1 / 28

SOSIALISASI PERDIRJEN No. 30 /PB/2011 Tentang

SOSIALISASI PERDIRJEN No. 30 /PB/2011 Tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja Satker BLU. Biro Adm keuangan dan Perencanaan Bagian Akuntansi Subbagian Akuntansi Keuangan. AZAS. Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja yang sumber dananya dari PNBP yang digunakan langsung.

dillan
Télécharger la présentation

SOSIALISASI PERDIRJEN No. 30 /PB/2011 Tentang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIALISASI PERDIRJEN No. 30 /PB/2011 Tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja Satker BLU Biro Adm keuangan dan Perencanaan Bagian Akuntansi Subbagian Akuntansi Keuangan

  2. AZAS Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja yang sumber dananya dari PNBP yang digunakan langsung SATKER BLU KPPN (mengesahkan) 1. Mengajukan SP3B BLU 2. Menerbitkan SP2B BLU

  3. RUANG LINGKUP PENGATURAN (1) Mengatur mekanisme pengesahan pendapatan dan belanja satker BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP yang digunakan langsung. Dapat digunakan langsung untuk membiayai program dan kegiatan di RBA a. Layanan yang diberikan kepada masyarakat; PNBP • Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain; c. Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya; dan/atau Hasil usaha lainnya termasuk: 1. Pendapatan jasa lembaga keuangan; 2. Hasil penjualan aset tetap; dan 3. Pendapatan sewa. d. Pendapatan lainnya yang sah.

  4. Berapa? Lihat pada : PNBP BLU Penuh 100% Digunakan langsung Dapat digunakan langsung untuk membiayai program dan kegiatan di RBA Keputusan Ment Keu Tent Penetapan Satker PK BLU BLU Bertahap ……% Digunakan langsung ….. % setor ke Kas Neg (tidak dapat ditarik kembali)

  5. RUANG LINGKUP PENGATURAN (2) Mekanisme pencairan anggaran yangsumbernya berasal dari RM (APBN), mengikuti ketentuan mengenai mekanisme pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

  6. PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU • SP3B BLU, diterbitkan dengan: • a. Format yang telah diatur di lampiran perdirjen; • b. Menggunakan aplikasi yang telah disediakan DJPBN. • Pejabat Penandatangan SP3B BLU adalah PP-SPM. • Petugas pengantar SP3B BLU adalah Petugas Pengantar SPM. • Penyampaian SP3B BLU: • a. Periode penyampaian adalah triwulanan. • b. Penyampaian dapat dilakukan satu kali/lebih dari satu kali dalam satu triwulan.

  7. PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU Penyampaian SP3B BLU: Penyampaian SP3B BLU lebih dari satu kali dalam satu triwulan Penyampaian SP3B BLU satu kali dalam satu triwulan • a. Melakukan cut off realisasi pendapatan dan/belanja BLU sejak 3 hari kerja sebelum akhir triwulan ; • Disampaikan paling lambat pada hari kerja terakhir triwulan berkenaan, pukul 10.00 waktu setempat. • Realisasi pendapatan dan/atau belanja sejak cut off s.d. Akhir triwulan dipertanggungjawabkan dalam penyampaian SP3B BLU triwulan berikut. • Satker BLU tetap menyampaikan SP3B BLUpada akhir triwulan berkenaan sepanjang terdapat realisasi pendapatan dan/atau belanja sampai dengan akhir triwulan berkenaan; • melakukancut offrealisasipendapatan dan/atau belanja BLU terhadap SP3B BLU akhirtriwulan; • menyampaikan SP3B BLU akhirtriwulan, paling lambatpadaharikerjaterakhirtriwulanberkenaanpukul 10.00 waktusetempat; • Realisasipendapatandan/ataubelanjasejakcut offs.d. akhirtriwulanberkenaandipertanggungjawabkandalampenyampaian SP3B BLU triwulanberikutnya.

  8. ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU SATU KALI DALAM SATU TRIWULAN Cut Off Cut Off Cut Off Tidak ada Cut Off 28/3 24/6 27/9 31/3 30/6 30/9 31/12 Realisasi Trw. IV Tgl 27/9 s.d. 31/12 Realisasi Trw. II Tgl 28/3 s.d. 23/6 Realisasi Trw. III Tgl 25/6 s.d. 26/9 Realisasi Trw. I Tgl 1/1 s.d. 27/3 Pengajuan SP3B 28/3 s.d. 31/3 Pengajuan SP3B 24/6 s.d. 30/6 Pengajuan SP3B 27/6 s.d. 30/9 Pengajuan SP3B Sesuai Langkah-langkah akhir TA.

