1 / 17

Tindak Pidana KORUPSI

Lembaga Bantuan Hukum. Tindak Pidana KORUPSI. Created : Ni Wayan Sukarni , SH. Hotel Grand Santhi , 01 Oktober 2013.

candy
Télécharger la présentation

Tindak Pidana KORUPSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LembagaBantuanHukum TindakPidanaKORUPSI Created : Ni WayanSukarni, SH Hotel Grand Santhi, 01 Oktober 2013

  2. Korupsimerupakanfenomenasosial yang hinggakinimasihbelumdapatdiberantasolehmanusiasecaramaksimal. Korupsitumbuhseiringdenganberkembangnyaperadabanmanusia. Tidakhanyadinegerikitatercinta, korupsijugatumbuhsuburdibelahandunia yang lain, bahkandi Negara yang dikatakan paling majusekalipun. Korupsi

  3. Korupsiberasaldaribahasalatin, Corruptio-Corrumpere yang artinyabusuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalikataumenyogok. Korupsimenurut Huntington (1968) adalahperilakupejabatpublik yang menyimpangdarinorma-norma yang diterimaolehmasyarakat, danperilakumenyimpanginiditujukandalamrangkamemenuhikepentinganpribadi.Korupsimerupakanperbuatancurang yang merugikan Negara danmasyarakatluasdenganberbagaimacam modus. Seorangsosiolog Malaysia Syed Hussein Alatassecaraimplisitmenyebutkantigabentukkorupsiyaitusogokan (bribery), pemerasan (extortion), dannepotisme. Pengertian Korupsi

  4. Alatasmendefinisikannepotismesebagaipengangkatankerabat, teman, atausekutupolitikuntukmendudukijabatan-jabatanpublik, terlepasdarikemampuan yang dimilikinyadandampaknyabagikemaslahatanumum (Alatas 1999:6). IntiketigabentukkorupsimenurutkategoriAlatasiniadalahsubordinasikepentinganumumdibawahtujuan-tujuanpribadi yang mencakuppelanggaran-pelanggarannorma-norma, tugas, dankesejahteraanumum, yang dibarengidengankerahasiaan, pengkhianatan, penipuan, dansikapmasabodohterhadapakibat yang ditimbulkannyaterhadapmasyarakat.

  5. Istilahkorupsidapat pula mengacupadapemakaiandanapemerintahuntuktujuanpribadi. Definisiinitidakhanyamenyangkutkorupsimoneter yang konvensional, akantetapimenyangkut pula korupsipolitikdanadministratif. Seorang administrator yang memanfaatkankedudukannyauntukmenguraspembayarantidakresmidaripara investor (domestikmaupunasing), memakaisumberpemerintah, kedudukan, martabat, status, ataukewenangannnya yang resmi, untukkeuntunganpribadidapat pula dikategorikanmelakukantindakkorupsi. Mengutip Robert Redfield, korupsidilihatdaripusatbudaya, pusatbudayadibagimenjadidua, yaknibudayakraton (great culture) danbudayawongcilik (little culture). Dikotomibudayaselaluada, dandikotomitersebutlebihbanyakdengansubyektifitaspadabudayabesar yang berpusatdikraton. Kratondianggapsebagaipusatbudaya. Bilaterdapatpusatbudaya lain diluarkraton, tentudianggaplebihrendahdaripadabudayakraton. Meskipadahakikatnyaduabudayatersebutberdirisendiri-sendirinamuntetapadabocoranbudaya. Lanjutan.......

  6. Ketiadaanataukelemahankepemimpinandalamposisi-posisikunci yang mampumemberiilhamdanmempengaruhitingkahlaku yang menjinakkankorupsi. • Kelemahanpengajaran-pengajaran agama danetika. • Kolonialisme, suatupemerintahanasingtidaklahmenggugahkesetiaandankepatuhan yang diperlukanuntuk membendungkorupsi. • Kurangnyapendidikan. • Adanyabanyakkemiskinan. • Perubahanradikal, suatusistemnilai yang mengalamiperubahanradikal, korupsimunculsebagaipenyakittransisional. Sebab-SebabKorupsi

  7. Keadaanmasyarakat yang semakinmajemuk. • Greeds(keserakahan) : berkaitandenganadanyaperilakuserakah yang secarapotensialadadidalamdirisetiaporang. • Opportunities(kesempatan) : berkaitandengankeadaanorganisasiatauinstansiataumasyarakat yang sedemikianrupa, sehinggaterbukakesempatanbagiseseoranguntukmelakukankecurangan. • Needs(kebutuhan) : berkaitandenganfaktor-faktoryamgdibutuhkanolehindividu-individuuntukmenunjanghidupnya yang wajar. • Exposures(pengungkapan) : berkaitandengantindakanataukonsekuensi yang dihadapiolehpelakukecuranganapabilapelakudiketemukanmelakukankecurangan, dll.

