1 / 1

menurut Ekowarni (1993), dituntut memiliki kompetensi sosial sehingga mereka

menurut Ekowarni (1993), dituntut memiliki kompetensi sosial sehingga mereka. mampu menyesuaikan did dengan kehidupan sehari-hari. Kompetensi sosial. tersebut meliputi pemilihan penyelesaian masalah, komunikasi yang efektif.

Télécharger la présentation

menurut Ekowarni (1993), dituntut memiliki kompetensi sosial sehingga mereka

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. menurut Ekowarni (1993), dituntut memiliki kompetensi sosial sehingga mereka mampu menyesuaikan did dengan kehidupan sehari-hari. Kompetensi sosial tersebut meliputi pemilihan penyelesaian masalah, komunikasi yang efektif terutama dalam menyelesaikan konflik dengan otoritas (orangtua, guru) dan integritas dalam kehidupan kelompok yaitu mengembangkan konformitas, solidaritas, dan mampu memberikan umpan balik dari kelompok. Remaja memiliki karakter sendiri-sendiri dalam menangani masalah- masalah yang dihadapinya. Ada sebagian remaja yang berhasil mengatasinya, namun tidak jarang pula yang tidak berhasil mengatasinya sehingga menimbulkan rasa kecewa dan kurang percaya diri. Akibatnya mereka melarikan diri ke hal-hal negatif yang kemudian menjadi kenakalan remaja atau delikuensi. Kenakalan remaja atau dalam istilah ilmiahnya diistilahkan sebagai delikuensi remaja, menurut Mulyono (Kurniawan, 1997) merupakan persoalan masyarakat luas dan telah menjadi masalah banyak pihak seperti orang tua, pendidik, masyarakat dan petugas negara. Dalam usaha membantu remaja untuk menghindari delikuensi ini, maka perlu ditanamkan rasa percaya diri pada remaja. Kepercayaan diri dapat membantu remaja untuk mengembangkan aktualitas diri dan mengembangkan potensi kepribadiannya. Menurut Koentjaraningrat (1987) pengembangan potensi suatu bangsa untuk mencapai taraf dan kualitas kehidupan yang lebih baik seyogyanya dilandasi oleh rasa percaya diri yang kuat. Kepercayaan diri dapat membantu remaja itu sendiri untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapinya secara obyektif sehingga dapat dihindari perilaku delinkuen.

More Related