1 / 61

PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH

PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH. Audit Pemerintah – Abdul Rohman , Se, MSi. Tujuan Instruksional. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: Memahami dan menjelaskan pengertian auditing,

avent
Télécharger la présentation

PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH Audit Pemerintah – Abdul Rohman, Se, MSi

  2. TujuanInstruksional Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: • Memahamidanmenjelaskanpengertian auditing, • Memahamidanmenjelaskankarakteristik auditing, • Memahamidanmenjelaskanjenis-jenis audit, • Memahamidanmenjelaskantujuan auditing, • Memahamidanmenjelaskanmanfaat audit, serta • Memahamidanmenjelaskanpengertian risiko dalam kegiatan auditing. • Memahamihubungan antara Pengendalian, Pengawasan dan Audit • Memahami dan menjelaskanobyekaudit • MemahamidanmenjelaskanSistemPengendaliandi Indonesia

  3. Pengertian Auditing-Etimologi • DenganDemikianpemeriksaanadalahsuatukegiatanmenyerap, mengolah, dan merespon data yang dilakukan oleh pihak yang dapatdipercayadandisampaikankepadapihak yang berkepentinganuntukditindaklanjuti. • Dari pengertiantersebutdapatditarikkesimpulanbahwapemeriksaan: • Terdiridaribeberapakegiatan; • Dilakukan oleh orang yang dapat dipercaya; • Disampaikankepadapihak yang berkepentingan; • Pihak yang berkepentinganmenindaklanjutinya. • Etimologi audit (latin) = “auderee” yang berartimendengar • Mendengar yang efektif : • adalahsebuahaktivitasmenyerapinformasidalamsuatu media denganmenggunakanalatpendengaran yang diikutidenganrespon yang terprogram. • Dengandemikian agar kegiatan mendengar terjadi maka: • Harusadainformasi; • Harusada media; • Harusadaalatpendengaran:; • Harusdirespon;

  4. Pengertian Auditing - Praktik • Definisi 1: Auditing adalah: “prosespengumpulandanevaluasibuktimengenaisuatuinformasiuntukmenetapkandanmelaporkantingkatkesesuaianantarainformasitersebutdengankriterianya. Auditing hendaknyadilakukanolehseseorang yang kompetendanindependen” 1 Arens, Alvin A., et al, Auditing and Assurance Services – An Integrated Approach, Prentice Hall, 2007

  5. Lanjutandefinisi… Pemeriksaanadalah: “prosesidentifikasimasalah, analisis, danevaluasiyang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalaninformasimengenaipengelolaandantanggungjawabkeuangannegara” Definisi 2 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaandanTanggungjawabKeuangan Negara

  6. Lanjutan… • Definisi 3 • Audit intern adalahsebuahpenilaian yang sistematisdanobjektif yang dilakukan auditor intern terhadapoperasidankontrol yang berbeda-bedadalamorganisasiuntukmenentukanapakah: • informasikeuangandanoperasitelahakuratdandapatdiandalkan; • risikoyang dihadapi perusahaan (organisasi) telah diidentifikasi dan iminimalisasi; • peraturaneksternsertakebijakandanprosedurintern yang bisa diterima telah dipenuhi; • kriteria operasi (kegiatan) yang memuaskantelahdipenuhi; • sumberdayatelahdigunakansecaraefisiendanekonomis; dan • tujuanorganisasitelahdicapaisecaraefektif , semuadilakukandengantujuanuntukdikonsultasikandenganmanajemendanmembantuanggotaorganisasidalammenjalankantanggungjawabnyasecaraefektif. 3 Sawyer, Lawrence B., dkk., Sawyer's Intern Auditing, Penerjemah: DesiAdhariani (Jakarta: PenerbitSalembaEmpat, 2005), hal.10.

  7. Karakteristik Audit • 1. ProsesPenilaian • Auditing adalahsuatuprosespenilaian. • Prosespenilaianpadadasarnyamerupakan: • kegiatanuntukmengetahuiapakahsesuatu yang dinilaitadisesuaidengan yang seharusnya. • Jadiprosespenilaianpadadasarnyamerupakansuatukegiatanpembandingan, yaitumembandingkanantarahal yang diauditdenganpatokanataukriteriamengenaibagaimanahaltadidikerjakan. Misal : padawaktu guru melakukanpenilaianatashasilujianmuridnya, maka yang dilakukan guru tadiadalahmenentukanbobotkesesuaianantarajawabanmuriddengankuncijawabanatassoalujiantersebut. Jikajawabanmuridseluruhnyasamadengankuncijawabannya, maka sang muridakanmendapatnilai 100.

