1 / 41

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN. PASIEN PENYALAHGUNAAN & KETERGANTUNGAN NAPZA. Tujuan pembelajaran. Mengkaji data penyalahgunaan dan ketergantungan napza Menetapkan diagnosa keperawatan Melakukan tindakan keperawatan pada pasien Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga

dustin-wise
Télécharger la présentation

ASUHAN KEPERAWATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYALAHGUNAAN & KETERGANTUNGAN NAPZA

  2. Tujuan pembelajaran • Mengkaji data penyalahgunaan dan ketergantungan napza • Menetapkan diagnosa keperawatan • Melakukan tindakan keperawatan pada pasien • Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga • Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga mengatasi masalah napza • Mendokumentasikan

  3. Napza • Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya • Bahan / zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat / otak, yang dapat menyebabkan gangguan pada fisik, psikis dan fungsi sosial.

  4. Opiat Ganja Sedatif hipnotik Amfetamin Alkohol Kokain Inhalansia Nikotin Kafein Halusinogen Jenis napza

  5. Opiat (morfin, heroin)

  6. Ganja (cimeng, gele’)

  7. Sedatif hipnotik (benzodiazepin)

  8. Tanda dan gejala • Intoksikasi adalah gejala yang timbul saat mengkonsumsi napza • Putus zat adalah gejala yang timbul saat mengurangi atau menghentikan penggunaan napza

  9. Opiat (morfin, heroin)

  10. Ganja (cimeng, gele’)

  11. Sedatif hipnotik (benzo: bil BK, lexotan)

  12. Alkohol (bir, wiski, arak)

  13. Amfetamin ekstasi (inex), shabu-shabu

  14. Ciri-ciri ketergantungan • Toleransi (semakin lama penggunaan zat, semakin dibutuhkan dosis yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama) • Gejala putus zat (gejala yang timbul karena mengurangi / menghentikan penggunaan) • Sugesti (kerinduan yang kuat sekali untuk menggunakan kembali)

  15. Penyebab • Ingin tahu/ coba-coba / eksperimen • Pergaulan sosial / rekreasi • Situasi • Penyalahgunaan • Ketergantungan

  16. Faktor yang mempengaruhi terjadinya penggunaan 1. Faktor individu • Ciri-ciri kepribadian yang berisiko untuk menyalahgunakan napza, misalnya selalu merasa rendah diri, mudah kecewa, suka coba-coba / bereksperimen dan bersikap antisosial.

  17. 2. Faktor lingkungan • Lingkungan pergaulan yang kurang baik: keluarga dengan komunikasi yang tidak efektif, • Kelompok sebaya yang menggunakan napza • Banyaknya tempat untuk memperoleh / memperjualbelikan napza • Pengaruh dari masyarakat yang longgar dalam pengawasan (hukum yang tidak berjalan / tidak tegas yang menyebabkan peredaran napza secara gelap terus berlangsung.

  18. 3. Faktor zat • Zat itu sendiri memberikan kenikmatan, • Mudah diperoleh • Harga terjangkau atau diperoleh dengan gratis / tanpa keluar biaya.

  19. Dampak penggunaan napza 1. Heroin (putau) • Perilaku manipulatif, antisosial, hepatitis C, HIV-AIDS, kematian karena over dosis 2. Benzodiazepam (pil BK, lexotan) • Hilangnya kesadaran, kurangnya pengendalian, perkelahian, tindak kejahatan (menipu / mencuri / merampok sampai membunuh), sering tidak menyelesaikan tugas, membolos, prestasi sekolah menurun, keluar dari sekolah.

  20. 3. Ganja (cimeng, gele’) • Gangguan persepsi (sepuluh menit dirasakan seperti satu jam, jarak 10 meter dipersepsikan sebagai jarak 100 meter • Sinestesia (saat mendengar musik, melihat warna-warna cemerlang disekitarnya) • Sindroma amotivasional menurunnya kemampuan membaca, berbicara dan berhitung; perhatian sekitar berkurang sampai tidak bereaksi dipanggil; kurang semangat bersaing • Penyakit pada paru-paru.

