1 / 124

AUDITING

AUDITING. Jurusan Akuntansi UISU. PANDAPOTAN RITONGA. JENIS PEMERIKSAAN : 1. PEMERIKSAAN KEUANGAN. DEFINISI:

gen
Télécharger la présentation

AUDITING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AUDITING Jurusan Akuntansi UISU PANDAPOTAN RITONGA

  2. JENIS PEMERIKSAAN :1. PEMERIKSAAN KEUANGAN DEFINISI: Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (Reasonable Assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti standar akuntansi pemerintahan .

  3. PEMERIKSAAN KEUANGAN (lanjutan) Standar Pemeriksaan memberlakukan standar pemeriksaan keuangan yang dimuat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang dikeluarkan oleh IAI. Standar Pemeriksaan ini mengatur standar tambahan pada standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan selain yang dimuat dalam SPAP.

  4. 2. PEMERIKSAAN KINERJA Pemeriksaankinerjaadalahpemeriksaansecaraobyektifdansistematikterhadapberbagaimacambukti, untukdapatmelakukanpenilaiansecaraindependenataskinerjaentitasatau program/kegiatan yang diperiksa. Pemeriksaankinerjamenghasilkaninformasi yang bergunauntukmeningkatkankinerjasuatu program danmemudahkanpengambilankeputusanbagipihak yang bertanggungjawabuntukmengawasidanmengambiltindakankoreksisertameningkatkanpertanggungjawabanpublik.

  5. PEMERIKSAAN KINERJA (LANJUTAN) Pemeriksaankinerjamencakuptujuan yang luasdanbervariasi, termasuktujuan yang berhubungandenganpenilaianhasildanefektivitas program; ekonomidanefisiensi; pengendalian intern; ketaatanterhadapperaturanperundang-undangan yang berlaku. Pemeriksaankinerjadapatmencakuplingkuppekerjaan yang luasatausempitdanmenggunakanberbagaimetodologi; berbagaitingkatanalisis, penelitianatauevaluasi; umumnyamenghasilkankesimpulandanrekomendasi; dandisertaidenganpenerbitanlaporan.

  6. PEMERIKSAAN KINERJA (Lanjutan) Tujuan pemeriksaan yang menilai hasil dan efektivitas suatu program adalah mengukur sejauh mana suatu program mencapai tujuannya. Tujuan pemeriksaan yang menilai ekonomi dan efisiensi berkaitan dengan apakah suatu entitas telah menggunakan sumber dayanya dengan cara yang paling produktif di dalam mencapai tujuan program. Kedua tujuan pemeriksaan ini dapat berhubungan satu sama lain dan dapat dilaksanakan secara bersamaan dalam suatu pemeriksaan kinerja. Contoh tujuan pemeriksaan atas hasil dan efektivitas program serta pemeriksaan atas ekonomi dan efisiensi adalah penilaian atas:

  7. PEMERIKSAAN KINERJA Sejauhmana tujuan peraturan perundang-undangan dan organisasi dapat dicapai. Kemungkinan alternatif lain yang dapat meningkatkan kinerja program atau menghilangkan faktor-faktor yang menghambat efektivitas program. Perbandingan antara biaya dan manfaat atau efektivitas biaya suatu kinerja program. Sejauhmana suatu program mencapai hasil yang diharapkan atau menimbulkan dampak yang tidak diharapkan. Sejauhmana program berduplikasi, bertumpang tindih, atau bertentangan dengan program lain yang sejenis. Sejauhmana entitas yang diperiksa telah mengikuti ketentuan pengadaan yang sehat. Validitas dan keandalan ukuran-ukuran hasil dan efektivitas program, atau ekonomi dan efisiensi. Keandalan, validitas, dan relevansi informasi keuangan yang berkaitan dengan kinerja suatu program.

  8. 3. PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dapat bersifat : pemeriksaan (examination), reviu (review), dan prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures) untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan tentang keandalan asersi yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Sasaran pemeriksaan dengan tujuan tertentu, dapat mencakup antara lain pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah.

