1 / 40

PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI. Dewi Anggraini. PENDAHULUAN. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI. Deteksi asam nukleat deteksi serologi, ex PCR, menjadi juta(amlifikasi). Deteksi antigen. Mikroskopik. Kultur . Deteksi antibodi. SPESIMEN YANG BAIK. … pendahuluan.

halima
Télécharger la présentation

PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI Dewi Anggraini

  2. PENDAHULUAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI Deteksi asam nukleat deteksi serologi, ex PCR, menjadi juta(amlifikasi) Deteksi antigen Mikroskopik Kultur Deteksi antibodi SPESIMEN YANG BAIK

  3. … pendahuluan • Pengelolaan spesimen baik  kualitas baik • Pemilihan, infeksi kandung kemih, maka spesimennya urin • Pengambilan misal, ambil darah, setelah ambil darah wajib dibersihkan. • Pengiriman misal, harus dalam suhu dingin, kalau lebih 1 jam harus pakai es. Harus memakai kontaiiner yg thn bocor. • Penyimpanan/pengawetan misal, urin setelah ditanam, sebelum di kultur, harus dismipan di kulkas • Kualitas spesimen baik  hasil akurat

  4. … pendahuluan • Pengelolaan tidak tepat : • Mikroorganisme tidak ditemukan • Hasil yang ditemukan: mikroorganisme bukan penyebab • Perhatikan : • Spesimen mikrobiologi  organisme hidup  dapat bermultiplikasi dan cepat mati • Spesimen tidak lagi representatif bila mikroorganisme bermultiplikasi selama pengumpulan, pengiriman atau penyimpanan • Patogenesitas penyakit, sifat-sifat mikroorganisme tersangka, dasar mengambil diagnosis yang tepat.

  5. PRINSIP PENGELOLAAN SPESIMEN 1. Utamakan keselamatan dan keamanan petugas rumah sakit / laboratorium: • Menggunakan alat-alat proteksi standar (jas lab, sarung tangan, dll), standar pangamanan harus sesuai dengan spesimen. • Wadah spesimen ditutup rapat dan tidak bocor • Lepaskan jarum 2. …….

  6. … prinsip pengelolaan spesimen • Pertimbangkan kenyamanan dan keamanan pasien: • Informed consent sebelum mengambil spesimen • Tepat dalam waktu pengambilan dan pemilihan spesimen  mencegah resampling 3. …..

  7. … prinsip pengelolaan spesimen • Jumlah mikroorganisme hidup saat kultur cukup • Jenis spesimen tepat • Waktu pengumpulan spesimen tepat • Volume cukup • Penyimpanan dan transportasi yang baik • Pemeriksaan yang benar dan tepat • Media transport • Sebelum pemberian antibiotika / bebas antibiotika ± 3 hari • Bakteri anaerob: kontak dengan oksigen (-) 4. …..

  8. … prinsip pengelolaan spesimen 4. Hindari kontaminasi flora normal atau dari lingkungan • Cara pengumpulan spesimen • Tindakan asepsis • Wadah steril dan tertutup rapat / tidak bocor 5. Komunikasi yang baik antara dokter dan laboratorium mikrobiologi

  9. SUMBER KONTAMINASI OLEH FLORA NORMAL Miller J. A Guide to Specimen Management in Clinical Microbiology. 1996

  10. PEMILIHAN SPESIMEN • DARAH • URINE • SPUTUM • GASTROINTESTINAL • LUKA, ABSES, EKSUDAT (PUS), LUKA BAKAR

  11. DARAH • Waktu Pengambilan • Darah diambil pada saat suhu badan meningkat • Bakteremia intermiten(bakteri itu tidak selalu di pemb. Darah)darah diambil 2-3 kali, dari tempat berbeda,dalam 24 jam (juga menilai kontaminasi) • Untuk typhoid diambil pada demam minggu pertama. • Sebelum pemberian antibiotik atau setelah 3 hari antibiotik dihentikan.

