1 / 118

BAB I

BAB I. Sejarah Perkembangan Perencanaan di Indonesia Perencanaan Modern Perkembangan Perencanaan Pendidikan Menurut Keputusan Mendikbud No. 229 Asta Grata. SEJARAH PERENCANAAN. SEJARAH PERKEMBANGAN PERENCANAAN DI INDONESIA.

woody
Télécharger la présentation

BAB I

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB I • SejarahPerkembanganPerencanaandi Indonesia • Perencanaan Modern • PerkembanganPerencanaanPendidikanMenurutKeputusanMendikbud No. 229 • Asta Grata SEJARAH PERENCANAAN

  2. SEJARAH PERKEMBANGANPERENCANAAN DI INDONESIA • Perencanaantertulissecarailmiahdi Indonesia diawalipadatahun • 1947 dimanaSoekarnomembentuk : • Panitiapemikirsiasatekonomi yang diketahuioleh Drs. MuhamadHatta yang dikenaldeklarasi: DasarpokokdaripadaPerencanaanmengaturekonomi Indonesia • Tahun 1948 – 1950 • MenyusunPerencanaanbidangpertanian, peternakan, perindustriandankehutanan • Tahun 1951 – 1952 • DibentukDewanPerencanaanNasional (Depernas) • Depernas RPNSB inimenjadicikalbakalterbentuknyaBadanPerencanaan Pembangunan Nasional. (Bappenas). • Tahun 1961 – 1969 • DisusunRencana Pembangunan NasionalSemestaBerencana • Padaawalnyakitamenganutperencanaantradisional (Traditional Planning) dimanakitamenyediakananggaranterlebihdahulusetelahterkumpuldanabarumenyusunrencana. • Perencanaantradisional, rencanadikendalikanolehdanadandaya

  3. PERENCANAAN MODERN Dimulai lahirnya REPELITA yang menganut PPBS (Planing Programming Budgeting Sistem) berdasarkan : DUK – Daftar Usulan Kegiatan DIK – Daftar Isian Kegiatan DIP – Daftar Isian Proyek Para perencana modern lebih mengutamakan membuat rencana, sasaran dan program baru dijabarkan dalam anggaran. Tahun 1982 terkenal dengan Perencanaan terpadu yang terkenal dengan SP4 atau Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Pengangguran

  4. Perkembangan Perencanaan Pendidikan Menurut Keputusan Mendikbud No. 229 Menggunakan model “Network Planning” atau Perencanaan Jaringan Laba-labaYaitu perencanaan disusun dari unit-unit terkecil berdasarkan alur kegiatan dan waktu serta biaya yang jelas Model LAN = Lokal Area NetworkDimana tempatnya model perencanaan yang digunakan unsur-unsur terkecil yang harus digunakan serta dana yang disediakan Model = Wide Area NetworkHampir sama dengan LAN ditambah pengaruh lingkungan misalnya perbedaan harga material dan pengaruh sosial politik menjadi bahan pertimbangan formal, rasional dan operasional Model Intra dan Inpra InternetGambaran perencanaan melalui komputer dan pertimbangan perencanaan pendidikan dikaitkan denga Asta Grata

  5. ASTA GRATA Model perencanan terpadu antara unsur-unsur material dipadukan dengan delapan aspek kehidupan masyarakat yaitu : Ideologi = yaitu perencanaan harus mempertimbangkan adat istiadat dan cita-cita masyarakat Politik yaitu perencanaan mudah diterima oleh masyarakat sehingga kebijakan perencanaan mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat Ekonomi yaitu perencanaan harus mempertimbangkan keadaan ekonomi masyarakat Sosial yaitu perencanaan harus sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat Budaya yaitu perencanaan pendidikan dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya setempat menuju arah modernisasi Pertahanan yaitu setiap perencanaan harus tetap mempertahankan etika moral dan akhlak Keamanan yaitu perencanaan pendidikan jangan menimbulkan gejolak tetapi harus menjamin rasa aman dan nyaman Pemerataan yaitu perencanaan harus menjamin prinsip keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat

  6. BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN

  7. DEFINISI PERENCANAAN Perencanaanadalahprosespemilihan & penetapantujuanstrategis, metode, anggarandanstandarkeberhasilansuatukegiatan. Definisiperencanaaninimenunjukkanbahwaperencanaanmerupakansuatuprosesataurangkaianbebrapakegiatan yang salingberhubungandalammemilihbeberapaalternatifuntukmencapaitujuan Perencanaanadalahprosesmemilihsejumlahkegiatanuntukditetapkansebagaikeputusantentangsuatupekerjaan yang harusdikerjakan, kapan, bagaimanadansiapa yang melakukannya. Perencanaanadalahpenerapanpengetahuantepatgunasecarasistematis, untukmengontrol & mengarahkankecenderunganperwujudanmasadepan yang diinginkansebagaitujuanygakandicapai. Model perencanaaninimerupakanalatukurkegiatandimanatujuanperencanaansebagai target pencapaiandanilmupengetahuansebagaialatkontrolkeberhasilansetiapsektorkegiatan.

