1 / 61

DRAMATURGI

DRAMATURGI. Isi surakarta. DRAMATURGI. ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama. keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik.

zlhna
Télécharger la présentation

DRAMATURGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DRAMATURGI Isi surakarta

  2. DRAMATURGI ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama keahlian dan teknik penyusunan karya dramatik sebuah teori yang mempelajari seluk beluk cerita atau naskah skenario, yang di dalamnya terdapat studi struktur dramatik, plot, tema, penokohan dan setting peristiwa.

  3. DRAMATURGI Fokus pendekatan dramaturgis adalah bukanAPA yang orang lakukan, bukan apa yang ingin mereka lakukan, atau MENGAPA mereka melakukan, melainkan BAGAIMANA mereka melakukannya. Dramaturgi menekankan DIMENSI EKSPRESIF/IMPRESIF AKTIVITAS MANUSIA, yakni bahwa makna kegiatan manusia terdapat dalam cara mereka mengekspresikan diri dalam interaksi dengan orang lain yang juga ekspresif. Oleh karena perilaku manusia bersifat ekspresif inilah maka PERILAKU MANUSIA BERSIFAT DRAMATIK.

  4. DRAMATURGI Duality and Conflict Identifying A Character’s Conflict ESENSI Representation Temperament Affects Vision Character-Driven and Plot-Driven

  5. DRAMATURGI Tema Alur / Plot UNSUR Karakter Setting

  6. RANC. CERITA Tema • masalah • pendapat • pesan

  7. Alur / Plot rangkaian peristiwa yang satu sama lain dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. anatomi : gimmic flashback fore-shadowing suspense surprise dramatic-irony gestus

  8. Karakter seseorang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa, baik itu sebagian maupun secara keseluruhan cerita sebagaimana digambarkan oleh plot. Peran Tokoh : Protagonis Antagonis Deutragonis Foil Raisoneur Tritagonis Utility

  9. Setting menawarkan ikatan tempat dan waktu sebagai latar belakang suatu peristiwa dramatik. memetakan hal-hal esensial yang menjadi ciri (identifying mark) dan identitas utama suatu wilayah (feature) tertentu.

  10. Panggung tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Arena Proscenium Thrust

  11. Arena

  12. Proscenium

  13. Thrust

  14. DRAMA Dimensi SASTRA DIMENSI Dimensi PEMANGGUNGAN

  15. DRAMA Teks Drama UNSUR Pementasan Penonton

  16. dran(Yunani) DRAMA • berbuat, • berlaku, • beraksi, • bertindak dsb. PERBUATAN/ TINDAKAN

  17. DRAMA KUALITAS KOMUNIKASI, SITUASI,ACTION Segala apa yang terlintas dalam pentas yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. HIDUP YANG DILUKISKAN DENGAN GERAK (LIFE PRESENTED ACTION) KESENIAN MELUKISKAN SIFAT DAN SIKAP MANUSIA DENGAN GERAK cerita KONFLIK MANUSIA dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pd pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton.

  18. DRAMA ... are stories performed through action rather than explained through narration. David L.- The Architecture of Drama

  19. DRAMA Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)  yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Manajemen Media Penyiaran

  20. Hukum Drama Kehendak Manusia denganACTION DRAMA KONFLIK dari sifat manusia Protagonis vs Antagonis

  21. Drama Panggung Drama Radio Drama Televisi DRAMA Drama Film Drama Wayang Drama Boneka The Business of TV Production

  22. Telemovie DRAMA Series Have common characters, setting and context. Sometimes story elements will thread through more than one eps, but eps are mostly stand-alone with a main story and various sub-plots contained to the episode. Serials Build on continuity of story, often with a ‘cliffhanger’ ending to an episode to entice viewers to watch the program the following week. Serials are usually either long-form formats as ‘soaps’... The Business of TV Production

  23. Dramatic Arc INTENSITY Climax Falling action Rising action Complication Resolution Inciting moment Exposition TIME

  24. Drama televisi Sandiwara televisi/ Teleplay : setting indoor/ studio ( 1980an Si Unyil, Ria Jenaka, Sesami Street ) ( 1990an Ludruk “Depot Jamu Kirun”, Cosby show ) ( 2000an Kethoprak humor, Extravaganza, Ngelenong yuk, Friends ) Drama Seri televisi : setting kombinasi indoor& outdoor ( Rumah masa depan, Keluarga cemara, Kiamat sudah dekat ) ( Beverly Hills 90210, Baywatch, The Xfiles )

  25. ELEMENT PENDUKUNG DRAMA TELEVISIFORMULA ( 4M ) • Produser Inisiator suatu produksi & Penanggungjawab dept. produksi • Sutradara Realisator & Penanggungjawab dept. kreatif Pusat kreatifitas & Koordinator dari seluruh proses • Penulisan naskah Penyedia materi produksi drama • Penata artistik Penanggung jawab atas materi artistik ( Setting, Property, Wardrobe, Make-up )

  26. Penata fotografi Penanggung jawab materi kreatif & tehnis untuk visualisasi • Penata suara Penanggung jawab atas materi & tehnis untuk perekaman suara ( Direct sound, ilustration, soundtrack etc ) • Swicherman/ Editor Pelaksana proses swiching/ proses pasca produksi • Pemain Pemeran tokoh sesuai karakter naskah

