1 / 42

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010. RKD10.IND (KUESIONER INDIVIDU). KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI. SAMPEL BLOK SENSUS MAL-TB.

zurina
Télécharger la présentation

PEDOMAN PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEDOMAN PENANGANAN SPESIMENMALARIA DAN TUBERKULOSIS RISKESDAS 2010

  2. RKD10.IND (KUESIONER INDIVIDU)

  3. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

  4. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

  5. KUESIONER INDIVIDU PEMERIKSAAN LABORATORIUM BLOK XI

  6. SAMPEL BLOK SENSUS MAL-TB • Sampel malaria-TB didesain sbg representasi nasional,sedangkansampel kesmas sbg representasi provinsi. • Jlh BSKesmas utk seluruh Indonesia: 2.800 BS dan 823 BS merupakan sampel malaria-TB. • Nomor Kode Sampel (NKS) digit pertama diawali dgn kode ‘2’(lih daftar BS). • Ke 823 BS tsb tersebar di 33 provinsi, dgn kisaran antara 6 BS (DI Yogyakarta & Bali) hingga 72 BS (Sumut).

  7. Jumlah BS Kesmas dan BS Mal-Tb menurut provinsi

  8. SAMPEL RUMAH TANGGA MAL-TB • Di antara seluruh RT di sampel BS, dipilih 30 RT secara acak sistematis. • Di antara 30 RT tsb dipilih lagi 5 secara acak sistematis → 25 sampel utama dan 5 sampel cadangan. • Bila terjadi penggantian sampel RT kesmas, maka sampel RT malaria-TB mengikuti penggantian sampel RT kesmas tersebut.

  9. SAMPEL ANGGOTA RUMAH TANGGA • Sampel/responden individu adalah semua ART di RT terpilih yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. • Kriteria inklusi utk malaria: 1. Tercantum dlm daftar ART Kesmas. 2. Semua umur. 3. Bersedia menandatangani Informed Consent. • Kritería eksklusi:memp riwayat perdarahan, mis hemofili & Idiophatic Thrombocytopeni Purpura (ITP).

  10. SAMPEL ANGGOTA RUMAH TANGGA(lanj) • Kriteria inklusi utk Tb: 1. Tercantum dlm daftar ART Kesmas. 2. Umur> 15 tahun. 3. Bersedia menandatangani Informed Consent. • Kritería eksklusi :penderita sakit berat, misalnya stroke, kesadaran menurun dan sulit berkomunikasi.

  11. Jenis Pemeriksaan & Tenaga Pelaksana • Jenis pemeriksaan: Utk malaria: 1. Pemeriksaan darah dgn RDT. 2. Pemeriksaan darah secara mikroskopis. Utk TB: Pemeriksaan dahak secara mikroskopis. • Pelaksanaan: berjenjang sesuai jenis pemeriksaan • Tenaga pelaksana di tiap jenjang: 1. Tim Enumerator. 2. PPS (Petugas Pengumpul Spesimen). 3. Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM). 4. Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kab/Kota. 5. Puslitbang BMF, Badan Litbang Kesehatan.

  12. Tahapan pemeriksaan di tiap jenjang Tim Enumerator di Rumah Tangga: 1. Memeriksa darah dgn RDT. 2. Membuat sediaan apus darah tebal. 3. Melatih mendahak, menyerahkan pot ke ART. 4. Menyerahkan paket (RDT bekas pakai, sedia- an apus darah tebal, form MT1, M1, M2, M3 dan T1 ke PPS. Responden/ART di Rumah Tangga: 1. Mendahak Pagi. 2. Mendahak Sewaktu. 3. Menyerahkandahakke PPS. PPS di Rumah Tangga & Lapangan: 1. Menerima paketdari Tim enumerator. 2. Menerimadahakdari ART 3. Mengisi T1. 4. Membawapaketdandahakke PRM.

  13. Puskesmas Rujukan Mikroskopis: 1. Mencek kecocokan spesimendi Form MT1. 2. Mewarnai sediaan apus darah tebal. 3. Memeriksa dahak secaramikroskopis. 4. Mengisi Form T2. 5. Memusnahkan RDT bekas pakai. 6. Mengambil form MT1, M1, M2, M3, T2 yang ditembuskan bagi PRM. 7. Menyerahkan sediaan darah & dahak serta form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 kePJT Kab. PUSKESMAS PJT Kab/Kota di PRM/Lapangan: 1. Terima paket dari PRM. 2. Mengambil form yang ditembuskan bagi PJT Kab/Kota. 3. Mengirimkanpaket ke Puslitbang BMF dgn form pengantar MT2.