  21. 4. Alkohol (bir, wiski, arak) • Gangguan lambung, penyakit hati, jantung, susunan saraf / otak, kemunduran daya ingat, perubahan persepsi, koordinasi, penurunan kemampuan menilai, kecelakaan, tindak kejahatan 5. Amfetamin (ekstasi, shabu-shabu) • gangguan jantung, pernapasan, depresi, paranoid (perasaan terancam / curiga yang dapat mengakibatkan timbulnya kekerasan pada diri sendiri atau orang lain), kematiankarena perangsangan yang berlebihan pada susunan saraf pusat (otak).

  22. Penanggulangan masalah napza • Pencegahan: • Deteksi dini • Pendidikan efektif • Pengobatan: • Detoksifikasi tanpa subsitusi • Detoksifikasi dengan subsitusi • Pemulihan • Rehabilitasi: keagamaan, terapi komunitas • Terapi psikososial

  23. Rentang Respon Koping Penggunaan Zat Adaptif Maladaptif Alamiah Aktivitas Fisik Meditasi Kadang memakai Rokok, kopi, Alkohol, obat resep Sering memakai Rokok, kopi, Alkohol, obat resep nakotika Tergantung pd Rokok, kopi, Alkohol, Tergantung Pada narkotika

  24. ASUHAN KEPERAWATAN ADIKSI NAPZA • Detoksifikasi ~ penanganan gejala putus zat • Recovery/Rehabilitasi ~ menguatkan koping konstruktif, menghindar penyalahgunaan zat • Relaps ~ menguatkan koping • Infeksi ~ penanggulangan masalah fisik, menyiapkan pasien kemunginan terburuk yang mungkin terjadi.

  25. Pengkajian 1. Riwayat penggunaan napza: • Apa jenis zat yang digunakan ? • Kapan terakhir menggunakan zat ? • Bagaimana cara menggunakan zat ? • Berapa banyaknya zat yang biasa digunakan perhari? • Apa tanda dan gejala yang dirasakan? • Apa penyebab menggunakan zat ? • Apakah pernah mengurangi / berhenti ? Karena apa ? • Berapa kali mencoba berhenti ? Kapan paling lama? • Apa yang telah dilakukan untuk berhenti ? • Apa yang menyebabkan pakai lagi ?

  26. 2. Riwayat pengobatan: • Apakah pernah over dosis ? Apakah pernah dirawat karena over dosis ? • Apakah pernah dirawat untuk detoksifikasi ? Berapa kali ? Kapan terakhir ? • Apakah ada penyakit serius yang dialami akibat penggunaan zat ? • Apakah pernah mengikuti rehabilitasi ? Kapan ? Berapa lama ?

  27. Diagnosa keperawatan • Koping individu tidak efektif: belum mampu mengatasi keinginan menggunakan zat • Gangguan sensori persepsi • Gangguan proses pikir • Gangguan proses keluarga

  28. Tujuan tindakan pada pasien • Pasien dapat: • Mengenali dampak penggunaan zat • Meningkatkan motivasi untuk berhenti • Mengontrol keinginan untuk menggunakan zat • Meningkatkan kemamp menyelesaikan masalah • Mengubah gaya hidup • Mengatasi gejala intoksikasi atau putus zat dengan terapi psikofarmaka

  29. Tindakan keperawatan pada pasien 1. Diskusikan bersama pasien tentang: • Dampak penggunaan zat (kesehatan, hubungan sosial, pendidikan / pekerjaan, ekonomi / keuangan, hukum) • Cara meningkatkan motivasi berhenti • Cara menyelesaikan masalah yang sehat • Gaya hidup yang sehat

  30. Diskusikan cara mengontrol keinginan: • Menghindar:(tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar, tidak bergabung / bergaul dengan pengguna) • Mengalihkan:(menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan menyenangkan) • Menolak:(mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap mengatakan tidak, walaupun sekali saja)

