1 / 21

PANCASILA S E B A G AI SISTEM FILSAFAT

Pengertian “Filsafat”. Etimologi: ”Philosophia”. PANCASILA S E B A G AI SISTEM FILSAFAT. “PHILE”: CINTA. SOPHIA: KEBIJAKSANAAN. FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN” (hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati). Filsafat Secara Esensial.

alair
Télécharger la présentation

PANCASILA S E B A G AI SISTEM FILSAFAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengertian “Filsafat” Etimologi: ”Philosophia” PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT “PHILE”: CINTA SOPHIA: KEBIJAKSANAAN FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN” (hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati) Filsafat Secara Esensial Gunawan Setiardjo:Filsafat selalu mencari sebab musababnya yg terdalam, mencari ha-kekat realita. Jadi bila kita berfilsafat kita beru-saha utk berpikir yg mendasar dan mendalam, berpikir radikal, dgn mencari akar yg terdalam dgn menggunakan budi kodrati manusia sendiri. Dr. IRJ Gred: Filsafat sbg ilmu pengetahuan yg timbul dari prinsip2 yg diketahui dg kekuatan budi kodrati manusia dgn mencari sebab musababnya yg terdalam.

  2. Filsafat adalah suatu aktivitas berpikir manusia yang dilakukan secara mendalam dan komprehensif dalam rangka menemukan kebenaran yang hakiki. Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran. Pemikiran secara rasional untuk menyusun sistem pengetahuan tentang kehidupan manusia.

  3. Cakupan Pengertian/Pengelompokan Filsafat Filsafat Sebagai Proses: Filsafat Sebagai Produk: • Filsafat sbg proses pemecahan permasalahan dgn menggunakan cara dan metode tertentu yg sesuai dgn obyeknya. • 2. Filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dina-mis, bukan suatu dogma yg kaku, lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yg dinamis dgn menggunakan metode tersendiri. • Filsafat sbg jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran dari para filsuf terdahulu: rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dll. • Filsafat sbg suatu jenis problema yg dihadapi oleh manusia sbg hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia berusaha mencari kebenaran yg timbul dari persoalan yg bersumber pada akal manusia.

  4. Manusia dlm hidupnya tak bisa terhindar dari kegiatan berfilsafat Kenapa? Memiliki akal budi dan potensi pikir Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini materilah yg esensial dan mutlak Berfilsafat “Materialisme Berfilsafat “Rasionalisme” Jika Anda berpikir bahwa kebenaran pengetahuan itu bersumber dari rasio manusia/akal manusia Jika Anda berpikir bahwa dalam hidup ini yang terpenting adalah kenikmatan dan kepuasan lahiriah Berfilsafat “Hedonisme” Berfilsafat “Individualisme/liberalisme” Jika Anda berpandangan bahwa dalam hidup bermasyarakat/berne-gara, kebebasan individulah yang terpenting

  5. CIRI2 BERPIKIR FILSAFAT • Bersifat kritis • Bersifat terdalam • Bersifat konseptual • Bersifat Komprehensif (menyeluruh) • Bersifat Koheren (Runtut) • Bersifat Rasional • Bersifat sistematis • Bersifat Universal • Bersifat Bebas ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI Menghasilkan:

  6. Manfaat Mempelajari Filsafat • Memperoleh kebenaran yg hakiki. • Melatih kemampuan berfikir logis • Melatih berpikir dan bertindak bijaksana • Melatih berpikir rasional dan komprehensif • Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup • Mengasilkan tindakan yang bijaksana.

  7. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT Pengertian “Sistem” • “Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen • Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri • Saling berhubungan dan saling ketergantungan • Keseluruhannya dimaksudkan utk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem) • Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974) • Pancasila sebagai suatu “SISTEM”: • PANCASILA MERUPAKAN KESATUAN BAGIAN-BAGIAN (yaitu SILA-SILA PANCASILA) • TIAP SILA PANCASILA MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI-SENDIRI • TIAP SILA PANCASILA TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI-SENDIRI DAN TIDAK SALING BERTENTANGAN. • KESELURUHAN SILA PANCASILA MERUPAKAN SUATU KESATUAN YANG SISTEMATIS (MAJEMUK TUNGGAL).

  8. FUNGSI SILA-SILA PANCASILA FUNDAMEN MORAL NEGARA Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab S-1 & S-2 menjiwai FUNDAMEN POLITIK NEGARA DASAR MEMBENTUK NEGARA TUJUAN NEGARA Negara Persatuan melindungi segenap Bangsa Indonesia S-3 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat S-5 SISTEM NEGARA Kerakyatan Permusyawaratan Perwakilan S-4

  9. FILSAFAT PANCASILA: Adalah cinta kebijaksanaan yang berlandaskan (dengan berpedoman) pada lima asas/prinsip atau Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk mencari hakekat atau kebenaran lima prinsip kehidupan manusia.

  10. MENGAPA PANCASILA DISEBUT FILSAFAT? Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat. Ajaran Pancasila adalah suatu sistem filsafat. MUH. YAMIN Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia berdasarkan atas ucapan Bung Karno yg menya-takan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bgs Indo. SOEDIRMAN KARTO-HADIPRODJO Kedudukan Pancasila dalam negara Indonesia, dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dasar negara tsb diwujudkan dalam rumus abstrak kelima sila Pancasila. NOTONAGORO Pancasila adalah filsafat negara yang lahir seba-gai collectieve ideologies dari seluruh Bangsa Indonesia ROESLAN ABDOELGANI Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari bgs Indonesia (pengkajian yg mendalam dari dalam diri bgs Indonesia). INTI

  11. Sistem Filsafat Pancasila Memiliki Kriteria dan Sifat2 Universal dan Memiliki Ciri-ciri khas Nasional, sbb: • Sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal mencari kebenaran yg hakiki. • Filsafat yang monoteis dan religius yg mempercayai adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan YME. • Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yg mengutamakan ketuhanan, kesatuan, dan kekeluargaan. • Satu kesatuan totalitas yang bulat dan utuh antar sila-sila Pancasila. • Memiliki corak universal: terutama sila I dan II • Memiliki corak khas nasional Indonesia: sila III, IV, V. • Harmoni idiil (asas selaras, serasi dan seimbang) • Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas.