  14. Pemeriksaan dan Penanganan Spesimen TB dan Malaria FormMT1 RDT Malaria Semua umur Form M1 Informed consent Distribusi pot dahak (P,S) dan 1 tablet GG/ART GejalaPanasdalam 2 hariterakhir? ≥15 th specimen TB Sediaan apus darah tebal Dahak(pagi & sewaktu) PPS Form. T1 Tidak Ya Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)TB: Pemeriksaan apusan dahak (sesuai kriteria SOP). Malaria: Pemusnahan RDT bekas pakai, pewarnaan sediaan apus darah tebal. Pengemasan sediaan apus darah, sediaan apus dahak & form malaria- TB. RDT Bekas pakai RDT Negatif Positif Positif Negatif FormT2 Form MT2 Form M3 Form M2 Puslitbang BMF Badan Litbangkes, Jakarta Form M4 Dirujuk ke PKM setempat utk mendapat pengobatan PJT Kab /PJO; Pengemasandanpengiriman: Form MT1, M1, M2, M3, T1, T2 dan MT2 Sediapus darahtebal malaria Sed apus dahak validasi TB Form T3 ALUR PEMERIKSAAN & PENANGANAN SPESIMEN

  15. A. Pemeriksaan darah dgn RDT 1. Spesifikasi RDT: • RDT yg dipakai adalah RDT Combo (Pf, Pv). • Bentuk RDT: kaset. • Tiap kaset utk satu orang. • 1 kaset dibungkus dlm 1 alumunium foil. • 20 bungkus RDT + 20 alkohol swab + 20 lanset + 1 botol lar buffer, dikemas dlm 1 kotak → tiap kotak utk 20 orang. • Lar buffer hanya bisa dipakai utk RDT di kotak yg sama → sisa cairan, bila masih ada, jangan dipakai.

  16. Kotak RDT Lar buffer Alkohol wab Lanset Alumunium foil Isi 1 kaset RDT Lup KOTAK RDT DENGAN ISINYA

  17. Skema kaset RDT malaria wilayah pengamatan hasil sumur tempat penetesan darah sumur tempat penetesan buffer

  18. Sticker Lanset&loop Autoclick     Bola kapas  Sarung tangan   Kaset RDT Lar buffer Alkohol swab  Pensil & marker Kotak slide berisi slide  Plastik biohazard Alat dan bahan pemeriksaan darah untuk malaria

  19. 2. Prosedur Pemeriksaan Pakai sarung tangan. Buka bungkus RDT → kelu- arkan kaset → tempelkan sticker di punggung kaset. Bila ART panas, siapkan slide yang sudah ditempeli stiker dgn nomor yang sama.

  20. Pilih jari manis → bersihkan ujungnya dgn alkohol swab → tunggu hingga kering. Buka tudung lanset → Pasang lanset pd auto click→ pasang penutup, dan tarik pangkal autoclick Tempelkan lanset di ujung jari →tekan pangkal autoclick → lanset akan menusuk ujung jari.

  21. Pd bayi, pilih ujung jempol kaki atau tumit.

  22. Tekan ujung jari → darah keluar. Bersihkan tetes darah pertama dgn kapas kering Tekan lagi ujung jari → tetesan darah kedua keluar → tempel- kan lup → lingkaran lup akan terisi darah.

  23. Tempelkan ujung lup pd sumur yg terdekat dgn wilayah pengamatan. Teteskan 5 tetes lar buffer pd sumur yg terdekat dgn ujung kaset. Tulis jam saat meneteskan lar buffer → hidupkan timer utk 15- 30 menit, tunggu.

  24. B. Pembuatan Sediaan Apus Darah Tebal Malaria Kriteria inklusi-eksklusi utk pembuatan sediaan apus darah tebal sama dgn pd pemeriksaan dgn RDT, ditambah kriteria: mengalami panas/demam dlm 2 hr terakhir. Pengambilan darah utk pembuatan sediaan apus darah tebal dilakukan langsung setelah penetesan buffer pd pemeriksaan dgn RDT.

  25. Loop Sticker  Autoclick   Bola kapas Sarung tangan Kaset RDT Lar buffer Alkohol swab Pinsil Marker Kotak slide berisi slide   Plastik biohazard Alat & bahan pemeriksaan darah untuk malaria

  26. Tekan kembali ujung jari hingga darah keluar. Tempelkan slide pd darah (perhatikan, sticker & darah harus pada permukaan yang sama). Tempelkan 3 tts darah terpisah.

  27. Lebarkan tetesan darah menggunakan ujung slide yang bersih shg membentuk ling- karan dgn diameter ±1-1,5 cm. Letakkan sediaan di atas per-mukaan yg rata → biarkan kering. Setelah kering slide dibungkus dengan kertas untuk dititipkan ke PPS, atau pindahkan sediaan darah ke dalam slide box dgn rapi dan searah.

  28. Pengemasan sediaan apus darah tebal • Sediaan darah (SD) sebaiknya disimpan dlm kotak sediaan. • Bila kotak sediaan tdk tersedia, bisa dibungkus dgn kertas. Cara membungkus: • Siapkan kertas A4, bagi 2 menurut panjang kertas. • Ambil 2 SD, tempelkan pd punggung. • Letakkan kedua SD menindih kertas buram. • Lipatkan kertas membungkus sediaan dgn kertasnya 1 x. • Ambil kembali 2 SD, tempelkan di bag punggung, tindihkan ke pasangan SD pertama dan lipatkan kembali dst. • Rapikan kertas pembungkus.

