1 / 26

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PRINSIP KPP. FLUIDA. JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Rabu, 4 Nopember 200 9. Oleh : Siti Nurhasanah. Fluida : Terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser

abiba
Télécharger la présentation

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRINSIP KPP FLUIDA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Rabu, 4 Nopember 2009 Oleh : SitiNurhasanah

  2. Fluida : • Terdeformasisecaraberkesinambunganapabiladiberitegangangeser • Zat yang dapatmengalirdanmemilikibentuksepertiwadah yang menampungnya • Karakteristikfluidabahanpangan sangatpentingdalam pengolahan dan transport bahanpangan serta dalam memilih/pendisainan peralatannya. Pendahuluan Besaranpentinguntukmendeskripsikanfluida : Densitas Tekanan

  3. Sifat aliran fluida sangat tergantung pada karakteristik fisiknya : • Densitas • Viskositas • Indeksflow behaviour (n) • Indekskonsistensi (K)

  4. Viskositas • Fluida dapat mengalir karena adanya gaya dorong (beda tekanan) • Viskositas adalahsuatuukurantahananalirfluida karenaadanya gaya (stress) • Viskositasmerupakangayagesekanantaramolekul-molekul yang menyusunsuatu. • zatcair, viskositasdisebabkankarenaadanyagayakohesi (gayatarikmenarikantaramolekulsejenis). • zat gas, viskositasdisebabkanolehtumbukanantaramolekul.

  5. Tingkat kekentalansuatufluidajugabergantungpadasuhu. Semakintinggisuhuzatcair, semakinkurangkentalzatcairtersebut. • Alatukur Viskosimeter • ViskosimeterTabungatauKapiler • Rotational Viskosimeter • PrinsipperhitungannyaberdasarkanPersamaanPoiseuilleuntukfluidaNewtonian A capillary viscometer is an instrument used to measure the viscosity, or thickness, of a liquid by measuring how long it takes the liquid to flow through a small-diameter tube, or capillary

  6. Falling ball Viskometer : Digunakanuntukmengukurviskositassuatucairandenganvariasisuhu yang dapatdiatur. Dilengkapiberbagaiukuran bola ujiviskositas/kekentalan.

  7. For a falling ball viscometer, the viscosity is calculated by the simple formula:                 m    =   K  ( rt - r ) twhere,     m    =   viscosity in centipoises (cp)rt   =   density of ball (g/mL)                            2.53 for the glass                            8.02 for stainless steel                            16.6 for tantalum                r    =   density of liquid (g/mL)                t     =   time of descent (minutes)                K    =  viscometer constant Contohsoal : Suatufluidaditempatkanpadapiknometer 5 ml, setelahditimbangternyatamassanya 15 g (massapiknometer 7 g). Viskositasfluidatersebutakanditentukan/ diukurdenganmenggunakan falling ball viscometer denganmenggunakan bola stainless steel. jikawaktu yang diperlukan bola tersebutuntukbergeraksepanjangpipakapiler 350 detik, tentukanviskositasfluidatersebutjikadiketahui K = 5

  8. Satuan : SistemInternasional (SI)  Ns/m2 = Pa.s (pascalsekon). SatuanCGS (centimeter gram sekon)  dyn.s/cm2 = poise (P). Viskositasjugaseringdinyatakandalamsentipoise (cP). 1 cP = 1/100 P. Satuan poise  Jean Louis Marie Poiseuille 1 poise = 1 dyn . s/cm2 = 10-1 N.s/m2

  9. Fluida yang mengalir dalam suatu pipa dgn jari-jari R : • Terdapat beda tekanan (P1-P2) • Kecepatan maksimum terjadi di pusat pipa dan kecepatan = 0 terjadi di bagian dinding pipa. • Terdapat gradien kecepatan dV pada jarak dr Lapisan fluida yang berada tengah-tengah bergerak lebih cepat, fluida yang nempel dengan pipa tidak bergerak alias diam (v = 0). Setiap bagian fluida tersebut bergerak dengan laju yang berbeda-beda

  10. Fluida yang mengalir dalam suatu pipa dgn jari-jari R : • Gradien tekanan  shear stress (t) yaitu perbedaan gaya arah radial : (1) • Gradien kecepatan  shear rate (g) yaitu perbedaan kecepatan alir antara kecept pada jarak r dgn kecepatan pada jarak r+dr. (2) • Perbedaan kecepatan tsb karena molekul2fluida pada jarak r slipdenganmolekul2pada jarak r+dr [beda jarak : (r+dr) – r = dr] • Besarnya slip atau tahanan tsb disebut dengan viskositas (m) sehingga hubungan shear stress dgn shear rate : (3)

