640 likes | 1.45k Vues
PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH. Audit Pemerintah – Abdul Rohman , Se, MSi. Tujuan Instruksional. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: Memahami dan menjelaskan pengertian auditing,
E N D
PENGERTIAN, JENIS, TUJUAN, MANFAAT DAN RISIKO DALAM AUDIT PEMERINTAH Audit Pemerintah – Abdul Rohman, Se, MSi
TujuanInstruksional Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu: • Memahamidanmenjelaskanpengertian auditing, • Memahamidanmenjelaskankarakteristik auditing, • Memahamidanmenjelaskanjenis-jenis audit, • Memahamidanmenjelaskantujuan auditing, • Memahamidanmenjelaskanmanfaat audit, serta • Memahamidanmenjelaskanpengertian risiko dalam kegiatan auditing. • Memahamihubungan antara Pengendalian, Pengawasan dan Audit • Memahami dan menjelaskanobyekaudit • MemahamidanmenjelaskanSistemPengendaliandi Indonesia
Pengertian Auditing-Etimologi • DenganDemikianpemeriksaanadalahsuatukegiatanmenyerap, mengolah, dan merespon data yang dilakukan oleh pihak yang dapatdipercayadandisampaikankepadapihak yang berkepentinganuntukditindaklanjuti. • Dari pengertiantersebutdapatditarikkesimpulanbahwapemeriksaan: • Terdiridaribeberapakegiatan; • Dilakukan oleh orang yang dapat dipercaya; • Disampaikankepadapihak yang berkepentingan; • Pihak yang berkepentinganmenindaklanjutinya. • Etimologi audit (latin) = “auderee” yang berartimendengar • Mendengar yang efektif : • adalahsebuahaktivitasmenyerapinformasidalamsuatu media denganmenggunakanalatpendengaran yang diikutidenganrespon yang terprogram. • Dengandemikian agar kegiatan mendengar terjadi maka: • Harusadainformasi; • Harusada media; • Harusadaalatpendengaran:; • Harusdirespon;
Pengertian Auditing - Praktik • Definisi 1: Auditing adalah: “prosespengumpulandanevaluasibuktimengenaisuatuinformasiuntukmenetapkandanmelaporkantingkatkesesuaianantarainformasitersebutdengankriterianya. Auditing hendaknyadilakukanolehseseorang yang kompetendanindependen” 1 Arens, Alvin A., et al, Auditing and Assurance Services – An Integrated Approach, Prentice Hall, 2007
Lanjutandefinisi… Pemeriksaanadalah: “prosesidentifikasimasalah, analisis, danevaluasiyang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalaninformasimengenaipengelolaandantanggungjawabkeuangannegara” Definisi 2 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaanPengelolaandanTanggungjawabKeuangan Negara
Lanjutan… • Definisi 3 • Audit intern adalahsebuahpenilaian yang sistematisdanobjektif yang dilakukan auditor intern terhadapoperasidankontrol yang berbeda-bedadalamorganisasiuntukmenentukanapakah: • informasikeuangandanoperasitelahakuratdandapatdiandalkan; • risikoyang dihadapi perusahaan (organisasi) telah diidentifikasi dan iminimalisasi; • peraturaneksternsertakebijakandanprosedurintern yang bisa diterima telah dipenuhi; • kriteria operasi (kegiatan) yang memuaskantelahdipenuhi; • sumberdayatelahdigunakansecaraefisiendanekonomis; dan • tujuanorganisasitelahdicapaisecaraefektif , semuadilakukandengantujuanuntukdikonsultasikandenganmanajemendanmembantuanggotaorganisasidalammenjalankantanggungjawabnyasecaraefektif. 3 Sawyer, Lawrence B., dkk., Sawyer's Intern Auditing, Penerjemah: DesiAdhariani (Jakarta: PenerbitSalembaEmpat, 2005), hal.10.
Karakteristik Audit • 1. ProsesPenilaian • Auditing adalahsuatuprosespenilaian. • Prosespenilaianpadadasarnyamerupakan: • kegiatanuntukmengetahuiapakahsesuatu yang dinilaitadisesuaidengan yang seharusnya. • Jadiprosespenilaianpadadasarnyamerupakansuatukegiatanpembandingan, yaitumembandingkanantarahal yang diauditdenganpatokanataukriteriamengenaibagaimanahaltadidikerjakan. Misal : padawaktu guru melakukanpenilaianatashasilujianmuridnya, maka yang dilakukan guru tadiadalahmenentukanbobotkesesuaianantarajawabanmuriddengankuncijawabanatassoalujiantersebut. Jikajawabanmuridseluruhnyasamadengankuncijawabannya, maka sang muridakanmendapatnilai 100.
