1 / 1

Menurut Golfried dan Davidson

Menurut Golfried dan Davidson. (dalam Khusna, 2002) seseorang dapat. ^berperilaku tidak asertif karena: 1. Mungkin tidak tahu apa yang akan dilakukan. 2. Mungkin tidak tahu bagaimana mengutarakan atau melakukan sesuatu.

zenda
Télécharger la présentation

Menurut Golfried dan Davidson

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menurut Golfried dan Davidson (dalam Khusna, 2002) seseorang dapat ^berperilaku tidak asertif karena: 1. Mungkin tidak tahu apa yang akan dilakukan. 2. Mungkin tidak tahu bagaimana mengutarakan atau melakukan sesuatu. 3. Kecemasan yang lebih dulu mengganggu seseorang untuk mengungkapkan atau menyatakan sesuatu. 4. Mungkin mempunyai keraguan atau kegelisahan yang tidak realitas tentang sesuatu yang jelek akan terjadi jika mengatakan dirinya. 5. Keyakinan moral atau sikap etis yang menyebabkan seseorang merasa tidak pantas untuk menyatakan dirinya. Jadi menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang asertif adalah seseorang yang mampu untuk mengutarakan isi hatinya atau mengekspresikan diri secara bebas dan wajar kepada orang lain. Sebaliknya orang yang tidak disebabkan karena orang tersebut merasa tidak tahu apa yang mesti dilakukan, gelisah, tidak yakin kepada dirinya sendiri sehingga hal ini bisa menghambat orang untuk bisa asertif kepada orang lain. 3. Pengertian Seksual Wujud dari ungkapan perasaan cinta yang terpendam dari suami dan istri adalah saling berhubungan seksual. Hasrat itu akan tersalurkan dengan penuh kepuasan dan kebahagiaan jika proses selanjutnya terdapat keija sama yang sebaik baiknya antara suami dan istri yang saling mencintai, Basri (1995). Seks menjadi

More Related