1 / 25

Bentuk Kerjasama Penanaman Modal

Bentuk Kerjasama Penanaman Modal. Joint Ventures Suatu usaha kerjasama yang dilakukan antara penanaman modal asing dan nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian atau kontrak belaka ( kontraktual ), dimana tidak membentuk suatu badan hukum baru. Bentuk Kerjasama Penanaman Modal.

adeola
Télécharger la présentation

Bentuk Kerjasama Penanaman Modal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BentukKerjasamaPenanaman Modal • Joint Ventures Suatuusahakerjasama yang dilakukanantarapenanaman modal asingdannasionalsemata-mataberdasarkansuatuperjanjianataukontrakbelaka (kontraktual), dimanatidakmembentuksuatubadanhukumbaru.

  2. BentukKerjasamaPenanaman Modal SemuaPerjanjiantundukpadaperaturan peraturanumum yang dimuatdalam KUH Perdata : • Yang mempunyainamakhusus (BERNAMA ) • Yang tidakdikenaldengannamatertentu ( TIDAK BERNAMA )

  3. BentukKerjasamaPenanaman Modal Perjanjianbernamamerupakanperjanjian- perjanjian yang diaturdalam KUH Perdata : • JUAL BELI (PSL. 1457 S/D 1540 ) • TUKAR MENUKAR ( PSL.1541 S/D 1546 ) • SEWA MENYEWA ( PSL.1548 S/D 1600 ) • PINJAM PAKAI ( PSL. 1740 S/D 1743 )

  4. BentukKerjasamaPenanaman Modal Perjanjiantidakbernama ►TIDAK DIATUR DALAM BW / K.U.H PERDATA ►TETAPI MASIH TETAP TUNDUK KEPADA ATURAN POKOK YANG DITETAPKAN OLEH UNDANG-UNDANG.

  5. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) KerjasamaOperasional (KSO) adalahperjanjian antaraduapihakataulebihdimanamasing- masingsepakatuntukmelakukansuatuusaha bersamadenganmenggunakanasetdanatau hakusaha yang dimilikidenganmenanggung keuntungandankerugiansecarabersama-sama.

  6. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) KSO memilikiciripokokantara lain : • Adanyapihak-pihak yang bekerjasama, yaitu Investor danPemilikAset • Adanyaperjanjian (hubunganhukum) • Penggunaan asset (hartakekayaan) • Adanyaresiko (prestasi)

  7. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) Sebutanpihak yang terkaitdalamKerjasama Operasional (KSO) adalahsebagaiberikut : • PemilikAsetadalahpihak yang memilikiasetatauhakpenyelenggaranusahatertentu yang dipakaisebagaiobyekatausaranaKerjasamaOperasi. 2. Investoradalahpihak yang menyediakandana, baikseluruhatausebagian, untukmemungkinkanasetatauhakusahapemilikasetdiberdayakanataudimanfaatkandalam KSO.

  8. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) Bentuk-bentuk KSO berkembangdenganberbagaivariasi, tetapibisadibagimenjadiduagolongan, yakni: • KSO DenganEntitasHukumTerpisah(Separate Legal Entity)darientitashukumparapartisipanKSO. 2. KSO tanpapembentukanentitashukum yang terpisah, yang bisaberbentukPengendalianBersamaOperasi (PBO) danPengendalianBersamaAset (PBA), atau KSO dimanahanyasatupihaksajadaripartisipan KSO yang memilikikendali yang signifikanatasasetdanoperasi KSO.

  9. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) Bentuk-bentukoperasional KSO yang populeradalah : • Bentukbangun, kelola, serah (Build, Operate, Transfer /BOT) merupakanbentukperjanjiankerjasama yang dilakukanantarapemilikdengan investor, dimanapihak investor akanmembangunaset yang akanmenjadiobjek KSO, mengelolaobjekselamamasakonsesidankemudianjikahabismasakonsesi investor akanmenyerahkanasetkepadapemilik. 2. Bangun, serah, kelola (Build, Transfer, Operate/BTO) Merupakanbentukperjanjianantarapemilikasetdengan investor dimanapihak investor hanyamembangunobjek KSO, akantetapisetelahselesaipekerjaankemudianmenyerahkanobjek KSO kepadapemilikasetuntukdikelola.

  10. BentukKerjasamaPenanaman Modal B.O.T Agreement : Perjanjianantara 2 (dua) pihak, dimanapihak yang satu menyerahkanpenggunaantanahmiliknyauntukdiatasnya didirikansuatubangunankomersialolehpihakkedua (investor), danpihakkeduatersebutberhakmengoperasikanatau Mengelolabangunankomersialuntukjangkawaktutertentu Denganmemberikan fee (atautanpa fee) kepadapemiliktanah, danpihakkeduawajibmengembalikantanahbeserta bangunankomersialdiatasnyadalamkeadaandapatdan siapdioperasionalkankepadapemiliktanahsetelah jangkawaktuoperasionaltersebutberakhir.