  8. Karakteristik audit… Dalamprosespenilaian, secaraimplisitmenunjukkanadanyaduapihak yang terkait, yaknipihak yang melakukanpenilaian (auditor) danpihak yang dinilaiyaituauditi • AparatPengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalahInstansiPemerintah yang mempunyaitugaspokokdanfungsimelakukan pengawasan, dan terdiri atas: • BadanPengawasanKeuangandan Pembangunan (BPKP) yang bertanggungjawabkepadaPresiden; • InspektoratJenderal (Itjen)/InspektoratUtama (Ittama) /Inspektorat yang bertanggungjawabkepadaMenteri/KepalaLembagaPemerintah Non Departemen (LPND); • InspektoratPemerintahProvinsi yang bertanggungjawabkepadaGubernur, dan; • InspektoratPemerintahKabupaten/Kota yang bertanggungjawabkepadaBupati/Walikota. • a. Auditor • Pihak yang melakukan audit disebut Auditor. • PeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara No. PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 menyatakanbahwa: Auditor adalahpegawainegerisipil (PNS) yang mempunyaijabatanfungsional auditor dan/ataupihak lain yang diberitugas, wewenang, tanggungjawabdanhaksecarapenuholehpejabat yang berwenangmelaksanakanpengawasanpadainstansipemerintahuntukdanatasnama APIP.

  9. Lanjutan… • Sehinggapengertian auditor dalamhalinibisamerujukpada: • Individu yang melakukan audit, maupun • Institusi yang memerintahkanindividutersebutmelakukan audit. • Dalamstrukturpemerintahandi Indonesia, institusitersebutmeliputi: • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), • Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP), InspektoratJenderalDepartemen, • Unit PengawasanpadaLembagaPemerintah Non Departemen (LPND) danLembaga Negara, • BadanPengawasan Daerah (Bawasda) atauInspektoratProvinsidanKabupaten/Kota.

  10. Lanjutan… • contoh • auditibisaberupa : • Pemerintah Indonesia, • satupemerintahprovinsi, • satu pemerintah kabupaten, • Satu Pem. kota, • satu departemen, • satu direktorat jenderal, • satu unit pelaksanan teknis, • satu dinas di provinsi/kabupaten/ kota, atau • suatu pelaksanaan kegiatan pada suatudinastertentu, danseterusnya. • b. Auditi • SesuaidenganPeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 TentangStandar Audit AparatPengawasan Intern Pemerintah; Auditiadalah: • orang/instansipemerintah yang diauditoleh APIP. • Pengertian secara umum auditi adalah: • pihak yang melaksanakan dan bertanggung jawab atas hal yang dinilai oleh auditor. • Dihubungkandenganstrukturpemerintahandi • Indonesia, auditimencakupseluruhinstansi • pemerintahandiIndonesia. • Pengertian instansi di sini mencakup semua tingkatan satuanorganisasidalampemerintahan.

  11. Karakteristik audit… • 2. InformasidanKriteria • Kegiatanauditdilakukandidasarkan pada suatuinformasi. • Informasisecaraimplisitjugamerujukkepadasiapapemilikataupenanggungjawabinformasitersebut (auditi). • Informasidapatberupa: 1. Laporan. • Laporan dalam hal ini diartikan sebagai pengungkapan tertulis hasil pelaksanaan aktivitas tertentu. Contoh: • Laporan dapat berwujud berbagai bentuk, seperti : • Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (baikberupaNeraca, LaporanRealisasiAnggaran, maupun Laporan Arus Kas), • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), • LaporanPertanggungjawabanAkhirMasaJabatanKepala Daerah, • Laporan Pelaksanaan Kegiatan, serta • laporan-laporan dalambentuklainnya.

  12. Lanjutan… • 3. Kegiatan. • 3. Kegiatan. Kegiatandiartikansebagai: sesuatuaktivitas yang mengandungtujuantertentu, baik yang tengahberlangsungmaupun yang telah selesai dikerjakan. Contoh 2.2 • Kegiatan dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti : • kegiatan pengadaanbarangdanjasapemerintah, • kegiatanpenerimaanpegawaibaru, • kegiatanpemeliharaankendaraandinas, • kegiatanpenyelenggaraanurusan tugas pokok dan fungsi instansi, • kegiatan pengelolaan anggaran pada suatu instansi, • Dsb...

  13. Lanjutan… • 4. Keadaanataukejadian. Keadaandankejadiandiartikansebagai: suatufakta yang telahterjadiatautelahadapadasaathaltersebutditeliti. Seluruhhal yang akandinilaitersebutharusdikumpulkandanakanmerupakanbukti audit Contoh : • Keadaandankejadiandapatberwujudsepertikeadaanataukejadianketekorankasdibendahara, kejadianpengadaanbarangfiktif, kejadianprosespenerimaanpegawai yang tidaktransparan, kejadianpemalsuandokumen pengeluaran, serta kejadian atau keadaan lainnya.