Karakteristik audit… Dalamprosespenilaian, secaraimplisitmenunjukkanadanyaduapihak yang terkait, yaknipihak yang melakukanpenilaian (auditor) danpihak yang dinilaiyaituauditi • AparatPengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalahInstansiPemerintah yang mempunyaitugaspokokdanfungsimelakukan pengawasan, dan terdiri atas: • BadanPengawasanKeuangandan Pembangunan (BPKP) yang bertanggungjawabkepadaPresiden; • InspektoratJenderal (Itjen)/InspektoratUtama (Ittama) /Inspektorat yang bertanggungjawabkepadaMenteri/KepalaLembagaPemerintah Non Departemen (LPND); • InspektoratPemerintahProvinsi yang bertanggungjawabkepadaGubernur, dan; • InspektoratPemerintahKabupaten/Kota yang bertanggungjawabkepadaBupati/Walikota. • a. Auditor • Pihak yang melakukan audit disebut Auditor. • PeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara No. PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 menyatakanbahwa: Auditor adalahpegawainegerisipil (PNS) yang mempunyaijabatanfungsional auditor dan/ataupihak lain yang diberitugas, wewenang, tanggungjawabdanhaksecarapenuholehpejabat yang berwenangmelaksanakanpengawasanpadainstansipemerintahuntukdanatasnama APIP.
Lanjutan… • Sehinggapengertian auditor dalamhalinibisamerujukpada: • Individu yang melakukan audit, maupun • Institusi yang memerintahkanindividutersebutmelakukan audit. • Dalamstrukturpemerintahandi Indonesia, institusitersebutmeliputi: • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), • Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP), InspektoratJenderalDepartemen, • Unit PengawasanpadaLembagaPemerintah Non Departemen (LPND) danLembaga Negara, • BadanPengawasan Daerah (Bawasda) atauInspektoratProvinsidanKabupaten/Kota.
Lanjutan… • contoh • auditibisaberupa : • Pemerintah Indonesia, • satupemerintahprovinsi, • satu pemerintah kabupaten, • Satu Pem. kota, • satu departemen, • satu direktorat jenderal, • satu unit pelaksanan teknis, • satu dinas di provinsi/kabupaten/ kota, atau • suatu pelaksanaan kegiatan pada suatudinastertentu, danseterusnya. • b. Auditi • SesuaidenganPeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 TentangStandar Audit AparatPengawasan Intern Pemerintah; Auditiadalah: • orang/instansipemerintah yang diauditoleh APIP. • Pengertian secara umum auditi adalah: • pihak yang melaksanakan dan bertanggung jawab atas hal yang dinilai oleh auditor. • Dihubungkandenganstrukturpemerintahandi • Indonesia, auditimencakupseluruhinstansi • pemerintahandiIndonesia. • Pengertian instansi di sini mencakup semua tingkatan satuanorganisasidalampemerintahan.
Karakteristik audit… • 2. InformasidanKriteria • Kegiatanauditdilakukandidasarkan pada suatuinformasi. • Informasisecaraimplisitjugamerujukkepadasiapapemilikataupenanggungjawabinformasitersebut (auditi). • Informasidapatberupa: 1. Laporan. • Laporan dalam hal ini diartikan sebagai pengungkapan tertulis hasil pelaksanaan aktivitas tertentu. Contoh: • Laporan dapat berwujud berbagai bentuk, seperti : • Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (baikberupaNeraca, LaporanRealisasiAnggaran, maupun Laporan Arus Kas), • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), • LaporanPertanggungjawabanAkhirMasaJabatanKepala Daerah, • Laporan Pelaksanaan Kegiatan, serta • laporan-laporan dalambentuklainnya.
Lanjutan… • 3. Kegiatan. • 3. Kegiatan. Kegiatandiartikansebagai: sesuatuaktivitas yang mengandungtujuantertentu, baik yang tengahberlangsungmaupun yang telah selesai dikerjakan. Contoh 2.2 • Kegiatan dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti : • kegiatan pengadaanbarangdanjasapemerintah, • kegiatanpenerimaanpegawaibaru, • kegiatanpemeliharaankendaraandinas, • kegiatanpenyelenggaraanurusan tugas pokok dan fungsi instansi, • kegiatan pengelolaan anggaran pada suatu instansi, • Dsb...
Lanjutan… • 4. Keadaanataukejadian. Keadaandankejadiandiartikansebagai: suatufakta yang telahterjadiatautelahadapadasaathaltersebutditeliti. Seluruhhal yang akandinilaitersebutharusdikumpulkandanakanmerupakanbukti audit Contoh : • Keadaandankejadiandapatberwujudsepertikeadaanataukejadianketekorankasdibendahara, kejadianpengadaanbarangfiktif, kejadianprosespenerimaanpegawai yang tidaktransparan, kejadianpemalsuandokumen pengeluaran, serta kejadian atau keadaan lainnya.
