1 / 15

SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR. METODE BISEKSI (BAGI DUA). Metode Biseksi. Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian.

gefen
Télécharger la présentation

SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOLUSIPERSAMAAN NON LINEAR METODE BISEKSI (BAGI DUA)

  2. Metode Biseksi • Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian. • Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung dan bagian yang tidak mengandung akar dibuang.Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan.

  3. Metode Biseksi

  4. Metode Biseksi • Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu ditentukan batas bawah (a) dan batas atas (b).Kemudian dihitung nilai tengah : x = • Dari nilai x ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar. Secara matematik, suatu range terdapat akar persamaan bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau dituliskan : f(a) . f(b) < 0

  5. Metode Biseksi * Dari nilai X yang di dapat perlu dilakukan pengecekkan akar, keberadaan akar yakni : Jika f(x).f(a) < 0, maka b = x, f(b) = f(x), a = tetap atau f(x).f(b) < 0, maka a = x, f(a) = f(x), b = tetap • Setelah diketahui dibagian mana terdapat akar, maka batas bawah dan batas atas di perbaharui sesuai dengan range dari bagian yang mempunyai akar.

  6. Akar persamaan biasanya di tentukan berdasarkan iterasi maksimum yang diberikan, tetapi yang paling banyak digunakan yakni dengan menentukaan toleransi error (e) yang di tetapkan.

  7. Algoritma Biseksi

  8. Contoh Soal • Tentukanlah salah satu akar dari persamaan pangkat tiga berikut ini ; f(x) = X3 + X2 – 3x - 3 = 0

  9. Tabel Perhitungan Metode Biseksi

  10. Tabel Perhitungan Metode Biseksi

  11. Keuntungan BISEKSI • Selalu berhasil menemukan akar (solusi) yang dicari, atau dengan kata lain selalu konvergen

  12. Kelemahan Biseksi • Bekerja sangat lambat. Tidak memandang bahwa sebenarnya akar atau solusi yang dicari telah berada dekat sekali dengan X0 ataupun X1

  13. Contoh Soal • Dimana x = Pada iterasi ke 13 diperoleh x = 1,73206 dan f(x) = 0.00005 • Untuk menghentikan iterasi, dapat dilakukan dengan menggunakan toleransi error atau iterasi maksimum. • Catatan : Dengan menggunakan metode biseksi dengan tolerasi error 0.0001 dibutuhkan 13 iterasi, semakin teliti (kecil toleransi errorny) maka semakin besar jumlah iterasi yang dibutuhkan.

  14. Contoh Soal • Selesaikan persamaan xe-x+1 = 0, dengan menggunakan range x=[-1,0], • Dengan toleransi error 0,001 atau iterasi maksimum yang di tentukan adalah 10 iterasi

  15. Contoh Soal • Cari akar – akar penyelesaian dari persamaan non linear dibawah ini dengan metode biseksi : a. X3 – X2 - X + 1 • X3 – 9X2 + 18X – 6 = 0 • X6 – X – 1 = 0

More Related