1 / 9

KRISTUS DAN HUKUM MUSA

KRISTUS DAN HUKUM MUSA. Lesson 2 for April 12, 2014 . LAHIR MENURUT HUKUM. “ Tetapi setelah genap waktunya , maka Allah mengutus Anak-Nya , yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat .” ( Galatia 4:4).

latoya
Télécharger la présentation

KRISTUS DAN HUKUM MUSA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KRISTUS DAN HUKUM MUSA Lesson 2 for April 12, 2014

  2. LAHIR MENURUT HUKUM “Tetapisetelahgenapwaktunya, makaAllahmengutusAnak-Nya, yang lahirdariseorangperempuan dan taklukkepadahukumTaurat.” (Galatia 4:4) Yesus dilahirkan disatu keluarga Yahudi. Yusuf adalah orang yang tulushati(Mat 1:19) dan Mariaadalahseorang yang diberkati di antara parawanita (Luk 1:28) KetikaYesuslahir, mereka mematuhi hukum Musa, seperti yang diperintahkan Allah.

  3. PERAYAAN-PERAYAAN YAHUDI “Tiap-tiaptahunorangtuaYesuspergikeYerusalem pada hari raya Paskah.” (Lukas 2:41) Yesus merayakan perayaan-perayaan Yahudi menuruthukum Musa sejakDiamasihkanak-kanak(dan Purim [Kelepasan]dan Hanukah [Penahbisan])

  4. “SesudahtigaharimerekamenemukanDiadalamBaitAllah; Iasedangduduk di tengah-tengah alim ulama, sambilmendengarkanmereka dan mengajukanpertanyaan-pertanyaankepadamereka.” (Lukas 2:46) YESUS DI BAIT SUCI “Inilah kali yang pertamaYesusmelihat bait suci. Iamelihatimam‑imam yang berjubahputihmelakukantugasmerekadenganpenuhkhidmat. Iamelihatkorban yang bergelimangandarahdiatasmezbahkorban. Bersamadenganorang‑orang yang berbakti la tundukberdoa, sementaraasapdupanaikdihadirat Allah. IamenyaksikanupacaraPaskah yang mengesankanitu. HaridemihariIamelihatartisemuanyadenganbertambahjelas. Tiapperbuatantampaknyaterikatdenganhidup‑Nyasendiri. Getaran‑getaranbarutimbuldalamdada‑Nya. Dengantenangdanpenuhperhatian, la nampaknyamempelajarisebuahsoal yang pelik. Rahasiatugas‑NyasedangterbukabagiJuruselamat.” EGW (The Desire of Ages, cp. 8, pg. 78)

  5. PAJAK BAIT SUCI “KetikaYesusdanmurid-murid-NyatibadiKapernaumdatanglahpemungutbea Bait Allah kepadaPetrusdanberkata: "Apakahgurumutidakmembayarbeadua dirham itu?“ Jawabnya: "Memangmembayar." Dan ketikaPetrusmasukrumah, Yesusmendahuluinyadenganpertanyaan: "Apakahpendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja duniainimemungutbeadanpajak? Dari rakyatnyaataudariorangasing?“ JawabPetrus: "Dari orangasing!" MakakataYesuskepadanya: "Jadibebaslahrakyatnya. Tetapisupayajangankitamenjadibatusandunganbagimereka, pergilahmemancingkedanau. Dan ikanpertama yang kaupancing, tangkaplahdanbukalahmulutnya, makaengkauakanmenemukanmatauangempat dirham didalamnya. Ambillahitudanbayarkanlahkepadamereka, bagi-Ku danbagimujuga.””(Matius17:24-27) Bahwa pajak tersebutditujukanuntuk menyokong Bait Suci(Keluaran 30:12-16). Hal itubukanlahsesuatu yang wajibsebagaimanapersepuluhan, tapi dianggap sebagai suatukewajiban agama. Haruskah Yesus – Anak Allah – membayarpajak kepada Bapa-Nya?

