1 / 32

KANKER VULVA

KANKER VULVA. KANKER VULVA. Definisi Merupakan keganasan pada vulva yang terdiri dari rangkaian tumor yg berasal dari kulit atau appendiks kulit Insidens - 4% dari keganasan pada alat kelamin wanita - 90% merupakan karsinoma sel skuamous

mirit
Télécharger la présentation

KANKER VULVA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KANKERVULVA

  2. KANKER VULVA Definisi Merupakan keganasan pada vulva yang terdiri dari rangkaian tumor yg berasal dari kulit atau appendiks kulit Insidens - 4% dari keganasan pada alat kelamin wanita - 90% merupakan karsinoma sel skuamous - Terbanyak pada usia post menopause, puncak insidens pada usia 60-70 thn

  3. Etiologi • Belum diketahui • Ada 2 tipe etiologi : • 1. Tipe I : wanita muda, disertai infeksi HPV & perokok • 2. Tipe II : usia > tua, infeksi HPV (-), perokok (-) , dihubungkan dengan lesi distrofi

  4. Faktor risiko • Penyakit menular seksual • Lesi inflamasi kronik pada vulva • Faktor gaya hidup • Kelainan sistemik

  5. Histopatologi • Bentuk skuamous, soliter, berlokasi di labium mayor, labium minus, klitoris • Sel skuamous berdifferensiasi baik  tipe terbanyak • Tipe lain : melanoma, leiomiosarkoma & sarkoma lain, karsinoma sel basal, adenokarsinoma & karsinoma sel skuamous pada kel. Bartholini

  6. Klasifikasi • Kelainan epitel non neoplastik pada kulit & mukosa : • liken sklerosus • hiperplasia skuamosa • dermatosis lain • 2. Gabungan kelainan epitel non neoplastik & neoplastik : • Neoplasia intraepitel skuamosa • - Neoplasia intraepitel vulva I (VIN 1) • - Neoplasia intraepitel vulva 2 (VIN 2) • - Neoplasia intraepitel vulva 3 (VIN 3)/ • displasia berat atau karsinoma in situ

  7. Neoplasia intraepitel non skuamosa • - Penyakit paget • - Tumor melanosit non invasif • 3. Tumor invasif

  8. Stadium • Stadium 0 : karsinoma in situ • Stadium I : terbatas pada vulva atau perineum,  2cm, limfonodus (-) • I A : invasi ke stroma < 1 mm • I B : invasi ke stoma > 1 mm • Stadium II : terbatas pada vulva atau perineum, > 2 cm, limfonodus (-)

  9. Stadium III : tumor dalam berbagai ukuran di vagina, uretra & anus, limfonodus inguinal unilateral (+) • Stadium IV : tumor lokal atau metastasis lanjut - IV A : v. urinaria, mukosa rektum bgn atas, atau tlg pelvis limfonodus inguinal bilateral • - IV B : metastasis jauh

  10. Tanda & gejala klinis • benjolan massa pada vulva ( labia mayor >>, labium minus, klitoris & • perineum) • pruritus • distrofi vulva • perdarahan vulva • disuri • perubahan warna pada kulit • massa pada lipat paha  tanda awal metastasis jarang

  11. Diagnosis • Inspeksi • Biopsi • Sistoskopi  deteksi penyebaran ke uretra & vesika urinaria • Proktoskopi  deteksi penyebaran ke rektum • CT scan & MRI  identifikasi limfadenopati retroperitoneal bagian atas inguinal atau invasi struktur tulang

  12. Penanganan • Pembedahan • Radioterapi • Kemoterapi  tidak memuaskan

  13. Prognosis • Angka harapan hidup 5 thn : 20-25% • Karsinoma vulva in situ & kanker vulva dini yang dilakukan reseksi   hasil baik • VIN  100% dapat disembuhkan • Dengan radical en block dissectio angka harapan hidup 5 thn 60-70%

  14. KARSINOMA VAGINA • Definisi • Keganasan primer di vagina, serviks & vulva bebas • Melibatkan serviks  karsinoma serviks • Melibatkan vulva  karsinoma vulva

  15. Insiden • Jarang, 1-2% dari seluruh keganasan ginekologik • 84% merupakan sekunder, yang berasal dari serviks, endometrium, kolon & rektum, ovarium,atau vulva • Patologi • Karsinoma sel skuamosa  terbanyak • Tipe lain : adenokarsinoma, melanoma & sarkoma

  16. KARSINOMA SEL SKUAMOSA • Etiologi • Belum diketahui, diduga berhubungan dengan HPV & kanker multifokal saluran kelamin wanita bagian bawah • Vaginal intraepitelial neoplasia (VAIN)  diduga sebagai prekursor • 30% memiliki riwayat karsinoma serviks in situ yang telah diterapi

  17. Gejala klinis • Perdarahan pervaginam & pengeluaran sekret tanpa disertai nyeri • Terutama pada 1/3 atas dinding vagina, & biasanya pada dinding posterior • Keadaan lanjut : retensi urin, spasme buli-buli, perdarahan saat defekasi, tenesmus, konstipasi