  12. … darah Volume darah (jumlah patogen sedikit) • Bayi : 1-3 ml. • Anak-anak: 3-5 ml • Dewasa:10-20 ml Pada kasus-kasus: • Sepsis • Endokarditis • Fever of unknown origin

  13. … darah • Pengumpulan • spesimen darah • Tindakan asepsis kulit secara melingkar dengan iodophor dan alkohol 70% • Darah diambil dengan spuit secara steril • Tanpa antikoagulan atau dengan sodium polyanetholsulfonate (SPS) (Yellow-capped tube) dan pindahkan darah ke botol media kultur

  14. SALURAN KEMIH: URIN • Pemeriksaan semikuantitatif • Sampel: • Midstreamurine ( Cleancatch urine, urin porsi tengah) • Supra pubic puncture – terutama kultur anaerob • Urin kateter • Transport : • minimal 2 jam setelah pengumpulan spesimen • > 2 jam : lemari es (bukan freezer)

  15. Cara pengumpulan spesimen urin • Mid stream urine ( Clean catch urine ) • Explain to patients ! • urine pertama di pagi hari • spesimen dikumpulkan di pertengahan urine dikeluarkan • Penis / vulva dibersihkan dengan air sabun atau tissue basah steril • Hindari kemih mengenai kulit

  16. Cara pengumpulan spesimen urin 2. Urin Kateter • bukan daricatheterbag • kumpulkan dari selang indwellingcatheter melalui samplingportsetelah dibersihkan dengan swab alkohol terlebih dahulu

  17. Cara pengumpulan spesimen urin

  18. Cara pengumpulan spesimen urine 3. Urine Aspirasi Suprapubik • Spesimen urine paling baik • Invasif • Tindakan secara aseptik • Dikerjakan bila urin porsi tengah sulit didapatkan

  19. SPESIMEN SALURAN CERNA • FESES • Feses segar sebanyak + 10 gram/ 1 sendok teh, taruh dalam wadah bersih, jangan tercampur dengan urine atau air kloset. • Feses berdarah atau berlendir, ambil bagian berdarah/ berlendir, pada bayi melalui swap rektal

  20. … spesimen saluran cerna • USAP DUBUR (rectal swab) • Bayi, konstipasi • memasukkan lidi kapas steril sepanjang 1 inchi/ 2,5 cm ke dalam sfingter anus. Secara hati-hati, putar lidi kapas pada kripte anus searah jarum jam dan putar balik lidi kapas. • Bila tidak langsung ditanam, masukkan ke dalam media transport Carey-Blair.

  21. … spesimen saluran cerna • Pemeriksaan spesimen feses dilakukan dengan tujuan untuk mengisolasi Shigellae, Salmonella, E. Coli patogen, dan dengan permintaan khusus yaitu Clostridium difficile, Vibrio, dan Yersinia.

  22. SALURAN NAPAS ATAS • USAP TENGGOROK • Tekanlidahdengan spatula lidah, usaplidikapaspadakedua tonsil dan faring belakang, janganmenyentuhlidah & uvula • PemeriksaanDifteri(pada tonsil, bakteri membentuk selaput, ketika di swap akan berdarah) pseudomembran

  23. … saluran napas atas USAP HIDUNG • Cara: • Masukkan swab sekurangnya 1 cm ke dalam lobang hidung atau bila ada lesi ambil di pinggir lesi • Putar swab dan diamkan 10 -15’ • Tusukkan ke medium transpor

  24. SALURAN NAPAS BAWAH • SPUTUM • Bukan saliva !!! • Mukolitik dan inhalasi sebelumnya • Bangun tidur – berkumur – batuk dalam • Wadah steril

  25. … saluran napas bawah • Lain : • Bronchial washing • Bronchial brushing • Bronchoalveolar lavage • Transtracheal aspiration • Tracheal aspiration

  26. … saluran napas bawah • Beberapa mikroorganisme yang memerlukan teknik isolasi atau media tertentu seperti bakteri Corynebacterium diphteriae, Bordetella pertussis, N. gonorrhoeae, Legionella spp., Chlamydia, atau Mycoplasma , dokter pengirim hendaknya menghubungi laboratorium mikrobiologi terlebih dahulu sebelum mengambil spesimen.

