1 / 52

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS. Profesi Apoteker Angkatan XX Fakultas Farmasi USB. Moto : “Tugas yang pertama dan yang utama dari setiap mahasiswa ialah belajar dengan hasrat yang membara dan sepenuh kemampuan”. Mengapa butuh manajemen ?.

gryta
Télécharger la présentation

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS Profesi Apoteker Angkatan XX Fakultas Farmasi USB Moto : “Tugas yang pertama dan yang utama dari setiap mahasiswa ialah belajar dengan hasrat yang membara dan sepenuh kemampuan”

  2. Mengapa butuh manajemen ? • Manusia adl makhluk sosial, cenderung untuk berinteraksi & bekerjasama. • Manusia adalah anggota suatu organisasi yg mempunyai rencana & cara pencapaian tujuan, termasuk tugas mencari & mengalokasikan sumber daya organisasi, & mempunyai pemimpin (manajer) yg bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi dlm mencapai tujuan yg telah ditetapkan.

  3. Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement (arti : seni melaksanakan dan mengatur) Mary Parker Follet, manajemen : seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Berarti : manajer bertugas mengatur & mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

  4. Wise words : “Very busy people always find time for everything. Conversely, people with immese leisure find time for nothing”. (Ernest Dimnet) “Orang-orang yg sangat sibuk senantiasa mempunyai waktu untuk melakukan segala apa. Kebalikannya orang-orang dengan waktu terluang yg sangat banyak mempunyai waktu untuk tidak melakukan apa-apa”.

  5. Manajemen : suatu proses aktivitas koordinasi kerja untuk mencapai suatu tujuan (goals) yang dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain. • Dari definisi tersebut ada 3 elemen penting : koordinasi, efisiensi & efektivitas.

  6. Koordinasi merujuk pada pengertian : sumber daya yang ada perlu dilakukan koordinasi sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal kepada organisasi.

  7. Efektif : melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things). • Menurut KBBI, Efektif adalah : 1) “ada efeknya” (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2) “manjur atau mujarab” (tt obat); 3) “dapat membawa hasil; berhasil guna” (tt usaha, tindakan); “mangkus”; 4) “mulai berlaku” (tt undang-undang, peraturan).

  8. Pengertian mudahnya adalah tercapai tujuannya. Tercapai tujuannya di sini tidak melihat berapa lama dan bagaimana cara yang dilakukan serta kualitas hasil yang dicapai. Contohnya Suatu saat atasan meminta kita untuk mengerjakan tugas dan kita mengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebut misalnya memerlukan waktu satu hari setelah perintah, atau lima hari setelah perintah, atau satu tahun setelah perintah, asal kita mengerjakan tugas tersebut dan tugas tersebut selesai maka kita sudah disebut berlaku efektif.

  9. Efektif : melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things). • Efektifitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencapai sasaran (hasil akhir) yg telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian hasil akhir yg sesuai dengan target waktu yg telah ditetapkan & ukuran/standar yg berlaku mencerminkan perusahaan telah memperhatikan efektifitas operasionalnya. • Berhasil guna.

  10. Efisien : melakukan pekerjaan dengan benar (doing the things right). • Menurut KBBI 1 “tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)”; 2 “mampu menjalankan tugas dgn tepat dan cermat”; “berdaya guna”; “bertepat guna”; “sangkil”.

  11. Pengertian mudahnya adalah cara yang tepat, cepat, akurat untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi Pada tataran efiesien inilah dititikberatkan pada metode optimize untuk mencapai tujuan. Contohnya terkait dengan contoh pada efektif di atas yaitu kalau tugas yang diberikan atasan tersebut dapat dikerjakan dana selesai dalam satu hari tetapi kita mengerjakannya dan menyelesaikan dalam lima hari, berarti kita tidak berlaku efisien. Dalam case ini, kita baru akan disebut efisien jika dapat mengerjakan dalam satu hari.

  12. Efisien : melakukan pekerjaan dengan benar (doing the things right). • Efisiensi mengacu pd hubungan antara keluaran & masukan (output/input). Menunjukkan kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya dengan benar & tidak ada pemborosan. • Berdaya guna.

  13. Manajemen Farmasi ??? • “Sub spesialisasi” manajemen di mana farmasi diaktualisasikan. • Kajian manajemen farmasi cukup luas mencakup : a.l. produksi dan operasi, pengawasan mutu dan quality assurance, distribusi dan pemasaran, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta pemerintahan, pelayanan (komunitas).

