi, serta jumlah dan jenis barang yang diterima.

  6. Pengeluaran dan Perhitungan Biaya Bahan Baku 1.Bukti permintaan bahan baku Memberikan otoritasi bagi petugas gudang untuk mengeluarkan bahan baku. 2.Pemrosesan data elektronik untuk buku permintaan bahan baku Informasi permintaan dimasukkan dan dikirimkan secara elektronik dan bukannya dalam bentuk kertas. 3.Daftar bahan baku yang diperlukan Mendaftarkan semua bahan baku yang diperlukan untuk suatu pesanan tertentu.

  7. Economic Order Quantity Jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya persediaan tahunan. Jumlah optimum dari pesanan pada waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan biaya pemilikan dan perolehan bahan baku. Rumus EOQ membahas masalah kuantitas dalam perencanaan persediaan. EOQ2 = (2 x jmlh yang diperlukan per tahun x biaya per pesanan) : (biaya per unit bahan baku x persentase biaya penyimpanan)

  8. Exercise-EOQ Hitung EOQ Magnum Co. jika sebesar 500 unit bahan baku dipakai per tahunnya, dengan keterangan sebagai berikut: Harga beli Rp. 80.000/unit Biaya pemesanan Rp. 5.000/pesanan Persentase biaya penyimpanan 10% EOQ2 = (2 x 500 x 5.000) : (80.000 x 10%) EOQ2 = 5.000.000 : 8.000 EOQ2 = 625 EOQ = 25 unit

  9. ! Order Time Faktor-faktor yang mempengaruhi order time: • Waktu yang diperlukan untuk pengantaran • Tingkat penggunaan pembelian • Persediaan pengaman Diperlukan prediksi yang tepat atas tingkat penggunaan dan lead time (interval waktu antara saat pemesanan dan saat barang baku tersedia). Masalah-masalah yang kemungkinan akan timbul diantaranya yaitu: • Menambah biaya penyimpanan bahan baku • Kehabisan pesediaan • Kehilangan pelanggan

  10. Order Point Titik yang dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang diperkirakan. Dalam bentuk persamaan, order point dapat dinyatakan sebagai: I + QD = LTQ +SSQ I= saldo persediaan yang tersedia QD= jumlah yang akan masuk dari pesanan yang sebelumnya sudah dilakukan, transfer bahan baku, dan retur ke gudang LTQ= jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu SSQ= jumlah persediaan pengaman

  11. Pengendalian Bahan Baku Pengendalian bahan baku yang efektif sebaiknya: • Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan. • Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil dan mengantisipasi perubahan harga. • Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum dan melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan. • Meminimalkan item-item yang tidak aktif. • Memastikan persedian yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan. • Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada ditingkat yang konsisten.

  12. Metode Pengendalian Bahan Baku 1.Order cycling method Memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item. 2.Min-max method didasarkan pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu.

  13. Apendiks Metode Perhitungan Biaya Persediaan FIFO Ketika bahan baku dikeluarkan metode ini membebankannya sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang. BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG Metode ini mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi. LIFO Metode ini membebankan biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.

  14. PERBANDINGAN ANTAR METODE PERHITUNGAN BIAYA Dalam periode di mana harga-harga naik, ukuran FIFO menghasilkan biaya yang terendah untuk pengeluaran bahan baku, sedangkan LIFO menghasilkan biaya yang paling tinggi, sementara metode biaya rata-rata tertimbang menghasilkan biaya yang besarnya ada di antara biaya yang dihasilkan antara FIFO dan LIFO.

  15. PERHITUNGAN BIAYA PERSEDIAAN MENURUT CASB Bahwa bahan baku dapat dibebankan secara langsung ke suatu kontrak jika kontrak secara spesifik dapat diidentifikasikan pada saat bahan baku dibeli atau diproduksi. LOWER COST OR MARKET Istilah harga pasar adalah biaya penggantian, dalam batasan tertentu.

  16. Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Suatu ukuran kinerja produksi menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya, dan juga sebagai efisiensi dan konversi sumber daya menjadi komoditas dan/atau jasa.

  17. Merencanakan Produktivitas Merencanakan produktivitas yang efektif dan efesien sebaiknya: • Mengikutsertakan peran manajer dalam penerapannya. • Rencana sebaiknya konsisten dengan rencana-rencana lain yang ada. ex: anggaran operasi, rencana investasi modal, riset, teknologi, dan pengembangan karyawan.

  18. Rencana Pemberian Insentif Bertujuan untuk memacu pekerja agar memproduksi lebih banyak, sehingga mereka memperoleh lebih banyak upah, tetapi pada saat yang bersamaan tambahan output tersebut mengurangi biaya per unit.

  19. Tipe Rencana Pemberian Insentif • Straight Piecework Plan membayar upah di atas tarif dasar untuk produksi di atas standar. • One-Hundred-Percent Bonus Plan rencana yang standarnya tidak dinyatakan dalam uang, tetapi dalam waktu per unit output. 3. Group Bonus Plan rencana yang membrikan tarif per jam untuk produksi sampai sesuai jumlah output standar kepada setiap pekerja dalam kelompok.

  20. Rencana Insentif Organisasi Fitur utama dari rencana pembagian keuntungan organisasi adalah semua individu memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi yang berharga bagi suatu organisasi.

  21. Learning Curve Theory Menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu.

  22. Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian Akuntansi biaya tenaga kerja antara lain: • Sejarah kerja dari setiap pekerja • Informasi penting yang diperlukan • Waktu kerja dan biaya standar • Jam kerja, tingkat upah, dan total pendapatan setiap karyawan • Perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan • Pencapaian setiap karyawan • Jumlah biaya dan jam dari tenaga kerja tidak langsung maupun langsung • Total biaya tenaga kerja di setiap departemen untuk setiap periode • Data kumulatif atas potongan pendapatan dan gaji untuk setiap karyawan

  23. Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja • Departeman Personalia menyediakan tenaga kerja yang handal. 2. Departemen Perencanaan Produksi menjadwalkan pekerjaan dan memberikan perintah ke departemen produksi. 3. Departemen Pencatat Waktu memastikan adanya catatan yang akurat atas waktu kerja setiap karyawan. 4. Departemen Penggajian menghitung dan menyiapkan gaji serta mendistribusikan biaya gaji ke pesanan dan departemen. • Departemen Perhitungan Biaya mencatat biaya tenaga kerja langsung pada kartu biaya pesanan.

  24. Biaya-biaya Tenaga Kerja • Penghasilan Lembur terdiri dari dua elemen: - tarif upah reguler - premium lembur, yang merupakan jumlah tambahan untuk jam kerja yang melebihi batas tertentu. 2. Pembayaran Bonus dan Kompensasi yang Ditunda sebagai ganti kenaikan gaji pokok yang diminimalkan.

  25. 3. Tunjangan Cuti pembayaran kepada tenaga kerja walaupun sedang mengambil cuti. 4. Rencana Upah Tahunan Terjamin sebagai penambah asuransi pengangguran. 5. Program Pensiun pengaturan untuk pembayaran ke karyawan untuk tahun-tahun setelah pensiun.

  26. Potongan-potongan yang berkaitan dengan Tenaga Kerja • Asuransi • Iuran Serikat Kerja • Obligasi Tabungan Amerika Serikat • Persekot Gaji diberikan ke karyawan dalam bentuk uang tunai, bahan baku, atau barang jadi.

More Related