Lanjutan… • 5. Objektif, kompeten, dan independen Dalampelaksanaanpenilaian, harusdilakukansecara : a. Objektif Penilaiandikatakanobjektif, jikapenilaian yang dihasilkanadalahberdasarkankondisi yang sebenarnyadantidakterpengaruholehpertimbangansubjektifataukepentingantertentu. b. Pihak yang Kompeten Pihak yang kompetenadalah auditor yang mempunyaihakataukewenangan, untukmelakukan audit menuruthukum, memilikiketerampilandankeahlian yang cukupuntukmelakukan tugas audit. c. Independen Independenberartimandiri, tidaktergantung pd sesuatuyg lain / tidak bias dalambersikap. Auditor ygindependenakanmemungkinkanygbersangkutanbersikapobjektif.Independensi auditor harus ditinjau dari dua sisi, independensi darisisi auditor ygbersangkutan (seringdisebutindependensipraktisi) & independensi dari sisi pihak yang menilai keindependenan auditor (seringdisebutindependensiprofesi). Contoh : Auditor A ditugaskanmelakukan audit padasatuankerja B yang dipimpinolehpamannya. Walaupun A yakinbahwadiaakanmampubersikapindependendalampenugasantersebut (tidakadahambatanindependensipraktisi), namunpihak lain tentuakanmenilaibahwa A pastiakantidakindependen, karenaadanyahubungankeluargadengankepalasatuankerja B (terdapatmasalahdalamindependensiprofesi).
Lanjutan… 6. Pelaporan • Tahapterakhirdalam audit adalahpenyusunanlaporan audit yang merupakanalatpenyampaiantemuankepadapenggunalaporantersebut. • Walaupunisilaporan audit dapatberbeda, tetapipadahakekatnyalaporantersebutharusmampumemberikanketeranganmengenaikesesuaianinformasidengankriteria yang ditetapkan. • Laporandapatdisajikandalambentuk yang berbedadanbervariasidarimulai yang komplekstentangsuatuentitasekonomisampaidenganlaporanlisan yang sederhanaatas audit operasionaldariefektifitasdepartemenkecil.
Contoh: Audit atasSuratPemberitahuanPajakTerhutang Informasiygdapatdikuantifikasidanentitasekonomitertentu SuratPemberitahuanPajakTahunan yang disetorlehWajibPajak Melaporkanhasilnya Pihakygkompeten danindependen Mengumpulkandan mengevaluasibukti Laporanataskekuaranganpembayaranpajakdansuratketetapanpajak Auditor Pajak MemeriksaDokumen-dokumendancatatan-catatanpendukung Menentukantingkatkesesuaian Kriteria yang ditetapkan Undang-UndangPerpajakandanPeraturanp-peraturandibawahnya Sumber: Alvins A. Arensdan James K. Loebbecke, Auditing an Integrated Approach, Fifth Edition
Istilah/konsep audit menurut Freeman dan Shoulder A U D I T A N Auditor Proses Audit Standar Audit Asersi Kriteria Pelaporan Audit Laporanauditan Kejadian-Kejadian Aktivitas-aktivitas Transaksi-transaksi Auditan (penyediaInformasi) Asersi PenggunaLaporan Laporan auditor
Jenis Audit - Pihak yang Melakukan Audit a. Audit Intern • Audit intern adalah audit yang dilakukanolehpihakdaridalamorganisasiauditi. • Organisasiauditi misalnya: • pemerintah daerah, • kementerian negara, • lembaganegara, • perusahaan, atau • bahkanpemerintahpusat. • Audit intern dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dalammanajemen. • Jadipelaksanaan audit intern lebihdiarahkanpadaupayamembantubupati /walikota /gubernur/menteri /presiden meyakinkan pencapaian tujuan organisasi Contoh: • Untukpemerintahdaerah, maka audit intern adalah audit yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern daerah yang bersangkutan (Bawasda), (sekarangInspektratProvinsi, Kabupaten, Kota) • Organisasi kementerian negara audit intern, dilakukan oleh inspektoratjenderaldepartemendandalamorganisasipemerintahpusat audit intern dilakukanolehBadanPengawasanKeuangandan Pembangunan (BPKP).
Lanjutan… b. Audit Ekstern • Audit ekstern adalah audit yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi auditi. • Dalam pemerintahan Republik Indonesia, peran audit eksterndijalankanolehBadanPemeriksaKeuangan (BPK). • BPK menjalankan audit ataspengelolaankeuangannegara (termasukkeuangandaerah) olehseluruh organ pemerintahan, untukdilaporkankepadaDewanPerwakilan Rakyat (DPR). • Namundemikian, denganmerujukpembahasandiatas, makauntukmenentukanapakahsuatu audit merupakan audit eksternatau intern harusmerujukpadalingkuporganisasinya. Contoh: audit yang dilakukanoleh BPKP terhadapdepartemen/ lembagamerupakan audit eksternbagidepartemen/lembaga yang bersangkutan, namunmerupakan audit intern dilihatdarisisipemerintah RI.