  9. ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU LEBIH DARI SATU KALI DALAM SATU TRIWULAN Cut Off Cut Off Cut Off Tidak ada Cut Off 28/3 24/6 27/9 31/3 30/6 30/9 31/12 29/7 25/8 1. SP3B BLU Pertama di TRW. III diajukan tgl. 29/7 (untuk realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 24/6 s.d. 28/7 2. SP3B BLU Kedua di TRW. III diajukan tgl. 25/8 (untuk realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 29/6 s.d. 24/8 3. Dalam hal terdapat realisasi dari tgl. 25 s.d 26/9, harus menyampaikan SP3B BLU Ketiga di TRW. III mulai tgl. 27 s.d. 30/9.

  10. PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU • 5. SP3B BLU disampaikan ke KPPN, dilampiri: • SPTJ yg ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin BLU (format diatur). • ADK SP3B BLU, yg dihasilkan aplikasi. • 6. Triwulan IV • BLU tidakmelakukancut offrealisasipendapatandan/ataubelanja BLU terhadap SP3B BLU akhirtriwulan IV.; • Batas akhir penyampaian SP3B BLU mengikutiketentuanmengenailangkah-langkahakhirtahunanggaran;

  11. PENERBITAN DAN PENGAMBILAN SP2B BLU • 1. KPPN: • Menerbitkan SP2B BLU berdasarkan SP3B BLU, setelah dilakukan pengujian terhadap SP3B BLU: • 1) memeriksa kelengkapan lampiran (SPTJ + ADK); • 2) memeriksakesesuaiankodekegiatan/output/jenisbelanja/sumberdanadenganDIPABLU*; • 3) memeriksakebenarandalampenulisan, termasuktidakbolehterdapatcacatdalampenulisan; • mencocokkantandatanganpada SP3B BLU dengan specimen tandatangan; • memeriksajumlahbelanja BLU tidakmelebihiambangbatasfleksibilitasbelanjasesuai yang telahditetapkandalam DIPA BLU; dan • mencocokkantandatanganKuasa PA/Pemimpin BLU pada SPTJ dengan specimen tandatangan. • *) UntukbelanjamelampauipaguDIPAsampaidenganambangbatasSP2Btetapditerbitkansepanjangpenambahan output baruterdapatdalamtabelreferensiAplikasiRKA K/L DIPA. • 2. Petugas pengambil SP2B BLU = petugas pengambil SP2D satker BLU.

  12. RALAT SP3B BLU KPPN SATKER BLU • Dilakukan dalam hal terjadi kesalahan pada SP3B BLU, yaitu: • Kesalahan administrasi (termasuk kesalahan pencantuman kegiatan, output, jenis belanja, dan akun); dan/atau • Kesalahan pencantuman jumlah nominal pendapatan dan/atau belanja BLU • Diajukan ke KPPN, dilampiri: • a. Fotocopy SP3B BLU yang akandiralat; • SuratPernyataanTanggungJawab (SPTJ) yang ditandatanganiolehKuasa PA/Pemimpin BLU (format diaturdalamLampiran Perdirjen); • ADK Ralat SP3B BLU (dariaplikasi yang telahdisediakan DJPBN); • Penjelasan penyebab terjadinya kesalahan yang ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin BLU (format diatur dalam lampiran Perdirjen). • Menerbitkan ralat SP2B BLU berdasarkan ralat SP3B BLU. • Terlebih dahulu melakukan: • a. Pemeriksaan pada lampiran yg diajukan; • Pengujian terhadap ralat SP3B BLU (sama dengan pengujian SP3B BLU); • Pencocokan tanda tangan Kuasa PA/Pemimpin BLU pada lampiran yg diajukan;

  13. KETENTUAN LAIN (MUTATIS MUTANDIS) PER-57/PB/2010 PER- 30/PB/2011 Tata Cara Penerbitan SPM dan SP2d • penyampaian SK penunjukan pejabat perbendaharaan untuk tahun anggaran berikutnya ke KPPN; a. penyampaian SK penunjukan pejabat perbendaharaan yang bertanggungjawab terhadap realisasi pendapatan dan/atau belanja yang sumber dananya berasal dari PNBP yang digunakan langsung oleh BLU untuk tahun anggaran berikutnya ke KPPN; Mutatis Mutandis • tata cara penyampaian SPM; b. tata cara penyampaian SP3B BLU; c. penunjukan petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D; c. penunjukkanpetugaspengantar SP3B BLU danPengambilSP2B BLU; d. penyampaian surat keputusan penunjukan petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D; d. penyampaian surat keputusan penunjukan petugas pengantar SP3B BLU dan pengambil SP2B BLU; e. penerimaan SPM di KPPN; dan e. penerimaan SP3B BLU di KPPN; dan f. pengambilan SP2D di KPPN f. pengambilan SP2B BLU.