  8. PENGERTIAN PERENCANAAN Perencana adalah proses pemilih dan penetapan tujuan, sasaran, strategi, prosedur, metode, anggaran dan standar keberhasilan suatu kegiatan (Prof DR Hadari Nawawi) Perencanaan adalah kegiatan persiapan merumuskan & menetapkan keputusan tentang langkah-langkah penyelesaian masalah dalam pelaksanaan suatu masalah pekerjaan secara terarah untuk mencapai suatu tujuan Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan tujuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siagian) Perencanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada sasaran tertentu (J Dror) Perencanaan adalah proses yang menggabungkan pengetahuan dan teknik ilmiah ke dalam kegiatan yang terorganisir “Planning is process by wich a scientifie an technical knowledge is joined to organized action” (Friedman 1978)

  9. PENGERTIAN PERENCANAAN • Dari beberapa definisi di atas dapat kita analisis dan ditarik beberapa butir penting dan dapat dijadikan pegangan dalam menyusun suatu rencana sebagai berikut : • Perencanaan berhubungan dengan hari depan • Perencanaan menggambarkan seperangkat kegiatan • Perencanaan merupakan proses yang sistematis • Perencanaan menggambarkan hasil dan tujuan tertentu • “Planning is future thinking planning is controlling the future planning is decision making” • Perencanaanadalahpemikiranuntukmasadepan, Perencanaanadalahmengaturmasadepan, perencanaanadalahpengambilankeputusan

  10. HAKIKAT PERENCANAAN Hakikatperencanaandapatdiwujudkandalamempatprinsiputama, yaitu : Merupakankontribusiterhadaptujuandansasaran Merupakanaspek primer perencanaan Berperansebagaidayaserapseluruhkomponen yang direncanakan Dapatmendorongaspekefektivitasdanefisienoperasionalperencanaan KONTRIBUSI PERENCANAAN TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN Berbentukderivatif, yaitudapatmempermudahpencapaiantujuandansasaranpendidikanmelaluiberbagaikerjasama yang disengajasecarasistematisdantertibatauteratur

  11. MANFAAT PERENCANAAN Perencanaandapatmenentukantujuan, kebijakan, prosedur, program danteknikkegiatansebagaipedomanataualatukurefektiftidaknyasuatukegiatanuntukmencapaitujuan Perencanaan yang baikdapatmenggambarkantindakanekonomisataumenghindaripemborosansumberdayatenaga, waktu, biaya, sarana, sehinggasemuapotensiorganisasimemilikiarah yang jelasuntukmencapaitujuan Perencanaanakanmemperkecilresiko yang dihadapi, karenamelaluiperencanaanakantergambarseluruhrangkaiankegiatan Perencanaanakanmenggambarkanalatukurpengendalian, pengawasan, evaluasidalamupayamenghindarimis-management Perencanaanakanmenentukandayagunadanhasilgunasetiapkomponenpendidikan

  12. KARAKTERISTIK PERENCANAAN Perencanaanmerupakan model pengambilankeputusansecararasionaldalammemilihdanmenetapkantindakanuntukmencapaitujuan Perencanaanberorientasipadaperubahandarikeadaanmasasekarangkepadakeadaan yang diinginkandimasadatangsesuaidengantujuan Perencanaanmelibatkanorang-orangkedalamsuatuproseskegiatan Perencanaanmerupakanpedomanmengenaibagaimanadankapankegiatandilakukansertasiapa yang terlibatdalamsetiaptahapkegiatanitu Perencanaanmengandungprediksiatauperkiraansemuakegiatan. Perkiraanitumeliputigambarankeberhasilandanhambatan, faktorpendukungdanpenghambatsertaresikodarisuatutindakan yang keliru Perencanaanmenggambarkanskalaprioritasatauurutantindakanberdasarkanurgensi-nyarelevantujuan yang ingindicapaidasumber-sumber yang tersedia Perencanaanmerupakanalatukur, pengawasan, pembinaandanpengembangan

  13. KEBIJAKAN PERENCANAAN Merupakanpernyataandalampengertianumumuntukmembimbingdanpenyaluranpemikirandantindakandalammengambilkeputusan KEBIJAKAN PERENCANAAN YANG BAIK Kebijakanharusmembatasisuatubidangtertentudanmenjadikeputusanbersamasertamenjaminkeputusanitumemberikansumbanganuntukmencapaitujuan Kebijakandapatdiimplementasikanmulai level paling atassampaipada level operasional Kebijakanharusdijadikanpedomansecarakonsekwendanmemungkinkanadanyadiskresiataukeleluasaanberfikirsecarasistematisdanlogis Kebijakanperencanaanharusdijadikanalatsetiaptindakanoperasional agar tidakterjadipenyimpangan