  31. 2. Latih pasien: • Mengontrol keinginan menggunakan zat • Mengenali situasi yang berisiko tinggi • Kondisi emosi negatif, misalnya kesal, dituduh pakai lagi • Konflik dengan orang lain, misalnya bertengkar karena dilarang keluar rumah atau dituduh mencuri • Tekanan sosial, misalnya dipaksa sebagai syarat untuk bergabung dengan kelompok tertentu

  32. Cara mengontrol keinginan menggunakan zat dengan cara: • Menghindar, misalnya: tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar, tidak bergabung / bergaul dengan pengguna • Mengalihkan, misalnya: menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat dan menyenangkan • Menolak, misalnya: mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dan tetap mengatakan tidak, walaupun sekali saja. • Cara menyelesaikan masalah yang sehat • Cara / gaya hidup yang sehat

  33. Mengevaluasi pasien • Pasien mampu: • Menyebutkan dampak penggunaan zat • Menggunakan cara-cara: • Mengontrol keinginan untuk menggunakan zat • Menyelesaikan masalah yang sehat • Menerapkan gaya hidup yang sehat • Berhenti menggunakan zat

  34. TINDAKAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SENSORI PERSEPSI

  35. Tujuan • Pasien akan mengurangi ketergantungan • Pasien akan diorientasikan pada orang waktu, tempat • Pasien akan melaporkan gejala putus zat • Pasien akan menginterpretasikan lingkungan secara tepat • Pasien akan mengakui dan menceritakan halusinasi atau wahamnya

  36. Tindakan • Berikan dukungan perawatan fisik: Tanda Vital, Nutrisi, Hidrasi, wasapada jika kejang • Berikan obat sesuai jadwal detoksifikasi • Kaji orientasi sesering mungkin, orientasikan pasien waktu, tempayt, orang • Observasi gejala-gejala putus zat dan laporkan • Jelaskan intervensi keperawatan, staf yg konsisten, cahaya ruangan redupm, hindari kebisingan, anjurkan teman yg dipercaya atau keluarga utk menyertai • Anjurkan pasien menceritakan halusinasi atau waham, jelaskan kaitan antara gejala tersebut dg zat adiktif

  37. Tujuan tindakan pada keluarga • Keluarga dapat merawat pasien

  38. Tindakan keperawatanpada keluarga 1. Diskusikan bersama keluarga tentang: • Masalah yang dialami keluarga • Penyalahgunaan / ketergantungan zat (tanda dan gejala, penyebab dan akibat) • Proses penyembuhan pasien (pencegahan, pengobatan dan pemulihan)

  39. Kondisi pasien yang perlu dirujuk • Intoksikasi berat, • penurunan kesadaran, jalan sempoyongan, penglihatan (persepsi) terganggu, kehilangan pengendalian diri, curiga berlebihan, melakukan kekerasan / menyerang orang lain • Gejala putus zat • nyeri, mual sampai muntah, diare, tidak bisa tidur, gelisah, tangan gemetar, cemas berlebihan, depresi (murung berkepanjangan)

  40. Latih keluarga: • Meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti / hindari sikap-sikap yang dapat mendorong pasien pakai lagi: • mencurigai / menuduh pasien pakai lagi) • Mengenal ciri-ciri pasien pakai lagi • memaksa minta uang, ketahuan berbohong, ada tanda dan gejala intoksikasi • Membantu pasien: menghindar atau mengalihkan perhatian dari keinginan untuk pakai lagi • Memberikan pujian bila pasien dapat berhenti walaupun 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan • Mengawasi pasien minum obat

  41. Mengevaluasi keluarga • Keluarga mampu: • Menyebutkan proses penyembuhan pasien • Meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti • Memotivasi pasien menggunakan cara-cara mengontrol keinginan menggunakan zat • Mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu di rujuk

More Related