1 / 32

GERAKAN KEAGAMAAN BARU: STUDI KASUS KOMUNITAS SUBUD DAN REI KI TUMMO

GERAKAN KEAGAMAAN BARU: STUDI KASUS KOMUNITAS SUBUD DAN REI KI TUMMO. Oleh : Carmen Priyanka Feisal Makarim Ganggas Wibisono Muhammad Alfi Syahrin Muhammad Nurul Fajri. PENDAHULUAN. MANUSIA: MAKHLUK BIOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL KETUHANAN KONTEKS INDONESIA

lucine
Télécharger la présentation

GERAKAN KEAGAMAAN BARU: STUDI KASUS KOMUNITAS SUBUD DAN REI KI TUMMO

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GERAKAN KEAGAMAAN BARU: STUDI KASUS KOMUNITAS SUBUD DAN REI KI TUMMO Oleh: Carmen Priyanka Feisal Makarim Ganggas Wibisono Muhammad AlfiSyahrin Muhammad NurulFajri

  2. PENDAHULUAN • MANUSIA: MAKHLUK BIOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL • KETUHANAN • KONTEKS INDONESIA • SUBUD DAN REI KI TUMMO • GERAKAN KEAGAMAAN BARU

  3. AGAMA (SUBUD) • Menyerah terhadap kehendak Tuhan (realitas ultim) Yang Maha Esa • Agama merupakan urusan masing-masing anggota • Memperdalam keyakinan kuasa dan kasih sayang Tuhan (realitas ultim) • Ajaran dua tugas manusia‘insan kamil’ • Agama baru tidaklah perlu • Integrasi objek sakral(material maupun simbolik) • Ide dan praktek Consciousness of Beyond

  4. PEMAHAMAN MENGENAI AGAMA (REI KI TUMMO) • Agama tidak menjadi penghalang • Manusia memiliki Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap ummatnya. • Agama urusan masing-masing individu • Menyaratkananggotauntukberdoasesuai agama/ kepercayaanmasing-masing

  5. PARADIGMA TERHADAP TUHAN (SUBUD) • Tuhan itu satu tidak dipisah-pisahkan dinding agama • Transenden • Relasi dialogal Adanya kepasrahan penuh • Sosok misterius • Tuhan (realitas ultim) menyerapi segala sesuatu • Sosok yang jauh dan tak terjangkau namun sekaligus begitu dekat dan dapat dirasakan kehadiranNya. • Tuhan dijangkau dengan akal pikiran?

  6. PARADIGMA TENTANG TUHAN (REI KI TUMMO) • Tuhan  pusat energi • Rei Ki: energi vital dari alam semesta= Energi Illahi • Lokakarya Membuka Hati • Belajar spiritual • Kuasa Ilahi yang bekerja, bukan kehendak manusia yang terjadi  penyembuhan penyakit. • Tuhan dirasakankehadirannyalewathati • Kerja kesadaran fisik dengan kesadaran hati. Artinya, Tuhan akan bekerja apabila manusia telah membiarkan Tuhan untuk bekerja terhadap dirinya

  7. RYAN: REI KI TUMMO DITERIMAKAH DI MASYARAKAT(PENERIMAAN MASYARAKAT/SOCIAL ACCEPTANCE)?

  8. 3. Modifikasi yang Disosialisasikan (1) • Komunitas Rei Ki Tummo melakukan modifikasi mendasar pada sifat manusia melalui sosialisasi nilai-nilai, etika spiritual, pemberdayaan diri, dan menghilangkan ketergantungan pada dominasi orang lain • Mereka pun berusaha mengubah paradigma manusia yang selama ini menggunakan rasionalitas murni menjadi menggunakan hati nurani sebagai nahkoda • Berbagai perubahan itu menjadikan kegiatan utama, kegiatan penunjang, dan kegiatan pendukung sebagai wadah sosialisasi.