  14. ASPEK PRIMER PERENCANAAN (Primary of Planning) • Dapat membuat gambaran dalam operasional perencanaan pendidikan, misalnya : • Memberi gambaran personal serta kualifikasi pekerjaan untuk mencapai tujuan • Memberi gambaran unsur-unsur yang terlibat • Memberi gambaran kegiatan yang harus dilakukan • Memberi gambaran pengendalian secara logis, efektif dan efisien, dst ASPEK DAYA SERAP PERENCANAAN (Pervasiveness of Planning) Dapatmemperjelaskegiatan personal dansebagaialatukurataustandarkegiatanataupedoman-pedomankegiatansehinggadapatmembeda-bedakanaktivitassetiappersonilsebagaibahanpemikiranuntukmenetapkankebijakan-kebijakansebagaibahanuntukmenetapkanotoritasdalamstrukturorganisasipendidikan

  15. TUGAS PERENCANAAN Taktikpadadasarnyaterbagidua : Menjabarkankebijakan yang disampaikanolehpimpinan Menyusunrencana yang didasarkankepadapenjabarankebijakanuntukdiusulkanketingkat yang lebihtinggi. Sedangperanperencanaanoperasionaltergantungpadapendekatanjenisperencanaan yang digunakan

  16. TUGAS POKOK PERENCANAAN TugasEksplanatif Tugaspertamaperencanaanadalahmenghimpuninformasiataumenghimpun data organisasiatauperusahaan, keadaankondisimasakinimenujuharapanmasadepan yang lebihbaik. Tugasperencanaanadalahmemperbaiki, menyempurnakan, meningkatka, memperbaharuikeadaanmasakiniuntukmasadepan yang lebihbaik 2. TugasPrediktif TugasPerencanaanadalahmeramalkansuatukondisi yang diinginkandimasadepan, lebihdarikondisimasasekarang. 3. TugasKontrol Hakekatperencanaanadalahpengawasansetiapsektorkegiatan yang telahdirencanakan

  17. KESIMPULAN TUGAS PERENCANAAN Perencanaanmerupakan prose pengambilankeputusandenganmemilihdanmemilah program-program ataukegiatan-kegiatan yang akandilaksanakanuntukmewujudkankondisimasadepan yang lebihbaik Perencanaanadalahresponterhadapmasalahmasakini yang belummemuaskan, sehinggaharusdirubahdandiperbaiki Setiaporganisasiatauperusahaanperlumengadakanperencanaanpeningkatankuantitasdankualitas SDM sebagai motor penggerakorganisasiatauperusahaan

  18. DIMENSI PERENCANAAN PENDIDIKAN Significansiyaitutingkatkebermaknaanunsur-unsurperencanaansesuaidengantujuanpendidikandankepentingansosial Feasibillityyaitumemilikikelayakanteknissesuaidenganbiaya yang layakdanrealistis Relevanceyaitukonseprencanasesuaidengankebutuhanpasartenagakerjadanunsur-unsurpendidikan yang direncanakan Definitivenessyaituadanyapenetapanunsur-unsurpendidikan yang direncanakan Parsimonessyaituperencanaanharusdapatmenggambarkanmekanismekerjasecarakeseluruhan Adaptabilityyaituperencanaanpendidikanmudahmenyesuaikandiridenganperubahanzamandanperkembanganmasyarakat modern TimeyaituperencanaandapatmengaturwaktukegiatandanmeramalkansikluspendidikansaatIni agar prosespendidikanmasadepanlebihbaik Monitoringyaitumemantaudanmengamatiimplementasiperencanaansetiapkomponen-komponenpembelajaran agar sesuaidenganrencana

  19. PROSES DAN TAHAPAN PERENCANAAN Need Assessmentyaitukegiatanterhadapkebutuhan yang mencakupberbagaiaspekpembangunanpendidikan yang telahdilaksanakan, keberhasilan yang dicapai, kesulitan yang dialami, kelemahansumber-sumber yang tersedia, danharapanmasyarakattentangmutupendidikan Formulating of goals and objectiveyaitupenentuantujuandansasaranperencanaan yang merupakanarahperencanaanberbentukgambaranoperasionalsesuaidenganfilsafatmasyarakat Policy and Priority settingyaitupenentuangariskebijakandanprioritasperencanaansistempendidikan Program and Project formulationyaitumenyusunrumusan program danproyekkegiatan yang mencakupkomponenatausistemoperasionalperencanaanpendidikan Feasibility testingyaitumenentukanalokasisumber-sumber yang tersediaatau yang perludisediakankemudiandisusunsecaracermatdanakurat Plan implementationyaitumelaksanakanrencana yang asalnyatertulismenjadiactionataukegiatan-kegiatanharmonis Evaluating and revision of future plan Penilaiantingkatkeberhasilanpelaksanaanrencanauntukbahan feedback sebagaidasarpertimbangandalammerevisiperencanaansebelumnya

