1 / 61

Sasaran, indikator, dan pengukuran mutu klinik dan mutu pelayanan

Sasaran, indikator, dan pengukuran mutu klinik dan mutu pelayanan. Do you know. How much air did you breathe today ? How many calories did you consume today ? How much water did you drink today ? How many errors did you do today ? How much progress did your patient achieve today ?

clovis
Télécharger la présentation

Sasaran, indikator, dan pengukuran mutu klinik dan mutu pelayanan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sasaran, indikator, dan pengukuran mutu klinik dan mutu pelayanan

  2. Do you know • How much air did you breathe today ? • How many calories did you consume today ? • How much water did you drink today ? • How many errors did you do today ? • How much progress did your patient achieve today ? • How is the outcome of your treatment to your patients ? • How much money did you earn today ? • How much money did you spend today ? • How much money did you save today ?

  3. Why measure ?

  4. To identify the present state • To compare to standard • To compare to competitors (benchmarking) • To monitor: • Stability • Improvement • Deterioration Source: Stamatis (1996) • To identify opportunity for improvement

  5. What to measure ?

  6. How to measure ? The importance of indicators The importance of instruments

  7. Tugas • Tetapkan unit kerjasebagaicontohkasus • Susunindikatorpelayananuntukmenilaikinerja/mutupelayananpada unit kerjatsb (baikindikator input, proses, output, dan outcome)

  8. Problems in measurement Precision of measurement: the smaller the scale the more precisely it measures Accuracy of measurement: the smaller the relative error the greater the accuracy Validity of measurement Reliability of measurement

  9. Aims of indicators Index: petunjuk

  10. Quality problems in hospital services Mortality Quality Problems Morbidity Disability Unsatisfactory achievement of clinical outcome Patient dissatisfaction

  11. Mortality Quality Problems ? Morbidity Disability Unsatisfactory achievement of clinical outcome Preventable vs non preventable Patient dissatisfaction

  12. Severity of the disease ? Quality Problems Individual biovariability Complication Accident Incident Service delivery process Adverse event Unsafe act:: Clinical Error Violation Sabotage

  13. System approach to patient safety Structure – Process – Outcome Adverse event Incident & Critical Incident Contributing factors RCA, FMEA Accident: Complication Standard of care Hazard Latent Condition • Active Failure: • Unsafe acts • Errors • Violation • Sabotage • Errors: • Human (slips, lapses, mistakes) • Medical • Medication Notes: Term to be avoided: Blame, Fault, Negligence, Recklessness Sumber: The Canadian Patient SafetyDictionary, October 2003

  14. Severity of the disease ? Human factor Individual biovariability Process variation Process failure Process incapabilty Service delivery process Latent conditions

  15. Human factor Special cause Service delivery process Process variation Common cause Latent conditions

  16. Intervensi perbaikan • Standardisasi • Process improvement: • step by step improvement • radical improvement (reengineering)

  17. Quality improvement processModel Nolan Apa yang ingin kita capai? Bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang dilakukan adalah perbaikan ? Perubahan apa yang dapat kita lakukan yang hasilnya adalah perbaikan? Aims Measurements Planned change P A C D

  18. Nolan model • Bentuk tim • Tetapkan tujuan (setting aims) • Tentukan pengukuran (establishing measures) • Pilih perubahan yang perlu dilakukan (selecting changes) • Uji coba beberapa perubahan (testing multiple changes) dalam skala kecil • Implementasi perubahan (implementing changes) • Sebarkan ke unit yang lebih luas (spreading changes)

  19. Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran mutu (aims) Sasaran mutu dapat diukur jika ditetapkan indikator

  20. Indikator sebagai wujud akuntabilitaspengukuran kinerja Standar Pelayanan Minimum

  21. Tinjauan dari sudut pandang peraturan perundangan UU 22/99 Instruksi Presiden No 5/2004 Percepatan Pembrtsn Korupsi Pemerintahan Daerah UU 32/2004, UU 33/2004 Perpu 3/2005 Otonomi daerah KepMenPan 28/2004 Akuntabilitas Pelay. publik akuntabilitas Kewenangan wajib PP 8/2003 Pedoman organisasi Perangkat Daerah Standar Pelayanan Minimal PP 84/2000 pedoman PP 65/2005 Permedagri 6/2007 KepMenKes 1747/ 2000: Bid. Kes KepMenKes 1457/2003 KepMenKes 228/ 2002: RS

  22. Pasal 1 butir 23 UU No 1/2004 • BLU dibentuk dg tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum • Fleksibilitas pengelolaan keuangan • Prinsip ekonomi dan produktivitas • Praktik bisnis yang sehat • Tidak mencari keuntungan • Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi produktivitas ala korporasi • Pendapatan dapat digunakan secara langsung • Bukan sebagai subjek pajak

  23. SPM pada PP 23/2005 • Pasal 1 butir 10: Rencana bisnis dan anggaran (RBA) memuat target kinerja • Pasal 1 butir 11: SPM adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan oleh BLU kepada masyarakat • Pasal 4 butir 4: Persyaratan administratif BLU: • a. pernyatan kesanggupan meningkatkan kinerja pelayanan • b. pola tata kelola • c. rencana strategis bisnis • d. laporan keuangan pokok • e. standar pelayanan minimum • f. laporan audit terakhir