  9. 3. Modifikasi yang Disosialisasikan (2) • Kegiatan utama berupa penyelenggaraan lokakarya-lokakarya dan pendalaman spiritual di setiap perwakilan, baik di Indonesia maupun luar negeri • Kegiatan penunjang, berupa pengembangan serta pendalaman para alumni tentang hal-hal yang sifatnya praktis dari semua materi yang pernah diterima ketika mengikuti lokakarya • Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang ditujukan pada pihak luar komunitas Rei Ki Tummo, baik secara individu, maupun kelompok

  10. 3. Modifikasi yang Disosialisasikan (3) • Susila Budi Dharma (SUBUD) bukanlah agama baru • SUBUD tidak berusaha menghilangkan agama, mereka justru berusaha melakukan pendalaman terhadap agama yang telah dianut melalui latihan kejiwaan seperti gerakan-gerakan olahraga yang dipimpin oleh pelatih • SUBUD terbuka untuk dirasakan oleh seluruh umat agama apa pun karena menurut mereka setiap agama memiliki sumber yang sama: Tuhan

  11. 4. Manusia (1) • Menurut Rei Ki Tummo, tujuan hidup manusia adalah kembali dengan seutuhnya kepada Tuhan dengan cara mengasihi Tuhan dan semua makhluk sesuai dengan kehendak-Nya • Aktivitas manusia merupakan sarana untuk mendapat kembali kepada Tuhan seutuh-utuhnya • Latihan–latihan diperlukan untuk meningkatkan potensi diri sebagai modal spiritual yang dianugerahkan Tuhan kepadanya • Ada 7 lapisan pada tubuh manusia: Tubuh duniawi (tubuh fisik, emosi, mental) dan tubuh spiritual (tubuh intuisi, tubuh atma, tubuh monad, tubuh Illahi)

  12. 4. Manusia • Menurut SUBUD, manusia hanya bisa pasrah dan menyerah total dihadapan Tuhan untuk bisa berhubungan dengannya karena Tuhan berada di luar jangkauan pikiran manusia • Terdapat konsep tentang Tujuh Daya Rendah Kehidupan yang terbagi lagi menjadi empat daya rendah yakni rewani (kebendaan), nabati (tumbuh-tumbuhan), hewani (binatang), jasmani (manusia) dan tiga daya tinggi yakni rohani (insan kamil), rohmani (para utusan Tuhan), Robani (para makhluk yang dimurahi Tuhan)

  13. Pemahaman Individu dalam konteks SUBUD

  14. Daya Hidup Rendah • Daya hidup Raewani : Kebendaan Nafsu yang ada di tingkatan daya paling rendah ini adalah nafsu amarah. • Daya hidup Nabati : tumbuhan Nafsu Aluhmah. Diidentikan dengan warna hitam. Nafsu ini menjadi perlambang bagi ketamakan dan persaingan.

  15. Daya Hidup hewani Nafsu Sufiyah. Dilambangkan dengan wana kuning. Bertanggungjawab atas munculnya ketertarikan seksual antar sesama manusia. Nafsu ini penting untuk melanggengkan reproduksi keturuan umat manusia. Nafsu sufiyah bersisian dengan daya hidup hewani atau binatang. • Daya Hidup Jasmani Nafsu Mutmainah dapat dikatakan sebagai nafsu yang baik. Dilambangkan dengan warna putih. Nafsu ini berada pada level manusia. Fungsinya adalah untuk menunjang manusia dalam menentukan baik dan buruk.

  16. Daya Hidup Tinggi • Daya hidup rohani berisi roh rohani. Manusia telah sadar dan mampu mengecilkan dan melepaskan diri dari segenap daya hidup yang menjelma menjadi nafsu. Contoh-contoh manusia yang diberdayai oleh daya hidup rohani adalah para wali. • Daya hidup rohmani. Dimiliki oleh manusia yang dianugerahi wahyu oleh Tuhan. (nabi dan Rasul) • Daya hidup robbani. Dimiliki makhluk Tuhan yang diberi tugas tertentu. Roh ini lebih tinggi an luas dari roh-roh yang lain, maka daya hidupnya akan berpengaruh kepada manusia kalau dikehendaki Tuhan. Malaikan adalah makhluk yang disokong oleh daya dan roh robbani.

  17. Bertingkat • Evolusioner • Manusia tidak bisa lepas dari nafsu selama di dunia • Daya hidup tinggi hanya dimiliki orang-orang suci. Orang awam sangat sulit mencapainya.