  9. PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU Obyek penugasan tertentu, antara lain dapat meliputi : • Pengendalian intern yang berkaitan dengan laporan keuangan suatu entitas. • Ketaatan entitas terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. • Penyajian Analisis dan Pembahasan Manajemen (APM). • Laporan Keuangan Prospektif dan Informasi Keuangan Proforma. • Keandalan ukuran-ukuran kinerja. • Biaya kontrak. • Kewajaran proposal kontrak.

  10. PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU Pengendalian intern meliputi proses dan prosedur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian operasional program; serta system yang digunakan untuk mengukur, melaporkan, dan memantau kinerja program. Contoh-contoh tujuan pemeriksaan atas Pengendalian intern untuk menilai sejauhmana pengendalian intern suatu program memberikan keyakinan yang memadai bahwa: • Misi, sasaran, dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif, dan efisien. • Sumber daya digunakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Sumber daya telah diamankan dari pengadaan, penggunaan dan pelepasan secara tidak sah. • Laporan manajemen dan laporan kepada publik sudah lengkap, akurat, dan konsisten untuk mendukung pengambilan keputusan. • Pengamanan terhadap sistem informasi berbasis komputer dapat mencegah atau melacak secara cepat akses yang dilakukan secara tidak sah. • Perencanaan keadaan darurat bagi sistem informasi berbasis komputer menghasilkan back-up untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap aktivitas atau fungsi sistem tersebut.

  11. AUDITING PELAPORAN PENGUJIAN SUBSTANTIF PENGERTIAN BUKTI AUDIT KKA TUJUAN AUDIT SURVAI PENDAHU-LUAN EVALUASI SPM PKA TEKNIK AUDIT POKOK BAHASAN AUDITING

  12. PENGERTIAN AUDIT INTERNAL • Adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah : • Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan • Risiko yang dihadapi perusahaan (organisasi) telah diidentifikasi dan diminimalisasi • Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah dipenuhi • Kriteria operasi (kegiatan) yang memuaskan telah dipenuhi • Sumberdaya telah digunakan secara efisiendan ekonomis • Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif --- semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif.

  13. SIFAT DASAR AUDIT Proses terintegrasi atas tahapan, prosedur, teknik pengujian untuk mencapai tujuan audit. Dilaksanakan dengan urutan ke-teraturan dalam pola pikir, peren-canaan, pendokumentasian hing-ga penarikan kesimpulan. SISTEMATIS PENILAIAN Kondisi yg sebenarnya. Tidak terpengaruh pertim-bangan subjektif atau kepentingan tertentu OBJEKTIF Kriteria Independen PENGUJIAN

  14. AUDITOR SEBAGAI SUBJEK AUDIT • Keterampilan • Keahlian • Kewenangan • Kecermatan KOMPETEN AUDITOR INDEPENDEN • Tidak memihak • Tidak merugikan pihak manapun

  15. STANDAR AUDIT UMUM PELAKSANAAN PELAPORAN T L Pemeriksa yang memenuhi syarat Prosedur Audit LHA PKA KKA • AHLI • INDEPENDEN • CERMAT • RAHASIA • TERENCANA • PAHAMI SPI • WASPADA • PEMBUKTIAN • DOKUMENTASI • TERTULIS • SESUAI TUGAS • SESUAI STANDAR • INFORMATIF • KONSTRUKTIF

  16. INDEPENDENSI LEMBAGA AUDIT • DIPENGARUHI OLEH : • Masalah yang berkaitan dengan diri pribadi. • Pengaruh pihak luar. • Kedudukan auditor dalam organisasi. • Eksternal Audit • Independen Auditor • Government Auditor Badan/Instansi Obyek Audit Unit Kerja Obyek Audit Internal Audit

  17. AUDITAN  OBJEK AUDIT • Kegiatan, fungsi dan program dalam organisasi pemerintah. • Kegiatan dan pengendalian dalam organisasi pemerintah. • Informasi kuantitatif.  laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan kegiatan.