Jenis Audit Menurut Tujuan Pelaksanaan Audit a. Audit Keuangan a. Audit Keuangan • Audit keuanganadalah audit ataslaporankeuangan. • Audit (pemeriksaan) keuanganbertujuanuntukmemberikaninformasikepadapihak-pihak yang berkepentingan, tentangkesesuaianantaralaporankeuangan yang disajikanolehmanajemen(dalam hal ini pemerintah) dengan standar akuntansi yang berlaku (dalam hal ini Standar Akuntansi Pemerintahan/SAP). • Hasil audit keuanganadalahopini (pendapat) audit mengenaikesesuaian lap. keuangandengan SAP. • SesuaidenganUndang-Undang 15 Tahun 2004, kewenanganmelakukan audit keuanganberadaditangan BPK. • APIP tidakmempunyaikewenanganuntukmelakukan audit keuanganataslaporankeuanganinstansipemerintah. • Namundemikian, sesuaiPeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporanKeuangandanKinerjaInstansiPemerintah, APIP berkewajibanmelakukanreviu (intern) ataslaporankeuangan yang disusunolehkementerian/lembaga/ pemerintahdaerah. • Tujuanpelaksanaanreviu intern tersebutadalah, untukmeyakinkanbahwapenyusunanlaporankeuanganinstansipemerintahtelahsesuaidengan SAP. • Dengandemikianpadawaktudiauditoleh BPK tidakterdapatlagipermasalahan, yang menyebabkan BPK memberikanopinitaslaporankeuanganpemerintahselainWajarTanpaPengecualianatausetidaknyaWajarDenganPengecualian.
Lanjutan… • Istilah yang paling seringdijumpaiadalahperformance audit, Value for Money (VFM) audit, audit manajemen, audit operasionalatau audit 3 E. • Audit kinerjaadalahpemeriksaanataspengelolaankeuangannegara yang terdiriataspemeriksaanaspekekonomidanefisiensisertapemeriksaanaspekefektivitas. • Dalammelakukan audit kinerja, auditor jugamengujikepatuhanterhadapketentuanperundang-undangansertapengendalian intern. Audit kinerja menghasilkan temuan, simpulan, dan rekomendasi. • Dalam audit kinerja, langkah yang ditempuhmencakupidentifikasi sebab dan akibat mengapa kegiatan tidak dilakukan secaraekonomis, efisien, danefektif, dalamrangkamemberikanrekomendasiperbaikankepadapihak yang berkepentingan. • Kriteria yang digunakandalam audit kinerjaadalahekonomis, efisien, danefektifmungkintidakmudah didapatkan oleh auditor, karena sangat tergantung dari kondisi, tempat, danwaktu. b. Audit Kinerja /Audit Operasional
Lanjutan… Dapatdikemukakanbahwa audit operasionalmemilikiciriataukarakteristikantara lain sebagaiberikut:
Lanjutan… Manfaat dari audit operasionalantara lain
Lanjutan… C. Audit dengantujuantertentu • ADTT adalahpemeriksaan yang tidaktermasukdalampemeriksaankeuangandanpemeriksaankinerja/audit operasional. • Sesuaidengandefinisinya, jenis audit inidapatberupasemuajenis audit, selain audit keuangan dan audit operasional. • Dengandemikiandalamjenis audit tersebuttermasuk diantaranya audit ketaatan dan audit investigatif.
Lanjutan… • 1. Audit Ketaatan • Audit ketaatanadalah audit yang dilakukanuntukmenilaikesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. • Kriteria yang digunakandalam audit ketaatanadalahperaturanperundang-undangan yang berlakubagiauditi. • Perundang-undangan di sini diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuan yang dibuat oleh yang lebih tinggi dan dariluarauditiasalberlakubagiauditidenganberbagaibentukataumedianya, tertulismaupuntidaktertulis.
Lanjutan… • 2) Audit Investigatif • Audit investigatifadalah audit yang dilakukanuntukmembuktikanapakahsuatuindikasipenyimpangan /kecuranganbenarterjadiatautidakterjadi. • Jadifokus audit investigatifadalahmembuktikanapakahbenarkecurangantelahterjadi. • Dalamhaldugaankecuranganterbukti, audit investigatifharusdapatmengidentifikasipihak yang harusbertanggungjawabataspenyimpangan/ kecurangantersebut.
Tujuan Audit • Tujuan audit adalahhasil yang hendakdicapaidarisuatu audit. • Tujuan audit mempengaruhijenis audit yang dilakukan. • Secaraumum audit dilakukanuntukmenentukanapakah: • informasikeuangandanoperasitelahakuratdandapatdiandalkansertatelahdisusunsesuaidenganstandar yang mengaturnya; • risiko yang dihadapiorganisasitelahdiidentifikasidandiminimalisasi; • peraturaneksternsertakebijakandanprosedur intern telahdipenuhi; • kriteriaoperasi yang memuaskantelahdipenuhi; • sumberdayatelahdigunakansecaraefisiendandiperolehsecaraekonomis; dan • tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Lanjutan… • Tujuan-tujuantersebutdapatdicapaidalamsatupenugasan audit, yang dikenaldenganistilah audit kinerja/operasional. • Dapatjugaterjadi, satupenugasanhanyamencakupsatuataulebihtujuan-tujuantersebut. • Misalnya: • audit mutu yang hanyabertujuanuntukmenentukanapakahkriteriaoperasi yang memuaskantelahdipenuhi. • audit kinerja/operasional yang lingkupnyaditekankanuntukmenentukanbahwasumberdayatelahdigunakansecaraefisiendanekonomis, tujuanorganisasitelahdicapaisecaraefektif, danefiesiensertakebijakandanprosedur intern yang bisaditerimatelahdipenuhi.