  20. MANFAAT PERENCANAAN PENDIDIKAN Denganperencanaanpendidikandapatmengarahkankegiatan personal pendidikdandijadikanpedomandalampelaksanaanpendidikan yang ditujukanpadapeningkatanmutupendidikan Denganperencanaandapatmemperkirakan (forecasting) hasil yang dicapai, potensi-potensi yang dapatdikembangkan, prospek-prospekpengembanganpendidikandanhambatan-hambatan yang bakalterjadisertaresiko yang mungkindihadapi Perencanaanpendidikandapatmembukakesempatanuntukmemilihberbagaialternatiftentangcarakerjaterbaik (the best alternative) Denganperencanaanpendidikandapatdilakukanpenyusunanskalaprioritassesuaidenganurutanterpenting Denganperencanaanpendidikandapatdijadikanalatukurataustandarsebagaibahanpengawasanatauevaluasikinerjapelaksanapendidikan

  21. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN • harusberpedomanpadavisi, misidantujuanumum yang mampumenggambarkansecarajelasdanoperasional. • Perencanaanharusmenggambarkanprosesdanhasilpemikiransecarakooperatif. • harusdidasariolehfakta, data dankebutuhan yang objektif, karenarencanatidakbolehberbentukcita-citaatauimpianbelaka, akantetapirencanaharus“feasible” • harusdimulaidengan“feasibility study” yaitusetiapakanmenyusunperencanaanperlumenganalisadanmenelititentangkemungkinanapakahgagasanmasadepandapatdiwujudkan. • harusfleksibel, karenakemampuanberfikirdanmeramalkanmasadepanbagimanusiasangatterbatas. Olehsebabituperencanaanharusmemperkirakankemungkinan yang bakalterjadi.

  22. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN • harusmengandungunsur-unsurevaluatifsejakawalsampaiakhirkegiatansebagaibahanpertimbangan“re-Planning”. • harusmenggambarkantujuanumumsampaitujuankhususberikuttujuantahapankegiatan. • memerlukankepemimpinan(Leadership) yang disiplin, komitmendankonsisten. Karenarencana yang akanbermanfaatharusditaatibersama. Bentukmenciptakankebersamaandiperlukansorangpemimpin yang disiplin, komitmendankonsisten.

  23. PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN • Mengacupadaperencanaancerdas (SMART Planning) yaitukegiatanterpilih • Argumentatifdanmemilikikekhususan (Specific) • Terukur (Measurable) langkah-langkahkegiatannya • Ketercapaian (achievable) setiaplangkahdankomponen yang direncanakan • Ketersediaansumberdaya (resources Availability) • Kepastianwaktu (Time) tahap-tahapkegiatannya • MenggunakanShewhat Cycle yang dikenaldengansiklus PDCA, yaituPlan (perencanaan), Do ; kerjakanapa yang telahdirencanakan, Check; periksaatau monitoring danAction; tindaklanjut • Prinsipakuntabilitas yang memiliki 3 aspekyaitu: • Taatasasdansesuaiaturan (Comphance with regulation) • Sesuaidengannormaprofesional (Adherence with norm professionalism) • Berorientasipadahasil yang berkualitas (Quality result driven)

  24. LANDASAN PERATURAN DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN & PERMASALAHAN PERENCANAAN • Perencanaan pendidikan merupakan kebijakan pemerintah dan kebijakan publik • Secara politik setiap keputusan dan kebijakan melalui mekanisme konstitusi dalam hal ini melalui fungsi legistatif • Proses pendidikan Indonesia diarahkan pada relevansi efektivitas dan efisiensi pendidikan. Dengan demikian perencanaan pendidikan sesuai tujuan administrasi negara • Antara konsep rencana dengan implementasi yang telah digariskan seringkali berbeda kenyataan di lapangan, sehingga optimalisasi kinerja sistem pendidikan belum sesuai dengan harapan • Paradigma lama tentang sistem pendidikan yang bersifat sentralisasi telah bergeser dengan lahirnya UU No. 22 tahun 1999 jo. No 32 tahun 2004 tentang otonomi Daerah UU No. 25 tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan Pusat & Daerah.Maka perencanaan pendidikan terfokus pada kebijakan pengelolaan pendidikan masing-masing