  18. TUJUAN AUDIT • Tujuan Audit :  apa yg ingin dicapai ?? • Untuk menentukan apakah : • Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan • Risiko yang dihadapi organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi • Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal telah dipenuhi • Kriteria operasi yg memuaskan telah dipenuhi • Sumberdaya telah digunakan secara efisien dan diperoleh secara ekonomis • Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

  19. MANFAAT AUDIT INTERNAL • Membantu anggota organisasi dalam menjalan-kan tanggungjawabnya secara efektif. • Rekomendasi dari auditor bertujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada.

  20. RISIKO • Adalah ketidakpastian yang dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya • Potensi terjadinya kondisi-kondisi atau kejadian-kejadian yg dapat menghambat pencapaian tujuan. • Jenis risiko : • Risiko organisasi ; potensi terjadinya kondisi-kondisi atau kejadian-kejadian yg dihadapi oleh organisasi dalam mencapai tujuan. • Risiko audit ; risiko yg dihadapi auditor yg menye-babkan audit tidak mencapai tujuannya.

  21. RISIKO AUDIT • Risiko audit adalah ukuran risiko tidak tercapainya tujuan audit yg dapat diterima oleh suatu audit. risiko audit = risiko deteksi x risiko inheren x risiko pengendalian • Risiko deteksi ; ukuran risiko bahwa hasil pengumpulan dan evaluasi bukti audit akan gagal mendeteksi adanya kesalahan. Risiko deteksi berbanding lurus dengan risiko audit Risiko Deteksi Tinggi = luas dan jenis pengujian terbatas  bukti audit terbatas = Risiko Audit Tinggi. • Risiko inheren ; ukuran risiko yg terkait dengan operasi organisasi sebelum mempertimbangkan efektifitas pengendalian. • Risiko pengendalian ; ukuran taksiran auditor bahwa pengendalian yg digunakan tidak mampu mendeteksi dan mencegah terjadinya kesalahan.

  22. JENIS AUDIT • Audit Ketaatan (Compliance Audit) • Audit Keuangan (Financial Audit) : • Simpulan dan rekomendasi • Pemberian Pendapat Akuntan (WTP,WDP, TW,TMP) • Audit Operasional (Operational Audit) • Audit komprehensive, performance audit • Manajemen audit, program audit • Audit Investigatif (Special Audit)

  23. KONSEPSI AUDITING

  24. KONSEPSI AUDITING • Evidence : pembuktian yang cukup • Independence : bebas pengaruh • Due Care : hati hati / teliti • Fair Presentation : penyajian yang wajar

  25. EVIDENCEPerolehan Bukti yang Cukup • Dengan memperoleh bukti yang cukup, auditor akan dapat memahami kondisi yang terjadi dan merupakan kunci untuk dapat mengungkapkan kebenaran (truth). • Dengan memahami apa yang seharusnya terjadi (kriteria), auditor dapat menguji kondisi (realitas) atas bukti yang tersedia.

  26. INDEPENDENCEBebas Pengaruh • Merupakan cerminan dari kondisi mental seorang auditor untuk dapat bersikap : percaya diri, bebas dari kendali klien, ahli dan mampu serta bebas dari bias dan prasangka. • Dengan dimilikinya kebebasan ini seorang auditor tentunya akan mampu memberikan pendapat atau putusan yang profesional (profesional judgement).

  27. DUE CAREKecermatandanKehati-hatian • Merupakan cerminan dari tanggungjawab auditor atas kemungkinan terjadinya ketidak beresan (irre-gularity) yang harus dideteksi dalam pelaksanaan tugasnya. • Batasan tanggungjawab untuk cermat dan hati-hati ini sulit dirumuskan karena menyangkut konsekuensi yang sulit diramalkan dan keengganan untuk mengikatkan diri kepada standar yang akan menuntut tanggungjawab yang lebih besar.

  28. PRUDENT PRACTITIONER(profesi yang bekerja bijaksana dan hati-hati) Evidence Menemukan dan meng- ungkapkan irregularity Independence Due Care Resiko Sampling ..?

  29. FAIR PRESENTATION Hasil dari pelaksanaan audit adalah “laporan”, yang harus disajikan secara : apa adanya (fair presentation) yaitu melalui pengungkapan yg cukup (adequate disclosure) sehingga pengguna laporan memperoleh informasi bebas dari misinterpretasi.