Lanjutan… • Hubunganantarajenis audit dengantujuanauditnya.
Lanjutan… 1. Audit Keuangan • Audit keuangansecaraumumdilaksanakanoleh auditor ekstern. Namundemikian, sesuaikepentingan/tujuanpelaksanaannya, auditor intern jugadapatmelakukan audit keuangan (ataulebihtepatdisebutreviulaporankeuangan). Namunperludiingatbahwatujuanpelaksanaanreviu intern bukanuntukmemberikanopini/pendapatatas penyajian laporan keuangan pemerintah. • Jika audit keuangandilaksanakansebagaipenugasan audit ekstern, makatitikberatauditnyaadalahpadatujuanuntukmemberikanpendapatataskewajaraninformasikeuangan. Sebagaicontoh, audit keuanganterhadaplaporankeuanganpemerintaholeh BPK adalahuntukmemberikanpendapat/opinitentangkesesuaianpenyajianlaporankeuanganpemerintahdenganStandarAkuntansiPemerintah (SAP). Jika audit keuangandilaksanakansebagaipenugasan audit intern, makatitikberatnyaadalahpadatujuanuntukmenentukankeakuratan dan keandalan informasi keuangan.
Lanjutan… a. PernyataanPendapat • Tujuanpernyataanpendapatdalam audit keuanganadalahpernyataanpendapattentangkewajaranpenyajianlaporankeuangan. • MenurutIndra Bastian (2003), ada lima jenispendapat yang dapatdiberikan auditor, yaitu: • Pendapatwajartanpapengecualian • Pendapatwajartanpapengecualiandengantambahanparagrafpenjelas • Pendapatwajardenganpengecualian • Pendapattidakwajar • Pernyataantidakmemberikanpendapatataumenolakmemberikanpendapat
Lanjutan… • b. Penentuan Keakuratan dan Keandalan Informasi Keuangan • Audit keuangandengantujuanpenentuankeakuratandankeandalaninformasikeuanganadalah, untukmembantuauditidalammelaksanakankewajibanpenyusunanlaporankeuangansecara akurat dan andal. • Jadi tujuan akhirnya bukan pernyataan pendapat, tetapirekomendasiperbaikan, karenaitu audit keuanganinilebihtepatdilaksanakansebagaisuatupenugasan audit intern. • Keakuratanlaporankeuanganadalahpenyajian yang akurattentangseluruhtransaksidalamtahunberjalandanseluruhposisiaset, kewajiban, danekuitas per akhirtahun. Cirilaporankeuanganakuratadalahlengkapdanmenyajikannilai yang tepat (akurat). • Contohtujuan-tujuan audit yang dapatdikembangkanterkaitdengankeakuratanadalah: • Kasdi bank yang dilaporkandarihasilrekonsiliasitercatatdenganakurat. • Pencatatanpengeluarankasdilaksanakandenganakuratsesuaikas yang dibayarkan • Sementaraitu, keandalanlaporankeuanganadalahpenyajianseluruhtransaksidanposisikeuangan yang sangatmendukungpengambilankeputusan. • Sehinggacirilaporan yang andaladalahdapatdiverifikasidantepatwaktu. • Berikutiniadalahcontohtujuan-tujuan audit yang terkaitdengankeandalan, yaitu: • Pengeluaran kas tidak digunakan untuk pengeluaran fiktif • Kasdi bank yang dilaporkandarihasilrekonsiliasibenarada • Pencatatan pengeluaran kas dilaksanakan pada hari pengeluaranterjadi
Lanjutan… 2. Audit Kinerja/Operasional Audit kinerja (audit operasional) bertujuanuntukmenilaiapakahsumberdayaekonomi yang tersediatelahdikelolasecaraekonomis, efisien, danefektif. Pengertianterhadapkonsepefektivitas, efisiensidan ekonomis akan membantu kita menyusun tujuan-tujuan audit untukpengujiansubstantif. a. Efektivitas Efektifyaitutercapainyatujuanataumanfaat. Dalammelakukanengujian, kitadapatmengukurefektivitaskegiatandenganmerincitujuan audit sebagaiberikut: 1) Output yang dihasilkansesuaidengan yang direncanakan, baik dari segi jenis/spesifikasi, kuantitas, maupun mutu. Contoh : Suatukegiatantelahmerencanakanmemperolehberasimporsebanyak 10 ribu ton, tetapihanyadidapatberasimpor–denganenis dan mutu yang sama dengan rencana–8 ribu ton, maka erjadiketidakefektifandalamhalkuantitas.
