1 / 43

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA. Indikator. 1. mengidentifikasi, struktur, fungsi dan proses reproduksi pada manusia. 2. menjelaskan, struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia. 3. mengaitkan struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia.

yered
Télécharger la présentation

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

  2. Indikator 1. mengidentifikasi, struktur, fungsi dan proses reproduksi pada manusia. 2. menjelaskan, struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia. 3. mengaitkan struktur, fungsi dan proses sistem reproduksi pada manusia. 4. mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia 5. memberi contoh teknologi yg berhubungan dengan kelainan yg terjadi pada sistem. reproduksi manusia.

  3. PENDAHULUAN • Secara generatif  zigot • Melibatkan penyatuan sel gamet, dibentuk dalam organ reproduksi • Organ reproduksi melibatkan : kelenjar kelamin dan saluran kelamin • Sistem reproduksi melibatkan : interaksi organ reproduksi, kelenjar dan saluran reproduksi

  4. PEMBENTUKAN SEL GAMET • SPERMATOGENESIS SPERMATOZOA • OOGENESIS  OVUM • SPERMATOGENESIS • Di dalam testis • Spermatogonium=sel induk sperma  mitosis menjadi spermatosit primer(2n)  meiosis menghasilkan spermatosit sekunder (n) berkembang menjadi spermatid  spermatozoa berekor  epididimis (sekitar 3 minggu dewasa)  vas deferen. • Di ujung vas deferen spermatozoa bercampur dengan getah dari produk kelenjar vesikula seminalis, prostat, Cowper, getahnya menjamin kehidupan spermatozoa • Semen bersifat basa. • Urethra dan saluran kelenjar wanita bersifat asam

  5. Kepala dengan Akrosom enzim • hialuronidase dan proteinase menembus lapisan pelindung ovum • 2. Leher  kaya mitokondria • 3. Ekor • Jumlah spermotozoa normal  minimal 20 jutaan • Produksi spermatozoa  FSH dan LH, bersamaan dengan produksi testosteron. • Testis menghasilkan hormon inhibisi  mengendalikan peran FSH (negatif feedback) Sel spermatozoa

  6. EJakulasi  5 ml sperma  20 – 50 jt spermatozoa setiap spermatogonium menghasilkan 4 spermatozoa

  7. Berasal dari oogonium = sel induk • telur • Oogonium tumbuh  oosit primer • (2n) • Oosit primer meiosis I  2 tidak • samaukuran, Yang besar = oosit • sekunder(n) yang kecil = polosit • primer=sel kutub • primer(n). • Oosit sekunder meosis II  • Ovum + polosit sekunder. • polosit primer  2 polosit • sekunder. • Hasil akhir 1oogonium  3 • polosit sekunder + 1 ovum. 2. oogenesis

  8. Pertumbuhan ovum dipacu FSH, dengan memacu aktivitas folikel pada ovarium dan memacu produksi estrogen. • Estrogen menghambat produksi FSH • FSH berhenti terbentuk  hipofisis memproduksi LH • LH merangsang ovum keluar dari folikel  ovulasi • LH mengubah folikel kosong  korpus luteum  menghasilkan estrogen + progresteron • Progesteron  menghambat produksi LH dan memungkinkan tertahannya korpus luteum. • Progesteron  pertumbuhan endometrium + pembuluh darah endometrium  implantasi telur yang dibuahi. • Ovum  meninggalkan ovarium  fimbria dari infundibulum dari oviduk • Masa gestasi = kehamilan  implantasi sampai kelahiran  280 hari

  9. B. Struktur – fungsi sistem Reproduksi • Prinsipnya manusia dan mamalia sama • Pria  spermatozoa  seperti berudu • Wanita  ovum di dalam ovarium • Individu baru terbentuk  zigot  pembuahan  perkawinan. Zigot  embrio  fetus • Alat Reproduksi Pria a. Alat Kelamin Dalam • Testis, • saluran kelamin, • kelenjar kelamin