  18. Empat Lapis Tubuh Manusia • Lapis pertama atau terluar adalah tubuh manusia. Lapis kedua adalah emosi dan perasaan manusia. Lapis ketiga adalah pemahaman. Dan lapis keempat atau terdalam adalah inner feeling atau kesadaran terdalam manusia. • Nafsu menjauhkan manusia dari inner feeling jiwa

  19. Manusia tak perlu mengisolir dirinya dari pergaulan masyarakat untuk mencapai “kesempurnaan” • Hal terpenting : Menyadari dan mencintai sesama manusia atas dasar Tuhan untuk semua Manusia

  20. Multikultural Komunitas SUBUD • Identitas Kultural • Kebutuhan untuk mengembangkan sikap positif bersama : Privatisasi Agama • Mendorong kohesi sosial dengan struktur dan nilai bersama. • Mengutamakan kesetaraan diantara anggota masyarakat

  21. Privatisasi Agama • Religion Without Churches (agama tanpa institusi) • Churches as volutary associations (institusi agama sebagai asosiasi sukarela) • Individual theological Responsiblity (teologi dalam urusan masing-masing individu) • Religous subjectivism • Separations of Religion from public concerns • Religious as Marketplace

  22. Kohesi Sosial : Pengikat Praktikal dan Ideal • Menurut Durkheim, kohesi sosial penting bagi keberlangsungan masyarkat. Masyarakat dipersatukan oleh kesatuan nilai dan ritual yang dilakukan bersama-sama. Dalam kerangka pemikiran Durkheim, peneliti melihat komunitas SUBUD ini memperkuat kohesivitasnya dengan memiliki pengikat praktikal (acara kumpul bersama, forum, latihan kejiwaan, dsb) dan pengikat ideal (keyakinan Tuhan itu satu untuk kemanusiaan, walaupun berbeda-beda agama tapi sesama anggota satu jiwa).

  23. Interaksi Antar Manusia(1) • Rei Ki Tummo: • terjadikonstruksikomunitas yang dibagimenjadiduaaktoryaituaktorutamadan alumni. • BorgattadanBorgatta (1800-1801) • Konstruksikohesisosial di komunitasRei Ki Tummoinimelaluijalur : individu,kelompokdankomunitas. • Sub-BudayaRei Ki Tummo,ada 12 nilaiutama yang disosialisasikanmelaluiajaranRei Ki Tummoyaknidalaminteraksinyadengan: sesamamanusia. Nilai-nilaitersebutadalah(4) kepedulian,(5) kebersamaan (togetherness),(6) kerjasama, (9) salingberinteraksi, (10) menghargaiperbedaan, (11) mengasihisesama, (12) mengasihisemuamakhluk.

  24. InteraksiAntarManusia(2) • SusilaBudhiDarma (Subud) : • jiwakomunitas (spirit of community) • IdentitasKulturaldanhomogenisasi yang bersifatterbatas • Kebutuhanuntukmengembangkaninteraksidansikap yang positifditengahkeragaman. • Privatisasi agama yang bersifatterbatas • Mendorongkohesisosialdenganstrukturdannilaibersama. • Mengutamakankesetaraandiantaraanggotamasyarakat. • KomunitasMultikultural

  25. Mengutamakankesetaraandiantaraanggotamasyarakat. • KomunitasMultikultural • KohesiSosial: Pengikat Ideal danPengikatPraktikal

  26. InteraksiManusiadenganTuhan • Perbandinganmengenaiproses yang diajarkanolehReiKiTummodengan SUBUD yakni : • ReiKiTummo Padaprosesinteraksinyamanusiadengantuhan yang diajarkanolehReiKiTummodisampaikansecarabertahapmelaluipendalamanspiritual. • Sepertidoayang diajarkanpadatingkatanbelajar spiritual yang berbeda, berikutini: “…Tuhan, berkatilahhatikami agar semuaemosinegatif yang selamaini menjauhkankamidaripada Mu bergantidenganCahayadanKasih Mu…Tuhanberkatilahkami agar CahayadanKasih Mu yang telahadadi hatikamimenjadisemakinterangdankuatdalamhatikami…Tuhan, terimalahkasihkami (sambilniatkanuntukmenyerahkankasihkepada Tuhandengansegenaphati, jiwadanpikiran)…”. (kutipanpenggalandoa bukahati yang diajarkanpadatahapawalbelajar).

