1 / 62

Disampaikan pada: S eminar dan Workshop Pengelolaan Limbah Sampah Medis

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI FASILITAS PE LAYANAN KESEHATAN YANG BERDAMPAK TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT. Oleh : dr. Berli Hamdani GS, MPPM Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat. Disampaikan pada: S eminar dan Workshop Pengelolaan Limbah Sampah Medis

felipec
Télécharger la présentation

Disampaikan pada: S eminar dan Workshop Pengelolaan Limbah Sampah Medis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG BERDAMPAK TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT • Oleh : dr. Berli Hamdani GS, MPPM • Kepala Dinas KesehatanProv. JawaBarat Disampaikan pada: Seminar dan WorkshopPengelolaanLimbahSampah Medis dan BahanBerbahaya dan Beracun(B3) Bandung, 24Agustus2019

  2. Outline Tujuan Regulasi Pengertian, Kategori dan Dampak Limbah Fasyankes Pengelolaan Limbah Fasyankes Peran Dinkes Provinsi Kesimpulan

  3. Tujuan

  4. TujuanUmum: PesertamengetahuipengelolaanLimbah Medis dan limbahB3 pada saranafasilitaslayanankesehatan. TujuanKhusus: Mencegah dan menanggulangipencemaran/kerusakanlingkunganhidup dan gangguankesehatanmasyarakat & TindakPidanaLingkunganAkibatLimbah B3 yang dihasilkandarisaranafasilitaslayanankesehatan.

  5. Regulasi

  6. Regulasi Dasar Pengelolaan Limbah diFasyankes UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLH Pasal 59 ayat (1) Setiap Orang Yang Menghasilkan Limbah B3 Wajib Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Yang Dihasilkannya UU No 44 Tahun 2009 tentang RumahSakit Pasal 11 ayat (1) Prasarana RS dapat meliputi salah satunya instalasi pengelolaanlimbah PP No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun Mengatur pengelolaan limbah dari penetapanhingga pembuangan. Limbah klinis infeksius, farmasi kadaluwarsa tergolong kategori limbah bahaya1 Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dariFasyankes Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di Fasyankes Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas PelayananKesehatan Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya bersumber limbahmedis Permenkes No. 7 Tahun2019 Tentang Kesehatan Lingkungan RumahSakit PP NO. 47 TAHUN 2016 TENTANG FASYANKES Mengatur teknis tentang penyelenggaraan pengamanan limbah padat domestik, limbah B3, limbah cair dan limbah gas di RumahSakit 11

  7. Undang-Undangnomor 32 tahun2009tentangPerlindungan & PengelolaanLingkunganHidup

  8. PP No. 47 tahun 2016 tentang Fasyankes : • Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas: • Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan; • Pusat kesehatan masyarakat; • Klinik; • Rumah Sakit; • Apotek; • Unit Transfusi Darah; • Laboratorium Kesehatan; • Optikal; • Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk kepentingan hukum; dan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional. PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-Sekjen/2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES • Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meliputi: • Pusat Kesehatan Masyarakat; • Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Dan • Rumah Sakit • Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam, Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif, Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan. .

  9. Regulasi RUMAH SAKIT UU No. 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit Pasal 11 ayat (1)

  10. Regulasi RUMAH SAKIT PMK No. 7Tahun2019tentangKeslingRumahSakit • Penyimpanan • Limbahmediskategoriinfeksius, patologis, bendatajamharusdisimpanpada TPS dengansuhulebihkecilatausamadengan0 oC (nolderajatcelsius) dalamwaktusampaidengan 90 (sembilanpuluh) hari. • Limbahmediskategoriinfeksius, patologis, bendatajamdapatdisimpanpada TPS dengansuhu 3 sampaidengan 8 oC (delapanderajatcelsius) dalamwaktusampaidengan 7 (tujuh) hari.

  11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan RumahSakit Penyelenggaraan KesehatanLingkungan RumahSakit Basis: Rumah Sakit Ramah Lingkungan (GreenHospital) Penyehatan Pengamanan Pengawasan Pengendalian Air, Udara, Tanah, Pangan, SaranaPrasarana Vektor BinatangPembawa Penyakit Linen, Dekontaminasi, Konstruksi/Renovasi • Limbah • Radiasi

  12. PENYELENGGARAAN PENGAMANANLIMBAH (Permenkes No. 7 Tahun 2019 ttg Kesehatan LingkunganRS) LIMBAH LimbahB3 LimbahCair LimbahPadat Domestik LimbahGas Identifikasi limbah Sistem Penyaluran Pengurangan danPemilahan Pemantauan danPelaporan Penyediaan Fasilitas Pengurangan danPemilahan Pengelolaan sesuaistandar MemilikiIPAL Penanganan Vektor Pewadahandan pengangkutan Pemantauan danPelaporan Penyediaan Fasilitas Penyimpanan BakuMutu Pengolahan