  29. Masukkan semua sampah berbahaya ke dlm plastik/box biohazard utk dimusnahkan.

  30. Interpretasi hasil RDT Negatif bila hanya timbul 1 garis di ujung yg berdekatan dgn tu - lisan malaria. • Positif Pf bila timbul 2 grs, 1 di ujung yg b’dekatan dgn tulisan malaria dan 1 di ujung yg berde- katan sumur darah. • Positif Pv bila timbul 2 garis, 1 di ujung yg b’dekatan dgn tulis- an malaria dan 1 di tengah la- pangan p’amatan. • Positif Pf & Pv bila timbul 3 grs. dan P. vivax (mixed) • Tdk sahih bila tidak timbul garis di ujung yg berdekatan dgn tulisan malaria → tes diulang 1 kali.

  31. C. Penyelesaian Pemeriksaan RDT Sampah dimasukkan ke dlm plastik/box biohazard.  RDT bekas pakai dimasukkan ke plastik terpisah. Hasil RDT dicatat pd Formulir M1 (rangkap 4). ART yang positif malaria dgn RDT dirujuk ke Puskesmas dgn pengantar Form M2 (rangkap 4). Bila hsl RDT neg tetapi ART demam, dirujuk ke Puskesmas dgn pengantar Form M3 (rangkap 4). RDT bekas pakai, sediaan darah tebal dan formu-lir dikemas dan diserahkan ke PPS. PPS menyerahkan paket tsb ke PRM.

  32. TUGAS PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIS (PRM) ► Puskesmas rujukan menerima paket dari PPS yg berisi:  Kemasan RDT bekas pakai.  Sediaan apus darah tebal dlm kotak slide/ yang dibungkus kertas.  Formulir MT1.  Formulir M1.  Formulir M2.  Formulir M3.  Formulir MT2.

  33. ► Terhdp RDT bekas pakai: ● Petugas PRM mencocokkan no stiker dlm daftar MT1 dgn stiker di RDT. ● No yg tdk cocok dilaporkan ke PJT Kab/Kota. ● PJT Kab/Kota akan mendatangi PRM utk mencek kecocokan no stiker . ● PJT juga menerima laporan bila ada ketidak- cocokan no stiker dari petugas PRM. ● PJT Kab/Kota menyerahkan RDT bekas pakai ke Ka PRM dgn membuat “Berita Acara” utk dimusnahkan.

  34. ► Terhdpsediaanapusdarahtebal: ● Mencocokkan no stikerdlmdaftar MT1 dgn stikerdisediaandarah. ● No ygtdkcocokdilaporkanke PJT kab. ● PJT kabakanmendatangi PRM utkmencek sendirikecocokan no stiker . ● PJT jugamenerimalaporanketidakcocokan no stikerdaripetugas PRM. ● SemuasediaandarahdiwarnaidgnlarGiemsa 5 % dgn lama pewarnaan 45 menit.

  35. Prosedur Pewarnaan Sediaan Apus Darah Tebal Tabung Lar stock Giemsa Lar buffer Pipet Rak pewarnaan Alat dan bahan pewarnaan sediaan darah

  36. Penyiapan larutan Giemsa 5 % Dgn pipet ukur, ambil 19 unit vol (mis 9,5 ml) lar buffer/air mineral dan masukkan ke dlm tabung pengencer . Dgn cara yg sama, ambil 1 unit vol (mis 0,5 ml) lar stok Giemsa dan tambah kan ke tabung yang ber- Isi lar buffer/ air mineral dan kocok hingga rata.

  37. Prosedur pewarnaan Letakkan sediaan darah di rak pewarnaan dan pastikan rak berada di tempat yg rata; dgn pipetteteskan lar Giemsa ke tiapsed darah hingga seluruhpermukaan sediaan tertutup. Pasang timer utk 45 menit dan stlh timer berdering, bilas sediaan dgn mengalirkan air pembilas dn perlahan ke ujung sediaan; perhatikan: lar Giemsa tdk boleh dibuang dulu baru dibilas.

  38. Penyimpanan dan pengemasan sediaan apus darah tebal • Sediaandarahdibiarkan • mengeringdiudaraterbuka. • Setlhkering, sediaandarah • dimasukkankedlmkotak • sediaandandisimpan. • Tutup slide box, →di sisi luar • penutup tulis identitas wlyh: • prov, kab, kec, NKS, dan siap dikirimkan bersama RDT • bekas pakai dgn pengantar • formulir MT2.

  39. PJT Kab/Kotamendatangi PRM utkmengambil paket yang terdiri dari:  Kotaksediaanberisisediaanapusdarahtebal malaria.  Kotaksediaanygberisisediaanapus dahak TB.  Formulir MT1.  Formulir M1.  Formulir M2.  Formulir M3.  Formulir T1.  Formulir T2.  Formulir MT2 sbg pengantar. • PJT Kab/Kota mencocokkan daftar yang ada di Form MT2 dgn yang sesungguhnya dlm paket. • Paket dikirimkankePuslitbang BMF.

  40. Kegiatan di Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes Kegiatan di Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbang Kesehatan dibicarakan tersendiri, tidak dalam kesempatan ini

  41. Terima kasih

More Related