Lanjutan… 2) Output yang dihasilkandapatatautelahdimanfaatkan. Contoh : Suatu program mengadakanbibitikansebanyak 1.000.000 ekor, tetapisebanyak 300.000 ekormatisebelumdidistribusikankepetaniikan, makaterjadiketidakefektifanberupa output yang tidakdapatdimanfaatkan. petaniikan, makaterjadiketidakefektifanberupa output yang tidakdapatdimanfaatkan. 3) Output yang dihasilkandigunakansesuairencana. Contoh : Kegiatanpelatihandirencanakanuntukparapetani, tetapiternyata yang dilaksanakanadalahkegiatanpelatihanuntukpenyuluhpertanian, makaterjadiketidakefektifanberupatidakterlaksanakannyakegiatansesuairencana. b. Efisiensi Efisienyaituhubunganantara input dengan output. Efisiensiterjadijikasejumlah output tertentudapatdicapaidenganjumlah input yang lebihkecil. Contoh : Untukmembuat 100 unit pot gerabahdiperlukan 100 kg tanahliat. Efisiensiterjadijikaternyatauntukmenghasilkan 100 unit pot gerabahhanyadigunakankurangdari 100 kg tanahliat, misalnya 80 kg
Lanjutan… • Untuktujuanpengujian, efisiensidapatdiujidengantujuan-tujuan audit sebagaiberikut: 1) Kuantitas output tertentutelahmenggunakankuantitasinput yang lebih kecil dari standar. Contoh : Untukmenghasilkan 1 set meja-kursibelajar, menurutstandardiperlukan 1 meter kubikkayu. Suatukegiatanmenghasilkan 100 set meja-kursibelajar, denganmutusesuaistandar, telahmenggunakan 95 meter kubikkayu, makaterjadiefisiensisebesar 5 meter kubik kayu. 2) Kuantitas input tertentutelahmenghasilkankuantitas output yang lebihbesardaristandar. Contoh : Untukmenghasilkan 1 set meja-kursibelajar, menurutstandardiperlukan 1 meter kubikkayu. Suatukegiatanmenggunakan 100 meter kubikkayuternyatamenghasilkan 110 unit, makaterjadiefisiensisebesar 10 meter kubikkayu.
Lanjutan… • 3) Input telahdigunakanuntukmenghasilkan output yang direncanakanatautidakterdapatpemborosansumberdaya. • Contoh 2.11 • Pengeluarankassebesar 10 juta rupiah yang seharusnyadigunakanuntukpembelian ATK telahdigunakanuntukbiayakegiatanharibesarnasional, maka input tidakdigunakanuntukmenghasilkan output yang direncanakanatautelahterjadipemborosansumberdaya. • c. Ekonomis • Ekonomis/hemat berhubungan dengan perolehan input untuk pelaksanaankegiatan, yaitubilaharga/nilai input menjadilebihrendah/murah/hemat.
Lanjutan… • 3. Audit Ketaatan • Audit ketaatanadalah audit yang bertujuanuntukmemberikaninformasikepadapihak-pihak yang berkepentingan, tentangkesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Definisiinimelihat audit ketaatandalamartisempit. Audit ketaatandalamartisempithanyamenentukanbahwasuatuinstansiataukegiatantelahdilaksanakansesuaiketentuan yang berlaku. Misalnya, audit ketaatanhanyamenentukanapakahpenerimaanpegawaibarutelahmengikutiperaturanpenerimaanpegawaibaru. Ketaatantersebutdibatasipadatindakan-tindakannya, belum sampai pada masalah efektivitas, efisiensi, atau keekonomisan pelaksanaan penerimaan pegawai baru. • Beberapapemikirandanpraktik audit melihat audit ketaatandalamarti luas. Hal ini dapat diterapkan jika pelaksanaan Anggaran BerbasisKinerja (ABK) diterapkandenganbenar. Dalam ABK telahditetapkan target kinerja. Jika audit ketaatantidakdilakukanhanyadenganmenilaiapakahpelaksanaankegiatantelahsesuaidengandokumenpelaksanaananggarannya, tetapijugamenilaiapakahpencapaian target dilakukansecaraekonomis, efisien, danefektif, maka audit tersebutmerupakan audit ketaatandalamartiluas. Modulinimembatasipembahasanpada audit ketaatandalamartisempit.
Lanjutan… • 4. Audit Investigatif • Tujuan audit investigatifadalahmemperolehkepastiantentangadatidaknya penyimpangan/kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan/ operasionalkantor. Jika audit investigatifmenemukanindikasibahwakecurangantersebutbenarterjadi, maka audit investigatifharusdapatmengidentifikasiapajeniskecurangannya, siapa yang harusbertanggungjawabataskecurangantersebut, dimanadanbilamana(kapan) kecurangan tersebut terjadi, serta bagaimana kecurangan tersebutdilakukan.