  14. Lanjutan… • 5. Objektif, kompeten, dan independen Dalampelaksanaanpenilaian, harusdilakukansecara : a. Objektif Penilaiandikatakanobjektif, jikapenilaian yang dihasilkanadalahberdasarkankondisi yang sebenarnyadantidakterpengaruholehpertimbangansubjektifataukepentingantertentu. b. Pihak yang Kompeten Pihak yang kompetenadalah auditor yang mempunyaihakataukewenangan, untukmelakukan audit menuruthukum, memilikiketerampilandankeahlian yang cukupuntukmelakukan tugas audit. c. Independen Independenberartimandiri, tidaktergantung pd sesuatuyg lain / tidak bias dalambersikap. Auditor ygindependenakanmemungkinkanygbersangkutanbersikapobjektif.Independensi auditor harus ditinjau dari dua sisi, independensi darisisi auditor ygbersangkutan (seringdisebutindependensipraktisi) & independensi dari sisi pihak yang menilai keindependenan auditor (seringdisebutindependensiprofesi). Contoh : Auditor A ditugaskanmelakukan audit padasatuankerja B yang dipimpinolehpamannya. Walaupun A yakinbahwadiaakanmampubersikapindependendalampenugasantersebut (tidakadahambatanindependensipraktisi), namunpihak lain tentuakanmenilaibahwa A pastiakantidakindependen, karenaadanyahubungankeluargadengankepalasatuankerja B (terdapatmasalahdalamindependensiprofesi).

  15. Lanjutan… 6. Pelaporan • Tahapterakhirdalam audit adalahpenyusunanlaporan audit yang merupakanalatpenyampaiantemuankepadapenggunalaporantersebut. • Walaupunisilaporan audit dapatberbeda, tetapipadahakekatnyalaporantersebutharusmampumemberikanketeranganmengenaikesesuaianinformasidengankriteria yang ditetapkan. • Laporandapatdisajikandalambentuk yang berbedadanbervariasidarimulai yang komplekstentangsuatuentitasekonomisampaidenganlaporanlisan yang sederhanaatas audit operasionaldariefektifitasdepartemenkecil.

  16. Contoh: Audit atasSuratPemberitahuanPajakTerhutang Informasiygdapatdikuantifikasidanentitasekonomitertentu SuratPemberitahuanPajakTahunan yang disetorlehWajibPajak Melaporkanhasilnya Pihakygkompeten danindependen Mengumpulkandan mengevaluasibukti Laporanataskekuaranganpembayaranpajakdansuratketetapanpajak Auditor Pajak MemeriksaDokumen-dokumendancatatan-catatanpendukung Menentukantingkatkesesuaian Kriteria yang ditetapkan Undang-UndangPerpajakandanPeraturanp-peraturandibawahnya Sumber: Alvins A. Arensdan James K. Loebbecke, Auditing an Integrated Approach, Fifth Edition

  17. Istilah/konsep audit menurut Freeman dan Shoulder A U D I T A N Auditor Proses Audit Standar Audit Asersi Kriteria Pelaporan Audit Laporanauditan Kejadian-Kejadian Aktivitas-aktivitas Transaksi-transaksi Auditan (penyediaInformasi) Asersi PenggunaLaporan Laporan auditor

  18. Jenis-jenis Audit

  19. Jenis Audit - Pihak yang Melakukan Audit a. Audit Intern • Audit intern adalah audit yang dilakukanolehpihakdaridalamorganisasiauditi. • Organisasiauditi misalnya: • pemerintah daerah, • kementerian negara, • lembaganegara, • perusahaan, atau • bahkanpemerintahpusat. • Audit intern dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dalammanajemen. • Jadipelaksanaan audit intern lebihdiarahkanpadaupayamembantubupati /walikota /gubernur/menteri /presiden meyakinkan pencapaian tujuan organisasi Contoh: • Untukpemerintahdaerah, maka audit intern adalah audit yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern daerah yang bersangkutan (Bawasda), (sekarangInspektratProvinsi, Kabupaten, Kota) • Organisasi kementerian negara audit intern, dilakukan oleh inspektoratjenderaldepartemendandalamorganisasipemerintahpusat audit intern dilakukanolehBadanPengawasanKeuangandan Pembangunan (BPKP).

  20. Lanjutan… b. Audit Ekstern • Audit ekstern adalah audit yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi auditi. • Dalam pemerintahan Republik Indonesia, peran audit eksterndijalankanolehBadanPemeriksaKeuangan (BPK). • BPK menjalankan audit ataspengelolaankeuangannegara (termasukkeuangandaerah) olehseluruh organ pemerintahan, untukdilaporkankepadaDewanPerwakilan Rakyat (DPR). • Namundemikian, denganmerujukpembahasandiatas, makauntukmenentukanapakahsuatu audit merupakan audit eksternatau intern harusmerujukpadalingkuporganisasinya. Contoh: audit yang dilakukanoleh BPKP terhadapdepartemen/ lembagamerupakan audit eksternbagidepartemen/lembaga yang bersangkutan, namunmerupakan audit intern dilihatdarisisipemerintah RI.