  10. ALAT KELAMIN DALAM PRIA

  11. Alat Reproduksi Pria lanjutan ….. • TESTIS • Tersimpan di dalamskrotum • memproduksispermadantestosteron • Terdapatpembuluhhalus tubulusseminiferus • SALURAN KELAMIN PRIA a. Epididimis : keluardari testis, berkelok-kelok. Spermadisimpansementarahinggamasak, berekor b. Vas deferens : lanjutanepidimis, luruskeatas, Ujungnya di dalamkelenjarprostat. Fungsi : mengangkutspermadariepipidimiskevesikula seminalis. c. Vesicula Seminalis : tempat terkumpulnya sperma

  12. Alat Reproduksi Pria lanjutaan … d. Saluranejakulasi : pendek, menghubungkanvesikula seminalis dg uretra e. Uretra : saluranakhir di dalam penis. Fungsi : • alatekskresi • alatkelamin • KELENJAR KELAMIN • memproduksigetah-getahkelamin • Vesikulaseminalis =kantongmani/kantong semen. • dindingnyamenghasilkangetahberwarnakuning banyakmengandungzatmakanan b. KelenjarProstat : getahnyadialirkankesaluransperma • Kelj. Bulbourethralis (Cowper)  getahberupalendir, dialirkankeuretra. Sperma + getah-getah semen

  13. b. Alat kelamin luar Pria

  14. Alat kelamin luar Pria lanjutan…. • Penis dan skrotum • Penis : alat kopulasi. di dalamnya terdapat uretra yang dikelilingi jaringan erektil, kaya pembuluh darah • Alat reproduksi pria berfungsi mulai masa puber sampai tua, selama sehat

  15. 2. Alat Reproduksi Wanita

  16. Alat Reproduksi Wanita lanjutan …. • Alat Kelamin Luar : vulva, labium,saluran urine dan kelamin 1. Vulva : celah yang dibatasi 2 pasang bibir. 2. Labium : sepasang bibir besar dan sepasang bibir kecil disebelah depan membentuk klitoris. Proses terbentuknya sama dengan pembentukan penis pada pria. 3. Pada vulva bermuara saluran uretra dan vagina • Alat Kelamin Dalam : ovarium, saluran kelamin, vagina dan liang peranakan. 1. Ovarium : • sepasang, seperti telur, di rongga badan, daerah pinggang  punya kelenjar buntu dan penghasil ovum • mempunyai sel tubuh penghasil ovum =folikel

  17. Alat Kelamin Dalam lanjutan …. 2. Saluran Kelamin a. Tubafalopi = saluran telur • Pangkalnya disebut infundibulum dilengkapi fimbria untuk menangkap ovum dari ovarium. • Pembuahan 1/3 dari tubafalopi  zigot  uterus = rahim gerakan zigot  silia dinding tuba dan gerakan peristaltik dinding tuba. b. Rahim = uterus • Dindingnya  otot polos dan endometrium  menghasilkan lendir dan banyak pembuluh darah. • Tipe simpleks

  18. Alat Kelamin Dalam lanjutan …. • Perubahan ketebalan dinding rahim 1. Menjelang ovulasi, menebal  pengaruh estrogen 2. setelah ovulasi  makin menebal  progesteron 3. Saat Menstruasi  menipis  endometrium mengelupas. c. Vagina • Saluran akhir dari saluran kelamin • Kaya akan lipatan dan kelenjar lendir • Lipatan  elatisitas saat melahirkan

  19. 3. Menstruasi • Ovum yang ke tuba fallopi dibuahi/tidak dibuahi  berpengaruh pada penebalan endometrium. • Bila tidak dibuahi  akan diikuti peristiwa menstruasi. • Menstruasi melalui 4 fase : • Fase menstruasi :Ovum tidak dibuahi, korpus luteum berhenti memproduksi estrogen dan progesteron lepasnya ovum dan robeknya endometrium  dinding rahim menipis. • Fase Praovulasi : Progesteron turun kadarnya  hipofisis  FSH  ovarium memproduksi hormon estrogen  menghambat prod. FSH, ttp merangsang produksi LH

  20. c. Fase Ovulasi : • LH merangsang pematangan ovum meninggalkan folikel. • Folikel  korpus luteum  memproduksi progesteron. • Terjadi pada hari ke 14 menstruasi.(24-35 hr) rata-rata 28 hr. • Fase Pascaovulasi : • waktu antara ovulasi –menstruasi berikutnya. • Hari ke 15-28. Hormon  progesteron dan estrogen yang dihasilkan korpus luteum. • Korpus luteum  korpus albikans kemampuan produksi estrogen dan progesteron rendah. • Hipofisis aktif  FSH kemudian LH  fase berikutnya  siklus menstruasi.