  13. Regulasi PUSKESMAS • PMK No. 75 Tahun 2014 tentang PUSKESMAS Halaman Lampiran: PersyaratanLokasiPuskesmas

  14. Regulasi KLINIK • PMK No. 9 Tahun 2014 tentangKlinik Pasal 26 ayat (1) Untukmendapatkanizinmendirikan, penyelenggaraKlinikharusmelengkapipersyaratan: • Pasal 35 ayat (1) SetiapKLINIK mempunyaikewajiban:

  15. Regulasi PRAKTEK MANDIRI Dr/Drg • PMK No. 46 Tahun 2015 tentangAkreditasi PKM, Klinik, PraktekMandiriDokter & Dokter Gigi

  16. Pengertian, Kategori dan Dampak Limbah Fasyankes

  17. LIMBAH FASYANKES limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit/Fasyankesdi luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya NON-B3 PADAT LIMBAH FASYANKES SEGREGASI LIMBAH • limbah infeksius, • imbah patologi, • limbah benda tajam, CAIR B3 MEDIS GAS LB3 • Limbah farmasi, • limbah sitotoksis, • limbah kimiawi, • limbah radioaktif, • limbah kontainer bertekanan, dan • limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. B3 semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi, dan pembuatan obat citotoksik semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan Fasyanakes yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan

  18. KENAPA LIMBAH MEDISFASYANKES HARUSDIKELOLA DAMPAKLINGKUNGAN DAMPAKKESEHATAN PEMENUHANPERATURAN

  19. BAHAYA & DAMPAK LIMBAHMEDIS Limbah Kimia,Farmasi, LogamBerat Limbah Infeksius, Patologis & BendaTajam LimbahGenotoksik • MelaluiAdsorpsi: • Kulit &membran mukosa • Pernafasan • Pencernaan • Intoksikasi/ keracunan akutatau kronik • Cedera – lukabakar • Melalui: • Tusukan, lecet,luka • Membranmukosa • Pernafasan • Ingesti • Infeksi Gastroenteritis • InfeksiSaluran Pernafasan • AIDS • HepatitisA • Hepatitis B &C • Infeksimata • Infeksigenital, • Cedera • Melalui: • Menghirupdebu atauaerosol • Adsorpsikulit • Tanpasengaja • menelan • Kontakdengan cairan & sekret tubuhpasien • Karsinogen • Mutagen • Iritasikulit • Iritasi salurancerna HOSPITALACQUIRED INFECTION

  20. Dampak Limbah Fasyankes yang tidak dikelola dengan benar ; Gangguan kesehatan manusia ; bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, desinfektan, serta logam seperti Hg, Pb, Chrom dan Cd yang berasal dari bagian Pelayanan Gangguan genetik dan reproduksi ; Pestisida dan Bahan Radioaktif Menyebabkan infeksi silang; menjadi media penyebaran mikroorganisme pembawa penyakit melalui proses infeksi silang baik dari pasien ke pasien, dari pasien ke petugas atau dari petugas ke pasien Kerusakan harta benda, disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat) yang terkandung dalam air berlumpur yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit Gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang, karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor. kerugian ekomoni, baik terhadap pembiayaan operasional dan pemeliharaan, seperti kebutuhan biaya kompensasi pencemaran lingkungan dan orang yang kesehatannya terganggu karena pencemaran lingkungan. Gangguan kenyamanan dan estetika, dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan rasa dari bahan kimia organik.

  21. Pengelolaan Limbah Fasyankes

  22. Jenis Limbah Fasyankes BerdasarkanKarakteristiknya Termometer& tabung rusak 1% Limbahtajam 1% Limbah kimia& farmasi 3% Limbahinfeksius &patologi 15% Limbahdomestik 80% Limbahdomestik Limbah infeksius &patologi Limbah kimia &farmasi

  23. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN & BERBAHAYA [ B3 ] P E R P E R U U

  24. Alur Pengelolaan Limbah medis

  25. PENGURANGAN • Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan yang lain; • Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap bahan atau material yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau pencemaran terhadap lingkungan; • Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah; • Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan bahan farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan kedaluwarsa; dan • Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap peralatan sesuai jadwal.

