1 / 14

MITRA Project Membangun Integrasi Program Tuberkulosis (TB) di Republik Indonesia

MITRA Project Membangun Integrasi Program Tuberkulosis (TB) di Republik Indonesia. ISTC Networks Workshops Cilegon, June 12, 2008. Ringkasan. Latar belakang Program MITRA Ringkasan singkat mengenai tujuan dan objektif dari Program MITRA Pencapaian dari program MITRA hingga 2008

alcina
Télécharger la présentation

MITRA Project Membangun Integrasi Program Tuberkulosis (TB) di Republik Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MITRA ProjectMembangun Integrasi Program Tuberkulosis (TB) di Republik Indonesia ISTC Networks Workshops Cilegon, June 12, 2008

  2. Ringkasan • Latar belakang Program MITRA • Ringkasan singkat mengenai tujuan dan objektif dari Program MITRA • Pencapaian dari program MITRA hingga 2008 • Peran sektor swasta dalam program pengendalian TB • Harapan dan keinginan dari terbentuknya ISTC Task Force

  3. Cilegon Serang Kota Tangerang Kab Tangerang Pandeglang Lebak Banten Province,Population (2005) 84.21% 319,555 76.76% 57.67% 68.16% 1,776,995 1,488,666 3,317,331 55.35% 46.92% 1,062,813 1,125,474 CDR Banten Province 64.68%

  4. mengenai "MITRA" • "Membangun Integrasi Program Tuberkulosis (TB) di Republik Indonesia" • English: Partners for TB Control in Indonesia • MITRA berarti: “rekan/partner" - Integrasi, Rekan Kerja, Kerjasama/Kolaborasi, Partisipasi Masyarakat • Mendukung Program dari NTP • 100% TB control – pada empat Kabupaten/Kota di Propinsi Banten • CARE USA dan CARE Indonesia

  5. Pasien TB di wilayah Banten • 2005: TB Program di Banten mendeteksi 4,113 (65,9%) kasus-kasus baru TB dengan Smear + di 4 wilayah kabupaten/kotamadya dari total 6 wilayah kabupaten/kota dalam Propinsi Banten • Target yang ingin dicapai oleh MITRA adalah meningkatkan angka deteksi kasus TB dengan total 47,000 pasien TB dalam 4 tahun pelaksanaan program dengan 10,613 (70% CDR untuk semua kasus) di tahun pertama, 11,371 kasus (75% CDR) di tahun kedua, 12,129 (80% CDR) kasus di tahun ketiga, dan 12,887 (85% CDR) pada akhir program. • Diantara target total, minimal 19,967 pasien TB dengan Smear + akan terdeteksi pada akhir program. • Sebagai tambahan, kurang lebih 79,868 jiwa yang melakukan kontak dengan pasien TB akan terekspose dengan informasi TB (ratio: 4 orang/Smear + pasien TB). • Lebih lanjut, kurang lebih 807 kelompok masyarakat akan menerima manfaat dari kegiatan-kegiatan program MITRA.

  6. Penerima Manfaat Langsung (pasien TB)

  7. Tujuan dan Objektif dari MITRA • Tujuan: Untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang disebabkan oleh Tuberkulosis (dalam mendukung National TB Program/NTP) di wilayah Propinsi Banten • Objektif yang ingin dicapai: • Mencipatakan struktur pengendalian TB berbasis masyarakat yang berkelanjutan • Menguatkan kapasitas pelayanan dari program TB di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota • Meningkatkan peran serta sektor swasta dalam program pengendalian TB

  8. Meningkatkan Peran Serta sektor Swasta dalam program pengendalian TB • Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan terkait, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan organisasi professional lainnya dalam mengidentifikasi, berpartisipasi, mengikutsertakan dan memimpin pemberi layanan kesehatan swasta lainnya dalam jejaring pelaksanaan strategi International Standard TB Care (ISTC) • Membangun kapasitas penyedia layanan kesehatan swasta dalam melaksanakan strategi ISTC/DOTS • Membangun hubungan yang efektif antara penyedia layanan kesehatan swasta, NTP dan masyarakat • Memberikan pelatihan kepada para penyedia layanan swasta dalam mengimplementasikan ISTC/DOTS • Mengikutsertakan sektor industri dalam kegiatan-kegiatan DOTS/ISTC dan juga menyebarluaskan informasi mengenai TB melalui media-media informasi dan komunikasi