  14. Jika seorang farmasis hanya dilengkapi dengan ilmu kefarmasian saja maka peluang yang terbuka ke depan bagi dirinya adalah sebagai technical skill dengan career path yang relatif terbatas. • Farmasis yang bekerja di bidang produksi, pemasaran maupun pelayanan untuk semua level memerlukan pengetahuan dan ketrampilan manajemen.

  15. Kaitan pharmaceutical caredengan Manajemen ? Konsep pharmaceutical care tidak dapat dimaknai hanya terbatas pada aktivitas yang berorientasi klinik saja tetapi mempunyai dimensi yang lebih luas yang menyangkut tanggung jawab dan tugas farmasis dalam mengelola farmakoterapi mengatasi penyakit yang sedang diderita oleh pasien. Dalam mengelola farmakoterapi untuk pasien, farmasis harus memiliki kapabilitas manajerial di samping pengetahuan kefarmasian. Farmasis yang berfokus pada pengobatan kuratif maupun pencegahan pada dasarnya merupakan ekstensi dari manajemen risiko (risk management). Praktek-praktek profesi farmasi yang berkaitan dengan pengobatan memiliki adisional resiko yang harus dikelola dengan baik agar resiko tersebut seminimal mungkin dialami oleh pasien.

  16. Risiko yang dapat terjadi dalam praktek farmakoterapi antara lain ialah: • * Pemilihan obat yang tidak tepat • * Dosis sub terapetik • * Over dosis • * Reaksi samping obat • * Interaksi obat • Kesalahan penggunaan obat. • Masalah-masalah tersebut di atas akan mengakibatkan risiko yang signifikan bagi pasien bahkan dapat mengancam keselamatan jiwanya. Dalam hal ini farmasis perlu menguasai manajemen risiko untuk mengupayakan agar risiko menjalankan pekerjaan profesinya dapat diminimalisir sehingga tidak membahayakan pasien maupun dirinya sendiri

  17. Mengapa farmasis/apoteker perlu mempelajari manajemen ?????

  18. Farmasi sebagai profesi mempunyai cakupan (coverage) yang luas dan merupakan perpaduan dari tiga elemen penting yaitu kesehatan, iptek & ekonomi. iptek kesehatan ekonomi Konsep pelayanan kesehatan

  19. The seven star pharmacist • Care-giver • Decision-maker • Communicator • Leader. • Manager • Life-long learner • Teacher

  20. Farmasi : suatu profesi yg concerns, commits & competens tentang obat. • Dari definisi tsb muncul istilah profesi, yaitu suatu pekerjaan (ocupation) yg menunjukkan karakter specialised knowledge yg diperoleh melalui academic preparation. • (Ada 7 profesi yang diakui di Indonesia : dokter, dokter gigi, dokter hewan, farmasis/apoteker, akuntan, notaris dan psikolog), + perawat.

  21. James F. Stoner : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian & penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yg telah ditetapkan. • FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN : • PLANNING (perencanaan) - P • ORGANIZING (pengorganisasian) - O • ACTUATING (menggerakkan/memimpin/mengarahkan) - A • CONTROLLING (pengawasan/pengendalian) - C

  22. TARGET EFEKTIF EFISIEN METODE METODE ILMIAH SENI P R A C P O O S E S M-1 M-4 MAN MAN MAN M-2 M-5 M-3 M,I,T • SASARAN • FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN • SUMBER DAYA

  23. Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen Planning Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara Pencapaian yang terbaik OrganizingPenentuan Bagaimana Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukan LeadingProses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan Controlling Monitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang berjalan agar Tujuan dapat tercapai Keterangan: Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen

  24. Sumber Daya Organisasi, Tujuan, & Fungsi-fungsi Manajemen • Fungsi-fungsi Manajemen Planning & decision making Organizing • Sumber Daya Organisasi • Sumber Daya Fisik/Alam • Informasi • Sumber Daya Manusia • Modal • Tujuan Organisasi • Efektif • Efisien Controlling Leading

  25. Planning Organizing Actuating Controlling Efektif Efisien Anggota (bawahan) Tujuan Manajemen

  26. orang yang bertanggung jawab terhadap hasil kerja yang dilakukan seseorang atau lebih dalam suatu organisasi MANAJER Mengelola sumber daya dalam organisasi

