1 / 34

BAPPEDA PROV. JAWA BARAT

BAPPEDA PROV. JAWA BARAT. IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA BARAT d isampaikan pada Human Development Training Aceh , 20-21 Oktober 2009. SISTEMATIKA. Gambaran T arget IPM Jawa Barat 80 p ada t ahun 2015 Capaian IPM Jawa Barat h ingga tahun 2008

jenski
Télécharger la présentation

BAPPEDA PROV. JAWA BARAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAPPEDAPROV. JAWA BARAT IMPLEMENTASI PENDEKATANPEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA BARAT disampaikanpada Human Development Training Aceh, 20-21 Oktober 2009

  2. SISTEMATIKA • Gambaran Target IPM Jawa Barat 80 pada tahun 2015 • Capaian IPM Jawa Barat hingga tahun 2008 • Program dan Kegiatan di Kabupaten/Kota dalam rangka Mengakselerasi Pencapaian IPM 80 • Tantangan dan Isu-isu dalam Agenda Pembangunan Manusia di Jawa Barat. • Kebijakan Provinsi untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Manusia

  3. GAMBARAN TARGET IPM JAWA BARAT 80 PADA TAHUN 2015

  4. SKENARIO IPM 80 TAHUN 2008-2025

  5. SKENARIO IPM 80 TAHUN 2008-2025

  6. SKENARIO IPM 80 TAHUN 2015

  7. CAPAIAN IPM JAWA BARAT HINGGA TAHUN 2008

  8. Posisi Jawa Barat di Indonesia (2002 dan 2004) 17 3 Naik 1,3 poin 25 ke 23 8 Naik 0,2 poin Naik 2,6 poin 13 ke17

  9. POSISI IPM JAWA BARAT DI INDONESIA 2005 2006 • IPM DKI Jakarta = 76,1 (no. 1) • IPM Sumsel = 70,2 (no 13) • IPM Jawa Barat = 69,9 (no 14) • IPM Jawa Tengah = 69,8 (no 16) • IPM Jawa Timur = 68,4 (no 22) • IPM Banten = 68,8 (no 20) • IPM Papua = 62,1 (no 33) • IPM DKI Jakarta = 76,3 (no. 1) • IPM Sumsel = 71,1 (no 13) • IPM Jawa Barat = 70,3 (no 14) • IPM Jawa Tengah = 70,3 (no 15) • IPM Jawa Timur = 69,2 (no 20) • IPM Banten = 69,1 (no 21) • IPM Papua = 62,8 (no 33)

  10. IPM Jawa Barat dan Komponennya Hingga Tahun 2008 * Angka perhitungan khusus Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat, Maret 2009

  11. PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PENCAPAIAN IPM 80

  12. Program PendanaanKompetisiAkselerasiPeningkatan Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM) Jawa Barat

  13. LATAR BELAKANG PPK-IPMdanmengapa harus kompetisi ? Visi Jabar untuk menjadi Provinsi Termaju di Indonesia tahun 2025. Competitiveness(tingkat kompetisi) Provinsi Jawa Barat yang masih perlu ditingkatkan. Akselerasi dengan dana terbatas.

  14. 1 Tujuan : Meningkatkan IPM Jabar 3 Strategi :Seleksi yang obyektif, Pendampingan yang intensif, Monev dan pengendalian yang sistemik 10 Karakter Kegiatan : • Akuntabel dan berkualitas – • peran & mekanisme MONEV • Activity based - performance • based • 8. Mission budget (Kluster 1, 2, 3) • 9. Capacity building & Komitmen • institusi • 10. Berkelanjutan • Mengungkit IPM (Indikator terukur) • Menjawab akar masalah • Inovatif & Kreatif • Tidak charity • Peran serta multistakeholders & lintas sektor secara sinergis

  15. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN BERBASIS IPM DI JAWA BARAT Akselerasi IPM Generasi ke-1 : Leading Sector oleh Pemerintah Desa berbasis kelompok masyarakat

  16. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN BERBASIS IPM DI JAWA BARAT Akselerasi IPM Generasi ke-2: Leading Sector oleh Pemkab/Pemkot berbasis multistakeholders Akan didisain Akselerasi IPM Generasi ke-3 mulai 2009 / 2010: Leading Sector oleh ormas (model 1), perguruan tinggi (model 2), organisasi kemahasiswaan (model 3), dunia usaha (model 4)