  25. EFISIENSI PERENCANAAN Diukurberdasarkanjumlahkontribusikepadamisiorganisasipendidikandansasaran-sasaran yang menguntungkansesuaidenganstrandarbiaya yang telahditetapkanberdasarkankonsekwensilogislainnya yang diperlukanuntukmemformulasikandanmengoperasionalisasikanperencanaan MISI PERENCAAN Misiperencanaanpendidikanadalahmendesain, membangun, menumbuhkan, mengembangkandanmelaksanakansistempendidikan. Kalauinginlebihberartisetiapperencanaanberbentukkelompok yang diorganisirharusmempunyaisuatumisi (purpose or mission), yaitumaksudatautujuandalamkonteks yang luasdanberjangkapanjang, tetapilangkah-langkahoperasionaltiapkomponenitusinergi

  26. FUNGSI PERENCANAAN Sebagai “a prerequisite to Action” Berhasil atau gagalnya suatu kegiatan banyak ditentukan oleh ketepatan dalam menyusun rencana dan difungsikan seoptimal mungkin. • Dengandemikianfungsiperencanaanitusebagaiberikut : • merupakanpenjabaranvisidanmisisuatulembagapendidikan. • merupakantitiktolakdanalatmenjabarkantujuanumumketujuankhusus yang lebihspesifik. • merupakanpedomandanarahkegiatansehinggajelaslangkah yang akandilakukantersusunsecarasistematis. • dapatmenggambarkanproseskerjasamadankoordinasi yang harmonis agar dapatmenciptakansuasanakerja yang demokratis.

  27. FUNGSI PERENCANAAN • dapat mengurangi pemborosan waktu, tenaga, biaya dan segala sesuatu yang mungkin terjadi. • memudahkan pengawasan dan dapat menjadi standar atau alat ukur keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan. • merupakan alat evaluasi yang terstruktur dengan jalan membandingkan antara rencana dan kegiatan yang harus dilaksanakan. Oleh sebab itu perencanaan yang baik bersifat komprehensip dan menggambarkan langkah-langkah yang jelas sejak awal kegiatan sampai akhir kegiatan. • harus mempermudah penyesuaian antara kondisi dan situasi dan dapat mempermudah dalam mengadakan “Adjusting” (penyesuaian dalam arti psikis), “re-Adjusting” dan “re-Planning”. Jika dianggap perlu sebagai koreksi perbaikan.

  28. FORMAT PERENCANAAN PENDIDIKAN • Format UmumPerencanaan pendidikan diawali dengan penelitian pengembangan karir dan teknik, pengembangan ilmu pendidikan.Kemudian digambarkan dalam bentuk rencana • Format FisikPerencanaan pendidikan terdiri dari perencanaan pendidikan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, mencakup perencanaan gedung sekolah, tata ruang, peralatan dan kriteria pembelajaran • Format SosialPerencanaan pendidikan dapat merefleksikan perencanaan kurikulum, perencanaan personil, perencanaan kesiswaan, kebutuhan tenaga kerja • Format AdministratifPerencanaan pendidikan berperan sebagai alat kontrol dalam pengembangan pendidikan melalui penilaian kinerja siswa dan personal lainnya.

  29. KOMPONEN-KOMPONEN PERENCANAAN • Kajianterhadaphasiperencanaansebelumnya • Rumusantentangtujuanperencanaanpendidikansecaramakro • Rumusankebijakanatauposisi yang dapatdijabarkan • Pengembangan program danproyeksebagaioperasionalisasiberdasarkanprioritas yang telahditetapkan • Scheduling, yaitupenjadwalankegiatansecararincidalamsetiaptahapan • Implementasirencanatermasukdidalamnyaproseslegalisasiperlaksanaan, penentuanaparatpelaksana, monitoring dankontrolsebagaibahanevaluasi

  30. KENAPA PERENCANAAN PENDIDIKAN SANGAT PENTING? • Karenaperencanaanitusangatdiperlukandalampengambilankeputusandarisejumlahpilihan • Karenaadanyaketerbatasan yang dimilikibaiksumberdaya, danamaupunsarana, sedangkankebutuhansemakinbanyak • Mutupendidikannasionalperluterusditingkatkan, agar dapatmemenuhitantangandanharapanmasa yang akandatang • Karenaperencanaansebagaikonseptualdalammengubahposisisaatinikeposisi yang diinginkan yang lebihbaiK

  31. Paradigma Perencanaan Pendidikan Ditentukan oleh : Pemasukansumberdaya, danadansarana Organisasiatauinstitusipendidikan Alternatiflayananpembelajaran yang akandikembangkan Kebutuhanpendidikan yang akandibutuhkanolehmasyarakat Keunggulanmutupendidikansebagaiprodukunggulan DasarPerencanaanditentukanoleh : Misiorganisasi yang akandikembangkan Penentuan BHP yang akandijadikansasaran Asesmenkondisiorganisasidanlingkungan Penetapantujuanperencanaan