  27. Top Manager Middle Manager First-line Manager Karyawan non managerial Tingkatan Manajer dalam organisasi Menetapkan tujuan, kebijaksanaan dan strategi organisasi, membuat keputusan jangka panjang Mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi Mengarahkan dan membantu pekerjaan karyawan non manajerial, menentukan kegiatan jangka pendek. Melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian yang dimiliki

  28. Ada 3 skill yang harus dipenuhi oleh setiap level manajemen dengan kadar yang berbeda, yaitu: technical skill, human skill dan conceptual and design skill. Technical skill merujuk pada kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan teknis mencakup metoda, proses dan prosedur. Seorang supervisor produksi farmasi harus mempunyai ketrampilan teknis untuk mengetahui apakah produksi suatu obat telah dilaksanakan sesuai prosedur dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

  29. Human skill pada dasarnya adalah ketrampilan untuk dapat bekerja dengan orang lain dalam suatu team work yang solid sekaligus mampu menciptakan iklim kerja yang suportif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam berbagai organisasi, human skill ini sangat strategis perannya karena manusia adalah penggerak dan sumber inovasi sebagai basis eksistensi dan pertumbuhan organisasi.

  30. Conceptual skill : kemampuan untuk melihat “big picture” – mengenali berbagai elemen signifikan situasi organisasi dan memahami hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Selain itu harus mempunyai design skill yakni kemampuan untuk mengenali problem-problem yang dihadapi oleh perusahaan dan dapat mengatasinya dengan solusi yang efektif dan efisien.

  31. Maju mundurnya apotik tergantung pd beberapa faktor : 4P Marketing Mix (Bauran pemasaran) • Product (produk) • Price (harga) • Promotion (promosi) • Place (tempat)

  32. 1. PRODUCT • adalah hasil dari pabrik, yaitu barang dagangan/obat-obatan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi penjualan : apabila apotik menjual produk yang kurang bermutu, kadaluwarsa, produk yang laku tidak cukup persediaannya sehingga banyak resep tidak terlayani. • 2. PRICE • Harga jual apotik sangat mempengaruhi penjualan di sebuah apotik, apalagi ada apotik kompetitor di dekatnya yang menjual di bawah harga umum.

  33. 3. PROMOTION Nama apotik tidak boleh diiklankan di majalah/harian umum, kecuali pada waktu pembukaan atau khusus dinas jaga tertentu. Inipun diatur oleh GP Farmasi yang telah direstui oleh Dinkes. Larangan ini bukanlah aturan pemerintah, tetapi etika kefarmasian. Promosi di apotik yg diperbolehkan adalah dengan cara memberi pelayanan yg cepat-tepat-selamat, persediaan yg lengkap, harga yg terjangkau, kualitas obat terjamin. Termasuk di sini adalah servis antar jemput resep, pemberian informasi kepada masyarakat dan pembuatan nama apotik dengan lampu neon-sign.

  34. 4. PLACE Gedung apotik beserta lingkungan sekelilingnya. Termasuk di sini kenyamanan ruang tunggu, keamanan, kemudahan parkir, banyak sedikitnya dokter atau pusat kesehatan di sekelilingnya, mudah tidaknya tercapai oleh kendaraan umum. Soal : Anda adalah seorang apoteker yang akan mendirikan apotik di suatu daerah yang sudah ada apotik sebelumnya. Apakah strategi Anda agar dapat bersaing berdasarkan Marketing Mix ?

  35. 7 M • Money, memegang peranan penting sebagai suatu modal untuk memulai suatu usaha. Dengan adanya moneydapat memilih lokasi yg ideal, dapat membeli obat2an dalam jumlah besar dengan harga yg lebih murah, dapat mengembangkan usaha apotik di bidang perbekalan kesehatan lainnya.

  36. 2. Man power, faktor ini adalah yg paling penting, karena bagaimanapun tersedianya faktor lainnya, tetapi apabila si pelaksana tidak dibina, tidak diberi peningkatan pengetahuan/pelayanan termasuk bagaimana caranya berkomunikasi dengan pasien, maka pasien tidak akan mendapatkan pelayanan yang maksimal. Seharusnya yang menjadi MOTTO di apotik adalah : Pembeli adalah raja yang harus dilayani sebaik mungkin. “Resep yang masuk keluarnya harus obat”. Jadi jangan sampai pembeli hanya menanyakan harganya saja, lalu pergi keluar membeli obatnya di tempat lain.