  6. “MeskipunYesusmenjelaskanbahwaIatidakdiwajibkanmembayarcukai, namunIatidakmelibatkandiridalampertentangandenganorangYahudimengenaipersoalanitu; karenamerekaakanmenyalahtafsirkanperkataan‑Nya, danmembalikkannyauntukmelawan Dia. SupayaIatidakmenyakitihatiolehmenahancukaiitu, Iamelakukanapa yang sebenarnyatidakbolehdituntutdaripada‑Nya. Pelajaraninimembawamanfaat yang besarbagimurid‑murid‑Nya. Perubahan yang nyataharusterjadidengansegeradalamhubunganmerekadenganupacara Bait Suci, danKristusmengajarkankepadamerekabahwakalautidakperlujanganhendaknyamerekamenempatkandiridalampermusuhanterhadapperaturan yang sudahditetapkan. Sedapat‑dapatnyamerekaharusmenjauhkankemungkinanterjadinyakesempatanuntukmenyalahtafsirkanimanmereka. Meski pun orang Kristen tidakbolehmengorbankansatuprinsipkebenaran, namunmerekaharusmenjauhkanpertentanganbilamungkinmelakukannya.” EGW (The Desire of Ages, cp. 48, pg. 434)

  7. “Janganlahkamumenyangka, bahwaAkudatanguntukmeniadakanhukumTauratataukitabparanabi. Akudatangbukanuntukmeniadakannya, melainkanuntukmenggenapinya.” (Matius 5:17) YESUS DAN HUKUM MUSA (I) Yesus menyalahkanorang-orang Farisi tentangmembatalkan hukum Musa dengan tradisi mereka. Mereka membuat-buatcara lain untuk menghormati orang tua mereka (Markus 7:9-13) Orang-orang Farisi menuduh Yesus meniadakanhukum Musa, karena Dia tidak menerima perceraian – kecuali dalam hal perzinahan (Matius 19:3-9) Jika Yesus memberikanhukum kepada Musa, bagaimana Ia bisa meniadakannya? Yesus menetapkan pendekatan yang tepat dalam kasus ini.

  8. YESUS DAN HUKUM MUSA (II) “MerekalaluberkatakepadaYesus: "Rabi, perempuaninitertangkapbasahketikaiasedangberbuatzinah. Musa dalamhukumTauratmemerintahkankitauntukmelempariperempuan-perempuan yang demikian. Apakahpendapat-Mu tentanghalitu?"”” (Yohanes 8:4-5) Yesus tidak menghukum perempuan yang berzinahitu. Apakah Dia melanggar hukum Musa? Dia benar-benar mendukung hukum. Dia berkata, “Barangsiapadiantarakamutidakberdosa, hendaklahia yang pertamamelemparkanbatukepadaperempuanitu.” (Yoh 8:7; Ul17:7) Di lain sisi, Yesus yang bermurahhatimencarisebuah “cara” yang sahuntukmenghindarihukuman. Dua saksi yang diperlukan untuk menjatuhkan hukuman mati (Ulangan 17:6). Wanita itu tidak bisa dihukum setelah semua saksi telah pergi.

  9. “Allah tidak menyelamatkan orang berdosa dengan membatalkan hukum-Nya, dasar dari pemerintahan-Nya di surga dan bumi. Allah adalah hakim, pengawalkeadilan. Pelanggaran terhadaphukum-Nyadalam satu contoh, dalamhal yang terkecilsekalipun, adalah dosa. Allah tidak dapat mengorbankanhukum-Nya, Ia tidak dapat melakukan lebihjauhdengan halyang terkecil, untuk mengampuni dosa. Keadilan, keunggulan moraldarihukum ituharus dijaga dan dibuktikan dihadapanalam semesta surgawi. Dan bahwa hukum yang kudus itutidak dapat dipertahankan pada setiap harga yang lebih kecil daripada kematian Anak Allah.” EGW (The Review and Herald, November 15, 1898)

More Related