  9. Apa yang telah CARE lakukan dalam periode Oct 2005 – April 2008 • Meningkatnya Angka Deteksi Kasus di wilayah kerja MITRA, pada baseline 2005 adalah 62,88% menjadi 67,51% pada tahun 2006 • Meningkatnya angka notifikasi kasus pasien TB dengan Smear + TB, pada 2005 adalah 67/100,000 penduduk menjadi 73/100,000 penduduk pada tahun 2006 • Bekerja sama dengan kegiatan kelompok keagamaan pada 18 kecamatan dengan total 44 kelompok keagamaan aktif memberikan penyuluhan mengenai TB • 956 kader dan relawan masyarakat (PMO) telah mengikuti orientasi mengenai DOTS dan aktif memberikan penyuluhan mengenai TB • Terbentuknya 10 kelompok peduli TB (TB Support Group) di 10 Kecamatan dalam wilayah kerja MITRA • Memberikan 1 hari orientasi DOTS kepada 37 dokter, 16 Pemegang Program TB, dan 14 teknisi lab di 17 Puskesmas dalam wilayah kerja MITRA • 88 Dokter Praktek Swasta di wilayah kerja MITRA telah mengikuti workshop TB-DOTS dan penatalaksanaanya

  10. Peran CARE dalam TB control program • CARE mendukung program PengendalianTB yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan dan NTP, baik tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas • CARE dalam setiap kegiatannya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan yang efektif dan efisien, dengan prinsip kerja sama/rekan kerja dalam menciptakan keberlanjutan program di masa mendatang • CARE membantu dalam melakukan fasilitasi untuk mencapai pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam program pengendalian TB berbasis masyarakat • CARE membantu dalam pengembangan kapasitas staff penyedia layanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, dalam meningkatkan pelayanan Program TB

  11. Siapa yang bertanggung jawab? • Tuberkulosis merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam memutuskan mata rantai penularan penyakit TB • Dinas Kesehatan, baik di tingkat Propinsi dan Kabupaten, merupakan penanggung jawab dalam implementasi program penanggulangan TB di wilayah terkait • Kerjasama lintas sektoral, baik dari Pemerintah setempat dan Pihak swasta lainnya, merupakan partner kunci dalam menciptakan kerberlangsungan program pengendalian TB • Pihak Swasta harus terlibat dalam program pengendalian TB untuk mendukung program NTP dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh penyakit TB

  12. Rencana Tindak Lanjut Kedepan • Menyebarluaskan strategi Standar internasional Penatalaksanaan TB (International Standard TB CARE/ISTC) bagi pihak penyedia layanan kesehatan swasta, baik dokter, rumah sakit maupun klinik-klinik industri • Membangun jejaring ISTC dengan pihak Dinas Kesehatan dan IDI sebagai rekan kunci dalam implementasinya • Terbentuknya ISTC Task Force sebagai afiliasi profesional dalam monitoring pelaksanaan ISTC di wilayah kerja terkait • Meningkatkan cakupan jejaring ISTC kepada penyedia layanan kesehatan swasta di wilayah kerja terkait • Monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan dalam menjamin kuantitas dan kualitas implementasi dari ISTC pada pihak penyedia layanan kesehatan

  13. Rencana monitoring dan evaluasi bagi jejaring ISTC • Dinas Kesehatan dan IDI di wilayah terkait merupakan leadingpartner dalam melakukan monitoring dan evaluasi jejaring ISTC • Dilakukannya workshop dan/atau pertemuan triwulan bagi jejaring ISTC untuk memonitor kegiatan dan implementasi strategi ISTC • Pertemuan tahunan jejaring ISTC untuk evaluasi dan update informasi terkini mengenai strategi ISTC dan juga dalam melakukan perencanaan implementasi jejaring ISTC kedepan

  14. Terima Kasih

More Related