  11. B.O.T Agreement Unsur-unsurperjanjiansistembangungunaserah (build, operate, and transfer/BOT) atau BOT Agreement, adalah : • Investor (penyandangdana) • Tanah • Bangunankomersial • Jangkawaktuoperasional • Penyerahan (transfer)

  12. B.O.T Agreement Para pihak yang terlibatdalampembangunandenganpola BOT iniadalah: • Pemilik Tanah/ Prinsipaladalahpihak yang secarakeseluruhanbertanggungjawabataspemberiankonsesidanmerupakanpemilikakhirdariproyek/fasilitastersebutsetelahhabisnyajangkawaktu. • Investor/ Promotor / PelaksanaProyekadalahsuatubadanhukum yang diberikonsesiuntukmembangun, memiliki, mengoperasikandanmengalihkanfasilitastertentu. Organisasipromotorinibiasanyadidukungolehpihak-pihak lain, seperti : Contractor, Investor, Operator, Supplier, Lender, dan User.

  13. B.O.T Agreement HakdanKewajibanPemilik Tanah/ Prinsipal : Hak : - Menikmatihasilsesuaiperjanjian(jikaada) - Menerimafasilitasbangunan/ infrastruktursetelahmasa perjanjianberakhir. Kewajiban : • Sebagaipemeganghak, memberikankuasaatau kewenangankepada investor/ pelaksanaproyek.

  14. B.O.T Agreement Hakdankewajiban Investor/ Promotor / Pelaksanaproyek : Hak : • Mengoperasikandanmengambilmanfaatekonominyasebagaiganti atassemuabiaya yang dikeluarkanuntukselamawaktutertentu. - Mengambilseluruhatausebagiankeuntungan. Kewajiban : • Membangundanmengoperasikansebuahsaranadanprasaranaumumsesuaidenganstandarkerja yang diterapkan. • Menyediakansendiripendanaanuntukproyektersebutsertamenanggungpengadaan material, peralatan, jasa lain yang dibutuhkanuntukkelengkapanproyek • Mengembalikanproyekpadaakhirmasakontrak • Membayar fee kepadapemilikproyekapabiladiperjanjikan • Tidakmenjaminkan, ataumemindahtangankanobjek BOT;Memeliharaobjek BOT agar tetapdalamkondisibaik.

  15. B.O.T. Agreement Obyekdalamperjanjiansistembangungunaserah (build, operate, and transfer/BOT) kuranglebih : • Bidangusaha yang memerlukansuatubangunan (denganatautanpateknologitertentu) yang merupakankomponenutamadalamusahatersebutdisebutsebagaibangunankomersial. • Bangunankomersialtersebutdapatdioperasikandalamjangkawakturelatif lama, untuktujuanpembangunanprasaranaumum, Pembangunan properti, Pembangunan prasaranaproduksi

  16. B.O.T. Agreement BOT Agreement terjadidalamhal, jika : • Adapemiliktanahinginmembangunsuatubangunankomersialdiatastanahnyatetapitidakmempunyaibiaya, danada investor yang bersediamembiayaipembangunan • Ada investor yang inginmembangunsuatubangunankomersialtetapitidakmempunyaitanah yang tepat, danadapemiliktanah yang bersediamenyerahkantanahnyauntuktempatberdirinyabangunantersebut. • Investor membangunsuatubangunankomersialdiatastanahpihak lain, dan investor berhakmengoperasionalkannyauntukjangkawaktutertentu. Selamajangkawaktuoperasional, pihakpemiliktanahberhakatas fee tertentu. • Setelahjangkawaktuoperasionalberakhir, investor wajibmengembalikantanahkepadapemiliknyabesertabangunankomersialdiatasnya.

  17. B.O.T. Agreement Tiga tahapan dalam Perjanjian BOT:  • Tahap pembangunan (Build): Pihak pertama menyerahkan tanahnya kepada pihak lain untuk dibangun. • Tahap operasional (Operate): Berfungsi mendapatkan penggantian biaya atas pembangunan dalam jangka waktu tertentu. • Tahap transfer (Transfer): Pihak kedua menyerahkan kepemilikan bangunan komersial kapada pemilik tanah.

  18. B.O.T. Agreement PenghasilanBagi Investor Penghasilan investor sehubungandenganperjanjian BOT adalahpenghasilan yang diterimaataudiperoleh investor daripengusahaanbangunan yang didirikanantara lain: • Sewadanpenghasilan lain sehubungandenganpenggunaanharta; • Penghasilansehubungandenganhakpengusahaanbangunansepertipenghasilandaripengusahaan hotel, pusatfasilitasolah raga, dan lain-lain; • Penggantianatauimbalan yang diterimaataudiperolehdaripemeganghakatastanahapabilamasaperjanjian BOT diperpendekdarimasa yang telahditentukan.