  12. Hakekat Manusia Monodualis dan Monopluralis Siapa Manusia itu? Jasmani M o n o p l u r a l i s M o n o p l u r a l i s Monodualis Susunan Kodrat Rohani Makhluk Individu Monodualis Sifat Kodrat Makhluk Sosial Pribadi Berdiri Sendiri Kedudukan Kodrat Monodualis Makhluk Tuhan YME

  13. Potensi Jasmani dan Rohani Manusia Fisis anorganis Jasmani/Raga: Vegetatif Animal Susunan Kodrat Akal: kebenaran pe-ngetahuan manusia Rohani/Jiwa Rasa: Keindahan Kehendak: Moral/Etika Memories Potensi rohaniah manu-sia dlm kaitannya dgn upaya utk memperoleh pengetahuan yg benar Reseptif (mau menerima & terbuka) Kritis Kreatif Notonagoro Demonstrasi Potensi atau daya utk meresapkan pengeta-huan/tingkatan transfor-masi pengetahuan: Imajinasi Intuisi Asosiasi Inspirasi Analogi Ilham Refleksi

  14. Pandangan Notonagoro tentang Nilai (Value) N I L A I Keberhargaan (worth) Sifat/kualitas yg melekat pada suatu obyek Kebaikan (goodness) Pengertian Nilai Kemanfaatan/Kegunaan Harapan, cita2, idealisme Tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai/melakukan penilaian. MENILAI = menimbang, kegiatan meng-hubungkan sesuatu dg sesuatu yg lain, kemudian diambil suatu keputusan.

  15. Penggolongan Nilai Menurut Notonagoro Segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia: makanan, papan, pakaian, OR., uang, Nilai Material Segala sesuatu yang berguna bagi manusia utk mengadakan aktivitas/ kegiatan: laptop, hp, kendaraan, uang Nilai Vital NILAI (VALUE) Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia utk mengadakan aktivitas/kegiatan Nilai Kerokhanian Nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia. Nilai Kebenaran Nilai yang bersumber pada perasaan manusia. Nilai Keinda-han/Estetis Nilai yang bersumber pada unsur kehendak/karsa manusia. Nilai Kebaikan/ Moral Nilai yang tertinggi & mutlak, berhub dgn kepercayaan & keyakinan manusia, bersumber pada wahyu Tuhan YME. Nilai Religius

  16. Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian, tetapi nilai kerokha-nian yang mengakuinilai material dan nilai vital. Dengan demikian, nilai-nilai Panca-sila mengandung nilai-nilai lain se-cara lengkap dan harmonis, yaitu: - Nilai material, - Nilai vital, - Nilai kebenaran, - Nilai keindahan/estetis, - Nilai kebaikan/moral, - Nilai kesucian, yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis. Pandangan Notonagoro tentang “Nilai-nilai Pancasila”

  17. DIAGRAM HIERARKHIS PIRAMIDAL PANCASILA 1 2 3 4 5 M e n j i w a i meliputi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia meliputi 5 5 Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan 4 4 Persatuan Indonesia 3 3 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 2 2 Ketuhanan Yang Maha Esa 1 1 meliputi

  18. Menurut Notonagoro: Susunan Sila-sila Pancasila Membentuk Hierarkhis Piramidal Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok pangkalnya, dan tiap sila berikutnya merupakan pengkhususan dari sila di mukanya. “HIERARKHIS PIRAMIDAL PANCASILA” Berkaitan dgn pengamalan Pancasila. Dalam pengamalan Pancasila yg asasi / paling utama adalah mengamalkan sila pertama. Jika seseorang mengamalkan sila pertama secara konsekuen secara langsung ia sudah mengamalkan semua sila. Faedah Praktis hubungannya dgn bentuk susunan Hierarkhis Piramidal Pancasila Berkemanusiaan Berpersatuan Orang bertakwa thdp Tuhan YME pasti Berkerakyatan Berkeadilan

  19. Sila Sila Pancasila Memiliki Hubungan yang Saling Mengualifikasi/Saling Mengisi dalam Rangka Susunan Hierarkhis Piramidal Kesatuan Sila Sila Pancasila Saling Mengualifikasi Kesatuan saling menyifati yang tiap sila mengandung keempat sila lainnya, sehingga sila-sila Pancasila itu merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan. Jelaslah bahwa tiap sila Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sila yang lain, selalu berkait-kaitan, merupakan satu kesatuan yg utuh, yg disebut dengan istilah “MAJEMUK TUNGGAL”

  20. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila Ditingkatkan menjadi mentalitas: Proses Penghayatan Terhadap Pancasila: - Pengetahuan yg cukup - Mengeth. kebenaran Panc. Penilaian Diri Sendiri Setiap Melakukan Perbuatan Ditingkatkan ke dalam Hati Sanubari Kemampuan dan Kebiasaan Melakukan Perbuatan Pengamalan Pancasila dlm kehidupan sehari-hari Kepribadian Pancasila: Bila kondisi penghayatan & pengamalan Pancasila optimal

  21. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mempunyai beberapa inti sila, nilai, dan landasan yang mendasar.

More Related