  17. Tataran Provinsi Tataran Kab/kota VISI & MISI JABAR SKPD terkait Kebijakan Gub. Jabar tentang IPM Komitmen dana pendamping min 5% & pengawasan legislatif dari DPRD kab/kota AKSELERASI PENCAPAIAN IPM JABAR TAHUN 2015 [IPM = 80] PPK-IPM JABAR Masyarakat sasaran Program berbasis aktivitas dengan pelibatan multi stakeholders LSM setempat Perguruan Tinggi setempat Swasta/ Perusahaan setempat Pihak lain PPK-IPM Kab/Kota sesuai target Prov Jabar berbasis evaluasi diri dgn paradigma baru “ACTIVITY BASED” dan melibatkan MULTI-STAKEHOLDERS terintegrasi

  18. Hasil seleksi Hasil seleksi PPK-IPM Batch I TA. 2006 & 2007 Dan Batch II TA. 2007 & 2008 Kluster 1 (Rp. 25 M) Kluster 2 (Rp. 20 M) Kluster 3 (Rp. 15 M) Batch I • Kab. Ciamis • Kota Sukabumi • Kota Cirebon • Kab. Subang • Kab. Bandung • Kab. Tasikmalaya • Kota Tasikmalaya • Kab. Cianjur • Kab. Indramayu Batch II • Kota Bekasi • Kota Depok • Kab. Kuningan • Kab. Sukabumi • Kab. Sumedang • Kab. Karawang

  19. BEBERAPA KEGIATAN INOVA-KREATIF

  20. Kabupaten Bandung Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Peternakan CIRI INOVASI Peternakan menggunakan teknologi tinggi dan pengetahuan manajemen peternakan moderen untuk meningkatkan pendapatan dan mengatasi kelangkaan pakan ternak pada musim kemarau. BIDANG KESEHATAN KEGIATAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI POLINDES MANDIRI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK CIRI INOVASI Melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaannya sehingga dapat terjadi kesadaran kolektif untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi BIDANG PENDIDIKAN KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERMUATAN LINGKUNGAN SEHAT Ciri Inovasi Disinergikan dengan kegiatan-kegiatan di bidang daya beli dan kesehatan, dengan fokus pada bidang daya beli, sehingga diharapkan dengan upaya peningkatan indeks daya beli dapat mendorong indeks kesehatan dan pendidikan. Kabupaten Ciamis Kegiatan Pengembangan Usaha Pertanian Terpadu. CIRI INOVASI Disain siklus usaha yang bersifat siklus tertutup. Adanya jaminan harga jual jagung dari petani dan harga beli jagung dari swasta yang stabil.

  21. Kabupaten Cianjur Kegiatan Cerdas Seatap CIRI INOVASI ·Mendekatkan akses pendidikan dasar ke masyarakat, sehingga memudahkan siswa ke lokasi belajar ·Meringankan beban biaya transportasi dari rumah ke sekolah ·Kegiatan belajar untuk siswa SMP dengan menggunakan sarana/bangunan milik SD ·Memanfaatkan tenaga pengajar yang ada di sekitar lokasi SMP Cerdas Seatap ·Tempat belajar dan pakaian siswa tidak harus formal - Dalam kegiatan perencanaan dan monitoring melibatkan multi stakeholders. Kabupaten Indramayu Kegiatan Pengolahan Bandeng Tanpa Duri. CIRI INOVASI Melalui kegiatan usaha rumah tangga pengolah bandeng tanpa duri ini dapat meningkatkan Indeks Daya Beli Masyarakat sasaran yaitu masyarakat pesisir. Masyarakat yang menjadi sasaran diutamakan keluarga pembudidaya tambak dan keluarga nelayan yang berpenghasilan rendah. Kegiatan ini juga dapat memberdayakan para ibu rumah tangga untuk lebih berkontribusi kepada kesejahteraan keluarga. Kegiatan ini juga menggunakan siklus usaha yang bersifat siklus tertutup. Kegiatan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan Repoduksi remaja. CIRI INOVASI Kegiatan ini menggunakan kader-kader yang berusia muda yang umumnya memiliki pengaruh baik ke lingkungan. Penanganan penyuluhan dapat lebih optimal karena para penyuluhnya adalah teman sebayanya. Kegiatan Penyelenggaraan Kejar Paket C Terpadu. CIRI INOVASI Sistem pembelajaran mengikuti pola mata pencarian masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakandi SMK negeri atau pun swasta yang ada di tingkat kecamatan. Peserta dari kecamatan yang tidak memiliki SMK, bergabung di kecamatan yang memiliki SMK. Penyiapan SMK agar siap menampung peserta kegiatan ini juga dapat ditekan seminimal mungkin. Pemberian keterampilan yang bersertifikat juga dapat menjadi daya tarik sendiri, mengingat keterampilan yang akan memerlukan biaya tinggi dari peserta, telah dibiayai oleh dana PPK-IPM dan APBD.