  8. Korupsitelahdidefinisikansecarajelasoleh UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 dalampasal-pasalnya. Berdasarkanpasal-pasaltersebut, terdapat 33 jenistindakan yang dapatdikategorikansebagaikorupsi. 33 tindakantersebutdikategorikankedalam 7 kelompokyakni : • Korupsi yang terkaitdenganmerugikankeuangan Negara • Korupsi yang terkaitdengansuap-menyuap • Korupsi yang terkaitdenganpenggelapandalamjabatan • Korupsi yang terkaitdenganpemerasan • Korupsi yang terkaitdenganperbuatancurang Macam-MacamKorupsi

  9. Korupsi yang terkaitdenganbenturankepentingandalampengadaan • Korupsi yang terkaitdengangratifikasi, dll. • MenurutAditjandradaridefinisitersebutdigabungkandandapatditurunkanmenjadidihasilkantigamacam model korupsi (2002: 22-23) yaitu: Model korupsi lapis pertama Beradadalambentuksuap (bribery), yaknidimanaprakarsadatangdaripengusahaatauwarga yang membutuhkanjasadaribirokratataupetugaspelayananpublikataupembatalankewajibanmembayardendakekasnegara, pemerasan (extortion) dimanaprakarsauntukmemintabalasjasadatangdaribirokratataupetugaspelayanpubliklainnya.

  10. Model korupsi lapis kedua Jaring-jaringkorupsi (cabal) antarbirokrat, politisi, aparatpenegakanhukum, danperusahaan yang mendapatkankedudukanistimewa. MenurutAditjandra, padakorupsidalambentukinibiasanyaterdapatikatan-ikatan yang nepotisantarabeberapaanggotajaring-jaringkorupsi, danlingkupnyabisamencapai level nasional. • Model korupsi lapis ketiga Korupsidalam model iniberlangsungdalamlingkupinternasionaldimanakedudukanaparatpenegakhukumdalam model korupsi lapis keduadigantikanolehlembaga-lembagainternasional yang mempunyaiotoritasdibidangusahamaskapai-maskapaimancanegara yang produknyaterlebiholehpimpinanrezim yang menjadianggota jarring-jaringkorupsiinternasionalkorupsitersebut. Lanjutan......

  11. KasusKorupsipadaJajaranPemerintahan Daerah Kota Surakarta KorupsiAnggaran DPRD Kota Solo olehmantananggota DPRD Solo periode 1999-2004, HasanMulacheladanHeru S. Notonegoro yang Dituntut 3,5 tahunhukumanpenjara. Merekadinilaibersalahmelakukantindakpidanakorupsisecarabersama-sama, yang mengakibatkankerugiannegarasekitarRp 4,27 miliar. Yang padaakhirnyamerekabebas.KorupsiMantanpejabatDinasPerindustriandanPerdagangan Surakarta Abdul Mutholib, yang dijatuhihukumanpenjaraduatahundandendaRp 25 jutasubsidersatubulan. Selainitu, terdakwadiharuskanmembayaruangpenggantisebesarRp 34.795.681 bersamadenganterdakwalainnya, yaknimantanKepalaDisperindagMasrinHadi. Contoh Kasus Korupsi

  12. Merekadinilaibersalahmelakukanstudi banding fiktifke Bali pada 5-9 Desember 2006, danke Surabaya pada 15-19 Desember 2006. selainitu, Abdul MutholibjugamelakukantindakpidanakorupsiProyekWisataKulinerdengannilailebihdariRp 200 juta yang seharusnyadanatersebutdisimpandikasdandikeluarkansesuaikebutuhan.Kasuskorupsidana APBD 2003 yang dilakukanoleh 42 anggota DPRD Kota Surakarta periode 1999-2004. Dari 42 orangtersebut, lima diantaranyatelahmenjalanipemeriksaan, yaituBambangMudiarto, Ipmawan Muhammad Iqbal, Mujahid, Rio Susenodan H. SaliBasuki.KasusKorupsimantanWali Kota Surakarta, SlametSuryantosebagaitersangkadalamkasusdugaankorupsipengadaanbuku ajar kotainipadatahun 2003 senilai Rp3,7 miliar.