  11. Hubungan Shear Stress dgn Shear Rate: Ada yang linear & ada yang tidak linear Fluida yang mematuhi Hukum Viskositas Newton disebut fluida Newtonian τ = µ (- dV ) dy τ= tegangan geser/shear stress µ= viskositas fluida dV/dy = Laju geser, laju regangan/strain atau gradien kecepatan Seluruh gas dan kebanyakan zat cair yang mempunyai rumus molekul yang lebih sederhana dan berat molekul yang rendah seperti: air dan sebagian besar larutan dengan molekul sederhana merupakan fluida Newtonian.

  12. Fluida yang menyimpang dari Hukum Viskositas Newton disebut fluida Non-Newtonian. Persamaan Power Law Model: τ = K (Y)n Persamaan Herschel-Bulkley: τ = τo + K (Y)n τo= Yield Stress K = Consistency Index n = Flow behaviour index Fluida tersebut umumnya merupakan campuran kompleks, seperti: slurries, pasta, gels, larutan polymer, dsb.

  13. Tidak linear  fluida pseudoplastik & dilatant (5) • Bingham : (6) • K = indeks konsistensi dan n = indeks flow behavior • Pers umum : • Untuk Newtonian n = 1; pseudoplastik n < 1 dan dilatant n > 1, sedangkan to biasanya sangat kecil (7) • Viskositas : (8)

  14. Bingham atau Plastic: Resisten terhadap tegangan geser yang kecil namun akan mengalir dengan mudah bila diberikan tegangan geser awal (τo ) yang lebih besar, contoh: Odol, Jeli Pseudoplastic: Kebanyakan fluida non-Newtonian masuk ke dalam katagori ini. Viskositasnya menurun dengan meningkatnya velocity gradient, contoh: larutan polymer, darah. Pseudoplastic fluids disebut juga sebagai Shear thinning fluids, dimana pada tegangan geser (dV/dy) yang rendah fluida ini lebih kental dibandingkan fluida Newtonian, dan pada tegangan geser yang tinggi akan berkurang viskositasnya.

  15. Karena t = m g  m =t/g dan m= K g n-1 • Maka untuk menyatakan viskositas sebagai rasio t/g, viskositas tsb disebut dengan viskositas apparent (mapp) • mapp =t/g (9) • Rasio viskositas dgn densitas (m/r) disebut dengan viskositas kinematik karena nilai viskositas akan berbeda jika suhu fluida berbeda dan suhu mempengaruhi nilai r. • m kin =m/r (10) • Satuan SI : m dan mapp Pa.s • n  tidak bersatuan • K  tergantung pada nilai n yaitu Pa.Sn

  16. dr R V  L dA

  17. PersamaanPoiseuille • Pers umum : dimana r R P1 P2 dan L Sehingga : dr Integrasinya :

  18. Pada r=R  V=0 sehingga nilai (11) • V adalah kecepatan alir fluida pada jarak r dari pusat pipa  sulit dilakukan pengukurannya • Tetapi kecepatan rata-rata () lebih mudah dilakukan pengukurannya dengan terlebih dahulu mengukur laju volumetriknya (Q) kemudian dibagi dengan luas penampang pipa   = Q/A • dQ adalah kecepatan volumetrik pada pada batas r sd (r+dr) atau sama dengan kecepatan rata-rata () pada luas cincin dA

  19. dQ =  dA • Dimana dA = [(r+dr)2-r2] • =[( r2+ 2r dr +(dr)2-r2] • =2r dr + (dr)2 • =2r dr • karena(dr)2sangat kecil • Dengan demikian dA =  2rdr (12) (13) Selanjutnya mencari persamaan  dengan mengintegrasikan dQ :

  20. (14)

  21. Untuk menentukan shear rate(-dV/dr) dilakukan dengan menurunkan persamaan V terhadap r dimana V adalah fungsi dari  V diturunkan thd r  dV/dr

  22. shear rate pada dinding pipa Dapat diukur melalui pengukuran kecepatan rata-rata fluida pada pipa yang berjari-jari R dgn terlebih dahulu diketahui nilai n (15) W = wall (dinding pipa)  r diganti dengan R

More Related