  22. Kabupaten Indramayu Kegiatan Kejar Paket A Keaksaraan Fungsional (KF). CIRI INOVASI Sistem pembelajaran mengikuti pola mata pencarian masyarakat. Selain itu diselenggarakan razia buta huruf untuk menjaring masyarakat yang belum dapat calistung agar dapat diarahkan untuk mengikuti kegiatan ini. Kabupaten Subang Penguatan KUKM CIRI INOVASI Dalam hal pengembalian kredit dan jaminan dikembangkan melalui system gotong royong dan tanggung renteng. Hal ini dilakukan agar peserta memiliki tanggung jawab dalam menjalankan usahanya. Kabupaten Tasikmalaya Kegiatan Bersanding (Bersih dengan Sanitasi Dasar dan lingkungan). CIRI INOVASI Kegiatan ini menggunakan pendekatan gabungan antara kegiatan yang sifatnya kegiatan keagamaan, pelibatan guru sekolah dan aparatur desa membuat penyuluhan lebih efektif. Kota Cirebon Kegiatan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat. CIRI INOVASI ·Adanya transfer of knowledge dan audit medis dari dokter spesialis anak dan kandungan Rumah Sakit kepada tenaga medis di Puskesmas wilayah binaan. ·Adanya rujukan balik yang dapat terlaksana dan berjalan semestinya. ·Peran serta RS Swasta, pemerintah, dokter spesialis pediatric social dan obsetri social, laboratorium swasta dan PT ASKES dapat dilaksanakan secara optimal. Kemampuan Satlak PPK-IPM Kota Cirebon dalam menggalang stakeholders dalam bidang kesehatan perlu diapresiasi.

  23. Kota Sukabumi Kegiatan Penguatan Permodalan KUKM. CIRI INOVASI ·Mekanisme seleksi yang diserahkan ke pihak bank. ·Kerugian yang ditanggung bersama dalam suatu kelompok sasaran, sehingga masing-masing peserta bertanggungjawab terhadap pinjamannya. Kota Tasikmalaya Kegiatan Perkuatan Permodalan KUKM. CIRI INOVASI ·Mekanisme seleksi yang diserahkan ke pihak bank. ·Kerugian yang ditanggung bersama dalam suatu kelompok sasaran, sehingga masing-masing peserta bertanggungjawab terhadap pinjamannya. Kabupaten Karawang Kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF-32 Hari) CIRI INOVASI 1.Melaksanakan pembelajaran keaksaraan fungsional model 32 hari 2.Menjalin kemitraan dengan stakeholders pondok pesantren, LSM dan Perguruan Tinggi. 3.Memberikan tambahan keterampilan bagi masyarakat khususnya di bidang lifeskills yang mendorong kepada peningkatan pendapatan dan budaya hidup sehat/ pola integratif PPK-IPM. 4.Melakukan diversifikasi layanan pembelajaran melalui lumbung sumber daya yang berorientasi basis komunitas dan potensi setempat yang mungkin dikembangkan. Kabupaten Kuningan Kegiatan Intensifikasi Budidaya Ubi Jalar CIRI INOVASI Kegiatan ini merupakan salah satu contoh kegiatan dengan siklus tertutup kerjasama dengan dunia usaha dan petani ubi jalar. Kerjasama ini selain MoU juga dikuatkan dengan peraturan daerah (perda) mengenai tata niaga ubi jalar. Perda ini dibuat untuk mengikat harga ubi jalar di berbagai musim.