  21. 4. Kehamilan/gestasi • masa antara implantasi zigot sampai kelahiran • Hormon yang berperan a. Progesteron dan estrogen Bulan ke 3-4 diproduski korpus luteum selanjutnya diproduksi plasenta b. Prolaktin Diproduksi plasenta Merangsang kelenjar susu dan mengatur metabolisme pada ibu.

  22. Fertilisasi dan penempelan zigot

  23. Selaput pembungkus embrio Fungsi selaput a. Melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan b. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi lain selama dalam rahim. Terdiri atas : a. Sakus vitelinus : diantara amnion dan plasenta. Tempat pemunculan sel darah dan pembuluh darah yang pertama.

  24. Selaput pembungkus embriolanjutan …. b. Amnion : ruangan amnion  ada embrio. Dindingnya  getah,  menjaga embrio tetap basah dan tahan goncangan. c. Korion : terdapat disebelah luar amnion • Korion dan alantois  keluar membentuk jonjot • berhubungan dengan dinding rahim • didalamnya banyak pembuluh darah, berhubungan pembuluh darah induk melalui plasenta d. Alantois : di dalam tali pusat. • jaringan epitel menghilang, pembuluh darah tetap ada menghubungkan peredaran embrio-plasenta.

  25. Peredaran darah janin • Tali pusat menghubungkan embrio dan plasenta  punya 2 arteri + 1 vena  berhubungan dengan pembuluh darah plasenta. • Zat makanan + O2 induk  pembuluh darah induk  plasenta  tali pusat  pembuluh darah embrio. • Zat sisa embrio pembuluh darah embrio, ke pusat, plasenta  pembuluh darah ibu

  26. 5. Kelahiran • Hormon yg berperan a. Relaksin : perenggangan otot pada simpisis pubis. b. Estrogen : mengatasi pengaruh progesteron  menghambat kontraksi otot dinding rahim c. Prostaglandin : dihasilkan semua sel, fungsinya sama dengan estrogen. d. Oksitosin : kontraksi dinding uterus

  27. Tahapan proses Kelahiran

  28. 6. Air Susu Ibu • Setelah lahir makanan bayi  ASI • ASI mengandung zat makanan komplit  mutlak untuk bayi • ASI yang keluar hari-hari pertama  kolostrum  kekuningan kaya zat kebal, protein dan mineral. • Keunggulan ASI dibanding formula : antiinfeksi, bersih, tdk terkontaminasi. • Mengandung juga : ADH ( asam dokosaheksaenoat) dan ARA (asam arakidonat)  perkembangan kecerdasan anak. • Pemberian ASI : 4 bl s.d 2 tahun. • Pemberian ASI ekskusif = 2 th, menguntungkan: a. pendarahan setelah melahirkan. b. pemulihan kesehatan ibu. c. menunda kehamilan. d. mengurangi resiko kanker payudara. e. secara psikologis  hubungan ibu dan bayi. • Hormon prolaktin  merangsang pembentukan ASI, oksitosin  pengeluaran ASI.

  29. C. Kontrasepsi • Tujuan : mencegah pembuahan ovum oleh spermatozoa • Cara kontrasepsi : a. secara hormonal : suntik, pil, susuk KB b. kondom bagi pria, diafragma atau IUD bagi wanita. c. secara kimia : spermatisida (jeli, buih, vaginal douche=pembilasan liang senggama dg air) d. Sterilisasi : vasektomi dan tubektomi e. Sistem kalender

  30. D. Kesehatan Reproduksi • Kondisi sehat dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi • Sehat : bebas dari penyakit, dari kecacatan, mental, sosial kultural • Kasus yang mengancam : • meningkatnya aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD ), penyakit menular seksual (PMS) • PMS  gonorhoe, sifilis, HIV/AIDS langsung berkaitan dg alat reproduksi • Informasi tentang kesehatan reproduksi  penting  menentukan sikap dan tingkah laku bertanggungjawab mengenai proses reproduksi • Mampu mencegah atau mengobati terhadap permasalahan sistem reproduksi.

