160 likes | 1.01k Vues
Abad Louis XV. Seni Lukis Rokoko. The Marquise de Pompadour menjadi isteri Louis XV, Raja Perancis, pada 1745. François Boucher melukis potret ini, yang kini tergantung di museum Louvre di Paris, Perancis. Pendahuluan.
E N D
Abad Louis XV Seni Lukis Rokoko
The Marquise de Pompadour menjadi isteri Louis XV, Raja Perancis, pada 1745. François Boucher melukis potret ini, yang kini tergantung di museum Louvre di Paris, Perancis.
Pendahuluan • Senirupa Rococo, yang berkembangdiPerancisdanJermanpadaawalabad ke-18, dalambanyakhalmerupakankelanjutandarisenilukisBarok, terutamadalampenggunaancahayadanbayangandangerakkomposisional. • Menolaktema-tematradisionalpahlawandanmitologi, danmemilihkehidupan yang santai, karakteristikbangsawan patron senirupa. • Namagayainimunculpadaabad ke-19, berasaldariemigranPerancis, yang menggunakannyauntukmenunjukgayakaryakerang lama (gayarocaille), yang kemudiandianggapsebagaigaya Old Frankish.
Abad Ke-18 diPerancis • Gaya Rokoko menggantikan gaya Barok di Eropa. Gaya ini berpusat di Perancis, terkait dengan masa pemerintahan Louis XV • Louis XV (1710-74), raja Perancis (1715-74), yang tidak memberikan kepemimpinan yang kuat dan sangat membutuhkan reformasi berkontribusi terhadap krisis yang membawa pada Revolusi Perancis. • Pompadour, Marquise de, née Jeanne Antoinette Poisson (1721-64), berpengaruh isteri Louis XV, Raja Perancis, yang dikenal sebagai patron seni rupa dan sastra. • Pada tahun 1745 penduduk Perancis 25 juta, 28 juta pada tahun 1789 • Munculnya gerakan intelektual yang disebut Abad Pencerahan
Definisi Rokoko • Gaya seni rupa abad kedelapan belas yang menempatkan penekanan pada penggambaran kehidupan santai bangsawan dan bukan pahlawan besar atau martir saleh. • Cinta dan percintaan dianggap sebagai tema yang lebih baik daripada tema historis atau agama • Gaya ini dicirikan oleh gerakan bebas dan anggun; penggunaan garis yang lemah gemulai; dan warna yang lembut • Genre lukisan kembali menjadi kesukaan ketika Akademi mengakui Watteau ke dalam rankingnya pada tahun1717, yang temanya dianggap sangat baru sehingga diberi istilah "Fête Galante” (gaya pertemuan luar ruang).
Pelukis Rokoko • Di antara pelukis Rokoko, Jean-Antoine Watteau dikenal karena lukisannya yang halus, yang menggambarkan orang-orang berpakaian elegan dalam seting Fêtes galantes (gaya pertemuan luar ruang) • Juga sangat populer adalah adegan mitologi dan pastoral, termasuk penggambaran perempuan yang lembut dan anggun, oleh Fragonard dan Chardin
a. Watteau • Watteau, Jean-Antoine (1684-1721), pelukis Perancis, dianggap sebagai salah satu seniman yang luar biasa dari periode Rokoko • Lahir di Valenciennes, Perancis, pindah ke Paris pada 1702, bekerja dengan pelukis Claude Gillot, yang merangsang minatnya pada kostum-kostum teater dan adegan-adegan dalam kehidupan sehari-hari • Pada 1717 ia mengajukan karyanya Ziarah ke Pulau Cythera (Louvre, Paris), sebagai salah satu syarat masuk Academy • Watteau mempunyai banyak teman dan pendukung setia yang mengakui kejeniusanya, namun reputasinya terganggu oleh Revolusi dan pertumbuhan Neoklasikisme.
Ziarah ke Tanah Cythera Lukisan ini merupakan karya diploma Watteau untuk Académie royal de Peinture et de Sculpture (Akademi Kerajaan untuk Seni Lukis dan Seni Patung). Nominasi Watteau diterima oleh Académie pada tahun 1712. Suasana umum lukisan menunjukkan gaya seni lukis Venesia, dan pegunungan yang jauh dalam kabut biru mengingatkan Leonardo da Vinci.
b. Fragonard • Fragonard, Jean-Honoré (1732-1806), pelukis Rokoko Perancis, menjadi favorit di istana Louis XV dan Louis XVI. • Karyanya yang paling dikenal misalnya Ayunan (+ 1766), yang dicirikan oleh hedonisme yang halus. • François Boucher dibujuk untuk menerimanya sebagai murid. • Pada tahun 1752, ketika pelatihan dasar Fragonard selesai, Boucher merekomendasikannya untuk berkompetisi untuk mendapatkan beasiswa Prix de Rome, yang berarti studi di bawah Carle Van Loo, di Paris. • Pada 1756, Fragonard bersama-sama dengan pemenang beasiswa lain masuk Akademi Perancis di Roma. • Sebagai seniman yang sangat aktif, ia menghasilkan lebih dari 550 lukisan, beberapa ribu gambar (meskipun banyak ratusan diketahui hilang), dan 35 karya etsa. Gaya goresannya lincah dan spontan, terutama didasarkan pada gaya Rubens.
Ayunan 1767Cat minyak di atas kanvas, 81 x 64 cmWallace Collection, London
c. Chardin • Chardin, Jean Baptiste Siméon (1699-1779), pelukis Perancis, merupakan salah seorang pelukis terbesar abad ke-18. • Mewujudkan kesembronoan dan kedangkalan kehidupan istana kerajaan Perancis pada pertengahan abad ke-18 • Pada tahun 1727-31 ia berada di Italia, dan sekembalinya di Perancis menjadi seniman yang mengikuti selera zaman dan serbabisa. • Direktur pabrik permadani Gobelins pada tahun 1755 dan Direktur Akademi dan King's Painter pada tahun 1765 • Pelukis favourite isteri Louis XV, Mme de Pompadour, yang diajarinya melukis dan beberapa kali menjadi model lukisan potretnya.
Kesimpulan • Gaya Rokoko adalah reaksi kaum bangsawan terhadap gaya Barok klasik yang telah dipaksakan oleh Louis XIV di Versailles. • Gaya bangsawan: gaya ini mengungkapkan selera terhadap apa yang jelas dan molek, halus dan terhormat. • Hidup tanpa khawatir, dekat dengan alam. • Pengaruhnya terhadap arsitektur Perancis terbatas, namun mencapai perkembangan pesat di Jerman. • Revolusi Perancis 1789 menyela perkembangan Rokoko. • Rokoko akhirnya digantikan oleh Neoklasikisme, yang merupakan gaya populer pada masa revolusi Amerika dan Perancis.