  30. Auditor KORPORASI INSTANSI PEMODAL STAKEHOLDER Laporan Keuangan Proses Akuntansi AKUNTANSI DAN AUDIT

  31. INDEPENDENT AUDITOR Audit Report • Integritas • Obyektivitas • Profesional • KONSEP : • Evidence • Independence • Due care • Fair presentation KODE ETIK AUDITING STANDAR MUTU SPAP ACCOUNTING • KONSEP : • Acc. Entity. • Going concern • Monetary unit • Time period PEDOMAN PENYAJIAN SAK

  32. Feed back PENGENDALIAN & AUDIT Preventif control RENCANA HASIL / TUJUAN RENCANA PELAKSANAAN PELAKSANAAN KOREKSI AUDIT Menguji pelaksanaan dari rencana dan me lakukan koreksi Ada ukuran untuk hasil dan pelaksanaan Ada ukuran hasil yg diingini dari rencana

  33. TUJUAN AUDIT

  34. JENIS AUDIT KRITERIA TUJUAN KETAATAN/KEU KEWAJARAN PERTANGGUNGJAWABAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN OPERASIONAL EKONOMIS, EFISIEN, EFEKTIF KRITERIA TIDAK HANYA PERATURAN PER UU AN INVESTIGASI PEMBUKTIAN BERSALAH / TIDAK PERATURAN PER UU AN TERMASUK HUKUM INFORMASI AWAL

  35. HUBUNGAN RISIKO DENGAN TUJUAN AUDIT • Risiko organisasi dapat menjadi titik tolak bagi auditor untuk menentukan, mengembangkan dan memfokuskan tujuan-tujuan audit. • Tujuan audit akan menjadi dasar untuk menen-tukan teknik-teknik audit yang diperlukan guna melaksanakan pengumpulan dan evaluasi bukti.

  36. AUDIT KEUANGAN • Pernyataan pendapat : • Wajar tanpa pengecualian • Wajar tanpa pengecualian dengan tambahan peragraf penjelas. • Wajar dengan pengecualian • Tidak wajar (Disclaimer) • Tidak memberikan pendapat/menolak memberikan pendapat (adverse) • Penentuan keakuratan dan keandalan informasi keuangan.

  37. EKONOMIS, EFISIEN, & EFEKTIF • Ekonomis = berkaitan dengan harga/nilai input • penghematan bila harga/nilai input lebih murah dari yang diharapkan, • kalau lebih mahal = pemborosan. • Efisien = berkaitan antara input dengan output yang diharapkan. • Bila output < berarti inefisiensi • Bila output > berarti efisien • Efektif = hubungan antara output dengan manfaat • Bila bermanfaat = efektif • Bila tidak bermanfaat = tidak efektif.

  38. BUKTI AUDIT

  39. PENGERTIAN BUKTI AUDIT • Semua media informasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung argumentasi, pendapat, atau simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dengan kriterianya.

  40. SYARAT BUKTI AUDIT

  41. PROSES AUDIT AUDIT KONDISI KRITERIA BUKTI AUDIT HASIL AUDIT

  42. MATERIALITY & AUDIT RISK Sampling Uji Petik Materiality Audit Risk AUDIT PERTANG- GUNG JA- WABAN BUKTI Transaksi PENATA USAHAAN Kegiatan

  43. JENIS BUKTI AUDIT

  44. BUKTI AUDIT Pengujian Fisik Bukti Konfirmasi Bukti Dokumen Bukti Observasi Bukti Tanya Jawab Pelaksanaan ulang Prosedur Analisis ALAT BUKTI (KUHAP) Keterangan saksi Keterangan ahli Surat Petunjuk Keterangan terdakwa. HUBUNGANBUKTI AUDITDENGANALAT BUKTI(KUHAP)

  45. SPISEBAGAIBUKTI AUDIT • SPI yang baik akan menjaga ketelitian dan kehandalan data akuntabilitas. • Semakin baik (kuat) pengendalian internal yang diciptakan, semakin sedikit bukti lain yg diperlukan dalam audit. • Kuat lemahnya pengendalian internal auditan berpengaruh terhadap bukti audit yang diperlukan.

  46. BAB IV. TEKNIK AUDIT

More Related