  31. Kesehatan Reproduksi lanjutan …. Pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi 1. Pengenalan sistem, proses, fungsi alat reproduksi 2. Penyakit menular HIV/AIDS dan dampaknya  kesehatan reproduksi 3. Mendewasakan usia kawin dan perencanaan kehamilan 4. Pengaruh sosial dan media  perilaku seksual 5. Kekerasan seksual dan cara menghindarinya 6. Kemampuan berkomunikasi  katakan tidak terhadap hal- hal yang negatif 7. Persiapan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan

  32. E. Penyakit Menular Seksual • Ditularkan melalui hubungan seksual • Menjalar, sakit berkepanjangan, mandul. Meninggal • Gejala PMS Pada pria 1. bintil berisi cairan, lecet, borok pada penis 2. luka tdk sakit, keras, kemerahan pada alat kelamin 3. tumbuh kutil  daging spt cengger ayam. 4. Gatal pada seluruh alat/sebagian alat kelamin 5. sakit hebat saat kencing 6. kencing nanah  berbau busuk 7. panas dan nyeri pada pangkal paha  borok.

  33. Penyakit Menular Seksual • Gejala PMS Pada wanita 1. sakit  kencing dan hubungan seksual 2. nyeri  perut bagian bawah 3. keluar lendir  alat kelamin 4. keputihan  putih susu, bergumpal,  rasa gatal, kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya. 5. keputihan  berbusa, kehijauan, berbau busuk, gatal. 6. timbul bercak darah saat berhupungan seksual. 7. timbul bintil-bintilberisi cairan, lecet, borok. Penyakit PMS . HIV/AIDS, GO, sifilis, herpes genital, klamidia, trikomoniasis, kandidiasis, kutil kelamin

  34. Penyakit Menular Seksual • GO  Neisseriagonorhoeae • Masainkubasi 2-10 hr. • Tanda-tanda : nyeri, merah, bengkak, kencingbernanah • 60% padawanitatidakmenampakkangejala. Bilabergejala : sakitsaatkencing, keputihan. • Dampak : kemandulan p/w. Wanita radangpanggul  dapatmenularkejanindalamrahim kebutaan. Gejalasekunder GO dansifilis

  35. Penyakit Menular Seksual lanjutan …. 2. Sifilis Treponema pallidum • Masa inkubasi 3–4 minggu, ada yang sampai 13 minggu. • Gejala : benjolan di sekitar alat kelamin pusing-pusing, nyeri kepala  hilang sendiri. timbul bercak pada tubuh 6 – 12 minggu setelah terinfeksi. Gejala hilang sendiri. • Dampak : 2-3 th pertama  tidak menunjukkan gejala  masa laten. • 5 – 10 th  menyerang saraf , pembuluh darah dan jantung. • Pada wanita hamil  menular ke janin  kerusakan kulit, hati, limpa dan kemunduran mental. 3. Herpes Genital  virus herpes simplex • masa inkubasi 4 – 7 hr • Gejala : bintil-bintil seperti anggur dan nyeri di sekitar alat kelamin. • Pecah meninggalkan bekas kerak, hilang sendiri. • Dapat kambuh karena pemicu  stres, haid, minuman makanan beralkohol, • Pada wanita  bisa memicu kanker mulut rahim

  36. Penyakit Menular Seksual lanjutan …. 4. Klamida  Chlamydia trachomatis • masa inkubasi  7 – 21 hr • gejala : perdangan pada alat reproduksi. Wanita : keluar cairan (keputihan encer), nyeri di rongga panggul. • Pada pria  nyeri saat kencing, keluar cairan bening  berlanjut , sering keluar cairan bercampur darah. • Gejala sering tidak muncul  penderita carrier  berpotensi menjadi sumber penularan. Dampak : • wanita : kemandulan, radang saluran kencing, robeknya selaput amnion, kelahiran prematur. Pria: rusaknya saluran sperma, kemandulan. 60 – 70 % terkena penyakit saluran pernapasan, penyakit mata. 5. Trikomoniasis  Trichomonas vaginalis • Vulva bengkak, gatal, kemerahan, tidak nyaman. • cairan vagina encer, kuning kehijauan, berbusa dan bau busuk.