  26. CONTOH PENGURANGAN TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL SPYGNOMETER DIGITAL SPYGNOMETER MERKURI

  27. Pemilahan dan Pewadahan • Pemilahandilakukanmulaidarisumberolehpenghasillimbah (mis: perawat). Di setiapsumber/ ruanganditempatkanwadah yang sesuaidenganlimbah yang dihasilkan. • Wadahdinamaisesuaikategori/ kelompoklimbahdandiberikankantongplastiksesuaiwarna. • Jarumsuntikbisadisediakan safety box di tempatdilakukantindakan. Setelahmenyuntik, suntiklangsungdimasukankedalam safety box tanpamenutupkembali. • Jarumsuntikjugabisamenggunakanneedle cutteratauneedle destroyeruntukmemisahkansiringedenganspoitnya. MERAH KUNING KUNING UNGU COKLAT Sumber: PERMENKES 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah SakitdanPermen LHK no. P56 th. 2015

  28. CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

  29. Pengangkutan • PengangkutanInternal • Pengumpulanlimbah minimum setiaphariatausesuaikebutuhan. • Setelahlimbahdiambildarisumbernya • Limbahdiangkutsebelumpenuh (3/4 dari volume limbah) • Tidakdianjurkanmelakukanpemadatan/penekananpadasaatpengumpulanlimbahuntukmenghindaririsikotertusuk • Pengangkutaneksternal Pengangkutandilakukanoleh transporter yang berijin. Pengangkutanyang dilakukanolehpenghasillimbahbisamenggunakankendaraanroda 3, sesuai ketentuanyang berlaku.

  30. PenyimpananSementara • TPS harus memiliki ijin • Bangunan TPS yang memenuhi persyaratan harus sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. • Waktu Penyimpanan : • 2 hari, pada temperature lebihbesardari 0 derajatCelcius • 90 hari, pada temperature samadenganataulebihkecildari 0 derajatcelcius • 7 hari, Pada temperatur 3-8 derajat Celcius (PMK 7/2019)

  31. PengolahanAkhir Berdasarkan proses (WHO): Termal, kimia, irradiasi, biologi,mekanikal

  32. Penguburan

  33. Kerjasama pengolahan ; • Pilih vendor/ perusahaan pengolah yang memiliki ijin dari KLHK untuk mengolah limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang dihasilkan • Pastikan transporter memiliki Rekomendasi KLHK sebagai transporter dan kendaraan pengangkut memiliki ijin dari Kementerian Perhubungan • Pengirim, pengangkut, dan pengolah harus memiliki manifest elektronik (festronik)

  34. Hal-Hal Yang PerludiperhatikanPenghasilLimbah B3 BekerjasamadenganPihak ke-3 KesesuaianRekomendasidanIzinkendaraanpengangkutataupengumpulterhadaplimbah yang akandiangkut; KerjasamaBipartyantaraPengangkut & PengolahLimbah B3; AsuransiLingkunganPengangkut LB3 & Pengolah LB3; SOP TanggapDaruratPengangkut, Tumpahan LB3, KecelakaanLalin; IzinPengumpulan (Jikamengumpulkan); Kerjasama Third Party; [ Fasyankes, Transporter, & Pengolah LB3 ] Penghasil-Pengolah-Pengangkut 7. Pemastiaanpemusnahan (ManifesLimbah) 8. Pemantauanlingkungan, hasilakhirpengolahan;

  35. PeranDinasKesehatan

  36. KEWENANGAN DINKES PROVINSI DALAM PENGAMANANLB3 PERGUB JABAR NO. 50 TAHUN 2016 TTG TUPOKSI DINKES KMK NO 7TAHUN 2019TTG PERSYARATAN KESLING RS PMK NO 9 TAHUN 2014 TTG KLINIK PEMBINA & PENGAWAS PEMBINA & PENGAWAS TUPOKSI PETUGAS DINKES

  37. TugasPokokSeksiKesling, Kesjaor • PergubJabar No. 50 Tahun 2016 • Tentang • TupoksiRincianTugas Unit & Tata KerjaDinkes

  38. FungsiSeksiKesling, Kesjaor • PergubJabar No. 50 Tahun 2016 • Tentang • TupoksiRincianTugas Unit & Tata KerjaDinkes

  39. UraianTugasSeksiKesling,Kesjaor • PergubJabar No. 50 Tahun 2016 • Tentang • TupoksiRincianTugas Unit & Tata KerjaDinkes

  40. UraianTugasSeksiKesjaor • PergubJabar No. 50 Tahun 2016 • Tentang • TupoksiRincianTugas Unit & Tata KerjaDinkes

  41. PMK No 9 Tahun 2014 TentangKlinik

  42. PeranDinkesKab/Kota/Provinsi

  43. KegiatanDinkesTerkaitPenangananLimbah B3 PertemuanAdvokasiPengelolaanLimbahB3 Fasyankes PertemuanKoordinasiPengelolaanLimbahMedis SosialisasiPengelolaanLimbahB3 Fasyankes PembinaanpengelolaanLimbah B3 Fasyankes BimbinganTeknisPengelolaanLimbahB3 OrientasiPengelolaanLimbahMedisFasyankes Monitoring & EvaluasiPengelolaanLimbah B3

  44. Alur Pembinaan & PengawasanLimbah B3 Fasyankes

  45. RAKOR Pengelolaan LimbahB3 FASYANKES PESERTA : SETDA PROVINSI DINAS KESEHATA PROVINSI DINAS LH PROVINSI DINAS LH KAB./KOTA DINAS KESEHATAN KAB.KOTA

More Related