Manfaat Audit • Audit eksternbermanfaatbagipenggunalaporankeuanganuntukmengetahuibagaimanamanajemenmengelolaaset yang dipercayakankepadanya. DalamkonteksPemerintah Indonesia, audit keuangan yang dilaksanakan BPK akanmembantu DPR menilai, apakahpemerintahtelahengeloladanmempertanggungjawabkanpengelolaankeuangannegaraesuaidenganketentuan. • Manfaat audit intern adalahmembantuanggotaorganisasidalammenjalankantanggungjawabnyasecaraefektif. Setelahmelaksanakan audit, auditor menyampaikanlaporanhasil audit yang berisipendapatatausimpulandanrekomendasikepadapihak-pihak yang berkepentingan. • Pihak-pihak yang berkepentingantersebutbisamanajemenauditidanataupihakdiluarmanajemenauditi yang memilikikepentinganlangsungdenganpelaksanaankegiatanolehauditi. Rekomendasidari auditor amatpentingkarenabertujuanuntukmemperbaikikondisi yang ada, yang menurutpertimbangan auditor perludiperbaiki. Jadi, audit intern akanmenghasilkansimpulandanrekomendasi yang menjadidasarbagianggotaorganisasiuntukmengambilkeputusandantindakankorektifsehinggatanggungjawabmerekadapatdijalankansecaraefektif.
Risiko Audit • Risikoadalahketidakpastian yang dihadapiolehorganisasidalammencapaitujuannya. Risikojugabisadipandangsebagaipotensiterjadinyakondisi-kondisiataukejadian-kejadian yang dapatmenghambatorganisasiuntukmencapaitujuannya. Berkaitandengan audit, adaduajenisrisikoyaitu risiko organisasi dan risiko audit. Risiko organisasi adalah potensi terjadinyakondisi-kondisiataukejadian-kejadian yang dihadapiolehorganisasidalammencapaitujuannya, sedangkanrisiko audit adalahrisiko yang dihadapioleh auditor yang menyebabkan audit tidakmencapaitujuannya.
Lanjutan… • 1. RisikoOrganisasi • Setiap organisasi, termasuk pemerintahan, mempunyai tujuan-tujuan. Dalam usaha mencapai tujuan, organisasi menghadapi risiko yaitu kondisi atau kejadian yang dapat menghambat organisasi dalam mencapaitujuannya. • Karenanya, dalamusahamencapaitujuan, sangatpentingbagiorganisasiuntukmengevaluasidanmeningkatkanpengendalianrisiko. • Pemahamantentangpengelolaan/manajemenrisikopentingbagi auditor intern, karena auditor intern bertanggungjawabuntukmengkajiulangpenerapanmanajemenrisikodanmenentukanbahwapenerapanmanajemenrisikotelahsesuaidengantatakelola yang sehat.
Lanjutan… • Dengankata lain, auditor intern mempunyaikewajibanuntukmenentukanbahwarisiko yang dihadapiorganisasitelahdiidentifikasidandiminimalisasi. Pemahamanatasmanajemenrisikojugapentingbagi auditor intern, karenapadasetiappenugasan audit, risiko-risikoorganisasiakanmerupakandasarbagi auditor dalammenentukantingkat risiko audit. • Tingkat risiko pelaksanaan kegiatan (risiko organisasi) jugamerupakanfaktor yang harusdipertimbangkandalammenetapkanmaterialitasatautingkatdapatditerimanyasuatukeadaan yang tidaksesuaidengan yang seharusnya, ataudengankata lain batasnilaikesalahan yang masihdapatditoleransi. • Di samping itu, pemahaman mengenai risiko organisasi diperlukan oleh auditor untukmenentukan, mengembangkan, danmemfokuskantujuan-tujuan audit.