  24. Kabupaten Kuningan Kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Bank Darah Desa CIRI INOVASI Satlak kab/kota telah membina kerjasama dengan PMI Ranting Kecamatan, PMI cabang/UTDC PMI Kabupaten Kuningan, Bidan di desa/Puskesmas,BRSUD 45 Kuningan, RS Wijaya Kusumah, RS Sekarkamulyan, RS Juanda, RS Assyifa, dan RSB Citra Ibu. Adanya penghubung yang berdedikasi untuk menghubungkan antara keluarga penderita dengan Bank Darah Desa. Pengelola Bank Darah telah memiliki database pendonor dan golongan darahnya. Kabupaten Sukabumi Kegiatan Pasca Sekolah Lapang Akselerasi Ekonomi Produktif (SL AEP). CIRI INOVASI SL AEP adalah kegiatan bidang ekonomi diselenggarakan seiring dengan pelaksanaan sekolah lapang yang diselenggarakan oleh bidang Pendidikan yang melaksanakan kegiatan penyetaraan KF, Paket A, Paket B dan Paket C. dilaksanakan sejak tahun 2007. Kabupaten Sumedang Kegiatan Pemberdayaan Paguyuban Keluarga Sehat Gembira Aman dan Rikat (Segar) CIRI INOVASI Sebagai forum masyarakat Desa dalam bidang kesehatan akan berperan dalam mendorong mindset keluarga untuk berperilaku hidup sehat, mendorong terciptanya lingkungan yang sehat dan mendorong kapasitas keluarga dalam menciptakan insentif kesehatan melalui pemanfaatan lahan pekarangan/halaman sebagai peningkatan tambahan pendapatan keluarga. • BIDANG PENDIDIKAN-KEGIATAN • KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS USAHA • CIRI INOVASI • Kurikulum program atau muatan lokal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya masyarakat setempat, yang memuat sekurang-kurangnya: • Analisa lingkungan • Kewirausahaan • Keterampilan produksi barang dan jasa • Pengelolaan usaha • Pengelolaan keuangan • Pemasaran hasil usaha

  25. KOTA BEKASI Kegiatan Pengembangan Usaha Boneka CIRI INOVASI Industri rumahan yang terbentuk kemudian diklasifikasikan menjadi lokomotif penghela (inti) dan gerbong plasma (plasma). Lokomotif penghela memiliki kemampuan pembuatan boneka dengan kualitas baik untuk pasar lokal, regional maupun ekspor, telah berusaha selama minimal 5 tahun, memiliki tempat usaha sendiri, memiliki tenaga kerja minimal 40 orang, omzet penjualan minimal 100 juta/bulan dan terdaftar dalam himpunan industri kecil boneka (HIKIB) minimal selama 1 tahun. Sedangkan gerbong plasma adalah mereka yang tergolong pekerja, pengrajin/pembuat boneka yang memproduksi boneka di tempat tinggalnya dengan skala kecil. BIDANG PENDIDIKAN- KEGIATAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A,B, DAN C PLUS CIRI INOVASI Pada penyelenggaraan kegiatan ini diberikan bekal keterampilan untuk menarik minat peserta dan peserta dapat memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan keterangan kelulusan keterampilan (sertifikat keterampilan), keterampilan yang diajarkan pada kesetaraan paket A adalah kerajinan tangan/handycraft,Paket B ditambah keterampilan menjahit dan service hand phone, sedangkan untuk paket C ditambah keterampilan bordir dan montir sepeda motor. Kota Depok Kegiatan Penuntasan Buta Aksara Latin & Al-Qur’an dengan menggunakan Metode “MIQRO” (Mirip Iqro) CIRI INOVASI ·Pemberantasan Buta Aksara dan Al-Qur’an tetap diintegrasikan dengan Al-Qur’an dan dilaksanakan dengan metode “MIQRO” (Miri Iqro), dengan metode Iqro yang selama ini dilaksanakan ternyata lebih cepat dicerna oleh otak, sehingga pelaksanaan pembelajaran Huruf latinpun dapat dilaksanakan dengan metode iqro ternyata juga lebih cepat dicerna oleh masyarakat. ·Pendekatan langsung dibaca tanpa dieja, langsung berhadapan/tatap muka Pembelajaran aktif, sistematis, tematis, fleksibel, pendekatan asistensi, calistung, bimbingan kerohanian, bimbingan keterampilan Waktu pelaksanaan pembelajaran diperpendek dari 6 bulan menjadi 4 bulan saja.

  26. TANTANGAN & ISU AGENDA PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA BARAT

  27. TANTANGAN DAN ISU PEMBANGUNANDI JAWA BARAT

  28. KEBIJAKAN PROVINSI UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MANUSIA

  29. AKSELERASI INDEKS PENDIDIKAN

  30. AKSELERASI INDEKS KESEHATAN

  31. AKSELERASI INDEKS DAYA BELI

  32. TARGET CAPAIAN PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU BERDASARKAN RPJPD 2005 - 2025

  33. SASARAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT YANG MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA BERDASARKAN MISI

  34. Hatur Nuhun mohonmaafataskhilaf dan salah

More Related