1 / 23

ALINEA

ALINEA. 1. Pengertian Alinea/Paragraf. Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Sebuah alinea/paragraf terdiri dari : Kalimat utama Kalimat penjelas. 2. FUNGSI ALINEA.

zenda
Télécharger la présentation

ALINEA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ALINEA 1. Pengertian Alinea/Paragraf Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. • Sebuah alinea/paragraf terdiri dari : • Kalimat utama • Kalimat penjelas 2. FUNGSI ALINEA • Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema • dari tema yang lain. • b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

  2. 3. Macam-macam alinea • Berdasarka sifat dan tujuannya : • Alinea pembuka • Sifat alinea pembuka; • (1) menerik minat dan perhatian pembaca • (2) sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan • (3) aline pembuka yang pendek lebih baik daripada yang panjang Beberapa cara untuk menimbulkan minat pembaca : • Memulai dengan sebuah kutipan, peribahasa, atau anekdot. • Mulai denga membatasi arti atau pokok dari subyek yang dibahas • Menunjukan mengapa subyek itu sangat penting • Membuat tantangan atas suatu pertanyaan atau pendapat • Menciptakan suatu kontras yang menarik • Mengungkapkan pengalaman pribadi baik yang menyenangkan atau tidak • Menyatakan maksud dan tujuan dari karangan • Mengajukan pertanyaan-pertanyaa

  3. Contoh: “Pelajaran bahasa Indonesia mempunyai nilai yang lebih penting bila dibandingkan dengan beberapa mata pelajaran yang lain, oleh karena ia akan menjadi kunci yang akan membukakan pintu yang akan dilalui oleh mata pelajaran- mata pelajaran yang lan itu. Hasil pekerjaan remidi yang dilaukan oleh para ahli dalam membantu murid-murid yang terbelakang telah memuktikan kebenaran per- nyataan di atas. Antara lain dapat disebutkan di sini hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Dr. Fernald. b. Alinea Penghubung Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka dan penutup. • Sifat-sifat alinea penghubung tergantung pada jenis karangannya. • Disusun berdasarkan perkembangan yang logis (pada karangan yang bersifat • deskritif, naratif atau biogratif dan eksposisi. • (2) Ada hubungan yang signifikan dalam mendukung satu gagasan utama. • (3) Beberapa alinea sebagai dasar atau landasan untuk menekankan pendapat • penulis.

  4. c. Alinea Penutup Alinea yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan sebagai kesimpulan pendapat dari apa yeng diuraikan pada alinea penghubung. Fungsi alinea penutup a. menunjukkan secara singkat apa yang telah diuraikan sebelumnya. b. Merupakan kesimpulan bulat dari apa yang diuraikan sebelumnya c. Menimbulkan kesan bagi pembaca. 4. Syarat-syarat pembentukan alinea • Kesatuan : semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama • menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. • Koherensi : kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat • yang lain yang membentuk alinea. • Perkembangan alinea : penyusunan atau perincian dari gagasan-gagasan • yang membina alinea.

  5. 5. Kesatuan Alinea • Kesatuan mengandung pengertian: • Bukan berarti hanya memuat satu hal saja. • Mendukung satu maksud tungal atau gagasan tunggal • Bentuk-bentuk penyimpangan maksud: • Pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelasdala urutan-urutan gagasan • yang ada • -setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya.

  6. BINGUNG YA? ENGGAK?

  7. Contoh : Sifat kodrati bahasa yang lain, yang perlu dicatat disini ialah bahwasannya tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung pada yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka alam pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mgenal kata dalam sistem Kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata Yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”, dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yang khusus.” (BKI) Bandingka paragraf di atas dengan paragraf berikut :