Lanjutan… • 2. Risiko Audit • Risiko audit adalahkondisiketidakpastian yang dihadapioleh auditor yang menyebabkan audit tidakmencapaisasaran. • Dengankata lain simpulanataupendapat yang dikemukakantidaksesuaidengankondisi yang sesungguhnya. • Auditor yang melakukan audit oprasionaldikatakanmengalamirisiko audit jika auditor menyimpulkanbahwakegiatantelahdilakukansecaraekonomis, efisien, danefektif, padahalsesungguhnyaterdapatketidakekonomisan, ketidakefisienan, sertaketidakefektifandalampelaksanaankegiatan. • Guna memperkecil risiko audit, auditor dapat menggunakan model risikosebagaiberikut: 4 Arens, Alvin A., et al, Auditing and Assurance Services – An Integrated Approach, Prentice Hall, 2007
Lanjutan… • Risiko Audit (RA) adalahukuranrisikotidaktercapainyatujuan audit. • Dengan kata lain risiko audit merupakan suatu ukuran dimana auditor akanmembuatsimpulanataupendapat yang tidaksesuaidengankondisi yang sesungguhnya. Risiko audit dipengaruhiolehketigaunsur risiko yang lain, yakni risiko inheren (risiko melekat), risiko pengendalian, danrisikodeteksi. • RisikoInheren (RI) ataurisikomelekatadalahukuranrisiko yang terkait dengan operasi organisasi sebelum mempertimbangkan efektivitaspengendalian. Jadi, risikoinherenberkaitandengansifatkegiatan yang bersangkutan, tanpamemperhatikanlemahataukuatnyapengendalian intern yang diterapkandalampengelolaankegiatantersebutsertatidak dap at dipengaruhioleh auditor. • Contoh 2.12 • Sebagaicontoh, kegiatanpenyimpananobatdirumahsakitmemilikirisikoinheren yang lebihtinggiterhadapkehilangan, daripadakegiatanpenyimpananblankoformulirpencatatan data pasien. Hal inikaren a obatmempunyaikemungkinan yang lebihbesar (ataudengankata lain lebihberisiko) untukdicurisertarusakkarenapenyimpanandibandingkandenganblangkoformulir data pasien. Di sampingitu, hilangataurusaknyaobatakanmengakibatkankerugian yang lebihbesardibandingkandengankerugianakibathilangnyablangkoformulir data pasien.
Lanjutan… • RisikoPengendalian (RP) adalahukurantaksiran auditor bahwapengendalian yang diterapkanauditidalampelaksanaansuatukegiatantidakmampumendeteksidanmencegahterjadinyakesalahanataukecurangan. Makin lemahpengendalian yang diterapkan, makamakinbesarnilairisikopengendalian. Samahalnyadenganrisikoinheren, risikopengendalianjugatidakdapatdipengaruhi oleh auditor. Risiko pengendalian merupakan hasil dari penerapanpengendalian intern yang telahditetapkanolehauditi. • Contoh 2.13 • Sebagaicontoh, prosedurotorisasiolehseorangpejabatkeuangandimaksudkanuntukmencegahrisikobahwapengeluarankastelahdibebankanpadamataanggaran yang sesuai. Setelahprosedurinidiujiefektivitasnya, ternyatadiketahuibahwasebesar 30% pengeluarankastelahdibebankanpadamataanggaran yang keliru, makadalamhalini auditor perlumenetapkantingkatrisikopengendalian yang tinggiterhadapterjadinyapengeluaran yang tidaksesuaianggaran.
Lanjutan… • RisikoDeteksi (RD) adalahukuranrisikobahwahasilpengumpulandanevaluasibukti-bukti audit akangagalmendeteksiadanyakesalahan. Jadirisikodeteksisepenuhnyamerupakanhasildarikeputusanpengujian yang dilakukanoleh auditor. • Makin besarnilai RD makinbesarkemungkinan audit tidakdapatmendeteksiadanyakesalahan. • Jadi, berbeda dengan risiko inheren dan risiko pengendalian, risiko deteksisepenuhnyaditentukanoleh auditor. • Dihubungkandenganpelaksanaan pengujian bukti dalam audit yang pada umumnya dilakukandenganpengambilansampelataspopulasibukti yang diuji, RD terdiridari:
Lanjutan… • Risiko sampling yaiturisiko yang terjadijikasampel yang diujitidakmewakilipopulasi (tidakrepresentatif). Jadirisiko sampling berkaitan dengan metode sampling yang digunakan oleh auditor. Untukmengatasiterjadinyarisiko sampling, makaauditor harus merancang metode samplingnya sedemikian rupa agar sampelmewakilipopulasi . • Risiko non sampling yaiturisiko yang terjaditanpaadahubungannyadenganpelaksanaan audit secara sampling. Risiko non sampling dipengaruhiolehduafaktor, kompetensiauditor dan prosedur audit yang dipilih. • Auditor akanmengalamirisikodeteksiataugagalmenemukankesalahanjika auditor yang ditugaskanmelakukanpengujiantidakkompeten, misalnya auditor tidakmengetahuikesalahanapa yang harusditemukan. Di sampingitu, auditor jugadapatgagalmenemukankesalahanjikaprosedur audit yang digunakansalah. • Contoh 2.14 • Risikodeteksidapatterjadijika auditor tidakkompeten. Sebagaicontoh, prosedur pelaksanaan pengeluaran barang dari gudang menetapkan bahwa seluruh pengeluaran barang harus diotorisasi oleh Kepala Bagian Produksi. • Dalam hal ini, risiko deteksi dapat terjadi jika auditor yang ditugaskan untuk mengujibahwaseluruhbarang yang dikeluarkandarigudangdiotorisasisebagaimanamestinya, hanyamelihatbahwabarang yang dikeluarkanada bon keluarbarangnyaatautidaktanpamelihatapakahdalam bon tersebutadatandatanganKepalaBagianProduksiatautidak.