  37. 3. Machine, maksudnya adalah bangunan apotik beserta alat perlengkapannya seperti lemari es, kipas angin, cash register, TV, dll. 4. Material, adalah obat-obatan, alat tulis serta perlengkapan tata usaha, etalase, rak, meja-kursi, dll

  38. 5. Method, cara yg digunakan untuk peningkatan pelayanan di apotik. Contoh di bidang personalia di mana cara penggajiannya memenuhi standar tertentu sehingga dapat memotivasi karyawan. 6. Market, pasar juga dapat mempengaruhi maju mundurnya apotik. Misalnya sebuah apotik terletak di daerah elite, maka obat2an yg laku di apotik tersebut berbeda dengan obat-obatan yg diperlukan di Perumnas. 7. Management.

  39. PENGERTIAN : PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) Apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang adequate dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat banyak.

  40. LATAR BELAKANG • Lebih dari 50% obat-obatan di dunia diresepkan dan diberikan secara tidak tepat, tidak efektif, dan tidak efisien • Terbalik dengan kondisi tersebut diatas, 1/3 penduduk dunia kesulitan mendapatkan akses memperoleh obat esensial harus dilakukan upaya untuk tercapainya “cost effective medical intervention”

  41. PENGGUNAAN OBAT RASIONAL, WHY? • Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja obat sebagai salah satu upaya cost effective medical interventions • Mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh obat dengan harga terjangkau • Mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat yang dapat membahayakan pasien • Meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap mutu pelayanan kesehatan

  42. POR MEMENUHI PRINSIP • TEPAT DIAGNOSIS DAN TEPAT INDIKASI • SESUAI DENGAN INDIKASI PENYAKIT • TEPAT PEMILIHAN OBAT • TEPAT DOSIS • TEPAT CARA PEMBERIAN • TEPAT INTERVAL WAKTU PEMBERIAN • TEPAT LAMA PEMBERIAN • WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING OBAT • TEPAT INFORMASI • TEPAT PENILAIAN KONDISI PASIEN • OBAT YANG DIBERIKAN HARUS EFEKTIF DAN AMAN DENGAN MUTU TERJAMIN SERTA TERSEDIA SETIAP SAAT DENGAN HARGA TERJANGKAU • TEPAT TINDAK LANJUT (FOLLOW UP) • TEPAT PENYERAHAN OBAT (DISPENSING) • PASIEN PATUH TERHADAP PERINTAH PENGOBATAN YANG DIBUTUHKAN MEMBUTUHKAN INFORMASI OBAT YANG BENAR DAN LENGKAP

  43. PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

  44. PENGGUNAAN OBAT DIKATAKAN TIDAK RASIONAL, APABILA : • Polypharmacy • Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dosis dan indikasinya • Penggunaan injeksi yang berlebihan • Pemberian resep yang tidak sesuai dengan indikasi klinis dan diagnosis • Swamedikasi yang tidak tepat

  45. STRATEGI PENINGKATAN POR EDUKASI REGULASI/KEBIJAKAN MANAJERIAL FINANSIAL

  46. UPAYA UNTUK MENDORONG POR • STRATEGI EDUKASI • Informasi tentang obat yang diberikan secara independen dan transparan. • Pelatihan farmakoterapi berbasis penyelesaian masalah (problem-based) bagi mahasiswa FK dan Farmasi • Pelatihan berkelanjutan sebagai persyaratan kredit profesi.

  47. PENGGUNAAN AB YANG TIDAK RASIONAL NASIONAL SARANA YANKES MASYARAKAT INDIVIDU Kemudahanmendapat AB << pengetahuanmasyarakat Pengaruhind farm (promosi) Jenis AB tidakdibatasi << info pd masyarakat Pengawasan dist obatlemah << pengetahuanilmiahttg AB (-) law enforcement thdpedomanpengobatanyg EBM << komitmendrmanajemen << info AB darinakes CORE PROBLEM PENGGUNAAN AB YG TIDAK RASIONAL Standarpengobatanygada (-) dikenal Perilakunakesutkdiakuipasien Pengalamanempirik Belumadastandarpengbtnkhusus AB Nakesmengikuti senior Lemahnya monitoring thdindikator Lemahpengawasan & sangsihkm Pelatihan POR # mengubahperilaku (-) kerjasamalintassektor Biayakesrelatiftinggi Faktorekonomimasy

More Related