  27. LUKA / ABSES • Cara : biopsi(jar. Luka diambil sedikit) (terbaik), aspirasi(disedot)(ex, bisul yg tertutup), dan swab • Anaerob : biopsi dan aspirasi • Aspirasi untuk : • Abses tertutup • Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial • Swab : • Pus diluar dibersihkan terlebih dahulu dengan swab yang telah dicelupkan dengan NaCl steril dengan swab baru buat usapan dari dasar ulkus • Tidak dianjurkan untuk mengambil pus yang berasal dari drain

  28. … luka / abses BIOPSI DAN ASPIRASI • Aspirasi untuk : • Abses tertutup • Luka bergaung dengan cairan di dalamnya yang tertutup debris superfisial

  29. … luka / abses SWAB

  30. PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM Sputum(SPS, Sewaktu-Pagi_sewaktu) • Waktu pengambilan : • Sputum pertama pagi sesudah bangun tidur, 3 kali berturut-turut bila diperlukan • Sputum sewaktu di bawah pengawasan dokter – pagi – sewaktu • Diwarnai dengan BTA, basofil tahan asam (3x) • Alat : Wadah + Penutup ( bersih ) • Cara pengambilan ( sama dengan diatas) • Jumlah : 3-5 ml

  31. … pemeriksaan Mycobacterium Bahan lain • Waktu pengambilan : sewaktu. • Cairan Pleura (> 50 cc) • Bronchial wash ( minimal 40 – 50 cc ) • Aspirat Trakhea • Liquor ceresbrospinal & cairan sendi • Jaringan biopsi ( dianjurkan jaringan yang nekrotik ). • Bilasan lambung ( minimal 50 cc ). • Urin ( urin porsi tengah bangun tidur, minimal 10 cc, 3 hari berturut-turut). • Feces

  32. PEMERIKSAAN ANAEROB • Kriteria spesimen yang baik untuk pemeriksaan kuman anaerob : • Spesimen yang baik diambil secara tepat (aspirasi atau biopsi jaringan swab) • Tidak tercemar oleh mikroba yang tidak diinginkan • Terhindar dari kontak dengan udara. • Menggunakan media transport anaerob (bila perlu)

  33. … pemeriksaan anaerob PENYIMPANAN & PENGIRIMAN ANAEROB • Spesimen : • Medium transport anaerob  thioglikolat  kantong anaerob • Sampel penderita dalam spuit  tidak dianjurkan • Jangan dimasukkan dalam lemari es

  34. … pemeriksaan anaerob Spesimen yang bukan untuk kultur anaerob

  35. LEMBAR PERMINTAAN Identitas pasien (nama lengkap, jenis kelamin, umur) Identitas dokter pengirim (nama lengkap, alamat, nomor telepon) Alamat lengkap rumah sakit/ tempat pasien dirawat Deskripsi singkat dan jelas asal spesimen Tanggal dan jam pengambilan spesimen Diagnosis atau keadaan klinis pasien saat pengambilan spesimen Permintaan pemeriksaan laboratorium mikrobiologi: Aerob, anaerob, Gram Antibiotika yang telah diberikan

  36. PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN • Wadah yang kuat (tidak pecah/ tidak bocor / tidak tumpah) • Terbaik bila spesimen langsung dikirim ke laboratorium pada suhu ruang pemeriksaan/penanaman dilakukan dalam waktu kurang dari 1 jam. • Darah  bed site • Swab  jangan sampai kering

  37. … penyimpanan & pengiriman • Transportasi > 1 jam • spesimen tanpa medium transport harus disimpan dalam 4C, KECUALI untuk pemeriksaan darah, anaerob, cairan tubuh, swab luka atau curiga infeksi oleh Haemophilus, Meningokokus, dan Gonokokus. • Gunakan medium transport  diperiksa kurang dari 24 jam. • Medium transport : Stuart, Amies, Cary-Blair, Pepton alkali, thioglikolat

  38. Spesimen ditolak atau diterima dengan catatan bila : • Penderita memakai antibiotik • Ada kemungkinan bahan terkontaminasi • Jumlah kurang • Penyimpanan dan pengiriman tidak memenuhi syarat • Bahan untuk pemeriksaan anaerob tidak dikirim dalam suasana anaerob.

  39. GOOD QUALITY SPECIMENS ARE NEEDED FOR RELIABLE MICROBIOLOGIC DIAGNOSES

  40. TERIMA KASIH

More Related