  32. Bagaimana Rekonstruksi Perencanaan Pendidikanagar memberi manfaat optimal bagi masyarakat Usahakan agar kapasitasdankualitaspenyelenggaraanpendidikanrelevandengankebutuhanmasyarakat Ciptakaniklimbelajarsepanjanghayatberbasimasyarakat Penekananpengembanganpendidikanlebihberpihakkepadamasyarakat Sosialisasi program-program pendidikanmenggunakanteknologiinformasiberwawasankemasyarakatan Tingkatkanperhatianafirmatifdanantisipatifterhadapkelompok yang memerlukan

  33. PROSES PERENCANAAN Akan melalui : • Tahap persiapan (Conceptualization of the problem) yaitu tahap menjaring berbagai informasi sebagai bahan masukan dalam menyusun perencanaan dengan jalan • Pengumpulan data baik data positif maupun data negatif • Analisis data melalui studi banding • Mengadakan perhitungan data (forecasting) • Tahap penyusunan rencana (translation of the concept into operations terms) • Merumuskan tujuan • Merencanakan kebijaksanaan • Merencanakan prosedur • Menyusun skala kemajuan • Menyusun program (over all planning)

  34. PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN Pendahuluan Mendefinisikan permasalahan Perencanaan Pendidikan • Ruang lingkup Permasalahan pendidikan • Pengkajian sejarah perencanaan pendidikan • Perbedaan antara kenyataan dan harapan pendidikan • Sumber Daya dan hambatan perencanaan pendidikan • Menentukan bagian-bagian dari perencanaan pendidikan beserta prioritasnya Analisis Bidang telaan permasalahan perencanaan • Bidang atau wilayah dan sistem-sistem sub bidang telaah • Pengumpulan data • Tabulasi data • Perkiraan perencanaan Mengkonsepsikan dan merancang rencana • Mengidentifikasikan kecenderungan • Menentukan tujuan sasaran • Mendesain perencanaan Evaluasi rencana • Perencanaan melakukan simulasi • Evaluasi perencanaan • Pemilihan perencanaan Menentukan rencana • Rumusan masalah • Laporan hasil Evaluasi implementasi rencana dan umpan balik • Monitoring rencana • Evaluasi rencana • Menyelesaikan, mengubah dan mendesaik ulang rencana Implementasi Rencana • Persiapan program • Persetujuan perencanaan • Pengaturan unit-unit operasional perencanaan

  35. BAB III JENIS PERENCANAAN

  36. Jenis-Jenis Perencanaan • Perencanaan Jangka Panjang dan Jangka Pendek • Perencanaan Alokatif (allocative Planning) • Perencanaan Inovatif (InnovativePlanning) • Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

  37. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) • RuangLingkupPerencanaanAlokatif • Perencanaanalokatiftepatdigunakanbilasumber-sumberkegiatan yang adajumlahnyaterbatassedangkankegiatan-kegiatansangatbanyakataupihak yang membutuhkanbanyak.Model perencanaaninidalamskupluassepertitingkatnasional, terkenaldengan PPBS (Planing Programming and Budgeting System) • PPBS di Indonesia dimodifikasimenjadi SP4, yaitu System PerencanaanPenyusunanProgamdanPenganggaran • SMP padadasarnyasuatucarauntukmenetapkantujuanumumterlebihdahuludanmemanfaatkansumberdaya yang adasecarabertahap • Rencana yang telahdisusundarisetiapdaerahdihimpun, dinilai, dipilihdanditetapkanuntukdikembangkan

  38. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) • Karakterisitik SP4 dan sekaligus merupakan sifat-sifat SP4 sendiri meliputi lima macam: • pendekatan perencanaan yang digunakan adalah pendekatan “sistem approach”. • berorientasi pada hasil, sehingga pengkajian suatu rencana dilakukan dengan mempertimbangkan hasil atau keluaran (Output) yang akan dicapai, sebagai konsekuensi sikap rencana atau program harus memuat visi-misi dan sasaran yang jelas serta dinyatakan secara khusus • SP4 didasarkan atas struktur program yang baku dan telah ditetapkan. • Adanya keseimbangan antara otonomi dan pengarahan. • Bekerja atas dasar rencana yang menggelinding (Rolling Plan).