  18. Diagnosis - Pap smear - Biopsi  D/ pasti - Sistoskopi - Proktoskopi

  19. Stadium • Stadium 0 : karsinoma in situ • Stadium I : terbatas pada dinding vagina • Stadium II : menyebar ke jaringan subvaginal, belum mencapai dinding panggul • Stadium III : sudah mencapai dinding panggul • Stadium IV : keluar dari panggul & melibatkan mukosa buli-buli atau rektum • IVA : tumor mencapai mukosa buli-buli & atau keluar dari panggul • IVB : penyebaran ke organ jauh

  20. Terapi • Pembedahan • Radiasi  terapi pilihan • Kemoterapi • Prognosis • Angka harapan hidup 5 thn  44%

  21. ADENOKARSINOMA • 9% dari karsinoma vagina • Usia muda • 45% dihubungkan dgn diethylstilbestrol • Terapi : • • Stadium awal : histerektomi radikal, • limfadenektomi pelvis, vaginektomi • & penggantian vagina • Prognosis : • • clear cell adenokarsinoma : 78% • • non-clear cell adenocarcinoma

  22. MELANOMA VAGINA • Sangat jarang & mematikan • Invasif & setara dengan stadium IV • Lesi terutama di distal vagina, terutama dinding anterior • Terapi : pembedahan radikal • SARKOMA VAGINA • Jarang • Lesi sangat besar pd bagian atas vagina • Terapi : eksisi lokal radikal + kemoterapi adjuvant atau terapi radiasi

  23. KARSINOMA TUBA FALLOPI • Pendahuluan • Jarang, 0,18 - 1,6% dari seluruh keganasan ginekologik • Sering merupakan sekunder dari tumor lain yaitu uterus & ovarium • Insiden : 3,6/1.000.000 wanita • Terutama pada wanita kulit putih • Usia rata-rata 52-64 tahun • Dihubungkan dengan paritas rendah • Gambaran histiologi & biologi mirip dengan karsinoma ovarium • Dihubungkan dengan inflamasi tuba • Faktor predisposisi tidak diketahui

  24. Patologi • Tipe histologi : • • Adenokarsinoma tipe serosa  >> • • Karsinoma skuamosa • • Karsinoma sel transisional • • Sarkoma • Terutama bagian distal tuba • Obstruksi fimbria & pada hubungan • uterus-tuba  hidrosalfing • Harus dibedakan dengan metastasis, • kanker ovarium  dengan Kriteria Hu

  25. Kriteria Hu • Bagian tumor terbesar ditemukan di tuba • Secara mikroskopis terutama menunjukkan pola papiler • Jika dinding tuba terpapar lebih luas, transisi antara epitel jinak & ganas harus dapat terlihat • Bila terdapat metastasis ke ovarium atau endometrium, keduanya harus mengandung jaringan tumor lebih sedikit dari pada tuba, atau hanya bagian superfisial

  26. Stadium • Stadium 0 : karsinoma in situ • Stadium I : terbatas pada tuba fallopii • I A : terbatas 1 tuba, penyebaran ke • submukosa atau otot, serosa (-), • asites (-) • I B : terbatas pada ke-2 tuba, penyebaran • ke submukosa atau otot, serosa (-), • asites (-) • I C : = I A atau I B, serosa (+), atau asites • (+) atau bilas peritoneum (+)

  27. Stadium II : 1 atau 2 tuba dengan penyebaran ke dinding panggul II A : metastasis ke uterus dan/atau ovarium II B : metastasis ke jaringan panggul lain II C : = II A atau II B, serosa (+), asites (+) atau bilas peritoneum (+)

  28. Stadium III : 1 atau ke-2 tuba dengan metastasis keluar peritoneum, yaitu pada panggul dan/atau nodus retroperitoneal atau inguinal (+) • Metastasis ke superfisial hepar • Tumor terbatas di pelvis minor, tetapi secara histologi metastasis tampak di usus halus atau omentum • III A : terbatas di pelvis minor dengan • nodus (-), secara histologi permukaan peritoneum abdomen(+)

  29. III B : 1 atau ke-2 tuba, metastasis pada permukaan peritoneum abdomen,   2 cm, • limfonodus (-) • III C : metastasis ke abdomen  > 2 cm, dan /atau nodus retroperitoneal (+) atau inguinal (+) • Stadium IV : 1 atau ke-2 tuba dengan metastasis jauh • Jika terdapat efusi pleura, sitologi harus (+). • Metastasis ke parenkim hepar

  30. Gejala klinik • Sering asimptomatis • Trias : Perdarahan pervaginam • Nyeri panggul • Massa panggul, asites • Asites  pada keadaan lanjut • Diagnosis • Pap smear • USG : tampak sebagai massa fusiform komplek • Laparotomi

  31. Terapi • Pembedahan • Kemoterapi : alkylating agent dan cisplatin • Radiasi • Prognosis • Angka harapan hidup 5 thn : • Stadium I 84% • Stadium II 52% • Stadium III 36%

  32. Terima kasih

More Related