  21. Jenis Audit Menurut Tujuan Pelaksanaan Audit a. Audit Keuangan a. Audit Keuangan • Audit keuanganadalah audit ataslaporankeuangan. • Audit (pemeriksaan) keuanganbertujuanuntukmemberikaninformasikepadapihak-pihak yang berkepentingan, tentangkesesuaianantaralaporankeuangan yang disajikanolehmanajemen(dalam hal ini pemerintah) dengan standar akuntansi yang berlaku (dalam hal ini Standar Akuntansi Pemerintahan/SAP). • Hasil audit keuanganadalahopini (pendapat) audit mengenaikesesuaian lap. keuangandengan SAP. • SesuaidenganUndang-Undang 15 Tahun 2004, kewenanganmelakukan audit keuanganberadaditangan BPK. • APIP tidakmempunyaikewenanganuntukmelakukan audit keuanganataslaporankeuanganinstansipemerintah. • Namundemikian, sesuaiPeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporanKeuangandanKinerjaInstansiPemerintah, APIP berkewajibanmelakukanreviu (intern) ataslaporankeuangan yang disusunolehkementerian/lembaga/ pemerintahdaerah. • Tujuanpelaksanaanreviu intern tersebutadalah, untukmeyakinkanbahwapenyusunanlaporankeuanganinstansipemerintahtelahsesuaidengan SAP. • Dengandemikianpadawaktudiauditoleh BPK tidakterdapatlagipermasalahan, yang menyebabkan BPK memberikanopinitaslaporankeuanganpemerintahselainWajarTanpaPengecualianatausetidaknyaWajarDenganPengecualian.

  22. Lanjutan… • Istilah yang paling seringdijumpaiadalahperformance audit, Value for Money (VFM) audit, audit manajemen, audit operasionalatau audit 3 E. • Audit kinerjaadalahpemeriksaanataspengelolaankeuangannegara yang terdiriataspemeriksaanaspekekonomidanefisiensisertapemeriksaanaspekefektivitas. • Dalammelakukan audit kinerja, auditor jugamengujikepatuhanterhadapketentuanperundang-undangansertapengendalian intern. Audit kinerja menghasilkan temuan, simpulan, dan rekomendasi. • Dalam audit kinerja, langkah yang ditempuhmencakupidentifikasi sebab dan akibat mengapa kegiatan tidak dilakukan secaraekonomis, efisien, danefektif, dalamrangkamemberikanrekomendasiperbaikankepadapihak yang berkepentingan. • Kriteria yang digunakandalam audit kinerjaadalahekonomis, efisien, danefektifmungkintidakmudah didapatkan oleh auditor, karena sangat tergantung dari kondisi, tempat, danwaktu. b. Audit Kinerja /Audit Operasional

  23. Lanjutan… Dapatdikemukakanbahwa audit operasionalmemilikiciriataukarakteristikantara lain sebagaiberikut:

  24. Lanjutan… Manfaat dari audit operasionalantara lain

  25. Lanjutan… C. Audit dengantujuantertentu • ADTT adalahpemeriksaan yang tidaktermasukdalampemeriksaankeuangandanpemeriksaankinerja/audit operasional. • Sesuaidengandefinisinya, jenis audit inidapatberupasemuajenis audit, selain audit keuangan dan audit operasional. • Dengandemikiandalamjenis audit tersebuttermasuk diantaranya audit ketaatan dan audit investigatif.

  26. Lanjutan… • 1. Audit Ketaatan • Audit ketaatanadalah audit yang dilakukanuntukmenilaikesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. • Kriteria yang digunakandalam audit ketaatanadalahperaturanperundang-undangan yang berlakubagiauditi. • Perundang-undangan di sini diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuan yang dibuat oleh yang lebih tinggi dan dariluarauditiasalberlakubagiauditidenganberbagaibentukataumedianya, tertulismaupuntidaktertulis.

  27. Lanjutan… • 2) Audit Investigatif • Audit investigatifadalah audit yang dilakukanuntukmembuktikanapakahsuatuindikasipenyimpangan /kecuranganbenarterjadiatautidakterjadi. • Jadifokus audit investigatifadalahmembuktikanapakahbenarkecurangantelahterjadi. • Dalamhaldugaankecuranganterbukti, audit investigatifharusdapatmengidentifikasipihak yang harusbertanggungjawabataspenyimpangan/ kecurangantersebut.

  28. Tujuan Audit • Tujuan audit adalahhasil yang hendakdicapaidarisuatu audit. • Tujuan audit mempengaruhijenis audit yang dilakukan. • Secaraumum audit dilakukanuntukmenentukanapakah: • informasikeuangandanoperasitelahakuratdandapatdiandalkansertatelahdisusunsesuaidenganstandar yang mengaturnya; • risiko yang dihadapiorganisasitelahdiidentifikasidandiminimalisasi; • peraturaneksternsertakebijakandanprosedur intern telahdipenuhi; • kriteriaoperasi yang memuaskantelahdipenuhi; • sumberdayatelahdigunakansecaraefisiendandiperolehsecaraekonomis; dan • tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

  29. Lanjutan… • Tujuan-tujuantersebutdapatdicapaidalamsatupenugasan audit, yang dikenaldenganistilah audit kinerja/operasional. • Dapatjugaterjadi, satupenugasanhanyamencakupsatuataulebihtujuan-tujuantersebut. • Misalnya: • audit mutu yang hanyabertujuanuntukmenentukanapakahkriteriaoperasi yang memuaskantelahdipenuhi. • audit kinerja/operasional yang lingkupnyaditekankanuntukmenentukanbahwasumberdayatelahdigunakansecaraefisiendanekonomis, tujuanorganisasitelahdicapaisecaraefektif, danefiesiensertakebijakandanprosedur intern yang bisaditerimatelahdipenuhi.