  39. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) • Ciri-CiriPerencanaanAlokatif • Pendekantanperencanaanygdigunakanadalahpendekatan system, yang menitikberatkanpadapengkajianmasalahsecarakomprehensifdenganmemperhatikansemuaaspekbaik internal maupuneksernal. • Berorientasipadahasilsehinggapengkajiansetiapunsurrencanadilakukandenganmempertimbanganhasil yang harusdicapaidansetiapunsurrencnaharusdigambarkansasaranygjelasdandinyatakansecaraspesifik • Struktur program bakuartinyaditentukantujuannya agar semuakegiatandansemuasumbu yang adaharuspatuhpadastandarbaku • Adanyakeseimbanganwewenangantarapusatdenganlembaga yang direncanakan • Tata kerjaperencanaaniniberbentuk rolling plan. Maksudnyasetiaptahaprencanadanimplementasinyabersinambungdenganrencanadankegiatanberikutnya

  40. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) • KetentuanImplementasiPerencanaanAlokatif • Semuapihak yang terlibatdalamperencanaanharusdibinaterlebihdahulu, agar memahamidanmenghayati cir-ciriperencanaan. Sehinggadalamkegiatannyatepatsasaran • Perluadanyapartisipasiaktifdarisemuapihak yang berkepentingan, sehinggasetiaptahapkegiatantepatsasaran • Adanyaperangkat yang setiapperencanaankegiatansecaraberlanjutberdasarkanstandarbaku • Setiapkomponenperludisiplin, konsistendankomitmensesuaidengansiklus yang telahditetapkan • Adanyakesungguhandariatasan, dansemangatdaribawahan agar setiaptahapperencanaantercapaisecaratuntas • Seluruhpersonel yang terlibatmemilikikemauandankemampuanuntukmengatasiberbagaimasalah, agar perencanaanefektifdanefisien

  41. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) Tipeperencanaanalokatif Tipe-tipe perencanaan alokatif Friedman (1973) : • Perencanaan atas dasar perintah (Command Planning) • Perencanaan atas dasar kebijakan (Policies Planning) • Perencanaan atas dasar kerjasama (Cooporate Planning), dan • Perencanaan atas dasar kepentingan peserta (Participant Planning) • Perencanaan atas dasar perintah (Command Planning) menggambarkan birokrasi yang kuat. Pakar perencana hanya berperan sebagai tenaga spesialis, bukan tenaga praktis yaitu konsultan perencanaan.

  42. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) Tipeperencanaanalokatif • Perencanaan atas dasar kebijakan (Policies Planning) dilandasiolehparaahliperencana yang bertindaksebagai advisor bagiparaperencanatingkatpusat, tingkatdaerah, sampaitingkatlembagapendidikan. Perencanaaninididasarkanataskebijakan (policies) daripusatygdisesuaikandenganpotensidaerahygberbeda-beda. Ciriperencanaankebijakan: • Berpedomankepadakebijakan yang telahditetapkanolehpusatdenganpertimbangankondisidaerah & lembagapendidikan masing2 • Memberikankewenangankepadalembagatingkatdaerah, untukmenjabarkan & menyesuaikankebijakanpusatterhadapkondisidaerahmasing-masing • Perluadainformasiygakurat agar dapatmemilih & menerapkanalternatifrencana • Perencanaaninimengarahpadadesentralisasipendidikan • Memerlukan SDM tingkatdaerahygberpengalamandantingkatprofesionalygtinggi

  43. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) Tipeperencanaanalokatif • Perencanaan atas dasar kerjasama (Cooporate Planning) Model perencanaaninimunculkarenaadanyaberbagaipihak yang memilikitujuan yang sama, misalnyaparapengusaha, masyarakatdanlembagapendidikanmengiginkanpeningkatanmutupendidikan. Dalammelaksanakankegiatan, semuapihakdiberikesempatanuntukberpartisipasi. Ada yang bertindaksebagaipenyumbangdana, memberipasilitasdanpenyelenggarakegiatan. Prosesperencanaannya: • Semuapihak yang terlibatmembuatkeputusanbersamatentangtujuan yang ingindicapai, prosedurkegiatansertakebijakan yang harusditempuh • Dalammenyusunperencanaandariberbagaipihaktergabungdanmempunyaikedudukan yang sama • Pengawasimplementasiperencanaandilakukansecarabersama • Hasilkegiatandinilaisecarabersama-sama • Dalammengatasiberbagaihambatandanresikoditanggungbersama

  44. Jenis-JenisPerencanaanI. PerencanaanAlokatif (allocative Planning) Tipeperencanaanalokatif • Participant Planning terjadi apabila proses pengambilan keputusan tentang rencana untuk memecahkan masalah nasional, atau melaksanakan tugas nasional, ditawarkan atau diserahkan kepada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat dan tersebar dimasyarakat. Tiga ciri umum : • Wewenang untuk mengambil keputusan dalam perencanaan diserahkan kepada lembaga-lembaga kemasyarakatan, • Pihak perencana berperan sebagai peng-organisasi kegiatan perencanaan dan penasihat (Advisor) dari para perencana dari lembaga-lembaga tersebut sehingga terjadi pertisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. • Pengawasan terhadap perencanaan dilakukan secara sukarela oleh lembaga kemasyarakatan dan masyarakat itu sendiri.

