1 / 17

PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN. Kelompok 5B IKMA 2010 Diah Pramudiya W. 101011230 Sajidah Baswedan 101011247 Risyad Indra Syahrial 101011254 Betty Nora Iriani 101011267.

chogan
Télécharger la présentation

PESTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PESTISIDA NABATIEKSTRAK DAUN PEPAYA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN Kelompok 5B IKMA 2010 Diah Pramudiya W. 101011230 Sajidah Baswedan 101011247 Risyad Indra Syahrial 101011254 Betty Nora Iriani 101011267

  2. Industri pertanian dalam perannya tidaklah hanya dalam ranah produksi pada program pangan dan gizi yang kerjasama lintas sektor dengan dinas kesehatan yang menuntut industri pertanian untuk memproduksi pangan dan gizi yang mencukupi permintaan penduduk Indonesia. Namun industri pertanian juga tetap harus mengupayakan keseimbangan ekosistem yang kerjasama lintas sektor dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH). Yang terjadi saat ini masih banyak masalah pada industri pertanian terkait penggunaan pestisida. Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi populasi hama.

  3. Dalam aplikasi pestisida nabati dapat memanfaatkan musuh alami hama yang dimiliki oleh berbagai bahan alami yang tersedia. Salah satunya adalah ekstrak daun pepaya. Dari berbagai aspek ekonomis, kemudahan, serta rendahnya bahaya keracunan dan residu pestisida yang menjadikan daun pepaya sebagai teknologi sederhana alternatif untuk digunakan sebagai pestisida.

  4. Tanaman Pepaya Pepayaadalahtumbuhanyang berasaldariMeksikobagianselatandanbagianutaradariAmerika Selatan,dankinimenyebarluasdanbanyakditanamdiseluruhdaerahtropisuntukdiambilbuahnya. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah enzim papain.

  5. Pestisida Pestisida merupakan suaatu teknologi aplikatif yang digunkan dalam pertanian untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Dalam penggunaan pestisida perlu memperhatikan beberapa hal terkait kelangsungan ekosistem yang seimbang.

  6. Pestisida Nabati Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan atau tanaman alami. Pembuatan pestisida nabati dapat dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan dari bagian tanaman antara lain berupa akar, umbi, batang, daun,biji, dan buah. Pestisida nabati dapat mengendalikan serangga hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lainnya melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal.

  7. Cara kerja pestisida nabati • merusak perkembangan telur, larva dan pupa • menghambat pergantian kulit • mengganggu komunikasi serangga • menyebabkan serangga menolak makan • menghambat reproduksi serangga betina • mengurangi nafsu makan • memblokir kemampuan makan serangga • mengusir serangga • menghambat perkembangan patogen penyakit.

  8. Kelebihan • murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani • relatif aman terhadap lingkungan • menyebabkan keracunan pada tanaman • sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama • kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain • menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.

  9. Kekurangan • daya kerjanya relatif lambat • tidak membunuh jasad sasaran secara langsung • tidak tahan terhadap sinar matahari • kurang praktis • tidak tahan disimpan • kadang-kadang harus disemprotkan berulang-ulang.

  10. Pestisida Nabati Daun Pepaya fungsi penggunaan pestisidaalamiuntuk pengendalian hama, antara lain: • Jenispestisidainimudahterurai(biodegradable) dialam, sehinggatidakmencemarkanlingkungan(ramahlingkungan). • Relatifamanbagimanusiadanternakkarenaresidunyamudahhilang. • Dapatsebagaipengumpul sehingga dapat menjadi alat perangkaphamatanaman • Bahan yang digunakan pun tidaksulituntukdijumpaibahkantersediabibitsecaragratis (ekonomis). • Dosisyang digunakanpuntidakterlalumengikatdanberesikodibandingkandenganpenggunaanpestisida kimiawi atau pestisida sintesis.

  11. Penelitian Waktu dan Tempat Pelaksanaandimulaipadatanggal 16 sampaidengan 24 Maret2013.PenelitianinidilaksanakandiPekarangan Tanaman di Rukun Tetangga Ngagel Tirto. Sasaran Penelitian Ulat dan hama penghisap.

  12. Alat dan Bahan Alat : 1. Ember 2. Penumbuk 3.Sendok 4. Saringan 5. Kain halus 6. Penyemprot Bahan : 1. Air 2. Daun pepaya segar 3. Detergent 4. Minyak tanah

  13. Cara Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya 1. Kumpulkankuranglebih1/2 kg daunpepaya(sekitar 1 tasplastikbesar/ 1 ember besar). 2. Menumbukdaunpepayahinggahalus. 3.Hasiltumbukan/rajangandirendamdidalamdalam10 liter air kemudiantambahkan2 sendokmakanminyaktanahdan30 grdetergen yang berfungsi sebagai pengemulsi. Hasilcampuran, didiamkansemalam. 4.Menyaringlarutanhasilperendamandengankainhalus. 5. Semprotkanlarutanhasilsaringanketanaman. Dengan butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad Organisme Pengganggu tanaman (OPT) sasaran berada.

  14. Subjek penelitian adalah tanaman pohon mangga yang pada pengamatan diserang oleh hama atau jenis Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) lain. Kemudian sebagai subjek penelitian diberi perlakuan yaitu dengan menyemprotkan pestisida nabati daun pepaya. Setelah dilakukan penyemprotan, dapat dilakukan pengamatan terhadap berkurang atau hilangnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tersebut.

  15. Aplikasi pestisida nabati daun pepaya dengandosisyang diamatidenganperlakuansesuaidengankarakteristikdankondisiideal tumbuhuntuk tanaman subjek. Misalnya dengan mengontrol tingkat kebasahan pada penyemprotan untuk tanaman kering. Namun untuk perlakuan secara umum, penyemprotan dapat dilakukan dengan dosis yang intens sesuai kebutuhan, karena resiko kelebihan dosis menjadi hal yang dapat diabaikan dalam penggunaan bahan yang alami.

  16. Perkiraan Rincian Biaya Penelitian • 1/2 kg Daun pepaya segar Rp 8.000,- • 30 g Detergent Rp 1.500,- • ¼ liter Minyak tanah Rp 4.500,- • Penyemprot Rp 10.000.- • Total Rp 21.000,-

  17. Terima kasih

More Related