  30. Lanjutan… • Hubunganantarajenis audit dengantujuanauditnya.

  31. TabelPerbandinganJenis-jenis audit

  32. TabelPerbandinganJenis-jenis Audit

  33. Lanjutan… 1. Audit Keuangan • Audit keuangansecaraumumdilaksanakanoleh auditor ekstern. Namundemikian, sesuaikepentingan/tujuanpelaksanaannya, auditor intern jugadapatmelakukan audit keuangan (ataulebihtepatdisebutreviulaporankeuangan). Namunperludiingatbahwatujuanpelaksanaanreviu intern bukanuntukmemberikanopini/pendapatatas penyajian laporan keuangan pemerintah. • Jika audit keuangandilaksanakansebagaipenugasan audit ekstern, makatitikberatauditnyaadalahpadatujuanuntukmemberikanpendapatataskewajaraninformasikeuangan. Sebagaicontoh, audit keuanganterhadaplaporankeuanganpemerintaholeh BPK adalahuntukmemberikanpendapat/opinitentangkesesuaianpenyajianlaporankeuanganpemerintahdenganStandarAkuntansiPemerintah (SAP). Jika audit keuangandilaksanakansebagaipenugasan audit intern, makatitikberatnyaadalahpadatujuanuntukmenentukankeakuratan dan keandalan informasi keuangan.

  34. Lanjutan… a. PernyataanPendapat • Tujuanpernyataanpendapatdalam audit keuanganadalahpernyataanpendapattentangkewajaranpenyajianlaporankeuangan. • MenurutIndra Bastian (2003), ada lima jenispendapat yang dapatdiberikan auditor, yaitu: • Pendapatwajartanpapengecualian • Pendapatwajartanpapengecualiandengantambahanparagrafpenjelas • Pendapatwajardenganpengecualian • Pendapattidakwajar • Pernyataantidakmemberikanpendapatataumenolakmemberikanpendapat

  35. Lanjutan… • b. Penentuan Keakuratan dan Keandalan Informasi Keuangan • Audit keuangandengantujuanpenentuankeakuratandankeandalaninformasikeuanganadalah, untukmembantuauditidalammelaksanakankewajibanpenyusunanlaporankeuangansecara akurat dan andal. • Jadi tujuan akhirnya bukan pernyataan pendapat, tetapirekomendasiperbaikan, karenaitu audit keuanganinilebihtepatdilaksanakansebagaisuatupenugasan audit intern. • Keakuratanlaporankeuanganadalahpenyajian yang akurattentangseluruhtransaksidalamtahunberjalandanseluruhposisiaset, kewajiban, danekuitas per akhirtahun. Cirilaporankeuanganakuratadalahlengkapdanmenyajikannilai yang tepat (akurat). • Contohtujuan-tujuan audit yang dapatdikembangkanterkaitdengankeakuratanadalah: • Kasdi bank yang dilaporkandarihasilrekonsiliasitercatatdenganakurat. • Pencatatanpengeluarankasdilaksanakandenganakuratsesuaikas yang dibayarkan • Sementaraitu, keandalanlaporankeuanganadalahpenyajianseluruhtransaksidanposisikeuangan yang sangatmendukungpengambilankeputusan. • Sehinggacirilaporan yang andaladalahdapatdiverifikasidantepatwaktu. • Berikutiniadalahcontohtujuan-tujuan audit yang terkaitdengankeandalan, yaitu: • Pengeluaran kas tidak digunakan untuk pengeluaran fiktif • Kasdi bank yang dilaporkandarihasilrekonsiliasibenarada • Pencatatan pengeluaran kas dilaksanakan pada hari pengeluaranterjadi

  36. Lanjutan… 2. Audit Kinerja/Operasional Audit kinerja (audit operasional) bertujuanuntukmenilaiapakahsumberdayaekonomi yang tersediatelahdikelolasecaraekonomis, efisien, danefektif. Pengertianterhadapkonsepefektivitas, efisiensidan ekonomis akan membantu kita menyusun tujuan-tujuan audit untukpengujiansubstantif. a. Efektivitas Efektifyaitutercapainyatujuanataumanfaat. Dalammelakukanengujian, kitadapatmengukurefektivitaskegiatandenganmerincitujuan audit sebagaiberikut: 1) Output yang dihasilkansesuaidengan yang direncanakan, baik dari segi jenis/spesifikasi, kuantitas, maupun mutu. Contoh : Suatukegiatantelahmerencanakanmemperolehberasimporsebanyak 10 ribu ton, tetapihanyadidapatberasimpor–denganenis dan mutu yang sama dengan rencana–8 ribu ton, maka erjadiketidakefektifandalamhalkuantitas.