  27. InteraksiManusiadenganTuhan (1) • Padatahapselanjutnyadoa yang diberikanadalah: “Tuhan, berkatidanbantulahkamiuntukmenyalurkanenergikasih Mu (ataumelakukankegiatanapapun) denganpenuhkesadaranuntuk senantiasamengasihi Mu…Tuhan, berkatidanbantulahkamiuntukdapat selalubersungguh-sungguhdantekundalammengasihi Mu…Tuhan, biarlahkamimelakukannyasebagaipercikanDzat Mu yang selalurindu kepada Mu untuklebihmengasihi Mu, karenakamitelahmemilih Engkau…”. (kutipanpenggalandoaMendalamiReiKiTummo, yang diajarkanpadatingkatpendalaman spiritual menengah).

  28. InteraksiManusiadenganTuhan (3) • SUBUD • Dalamprosesinteraksimanusiadengantuhan yang diajarkanolehSUBUD, lebihmelihatinteraksiterhadaptuhanharusmemilikisyarat-syaratsepertipercayakepadatuhan yang mahaesa, memilikiNabi, memilikikitabsuci, memilikisistemperaturan yang menjadipedomanbagipengikutnya. • DalammemandangTuhanpadakomunitas SUBUD, Tuhanmerupakansesosokjauhdantidakterjangkau, namunsekaliguslebihdekatdandapatdirasakankehadirannya, dimanadapatditemukandalamkesadaranpadasetiapIndividu, akantetapipandangandarianggota SUBUD bahwasannyainteraksidengantuhansepertimenganalogikannyasebagaimanarelasimanusiadenganbendahasilkaryamanusia.

  29. InteraksiManusiadenganMakhlukHidup • ReiKiTummo • Padaprosesinteraksimanusiadenganmakhlukhidup, nilai-nilaiinterkasi yang diajarkanolehReiKiTummopadahakikatnyamerepresentasikankepedulian, pengakuandankesadaranakankebersamaandengansemuamakhlukciptaanTuhan. • Misalnya: Padatumbuhannilaiinteraksi yang diajarkandenganmakhlukhidupuntukmemeliharatanamandenganbaik, menjagadanmemeliharalingkunganalam, tidakmenyakitihewan, mendoakanarwah/ jiwa-jiwasertaroh, danseluruhkeberadaan, jugamembagikankasihTuhankepadasemuanya (baikdalambentuktersenyumdanataumenyalurkan/mengirimkanenergi).

  30. InteraksiManusiadenganMakhlukHidup (1) • Seperticontoh yang beradadibahanmelaluihasilobservasidanwawancaramendalamdenganinforman, sertadoa-doauntukmengasihisemuamakhlukantara lain : “Sayaselalutersenyumdanmenyalurkanenergikesemuatanaman, hewan, semuaorangdansemuamakhluk yang adadirumahsaya, disekitarsaya, jugakalaulagijalan-jalanke Mall. Lihatbu, tanaman-tanamanini, jadiseger-seger…”. • (informanmerupakan alumni Master Yoga 1.5, seorangperempuanusia 57 tahun, menikah, sudahmempunyaicucu, etniksundaberagama Islam, iburumahtangga, mengajakpenelitimengikutinyamelihat, menyapa, tersenyum, danmenyalurkanenergikepadatanaman-tanaman yang adadihalamanrumahnya. Memangseluruhrumputdantanamandipekaranganrumahnyaterlihatsehatdansegar, sehinggasituasirumahnya yang besardanindah, terlihatasri).

  31. InteraksiManusiadenganMakhlukHidup (2) • SUBUD • Disiniseorangtokohbernama Anton Geelsmemandangbahwawacana SUBUD tentanginteraksimanusiadenganmakhlukhidupvtidakterlepasdarikonsep-konsepsepertiTujuhdaya universal, empatjenisnafsu, empat lapis badanmanusiadankonsepjiwa. • Berikut yang termasuksebagaiinteraksimanusiadenganmakhlukhidupyakni: Dayahidupnabatiatautumbuh-tumbuhan(NafsuAluhamah)  Dayahiduphewani (NafsuSufiah) Dayahidupjasmani (NafsuMutmainah)

More Related