  13. MenurutBaharuddinLopa, mencegahkorupsitidaklahbegitusulitkalaukitasecarasadaruntukmenempatkankepentinganumum (kepentinganrakyatbanyak) diataskepentinganpribadiataugolongan. Iniperluditekankansebabbetapa pun sempurnanyaperaturan, kalauadaniatuntukmelakukankorupsitetapadadihatiparapihak yang inginkorup, korupsitetapakanterjadikarenafaktor mental itulah yang sangatmenentukan. Dalammelakukananalisisatasperbuatankorupsidapatdidasarkanpada 3 (tiga) pendekatanberdasarkanalurproseskorupsiyaitu: • Pendekatanpadaposisisebelumperbuatankorupsiterjadi, • Pendekatanpadaposisiperbuatankorupsiterjadi, • Pendekatanpadaposisisetelahperbuatankorupsiterjadi. Cara Pencegahan Dan StrategiPemberantasanKorupsi

  14. Transparansiperencanaan Program Pengganggaran. • Penerapan Pembuktian terbalik secara murni dan memberi perlindungan hukum pada saksi pelapor. • Hukuman yang sangatberatpadaaparatpenegakhukum yang korupsipadawaktumenanganikasuskorupsi • Presidendanwakilpresidenmempunyaikomitmen yang kuatdankonsistendalampemberantasankorupsi. • Mendukungpenegakanhukum yang telahberhasildilakukanoleh KPK (Merealisir RUU Anti-Korupsi;RUU KPK;UU PengadilanTindakPidanaKorupsi) Lanjutan......

  15. KomisiPemberantasanKorupsi, ataudisingkatmenjadiKPK, adalahkomisidi Indonesia yang dibentukpadatahun 2003 untukmengatasi, menanggulangidanmemberantaskorupsidi Indonesia. KomisiinididirikanberdasarkankepadaUndang-UndangRepubli IndonesiaNomor 30 Tahun 2002 mengenaiKomisiPemberantasanTindakPidanaKorupsi. Lembaga yang mencegah korupsi

  16. Orde Lama DasarHukum: KUHP (awal), UU 24 tahun 1960 Antara 1951 - 1956 isukorupsimulaidiangkatolehkoranlokalseperti Indonesia Raya yang dipanduMochtarLubisdanRosihan Anwar. PemberitaandugaankorupsiRuslanAbdulganimenyebabkankorantersebutkemudiandibredel. Kasus 14 Agustus 1956 iniadalahperistiwakegagalanpemberantasankorupsi yang pertamadi Indonesia, dimanaatasintervensi PM Ali Sastroamidjoyo, RuslanAbdulgani, sang menteriluarnegeri, gagalditangkapolehPolisiMiliter. Sebelumnya Lie HokThaymengakumemberikansatusetengahjuta rupiah kepadaRuslanAbdulgani, yang diperolehdariongkoscetakkartusuarapemilu. DalamkasustersebutmantanMenteriPenerangankabinetBurhanuddinHarahap (kabinetsebelumnya), SyamsudinSutanMakmur, danDirekturPercetakan Negara, Pieter de Queljoeberhasilditangkap. • OrdeBaru DasarHukum: UU 3 tahun 1971 Korupsiordebarudimulaidaripenguasaantentaraatasbisnis-bisnisstrategis. Dasar Hukum

  17. Reformasi DasarHukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun 2001 Pemberantasankorupsidi Indonesia saatinidilakukanolehbeberapainstitusi: 1. Tim Tastipikor (TindakPidanaKorupsi) 2. KomisiPemberantasanKorupsi 3. Kepolisian 4. Kejaksaan 5. BPKP 6. Lembaga non-pemerintah: Media massaOrganisasimassa (mis: ICW)

More Related