  37. Penyakit Menular Seksual lanjutan …. 6. Kandidiasis Vaginalis Candida albicans • Tidak selalu tergolong sebagai PMS • Normalnya hidup di kulit dan liang kemaluan vanita. • Menimbulkan keputihan seperti susu, gatal di kemaluan dan sekitarnya. • Kutil kelamin  Human papilloma virus (HPV) Gejala Wanita : • Tumbuh kutil di sekitar kemaluan. Hingga sekitar dubur, selaput lendir liang kemaluan, sampai rahim • Dapat menyebabkan kanker lehir rahim. Pria : mengenai alat kelamin dan saluran kencing kutil sering tidak muncul.

  38. Penyakit Menular Seksual lanjutan …. AIDS • Kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh  terinfeksi HIV • Penderita tidak mampu mengatasi serbuan infeksi kuman. • Penularan : hubungan seks, homosek, jarum suntik yang tidak steril. • Gejala : diare berulang, penurunan berat badan mendadak, sering sariawan mulut, pembengkakan kelenjar getah bening. • HIV terdapat pada semua sel tubuh yg dapat menular  sperma, darah, cairan vagina. Menghindari PMS 1. Saling setia dengan pasangan nikahnya • Hindari hubungan seks beresiko • Menggunakan kondom untuk menghindari PMS • Selalu menjaga kebersihan alat kelamin • Tidak melakukan hubungan seks bebas

  39. F. Teknologi Bayi Tabung • Keadaan normal, pembuahan di dalam tuba Fallopii • Sesuatu dan lain hal tsb tdk dapat terjadi infertilisasi  Penyebabnya : • pasangan tdk subur • Pasangan subur  mengalami kelainan fisik dan kelainan alat reproduksi Pada Ibu: gangguan saluran telur, endometrium, ovarium, sperma kurang aktif, jumlah sel sperma kurang dari normal. • Untuk membantu pasangan infertilitas, 1978 dihasilkan teknologi reproduksi manusia  teknologi Bayi Tabung • Pembuahannya diluar tubuh( invitro) • Ovum dari ibu  media + sperma pasangannya  zigot  yang membelah dipindahkan ke rahim ibu. • Bayi tabung pertama Louis Brown bayi tabung pertama (Inggris 1978). • Di Indonesia di rintis RSAB Harapan Kita (1987)

  40. Teknologi Bayi Tabung lanjutan …. Beberapa teknologi bayi tabung : Konvensional : IVF ( in vitro fertilisation): pembuahan di cawan petri. Syarat : jumlah sperma normal dan aktif. Diperlukan sperma 50.000 – 100. 000 Modern : a. PZD = partial zona dessection, sperma disemprotkan ke ovum setelah selaput plasmanya dibuat celah. b. SUZI = subzonal sperm intersection, sperma disuntikkan langsung ke dalam ovum.

  41. Teknologi Bayi Tabung lanjutan …. c. ISIS =injeksi sperma intra sitoplasma Sperma pilihan disuntikkan dengan paksa ke dalam sitoplasma ovum.Ovum diambil dari ovarium. Biasa dilakukan pada suami yang jumlah dan mutu spermanya kurang normal • Azoospermia : keadaan dimana semen tidak mengandung sperma. Penyebabnya : kemungkinan penyumbatan atau gangguan saluran sperma • Teknik pengambilan sperma a. MESA : Microsurgical Sperm aspiration, sperm diambil langsung dari tempat sperma dimatangkan.=epididimis. b.TESE : Testicular Sperm Extraction  sperm diambil dari pabrik sperma  testis.

More Related