  24. SPM pada PP 23/2005 (lanjutan) • Bab IV Ps 8 butir 1,2,3, perhatikan butir 3: SPM harus mempertimbangkan: • Kualitas layanan • Pemerataan dan kesetaraan layanan • Biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan • Pasal 10 butir 3 : RBA disusun berbasis kinerja • Pasal 11 butir 2 : RBA disertai dengan usulan standar pelayanan minimum dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan • Pasat 28 butir 1`: Pimpinan BLU bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA

  25. PP 23 tahun 2005 • Standar layanan BLU semestinya memenuhi persyaratan SMART: • Specific : fokus pada jenis layanan • Measurable : dapat diukur • Achievable : dapat dicapai • Reliable : relevan dan dapat diandalkan • Time specific : ada batasan waktu

  26. PP 65 / 2005 tentang pedomam penyusunan dan penerapan SPM • Pasal 1 Ketentuan umum: • 6: Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal • 7: Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan • 8: Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan

  27. PP 65/2005 • Pasal 4: • Ayat 3: Dalam penyusunan SPM yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan jenis pelayanan dasar, indikator SPM, dan batas waktu pencapaian SPM

  28. Sifat SPM (PP 65/2005, ps 3) • Disusun sebagai alat pemerintah dan pemda untuk menjamin akses dan mutu • Sederhana • Konkrit • Mudah diukur • Terbuka • Terjangkau • Dapat dipertanggungjawabkan • Mempunyai batas waktu pencapaian • Disesuaikan perkembangan kebutuha, prioritas, kemampuan keuangan, kemampuan kelembagaan, dan kemampuan personil

  29. KepMenKes No 228 tahun 2002 SPM RS adalah standar penyelenggaraan: • Pelayanan medik • Pelayanan penunjang • Pelayanan keperawatan • Manajemen rumah sakit • Manajemen Sumberdaya Manusia • Manajemen Keuangan • Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit • Sarana prasarana • Mutu Pelayanan

  30. Masyarakat Standar Pelayanan Minimum Standar Teknis Standar Teknis Standar Teknis Fasilitas dan peralatan Kebijakan dan manajemen

  31. Rencana Strategik Rumah Sakit Ketersediaan data SPM Indikator kinerja Rumah sakit Standar teknis SOP Rumah Sakit

  32. Specific, Measurable, Achievable, Reliable, Time specific SPM RS tahun 2006

  33. Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai kinerja pelayanan • Diwajibkan/dipersyaratkan oleh peraturan perundangan • Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban) • Ketersediaan data • High risk, high cost, high volume, problem prone • Konsensus • Dipersyaratkan oleh customer

  34. Cara menyusun indikator • Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat menunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja • Kejelasan terminologi yang digunakan • Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya • Numerator dan denominator • Threshold (target) • Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukung perolehan data)

  35. Langkah penyusunan indikator kinerja • Menciptakan lingkungan yang menyadari perlunya mengukur kinerja (klinis): • Memahami konteks/latar belakang penyusunan indikator (apa yang ingin dikerjakan, mengapa, bagaimana, sebaik apa, dan problem apa yang mungkin dijumpai) • Kejelasan tujuan penyusunan indikator • Identifikasi pendukung dan penghambat dan bagaimana mengatasinya • Membentuk tim penyusun • Pelajari sistem mutu yang ada • Tentukan sumber informasi yang dibutuhkan untuk menyusun indikator • Workshop untuk mendapat dukungan dari pihak terkait

  36. Penyusunan indikator: • Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun dari DepKes • Review indikator-indikator yang selama ini digunakan • Identifikasi unit-unit terkait • Identifikasi indikator-indikator yang dapat dimonitor • Susun indikator • Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber informasi • Tentukan metoda analisis • Sosialisasi • Tetapkan cara pelaporan indikator

  37. Penerapan indikator: • Monitor proses pengumpulan data • Monitor analisis terhadap indikator dan pelaporannya • Monitor penggunaan hasil analisis indikator • Hitung biaya implementasi • Review: • Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data, analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan • Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator • Evaluasi dan ongoing monitoring

  38. Cara menetapkan threshold (Katz & Green, 1997) • Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious, undesirable, and often avoidable process or outcome) indicator: target = 0, misalnya pembedahan pada sisi yang salah • Rate based indicator: • Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu • Hitung mean dan standard deviasi • Tetapkan simpangan yang bisa diterima • Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 % • Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi • Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama. • Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.

  39. Contoh:

  40. Format SPM

  41. Accesss Efficacy Efficiency Safety Continuity Of care Technical Competence Amenities Human relation Akses thd pelayanan Keefektifan Efisiensi Keamanan Kesinambungan pelayanan Dimensi Mutu Kompetensi tehnis Kenyamanan Hub. Antar manusia

  42. Tugas • Pilih unit pelayanan • Susun 3 indikator • Lengkapi satu indikator dg format yang ditentukan • Susun satu sasaran mutu untuk unit tsb

More Related