  14. KETENTUAN LAIN PER-67/PB/2007 tentangPengintegrasianLaporanKeuanganBLU keDalamLaporanKeuanganK/L  namadan format SPM Pengesahandan SP2D Pengesahan BLU Dinyatakan tidak berlaku sejak ditetapkan Perdirjen No. 30/PB/2011 PER-50/PB/2007 tentangPetunjukPelaksanaanPengelolaan PNBP olehSatker InstansiPemerintah yang Menerapkan PK BLU  batasakhirpenyampaian SPM Pengesahandan format SPTJ Ketentuan lain yang bertentangan* *) Surat S-9022/PB/2010 tanggal 4-11-2010 halPenyampaianSPMPengesahandanPenetapan Cut Off

  15. Ilustrasi Penyampaian SP3B BLU Ke KPPN Triwulanan • Triwulan I adalah untukrealisasipendapatandanbelanjamulaitgl. 1 Januari s/d 27 Maret 2011. • Cut offtriwulan I adalahtgl 28 Maret 2011 (3 hari kerja sebelum akhir triwulan I) • Triwulan II adalah untukrealisasipendapatandanbelanjasejak cut off triwulan I , yaitutgl 28 Maret 2011 s/d 23 Juni 2011. Cut offtriwulan II adalahtgl24 Juni 2011 (3 hari kerja sebelum akhirtriwulan II). • Triwulan III adalah untukrealisasipendapatandanbelanjasejakcut offtriwulan II, yaitutgl24 Juni 2011 s/d 26 September 2011. • Cut offtriwulan III adalahtgl27 September 2011 (3 hari kerja sebelum akhir triwulan III). • Triwulan IV adalah untukrealisasipendapatandanbelanjasejakcut offtriwulan III, yaitutgl27 September 2011 s/d 31 Desember 2011.

  16. Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU satu kali dalam satu triwulan: • Pengajuan SP3B BLU Triwulan I adalah mulai tanggal28, 29, 30, dan paling lambat tanggal31 Maret 2011padapukul 10.00 waktusetempat. • Pengajuan SP3B BLU Triwulan II adalah mulai tanggal24, 27, 28, dan paling lambat tanggal30 Juni 2011padapukul 10.00 waktusetempat. • Pengajuan SP3B BLU Triwulan III adalahmulaitanggal27, 28, 29, danpaling lambat tanggal30 September 2011padapukul 10.00 waktusetempat. • Pengajuan SP3B BLU Triwulan IV mengikutiketentuanmengenailangkah-langkahmenghadapiakhirtahunanggaran.

  17. Contoh satker BLU yang menyampaikan SP3B BLU lebih dari satu kali dalam satu triwulan: • Padatriwulan III, SP3B BLU pertama diajukan pada tanggal29 Juli 2011 untuk realisasi sejak cut off pada triwulan II yaitutanggal 24 Juni 2011 sampai dengan realisasi pendapatandan/atau belanja yang dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalkan tanggal 28 Juli 2011). • SatkerBLU menyampaikan SP3B BLU kedua pada tanggal25 Agustus 2011 untuk realisasi sejak tanggal 29 Juli 2011 sampai dengan realisasi pendapatandan/atau belanja yang dipertanggungjawabkan dalam SP3B dimaksud (misalnyatanggal 24 Agustus 2011). • Dalamhalsampaidengancut offtriwulan III (27 September 2011) masihterdapatrealisasipendapatandan/ataubelanja, makasatker BLU menyampaikan SP3B BLU ketiga dengan ketentuan sebagai berikut: • SP3B BLU yang ketiga merupakan pertanggungjawaban realisasi pendapatandan/atau belanja sejak tanggal 25 Agustus 2011 s.d. tanggal26 September 2011. • Pengajuan SP3B BLU yang ketiga adalah mulai tanggal 27, 28, 29, dan paling lambat tanggal 30 September 2011. • Realisasi pendapatan dan/atau belanja tanggal 27, 28, 29, dan 30 September 2011 dipertanggungjawabkan dalam SP3B BLU Triwulan berikutnya. • Dalam hal sampai dengan cut off triwulan III (tanggal 27 September 2011)tidakterdapatrealisasipendapatandan/ataubelanja, makasatker BLU tidakmenyampaikan SP3B BLU ketiga. • Pengajuan SP3B BLU pertama pada triwulan IV adalah realisasipendapatandanbelanjasejakcut offtriwulan III (tanggal 27 September 2011) s/d realisasi yang akan dipertanggungjawabkan pada SP3B BLU berikutnya.