  37. Lanjutan… 2) Output yang dihasilkandapatatautelahdimanfaatkan. Contoh : Suatu program mengadakanbibitikansebanyak 1.000.000 ekor, tetapisebanyak 300.000 ekormatisebelumdidistribusikankepetaniikan, makaterjadiketidakefektifanberupa output yang tidakdapatdimanfaatkan. petaniikan, makaterjadiketidakefektifanberupa output yang tidakdapatdimanfaatkan. 3) Output yang dihasilkandigunakansesuairencana. Contoh : Kegiatanpelatihandirencanakanuntukparapetani, tetapiternyata yang dilaksanakanadalahkegiatanpelatihanuntukpenyuluhpertanian, makaterjadiketidakefektifanberupatidakterlaksanakannyakegiatansesuairencana. b. Efisiensi Efisienyaituhubunganantara input dengan output. Efisiensiterjadijikasejumlah output tertentudapatdicapaidenganjumlah input yang lebihkecil. Contoh : Untukmembuat 100 unit pot gerabahdiperlukan 100 kg tanahliat. Efisiensiterjadijikaternyatauntukmenghasilkan 100 unit pot gerabahhanyadigunakankurangdari 100 kg tanahliat, misalnya 80 kg

  38. Lanjutan… • Untuktujuanpengujian, efisiensidapatdiujidengantujuan-tujuan audit sebagaiberikut: 1) Kuantitas output tertentutelahmenggunakankuantitasinput yang lebih kecil dari standar. Contoh : Untukmenghasilkan 1 set meja-kursibelajar, menurutstandardiperlukan 1 meter kubikkayu. Suatukegiatanmenghasilkan 100 set meja-kursibelajar, denganmutusesuaistandar, telahmenggunakan 95 meter kubikkayu, makaterjadiefisiensisebesar 5 meter kubik kayu. 2) Kuantitas input tertentutelahmenghasilkankuantitas output yang lebihbesardaristandar. Contoh : Untukmenghasilkan 1 set meja-kursibelajar, menurutstandardiperlukan 1 meter kubikkayu. Suatukegiatanmenggunakan 100 meter kubikkayuternyatamenghasilkan 110 unit, makaterjadiefisiensisebesar 10 meter kubikkayu.

  39. Lanjutan… • 3) Input telahdigunakanuntukmenghasilkan output yang direncanakanatautidakterdapatpemborosansumberdaya. • Contoh 2.11 • Pengeluarankassebesar 10 juta rupiah yang seharusnyadigunakanuntukpembelian ATK telahdigunakanuntukbiayakegiatanharibesarnasional, maka input tidakdigunakanuntukmenghasilkan output yang direncanakanatautelahterjadipemborosansumberdaya. • c. Ekonomis • Ekonomis/hemat berhubungan dengan perolehan input untuk pelaksanaankegiatan, yaitubilaharga/nilai input menjadilebihrendah/murah/hemat.

  40. Lanjutan… • 3. Audit Ketaatan • Audit ketaatanadalah audit yang bertujuanuntukmemberikaninformasikepadapihak-pihak yang berkepentingan, tentangkesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Definisiinimelihat audit ketaatandalamartisempit. Audit ketaatandalamartisempithanyamenentukanbahwasuatuinstansiataukegiatantelahdilaksanakansesuaiketentuan yang berlaku. Misalnya, audit ketaatanhanyamenentukanapakahpenerimaanpegawaibarutelahmengikutiperaturanpenerimaanpegawaibaru. Ketaatantersebutdibatasipadatindakan-tindakannya, belum sampai pada masalah efektivitas, efisiensi, atau keekonomisan pelaksanaan penerimaan pegawai baru. • Beberapapemikirandanpraktik audit melihat audit ketaatandalamarti luas. Hal ini dapat diterapkan jika pelaksanaan Anggaran BerbasisKinerja (ABK) diterapkandenganbenar. Dalam ABK telahditetapkan target kinerja. Jika audit ketaatantidakdilakukanhanyadenganmenilaiapakahpelaksanaankegiatantelahsesuaidengandokumenpelaksanaananggarannya, tetapijugamenilaiapakahpencapaian target dilakukansecaraekonomis, efisien, danefektif, maka audit tersebutmerupakan audit ketaatandalamartiluas. Modulinimembatasipembahasanpada audit ketaatandalamartisempit.

  41. Lanjutan… • 4. Audit Investigatif • Tujuan audit investigatifadalahmemperolehkepastiantentangadatidaknya penyimpangan/kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan/ operasionalkantor. Jika audit investigatifmenemukanindikasibahwakecurangantersebutbenarterjadi, maka audit investigatifharusdapatmengidentifikasiapajeniskecurangannya, siapa yang harusbertanggungjawabataskecurangantersebut, dimanadanbilamana(kapan) kecurangan tersebut terjadi, serta bagaimana kecurangan tersebutdilakukan.