  19. B.O.T. Agreement PenghasilanBagiPemegangHakAtas Tanah. Penghasilan yang diterima/diperolehpemeganghakatas tanahsehubungandenganperjanjian BOT dapatberupa: • Pembayaranberkala yang dilakukanoleh investor kepadapemeganghakatastanahselamamasa BOT; • Bagiandariuangsewabangunan; • Bagiankeuntungandaripengusahaanbangunandengannamadandalambentukapapun yang diberikanoleh investor; • Penghasilanlainnyasehubungandenganperjanjian B.O.T yang diterimapemeganghakatastanah.

  20. B.O.T. Agreement Pertimbangan-pertimbanganpokokbagipembangunan proyekinfrastrukturdenganpola BOT yang didasarkan ataskepentinganPemerintah Daerah, yaitu : • Tidakmembebanineracapembayaranpemerintah • MengurangijumlahpinjamanPemerintah. • Merupakantambahansumberpembiayaanbagiproyek-proyek yang diprioritaskan. • Tambahanfasilitasbaru. • Mengalihkanresikobagikonstruksi, pembiayaandanpengoperasiankepadasektorswasta. • Mengoptimalkankemungkinanpemanfaatanperusahaanmaupunteknologiasing. • Diperolehnyafasilitas yang lengkapsetelahakhir BOT

  21. B.O.T. Agreement RISIKO PROYEK BOT Risiko yang umumnyaadapadaproyek BOT antara lain : • Risikokonstruksi (construction and operation risk) • Risikobiaya yang ternyatamelebihiestimasisemula. • Risikopolitik (political risk). • Risikomusibah • Risikotidakdiperolehnyabahanbaku yang sangatdibutuhkanuntukproyek. • Risikopasar (commercial risk). • Risikopertukaranmatauangasing/exchange rate.

  22. B.O.T. Agreement PEMBIAYAAN PROYEK BOT Pembiayaan BOT dapatbersumberpada 3 hal : • Pembiayaan yang berasaldaripinjaman (debt finance)Umumnyaberasaldaripinjamanpasarkomersial, berasaldariperbankan. • Pembiayaan yang berasaldaripenyertaan (equity investment) • Cara lainPendanaanproyek BOT dapatdiperolehdarilembagakeuangan, investment funds.

  23. B.O.T. Agreement Jenis-jenisKontrak yang terkaitdalamkegiatan pembangunandanpengoperasianproyek/fasilitas infrastrukturdenganpola BOT, meliputiantara lain : • KontrakKonsesi (Concession Agreement)KontrakantaraPrinsipaldanPromotor. Kontrakinimenjadidasardarikontrak-kontraklainnya. • KontrakKonstruksi (Construction Contract)Kontrak yang dibentukantaraPromotordankontraktor. • KontrakSuplai (Supply Contract)Kontrakantara Supplier danPromotortentangsuplaibahan-bahanmentahuntukproyekbersangkutan.

  24. B.O.T. Agreement • Shareholder Agreement, Kontrak yang dibentukantaraPromotordan Investor. • KontrakOperasional (Operation Contract)KontrakantaraPromotordan Operator tentangpengoperasianataupemeliharaanfasilitas yang telahdibangun. • KontrakPinjaman (Loan Agreement)Kontrak yang dibentukantara Lender danPromotorseputarsumberpembiayaan. • Offtake ContractKontrakinidibentukantara User danPromotor.

  25. KerjasamaOperasional (KSO) / Joint Operation (JO) Pengadaaninfrastrukturdi Indonesia denganperjanjian BOT diaturoleh : • PerPres No. 67 Th 2005 tentangKerjasamaPemerintahDenganBadan Usaha DalamPenyediaanInfrastruktur. • PerPres No. 13 Th 2010 tentangPerubahanAtasPerPres No.67 Th 2005 tentangKerjasamaPemerintahDengan BU DalamPenyediaanInfrastruktur. • UU Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah. • KeputusanPresiden RI Nomor 39 Tahun 1991 tentangKeputusanPresidenTentangKoordinasiPengelolaanPinjamanKomersialLuarNegeri. • KepPresRINomor 7 Tahun 1998 tentangKerjasamaPemerintah Dan Badan Usaha SwastaDalam Pembangunan Dan AtauPengelolaanInfrastruktur • SK MenteriDalamNegeriOtonomi Daerah Nomor 11 tahun 2001 tentangPedomanPengelolaanBarang Daerah • PeraturanPemerintahNomor 36 Tahun 2005 tentangPeraturanPelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunanGedung. • KeputusanMenteriKeuangan RI Nomor 248/KMK.04/1995 tentangPerlakuanPajakPenghasilanTerhadapPihak-Pihak Yang MelakukanKerjasamaDalamBentukPerjanjianBangunGunaSerah (“Build Operate and Transfer”).

More Related