  45. Jenis-JenisPerencanaanII. PerencanaanInovatif (Innovative Planning) Perencanaaninovatifdiartikansebagaiprosespembaharuankegiatandalamupayamenumbuhkembangkansuatulembagapendidikan yang memerlukanperubahanfungsidanwawasankelembagaan KetepatanPenggunaanPerencanaanInovatif: • Adanyaupayapengembangangagasandankegiatanbarudalammemecahkanmasalah yang timbul • Rumitnyapermasalahanygmemerlukankebersamaandanperubahanygmendasar • Adanyapembentukanlembagabarusehinggamemerlukanperubahantindakanataukegiatandanperubahansumber-sumber yang diperlukan • Menjabarkanprinsipumumdaripusatmenjadiperencanaanoperasional. Misalnyadalamupayapeningkatanmutupendidikan, memerlukancarakerjadansarana yang bermutu

  46. Jenis-JenisPerencanaanII. PerencanaanInovatif (Innovative Planning) FenomenaTipePerencanaanInovatif Pertama : Tidakterikatolehperencanaanalokatif Kedua : Berorientasipadakegiatanpembaharuan program lembaga-lembagapendukung Ketiga : Terdapathubungan yang eratantaraperencanaankebijakan, dankeputusanpolitikuntukmelaksanakan program Keempat : didalamperumusantujuanperludisosialisasikan Kelima : perludidukungoleh data daninformasi yang akuratdandana yang memadai

  47. Jenis-JenisPerencanaanII. PerencanaanInovatif (Innovative Planning) AlasanPerencanaanInovasiSangatPentingDalamPeningkatanMutuPendidikan: • Prosespembelajarandi Indonesia umumnyatidakmengikutitaksonmidimensipengetahuan yang akandicapai • Pembelajaran yang dipraktikkanberbentukpenyampaiansecarasearah (lecturing) atautatapmuka • Siswakesulitanuntukmenangkapmaknaesensimateri, sehinggakegiatanbelajarsebatasmembuatcatatan yang kebenarannyadiragukan • Polaprosespembelajaran guru aktifsiswapasif • Intensitaspembelajaransiswaumumnyarendah • Sulitmengungkapmateripembelajaransesuaidengandunianyata • Siswamaubelajarpadasaatmendekatiujian • Guru menjadipusatperandalampencapaianhasilpembelajarandanreaksi, akanmenjadisatu-satunyasumberbelajar

  48. Jenis-JenisPerencanaanII. PerencanaanInovatif (Innovative Planning) ProsesPerencanaanInovatif: • Di dalammerumuskantujuanpembaharuanperludiketahuiterlebihdahulukualitassumber-sumber yang tersediaatau yang disediakan • Sebelundisusunperencanaanperluinformasiatau data-data yang lengkaptentangsumber-sumberdanpengalamanempirik yang berhubunganprosespembaharuan • Para perencanaharusmemperhitungkansituasidaerahdankondisimasyarakatsehinggadalampelaksanaanpembaharuanmendapatdukungandarimasyakat • Perludirancangterlebihdahulupembagiantugas, tanggungjawabdanwewenang • Perludirancangjalurperintah, koordinasidankonsultasisetiapbagian

  49. Jenis-JenisPerencanaanIII.PerencanaanStrategis (Strategic Planning) Perencanaan strategis adalah bagian dari manajemen strategis (straregic management). Fungsi-fungsi manajemen strategis dirumuskan oleh Peter Drucker dalam bukunya "Managing in Turbulent Time" sebagai berikut : "The primary tasks of strategic management are to understand the environment, define organizational goals, identity options, make and implement decisions, and evaluate actual performance. Thus, strategic planning aims to exploit the new and diffirent opportunities of tomorrow, in contrast to long range planning, which tries to optimize for tomorrow the trends of today”. (Drucker,1980:61) Menurut pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, fungsi-fungsi manajemen strategis adalah memahami lingkungan, menentukan tujuan-tujuan organisasi, mengidentifikasi pilihan alternatif, membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan, danmengevaluasi penampilan tugas yang nyata. Jadi, perencanaan strategis betujuan untuk mendayagunakan berbagai kesempatan baru dan berbeda yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berlainan dengan perencanaan yang panjang yang mencoba mengoptimasi kecenderungan-kecenderungan yang terjadi masa kini untuk masa yang akan datang.

  50. Jenis-JenisPerencanaanIII.PerencanaanStrategis (Strategic Planning) Perencanaanstrategikberbentukperencanaanlintaskegiatan (transactiveplaning) yang menggabungkanberbagaibentukperencanaan FungsiPerencanaanStrategik: Memadukandanmendayagunakanberbagaisumberdidalamberbagaikesempatanbarudanberbedamungkinterjadipadamasa yang akandatan ProsesPerencanaanStrategik: Memahamilingkungan, menentukantujuan, mengidentifikasikanpilihan, membuatkeputusan, mengevaluasikegiatandanpenampilantugasnyata.

More Related