  8. “Tapi sedihnya [sic!], apabila masyarakat dari suatu negara yang belum Mempunyai bahasa kesatuannya, maka sudah pasti hal yang demikian, pasti tidak terdapat pada masyarakat tersebut. Maka yang lebih sedih lagi, nasib rakyat yang jauh dari kota, di mana kebutuhan daripada mereka tidak dapat diperhatikan dengan seksama.Mereka seperti terisolir, yang mana mereka tidak leluasa memperkenalkan keadaan daripada serta aspek-aspek kehidupan mereka. Dalam hal ini, yang menjadi pioner terhadap daerah itu, sudah pasti dari kaum cerdik pandai. Karena mereka ingin mengetahui serta mempelajari dan di samping membantu mereka.” (diangkat dari paper seorang mahasiswa dalam buku “Komposisi” Gorys Keraf) • Pada paragraf pertama dapat dilihat bahwa alinea tersebut hanya mengandung satu • gagasan pokok yaitu “ tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan • sistem makna yang khusus”. • Sedangkan pada pararaf kedua sekurang-kurangnya dibangun oleh tiga gagasan • Utama, yaitu : • Keadaan yang biasa diperoleh negara-negara yang mempunyai bahasa kesatuan • tidak akan terdapat pada negara-negara yang tidak mempunyai bahasa kesatuan • 2. Nasib rakyat yang jauh dari kota sangat menyedihkan. • 3 Perlu pionir-pionir untuk mempelajari keadaan rakyat yang jauh dari kota.

  9. GAGASAN UTAMA = KALIMAT TOPIK LETAK KALIMAT UTAMA (KALIMAT TOPIK) Pada tulisan yang baik kalimat utama dapat kita lihat : a. Pada awal alinea Pengertian awal alinea ini dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua. Menghasilkan alinea deduktif (mula-mula menguraikan pokok persoalan kemudian menyususul uraian-uraian terperinci. Type alinea dengan kalimat topik pada awal alinea. Sifatnya Deduktif

  10. b. Pada akhir alinea Menghasilkan alinea Induktif. Cara yang lebih sulit namun lebih efektif untuk mengungkapkan argumentasi Type alinea dengan kalimat topik pada akhir alinea. Sifatnya Induktif

  11. c. Pada Awal dan Akhir Alinea Kalimat topik di awal dan di akhir alinea. Biasanya kalimat terakhir merupakan Penekanan atau variasi kalimat pertama. Type alinea dengan kalimat topik pada awal dan akhir alinea. Sifatnya: Gabungan type 1 dan 2. (Campuran)

  12. d. Pada Seluruh Alinea Tidak terdapat kalimat khusus yang menjadi kalimat topiknya. Semua kalimat mempunyai peranan sama penting dalam mendukung satu kesatuan gagasan. Dijumpai pada uraian yang bersifat deskriftif dan naratif. Type alinea yang seluruhnya mengandung isi. Terdapat pada tulisan-tulisan deskriftif dan naratif.

  13. 6. KOHERENSI • Koherensi atau kepaduan tercipta apabila : • Terjadi hubungan timbal balik antar kalimat-kalimat yang membina alinea itu • baik, wajar dan mudah dipahami. • Jalan pikiran penulis mudah diikuti dan dipahami. • Tidak terjadi loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan. • Persyaratan memperoleh kepaduan yang baik dan mesra : • Masalah kebahasaan • Perincian dan urutan isi alinea 6.1 Masalah Kebahasaan • Repetisi • Kata ganti • Kata-kata transisi

  14. a. REPETISI Kepaduan alinea dapat dijalin dengan mengulang kata-kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting. b. KATA GANTI Untuk mengurangi perulangan yang tidak pada tempatnya digunakan kata ganti sebagai pembentuk kepaduan. c. KATA TRANSISI Kata transisi terletak antara kata ganti dan repetisi. Kata transisi ditempuh sebagai jalan tengah ketika gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan. Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi Repetisi

