1 / 28

BERDUKA DAN KEHILANGAN

BERDUKA DAN KEHILANGAN. DEFENISI. KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.

homer
Télécharger la présentation

BERDUKA DAN KEHILANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BERDUKA DAN KEHILANGAN

  2. DEFENISI • KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang. • Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).

  3. DEFENISI BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan berikatan dengan benda/orang baru. Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku

  4. DEFENISI • Berduka : reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respon emosional yang normal. • Berduka Proses memecahkan masalah • Normal terkait kematian. • Menentukan kesehatan jiwa indiv idu, karena memberi kesempatan individu untuk melakukan koping terhadap kehilangan secara bertahap sehingga dapat menerima kehilangan

  5. Karakteristik Berduka menurut Burgers dan Lazare (1976) • Berduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan. • Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi. • Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek. • Mengenang almarhum terus menerus • Memperoleh pengalaman perasaan berduka. • Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.

  6. 6 (Enam) tingkatan Berduka • 1. Syok • 2. Tidak yakin • 3. Mengembangkan kesadaran diri • 4. Restitusi • 5. Mengatasi kehilangan • 6. Idealisasi dan hasil

  7. Proses berduka: • Faseawal Dimulaidenganadanyakehilangansptkematian. Berlangsungbeberapaminggu Reaksi : syok, tidakyakinatautidakpercaya perasandingin, perasaankebal (mati rasa) danbingung Berakhirsetelahbeberapahari Kembaliberdukaberlebihan Menangisdanketakutan

  8. Lanjutan…… • Fase Pertengahan Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian Berakhir : kurang lebih 1 tahun Pola tingkah laku yang ditunjukan: a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan pikiran tentang peristiwa kematian. b. Suatu pencarian arti dari kematian

  9. Lanjutan…. • Fase Pemulihan Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun. Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu. Meningkat partisipasi pada kegiatan sosial

  10. Kehilangan • Kehilangan : suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan. • Dapat terjadi : tiba-tiba atau bertahap • Proses berduka yang disebabkan oleh kehilangan : 1. Penyangkalan (denial) 2. Marah (anger) 3. Tawar menawar (bargaining) 4. Depresi 5. Penerimaan (acceptance)

  11. Lanjutan…… Tahap Penyangkalan Reaksi: Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul, menyangkal pernyataan kehilangan. Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat atau mendengar suara orang tsb) Reaksi fisik : keletihan, kelemahan, wajah pucat, mual, diare,sesak nafas, detak jantung cepat, menangis, gelisah

  12. Lanjutan….. TahapMarah Individumulaisadardengankenyataankehilangan. Menunjukkanperasaanmarahmeningkat yang diproyeksikanpadaorangtertentuatau yang adadilingkungannya. Reaksifisik : wajahmerah, nadicepat, gelisah, susahtidur, tanganmengepal.

  13. Lanjutan…… Tahap Tawar Menawar: Reaksi: Menyatakan kata-kata ”seandainya saya hati-hati”, “kenapa harus terjadi pada keluarga saya”.

  14. Lanjutan…… TahapDepresi: Reaksi : menarikdiri, tidakmaubicara, putusasa. Reaksifisik: menolakmakan, susahtidur, letih, libido menurun. TahapPenerimaan: Reorganisasiperasaankehilangan Gambaranobjekatauorang yang hilangmulaidilepasperlahan, perhatiandialihkanpadaobjekbaru

  15. SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN • Eksternal: Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu,keyakinan atau moral dan konflik interpersonal yang mengancam konsistensi individu, harga diri,rasa aman • Internal : Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja (PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu

  16. Jenis Kehilangan • Kehilangan orang bermakna, mis: akibat kematian atau dipenjara • Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, mis: menderita penyakit, amputasi, kehilangan pendapat, kehilangan perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan kedudukan, kehilangan kemampuan seksual • Kehilangan milik pribadi (mis: uang,perhiasan)

  17. FaktorPredisposisi • Genetik Riwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan. • Kesehatan fisik Keadaan fisik sehat cenderung mampu mengatasi stress • Kesehatan mental Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan suram peka dg situasi kehilangan • Pengalaman kehilangan masa lalu Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.

  18. Faktor Presipitasi Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata atau Imajinasi Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.

  19. ImplikasiKeperawatan • Pengkajian 1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka menentukan tingkat berduka 2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada, nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh diperut, kehilangan kekuatan otot, distres perasaan yg hebat. 3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis, respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress) 4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture, keyakinan spiritual, peran seks, status sosek. 5. Faktor predisposisi 6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.

  20. Lanjutan • Diagnosa Keperawatan a. berduka kompleks b. berduka antisipasi

  21. IntervensiKeperawatan Tujuan: Pasien dapat melalui proses berduka secara normal dan sehat Prinsip : a. Tahap Penyangkalan: (memberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan) 1) Dorong pasien mengungkapkan perasaan duka 2) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap, siap mental 3) Dengarkan pasien dengan penuh pengertian, jangan menghukum atau menghakimi 4) Jelaskan bahwa sikap pasien wajar terjadi

  22. Intervensi Keperawatan 5) Beri dukungan nonverbal : memegang tangan, menepuk bahu 6) Jawab pertanyaan pasien dgn bahasa sederhana, jelas dan singkat. 7) Amati respon pasien selama bicara 8) Tingkatkan kesadaran pasien scr bertahap

  23. Lanjutan b. Tahap marah 1) Beri dorongan dan kesempatan pasien mengungkapkan rasa marahnya secara verbal 2) Dengarkan dgn empaty, jangan memberi respon yang mencela 3) Bantu klien memanfaatkan sumber- sumber pendukung

  24. Lanjutan c. Tahap Tawar menawar Bantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya 1) Amati perilaku klien 2) Diskusikan bersama pasien ttg perasaan 3) Tingkatkan HD pasien 4) Cegah tindakan merusak diri

  25. Lanjutan d. TahapDepresi (mengidentifikasitkdepresi, resikomerusakdiridanmembantupasienmengurangirasa bersalah) 1) Amati perilakupasien 2) Diskusikanbersamapasienmengenaiperasaan 3) Cegahtindakanmerusakdiri 4) Hargaiperasaanpasien 5) Bantu pasienmengidentifikasidukunganpositif yang terkaitdengankenyataan 6) Berikesempatanpasienmenungkapkan perasaannyabilaperlubiarkaniamenangissambil tetapdidampingi 7) Bahaspikiran yang selalutimbulbersamapasien

  26. Lanjutan e. Tahap Penerimaan (membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan) 1) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien scr teratur 2) Bantu pasien/kelg berbagi rasa, karena biasanya setiap anggota kelg tdk berada pada tahap yg sama pada saat bersamaan

  27. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA • Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat pasien yang berduka • Tindakan keperawatan: • Mengenal masalah berduka pada pasien • Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan • Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan • Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka • Melakukan rujukan

  28. TERIMA KASIH

More Related