  18. Contoh SP3B

  19. Contoh SP2B

  20. Contoh Form Ralat SP3B

  21. Contoh SPTJ

  22. TERIMA KASIH

  23. Penyampaian Keputusan Penunjukan Pejabat Perbendaharaan • Pada setiap awal tahun anggaran, Kuasa PA menyampaikan surat keputusan penunjukan Kuasa PA dan surat keputusan penunjukan pejabat perbendaharaan kepada Kepala KPPN selaku Kuasa BUN. • Dalam rangka penerbitan SPM pada awal tahun anggaran, penandatangan SPM dapat dilakukan oleh Kuasa PA/PP-SPM yang telah ditunjuk pada tahun anggaran sebelumnya apabila belum ada penunjukan Kuasa PA dan pejabat perbendaharaan. Sehubungan dengan hal itu, Kuasa PA terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPPN selaku Kuasa BUN.

  24. Tata cara penyampaian SPM • PenyampaianSPMsecaralangsung: • Dilakukanolehpetugas yang telahditunjukdanmempunyai KIPS. • PenyampaianSPMmelaluijasapengirimansurat (per 41/PB/2011 revisi Per 57/PB/2011) : • KPAharusmenyampaikansuratpermohonankepadaKepalaKPPN (berlakusatutahun). • PermohonandisetujuiKepalaKPPNdenganmempertimbangkanletakgeografisdansaranatransportasi . • KPPNmenerbitkan KIPS atasnamaKepalaSeksiPencairan Dana. • Petugasseksipencairandanawajibmelakukankonfirmasimelaluiteleponkepada PP-SPMatasSPM yang diterimamelaluijasapengiriman. • Hal-hal yang dikonfirmasidituangkandalamlembarkonfirmasi.

  25. Penunjukan Petugas Pengantar SPM dan Pengambil SP2D • Petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D adalah pejabat perbendaharaan atau pegawai negeri yang memahami prosedur pencairan dana, yang dipilih secara selektif dan sesuai kebutuhan, paling banyak tiga orang.

  26. Penyampaian surat keputusan penunjukan petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D • SuratpenunjukandisampaikankepadaKepalaKPPNselakuKuasa BUN dengandilampiri: • FotocopiKTP/SIM/identitaslainnya; • Fotoberwarnaterbaruberukuran 4 x 6 . • Berdasarkansuratpenunjukantersebut, KPPNmelakukanperekamanidentitaspetugaspengantarSPMdanpengambilSP2DpadaaplikasidiKPPN. • KPPNmencetak KIPS danmenyampaikannyakepadaKuasa PA denganmenggunakanberitaacarapenyampaian KIPS.

  27. Penerimaan SPM di KPPN • Penyampaian SPM ke KPPN dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dengan menunjukkan KIPS yang bersangkutan. • KPPN wajib mencocokan identitas petugas yang ditunjuk dengan data pada aplikasi di KPPN. • KPPN memproses SPM apabila petugas pengantar SPM dan pengambil SP2D sesuai dengan KIPS dan data pada aplikasi di KPPN. • KPPN menolak SPM apabila petugas yang ditunjuk tidak dapat menunjukkan KIPS atau terdapat ketidakcocokan antara KIPS dan data identitas di KPPN.

  28. Pengambilan SP2D di KPPN • Pengambilan SP2D ke KPPN dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dengan menunjukkan KIPS petugas yang bersangkutan dan tanda terima SPM. • KPPN wajib mencocokan identitas petugas yang ditunjuk dengan data pada aplikasi di KPPN. • KPPN menyampaikan SP2D kepada petugas yang ditunjuk apabila petugas tersebut telah sesuai dengan KIPS dan data pada aplikasi di KPPN. • KPPN dilarang menyampaikan SP2D apabila terdapat ketidakcocokan antara KIPS dan data identitas di KPPN. • Apabila dalam waktu yang telah ditentukan satker tidak mengambil SP2D, KPPN mengirimkan SP2D melalui jasa pengiriman surat.

More Related