  15. Macam-macam kata atau frasa transisi sesuai sifat hubungnnya ; • Hubungan yang menyatakan tambahan sesuatu yang telah disebut sebelumnya. • (lebih lagi, tambahan(pula), selanjutnya, disamping itu, dan, lalu, seperti halnya, • juga, lagi (pula), berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian • juga) • Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut • lebih dahulu; (tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, • sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun) • Hubungan yang menyatakan perbandingan (sama halnya, seperti, dalam hal • yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana) • Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil : ( sebab itu, oleh sebab itu, oleh • karena itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya) • Hubungan yang menyatakan tujuan : (untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, • supaya) • f. Hubungan yang menyatakan singkatan, contoh, intensifikasi; (singkatnya, yakni, • ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, • dengan kata lain, misalnya, yaitu, sesunguhnya ) • g. Hubungan yang menyatakan waktu ; (sementara itu, segera, beberapa saat • kemudian, sesudah, kemudian) • h. Hubungan yang menyatakan tempat : (di sini, di situ, dekat, di seberang, • berdekatan dengan, berdampingan dengan)

  16. 6.1 Perincian dan Urutan pikiran Cara pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antara gagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama . • Pola urutan yang biasa digunakan: • Pola urutan waktu • Pola urutan ruang • Pola urutan logis • Pola urutan sebab-akibat • Pola urutan umum-khusus • Pola urutan klimaks • Pola urutan proses • Dsb.

  17. PERKEMBANGAN ALINEA • Dua persoalan utama 1. kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan 2. kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur. • Metode Pengembangan Alinea • Klimaks dan Anti-Klimaks • a. Klimaks • gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan • yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur, dengan • gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukan- • nya atau kepentingannya.

  18. “Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman-ke jaman sejalan dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktorpun ikut-ikutan diberi model seperti tank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor pakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Caterpillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang tidak mau kalah saing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama “Padi Traktor” yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya. b. Anti-Klimaks Penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi Kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan Yang lebih rendah hingga yang paing rendah.

  19. 2. Metode Sudut Pandang Dari tempat mana seorang pengarang melihat sesuatu. Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang ? Pola urutan ruang yang digunanakan. 3. Perbandingan dan Pertentangan Suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. 4. Analogi Perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memper- lihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. 5. Contoh Teknik pengembangan paragraf yang lebih menekankan contoh-contoh sebagai ilustrasi dari gagasan.

  20. 6. Proses Teknik pengembangan alinea dengan mengungkapkan suatu urutan dari tindakan- tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu Atau urutan dari sesuatu kejadian atau peristiwa. • Untuk menyusun sebuah proses; • Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. • Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. • Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas, sehingga • pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas. 7. Sebab-Akibat Teknik pengembangan paragraf dengan mengungkapkan sebab sebagai kalimat Topik sedangkan akibat sebagai kalimat bawahan, atau sebaliknya. Hubungan antara sebab dan akibat yang logis, sehingga pola ini disebut pola urutan Logis.

  21. 8. Umum- Khusus Teknik pengembangan paragraf dengan menyebut hal yang bersifat umum terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi hal-hal yang bersifat khusus ber- dasarkan yang umum tersebut, atau sebaliknya. KHUSUS KHUSUS KHUSUS UMUM KHUSUS UMUM KHUSUS KHUSUS INDUKTIF DEDUKTIF

  22. 9. Klasifikasi Teknik pengembangan alinea dengan mengelompokkan barang-barang Yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. • Klasifikasi bekerja dengan dua arah : • Mempersatukan satuan-satuan ke dalam kelompok • Memisahkan kesatuan dari kelompok. 10. Definisi Luas Teknik pengembangan alinea dengan memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal. 11. Perkembangan dan Kepaduan antar Alinea Sebagai unit kesatuan terkecil , maka harus dijaga agar hubungan antara alinea yang satu dengan yang lain terjalin dengan baik dalam membentuk unit kesatuan yang lebih besar.

  23. IKHTISAR ALINEA Tujuan : 1. Memahami amanat sebuah alinea (paragraf) 2. Mengetauhi struktur sebuah alinea 3. Sanggup menyusun alinea yang efektif.

More Related