  42. Manfaat Audit • Audit eksternbermanfaatbagipenggunalaporankeuanganuntukmengetahuibagaimanamanajemenmengelolaaset yang dipercayakankepadanya. DalamkonteksPemerintah Indonesia, audit keuangan yang dilaksanakan BPK akanmembantu DPR menilai, apakahpemerintahtelahengeloladanmempertanggungjawabkanpengelolaankeuangannegaraesuaidenganketentuan. • Manfaat audit intern adalahmembantuanggotaorganisasidalammenjalankantanggungjawabnyasecaraefektif. Setelahmelaksanakan audit, auditor menyampaikanlaporanhasil audit yang berisipendapatatausimpulandanrekomendasikepadapihak-pihak yang berkepentingan. • Pihak-pihak yang berkepentingantersebutbisamanajemenauditidanataupihakdiluarmanajemenauditi yang memilikikepentinganlangsungdenganpelaksanaankegiatanolehauditi. Rekomendasidari auditor amatpentingkarenabertujuanuntukmemperbaikikondisi yang ada, yang menurutpertimbangan auditor perludiperbaiki. Jadi, audit intern akanmenghasilkansimpulandanrekomendasi yang menjadidasarbagianggotaorganisasiuntukmengambilkeputusandantindakankorektifsehinggatanggungjawabmerekadapatdijalankansecaraefektif.

  43. Risiko Audit • Risikoadalahketidakpastian yang dihadapiolehorganisasidalammencapaitujuannya. Risikojugabisadipandangsebagaipotensiterjadinyakondisi-kondisiataukejadian-kejadian yang dapatmenghambatorganisasiuntukmencapaitujuannya. Berkaitandengan audit, adaduajenisrisikoyaitu risiko organisasi dan risiko audit. Risiko organisasi adalah potensi terjadinyakondisi-kondisiataukejadian-kejadian yang dihadapiolehorganisasidalammencapaitujuannya, sedangkanrisiko audit adalahrisiko yang dihadapioleh auditor yang menyebabkan audit tidakmencapaitujuannya.

  44. Lanjutan… • 1. RisikoOrganisasi • Setiap organisasi, termasuk pemerintahan, mempunyai tujuan-tujuan. Dalam usaha mencapai tujuan, organisasi menghadapi risiko yaitu kondisi atau kejadian yang dapat menghambat organisasi dalam mencapaitujuannya. • Karenanya, dalamusahamencapaitujuan, sangatpentingbagiorganisasiuntukmengevaluasidanmeningkatkanpengendalianrisiko. • Pemahamantentangpengelolaan/manajemenrisikopentingbagi auditor intern, karena auditor intern bertanggungjawabuntukmengkajiulangpenerapanmanajemenrisikodanmenentukanbahwapenerapanmanajemenrisikotelahsesuaidengantatakelola yang sehat.

  45. Lanjutan… • Dengankata lain, auditor intern mempunyaikewajibanuntukmenentukanbahwarisiko yang dihadapiorganisasitelahdiidentifikasidandiminimalisasi. Pemahamanatasmanajemenrisikojugapentingbagi auditor intern, karenapadasetiappenugasan audit, risiko-risikoorganisasiakanmerupakandasarbagi auditor dalammenentukantingkat risiko audit. • Tingkat risiko pelaksanaan kegiatan (risiko organisasi) jugamerupakanfaktor yang harusdipertimbangkandalammenetapkanmaterialitasatautingkatdapatditerimanyasuatukeadaan yang tidaksesuaidengan yang seharusnya, ataudengankata lain batasnilaikesalahan yang masihdapatditoleransi. • Di samping itu, pemahaman mengenai risiko organisasi diperlukan oleh auditor untukmenentukan, mengembangkan, danmemfokuskantujuan-tujuan audit.

  46. Lanjutan… • 2. Risiko Audit • Risiko audit adalahkondisiketidakpastian yang dihadapioleh auditor yang menyebabkan audit tidakmencapaisasaran. • Dengankata lain simpulanataupendapat yang dikemukakantidaksesuaidengankondisi yang sesungguhnya. • Auditor yang melakukan audit oprasionaldikatakanmengalamirisiko audit jika auditor menyimpulkanbahwakegiatantelahdilakukansecaraekonomis, efisien, danefektif, padahalsesungguhnyaterdapatketidakekonomisan, ketidakefisienan, sertaketidakefektifandalampelaksanaankegiatan. • Guna memperkecil risiko audit, auditor dapat menggunakan model risikosebagaiberikut: 4 Arens, Alvin A., et al, Auditing and Assurance Services – An Integrated Approach, Prentice Hall, 2007