  27. NASKAH DRAMA TELEVISI Pentingnya ada naskah Panduan produksi drama Pembangunan karakter tokoh Pengaturan tempo Langkah penulisan naskah • Tema • Tujuan • Pembukaan • Konflik - Klimaks - Anti klimaks • Penutup

  28. Penentuan set • Pembuatan sinopsis cerita, pemain 2-4 orang, 1 setting, untuk durasi 10 menit

  29. PENTINGKAH AKTING DALAM TEATER, TELEVISI DAN FILM? • PENGERTIAN AKTING Actingdalambhs. Indonesia diterjemahkandenganperan. Dlmkamus B. Indonesia; proses, cara, perbuatan. Asalkata “acting” adalah “to act” Artinya “beraksi” ---action…!!!!!---

  30. Perbedaan Seni Akting Teater Televisi dan Film

  31. Fungsi Akting / Aktor • Menvisualkan karakter ( sosiologis, psikologis ) • Membangun suasana, ruang dan waktu • Sarana penyampai pesan Hakikat seni peran adalah meyakinkan • Jika berhasil meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor benar, itu sudah cukup - tidak meyakinkan, pura-pura, meniru - • Apa itu seni peran? seni berganti peran

  32. Hal yang harus dilakukan aktor • Melakukan pengamatan, membaca, bertanya dan berimajinasi adalah cara memerankan sebuah peran Aktor adalah seorang peneliti • Ia harus melakukan pengamatan dan penelitian sebagai aspek yang ada di lingkungan sekitarnya

  33. Seni Akting • Olah Rasa Rasa/Emosi : kepekaan terhadap segala jenis rasa (sedih, sakit, bahagia dll) Imajinasi : membangun ruang yang non realis menjadi realis Tafsir : aktor mampu menafsirkan karakter tokoh secara keseluruhan Ekspresi : melahirkan sebuah penafsiran akting melalui mimik wajah Pengamatan : membutuhkan riset terhadap sebuah karakter

  34. Olah tubuh/olah raga • Gesture : Ciri tubuh mengungkapkan psikologis • Movement : Pergerakan keluar masuk & selama berada di setting • Business : Kesibukan khas satu karakter

  35. Olah Vokal • Intonasi • Irama • Tempo • Diksi

  36. Aktor dan Lingkungannya Aktor harus mengenal lingkungan secara menyeluruh. Lingkungan; ruang bermain (lokasi shooting, panggung) Ruang : tdk hanya lingkungan dmn ia hidup tetapi juga materi dimana dia akan mencipta

  37. BEKERJASAMA • Orang lain adalah bagian terpenting dari lingkungan kita. • Karakter-karakter bisa muncul dengan baik ketika kehadiran sebuah karakter didukung oleh karakter lainnya

  38. KEBERSAMAAN • Sebuah produksi teater/televisi/film adalah kerja ensemble (kerja kolektif) • Ensemble, satu grup dari individu-individu yang memiliki kebersamaan. identitas individu ditingkatkan kepribadiannya karena anggota lain dan karena keanggotaanya di grup tsbt

  39. Hal yang terpenting dalam kebersamaan • Komitmen • Mendukung masing-masing bidang kerja • Komunikasi bebas dan terbuka

  40. PERTEMUAN V

  41. PENATAAN ARTISTIK MEMBANGUN REALITAS CERITA ( Diskripsi ruang, waktu, karakter & nilai artistik) • Setting  Lokasi yang ingin ditampilkan • Properti  Set, Dress & Hand • Tata rias  Korektif, Karakter & Fantasi • Busana  Penanda & media promosi

  42. Pertimbangan Penataan Artistik • Artistik  Imajinatif & inspiratif sesuai naskah • Efektif & Efesien  Sesuai kebutuhan • Desain  Memperhatikan ruang gerak • Komposisi warna  Suasana & tehnis

  43. PERTEMUAN KE VI

  44. PENATAAN SUARA ASPEK DASAR SUARA • PITCH Tinggi-rendahnya suara • LOUDNESS Diartikan sebagai kuat-lemahnya suara • TIMBRE Diartikan sebagai warna suara

  45. UNSUR SUARA • SPEECH DIALOG MONOLOG DIRECT ADDRESS NARASI VOICE OVER INTERNAL MONOLOG • EFEK SUARA • MUSIK

  46. FUNGSI SUARA • Sebagai REALITAS • Penguat gambar yang tidak efektif • Pengganti gambar yang tidak efesien • Pembentuk Ruang • Pembentuk Waktu • Pembentuk Suasana & Dramatik

  47. DIMENSI SUARA • RITME Aspek ini mengikuti apa yang digambarkan editing dalam penggunaan suara secara ritmis, misalnya cutting pada saat dialog cenderung dibuat saat sebuah dialog berhenti • FIDELITY Dipahami sebagai kemurnian atau ketepatan suara. Contoh ketepatan, pada film Star Wars, senjata laser itu sebenarnya tidak bersuara namun Ben Burt sebagai penata suaranya membuat suara dengan cara memukul dengan palu besi sebuah kawat baja yang direntangkan kuat

  48. WAKTU Dalam dimensi waktu yang ditampilkan kita dapat menyelaraskan secara tepat gambar dan suara dalam film kita. Synchronous Sound VS Unsychronous Sound •  RUANG Diegetic Sound ( Internal ) Yaitu suara yang berasal dari ruang cerita Non-Diegetic Sound ( Eksternal ) Yaitu suara yang tidak berasal dari ruang cerita

More Related