  47. Lanjutan… • Risiko Audit (RA) adalahukuranrisikotidaktercapainyatujuan audit. • Dengan kata lain risiko audit merupakan suatu ukuran dimana auditor akanmembuatsimpulanataupendapat yang tidaksesuaidengankondisi yang sesungguhnya. Risiko audit dipengaruhiolehketigaunsur risiko yang lain, yakni risiko inheren (risiko melekat), risiko pengendalian, danrisikodeteksi. • RisikoInheren (RI) ataurisikomelekatadalahukuranrisiko yang terkait dengan operasi organisasi sebelum mempertimbangkan efektivitaspengendalian. Jadi, risikoinherenberkaitandengansifatkegiatan yang bersangkutan, tanpamemperhatikanlemahataukuatnyapengendalian intern yang diterapkandalampengelolaankegiatantersebutsertatidak dap at dipengaruhioleh auditor. • Contoh 2.12 • Sebagaicontoh, kegiatanpenyimpananobatdirumahsakitmemilikirisikoinheren yang lebihtinggiterhadapkehilangan, daripadakegiatanpenyimpananblankoformulirpencatatan data pasien. Hal inikaren a obatmempunyaikemungkinan yang lebihbesar (ataudengankata lain lebihberisiko) untukdicurisertarusakkarenapenyimpanandibandingkandenganblangkoformulir data pasien. Di sampingitu, hilangataurusaknyaobatakanmengakibatkankerugian yang lebihbesardibandingkandengankerugianakibathilangnyablangkoformulir data pasien.

  48. Lanjutan… • RisikoPengendalian (RP) adalahukurantaksiran auditor bahwapengendalian yang diterapkanauditidalampelaksanaansuatukegiatantidakmampumendeteksidanmencegahterjadinyakesalahanataukecurangan. Makin lemahpengendalian yang diterapkan, makamakinbesarnilairisikopengendalian. Samahalnyadenganrisikoinheren, risikopengendalianjugatidakdapatdipengaruhi oleh auditor. Risiko pengendalian merupakan hasil dari penerapanpengendalian intern yang telahditetapkanolehauditi. • Contoh 2.13 • Sebagaicontoh, prosedurotorisasiolehseorangpejabatkeuangandimaksudkanuntukmencegahrisikobahwapengeluarankastelahdibebankanpadamataanggaran yang sesuai. Setelahprosedurinidiujiefektivitasnya, ternyatadiketahuibahwasebesar 30% pengeluarankastelahdibebankanpadamataanggaran yang keliru, makadalamhalini auditor perlumenetapkantingkatrisikopengendalian yang tinggiterhadapterjadinyapengeluaran yang tidaksesuaianggaran.

  49. Lanjutan… • RisikoDeteksi (RD) adalahukuranrisikobahwahasilpengumpulandanevaluasibukti-bukti audit akangagalmendeteksiadanyakesalahan. Jadirisikodeteksisepenuhnyamerupakanhasildarikeputusanpengujian yang dilakukanoleh auditor. • Makin besarnilai RD makinbesarkemungkinan audit tidakdapatmendeteksiadanyakesalahan. • Jadi, berbeda dengan risiko inheren dan risiko pengendalian, risiko deteksisepenuhnyaditentukanoleh auditor. • Dihubungkandenganpelaksanaan pengujian bukti dalam audit yang pada umumnya dilakukandenganpengambilansampelataspopulasibukti yang diuji, RD terdiridari:

  50. Lanjutan… • Risiko sampling yaiturisiko yang terjadijikasampel yang diujitidakmewakilipopulasi (tidakrepresentatif). Jadirisiko sampling berkaitan dengan metode sampling yang digunakan oleh auditor. Untukmengatasiterjadinyarisiko sampling, makaauditor harus merancang metode samplingnya sedemikian rupa agar sampelmewakilipopulasi . • Risiko non sampling yaiturisiko yang terjaditanpaadahubungannyadenganpelaksanaan audit secara sampling. Risiko non sampling dipengaruhiolehduafaktor, kompetensiauditor dan prosedur audit yang dipilih. • Auditor akanmengalamirisikodeteksiataugagalmenemukankesalahanjika auditor yang ditugaskanmelakukanpengujiantidakkompeten, misalnya auditor tidakmengetahuikesalahanapa yang harusditemukan. Di sampingitu, auditor jugadapatgagalmenemukankesalahanjikaprosedur audit yang digunakansalah. • Contoh 2.14 • Risikodeteksidapatterjadijika auditor tidakkompeten. Sebagaicontoh, prosedur pelaksanaan pengeluaran barang dari gudang menetapkan bahwa seluruh pengeluaran barang harus diotorisasi oleh Kepala Bagian Produksi. • Dalam hal ini, risiko deteksi dapat terjadi jika auditor yang ditugaskan untuk mengujibahwaseluruhbarang yang dikeluarkandarigudangdiotorisasisebagaimanamestinya, hanyamelihatbahwabarang yang dikeluarkanada bon keluarbarangnyaatautidaktanpamelihatapakahdalam bon tersebutadatandatanganKepalaBagianProduksiatautidak.

More Related