1 / 50

FAKTOR KIMIA di TEMPAT KERJA ( Chemical Hazards )

FAKTOR KIMIA di TEMPAT KERJA ( Chemical Hazards ). Faktor Kimia di Tempat Kerja. PENGERTIAN DEBU. Partikel padat yg terjadi krn proses mekanis (pemecahan dan reduksi) terhadap massa padat, dimana ia masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Ryadi, 1982)

mulan
Télécharger la présentation

FAKTOR KIMIA di TEMPAT KERJA ( Chemical Hazards )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FAKTOR KIMIA di TEMPAT KERJA ( Chemical Hazards )

  2. Faktor Kimia di Tempat Kerja

  3. PENGERTIAN DEBU • Partikel padat yg terjadi krn proses mekanis (pemecahan dan reduksi) terhadap massa padat, dimana ia masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Ryadi, 1982) • Partikel zat padat yg disebabkan oleh kekuatan alami/mekanis spt pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yg cepat, peledakan dll dr bhn2 organik m.p anorganik mis. batu, kayu, biji, logam, batu arang, butir2 zat dsb (Suma’mur, 1967)

  4. SIFAT • Settling Rate Mengendap krn gaya grafitasi • Wetting Basah krn dilapisi air yg sangat tipis • Floculation Menggumpal krn basah • Electrical Listrik statis  menarik partikel berbeda muatan • Optical properties Memancarkan sinar dalam kamar gelap

  5. MACAM DEBU 1. FARIDA BEY (1983) - Db organik (kapas, abu, daun)  efek pathofisiologis  efek fibrosis paru - Db mineral (SiO3, SiO2, arang batu)  juga disebut debu anorganik  tidak menimb. efek fibrosis paru - Db metal, (Pb, Hg, Cd, As)  keracunan umum akibat absorbsi tubuh melalui kulit, lambung, pernapasan

  6. MACAM DEBU 2. Waskerville (1972) - Db organik (kayu, kapas, sari bunga) - Db anorganik yg tdk larut dl air partikel debu logam, bahan galian, mineral) 3. Sayers (1960) - Db organik hidup (bakteri, jamur) & organik tak hidup (selulosa, tepung) - Db anorganik beracun (logam berat)

  7. MEKANISME PERJALANAN DEBUDALAM PARU-PARU Menarik nafas  udara mengandung debu  hidung  farink  trakea  bronkius  bronkioli  alveoli (F. Bey, 1983) - 5 - 10  : ditahan jalan nafas atas - 1 - 3  : langsung ke perm. alveoli - 0,1 - 1  : keluar masuk alveoli akibat gerakan Brown

  8. MEKANISME PERJALANAN DEBUDALAM PARU-PARU Suma’mur (1995) : •  5  : jatuh krn gravitasi, bila terhirup jatuh pd jalan nafas atas, dpt menyebabkan iritasi dan radang • 3 - 5  : jatuh pada broncheolus/ bronchus • 1 - 3  : jatuh pada alveoli, disebut respirabledust, paling berbahaya karena tertimbun mulai bronciolus sampai alveoli • 0,1 - 1  : berdifusi mengikuti gerak brown keluar masuk alveoli. Dapat tertimbun bila membentur alveoli

  9. REAKSI TUBUH TERHADA DEBU • Cough reflect Reflek batuk akibat adanya iritasi • Cillia movement Peranan cillia pada sel mukosa membantu pergerakan debu ke atas  keluar bersama dahak • Fagositer Debu yg masuk jaringan paru difagosit oleh makrofage, atau difiltrasi lewat dinding alveoli masuk ke dalam saluran limfe

  10. PENGARUH DEBU ORGANIK • Keracunan Lokal Debu allergen  alergi, asma, bronchitis • Pneumokoniosis Akibat penimbunan debu dlm paru2  batuk2 kering, sesak nafas, kelelahan umum, susut BB, dahak dll • Alveolitis allergie Disebabkan faktor udara luar akibat menghirup debu organik (spora, jamur, jerami, ampas tebu yg berjamur)  gangg. Nafas, sesak nafas, demam, batuk-batuk.

  11. PENGARUH DEBU ORGANIK • Asma akibat kerja Akibat sensitisasi zat perangsang dl lingk. Kerja (padi, debu yg mgd zat putih telur)  sesak nafas, nafas bunyi, waktu keluar nafas lbh lama • Grain Asma Akibat alergi thd butir-butir beras, gandum  bengek

  12. RACUN LOGAM Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun. Cara masuk : pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di TK : Bentuk batuan, bijih tambang,tanah ,air, dan udara. Macam-macam logam beracun yaitu raksa/merkuri (Hg),kromium(Cr), kadmium (Cd),nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink (Zn).

  13. Faktor Penyebab Racun Logam: • Tingkatan Konsumsi dan Banyaknya logam di alam • Bentuk Kimia • Kompleks Protein- Logam • Faktor Usia dan Berat Badan

  14. PESTISIDA • Pestisida : Bahan Kimia UntukMembunuh Hama (INSEKTA, JAMUR DAN GULMA). • Pestisidadikelompokkan : • INSEKTISIDA (pembunuhinsekta) • FUNGISIDA ( pembunuhjamur) • HERBISIDA (pembunuhtanamanpengganggu)

  15. Melalui kulit • Pestisida Meracuni Manusia Melalui pernapasan Melalui mulut

  16. MENGENAL BAHAN KIMIA . Debu (asbes,silika,arang,kapas,dll) Fume (las,solder,log cair,dll) Asap (pemb tak sempurna, 0,5 u) Kabut (oli,cat,pestisida,dll) Awan (kond fase gas,0,1-1u) partikel fisik Gas ( O2,CO,SO2,CO2,dll) Uap (pada pemanasan) Pelarut (alkohol,benzena,,dll) Non partikel Bahan Kimia Tdk lrt dlm asam/basa (silika,asbes) Lrt dlm asam/basa (soda api,dll) Debu org/HC (pastik,gula) debu kimia Lrt dlm air (O2) Tdk lrt dlm air (ClH2C) Diabsorbsi (S oleh C aktif) Gas/uap

  17. FUMES ( uap logam ) • Partikel benda padat yg terbentuk sbg hsl kondensasi uap logam diudara ( las, solder, logam cair, dll ) • Bhn panas berekasi dng O2 membentuk oksida logam, FeO. • Partikel kecil dan mengendap diparu.

  18. ASAP ( SMOKE ) • Partikel zat karbon sebagai akibat pembakaran tdk sempurna dari bahan yg mengandung carbon (< 5 micron). • Dapat masuk /mengendap dlm paru2.

  19. KABUT ( MIST ) • Titik2 air yg mengambang diudara yg terjadi sbg akibat kondensasi btk uap ( pemecahan zat cair) menjadi tkt dispersi. • Kabut oli, cat (sprayer), pestisida (semprot).

  20. AWAN Partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas ( ukuran partikel 0,1 – 1 micron ).

  21. GAS ( GASES ) • Bentuk fluida elastis yg mengisi ruangan pd suhu dan tek yg normal, dpt berubah cair atau padat dng perubahan suhu dan tekanan. • Contoh : CO, Pb, NOx, O2, CO2. dll.

  22. UAP • Bentuk gas dari bhn2 yg berbentuk padat atau cair yg dpt dirubah dng menaikkan suhu dan menurunkan tekanan dan berdifusi ke seluruh ruangan. • Aseton menguap pd suhu kamar, dsb.

  23. PELARUT ( SOLVENT ) • Bahan kimia yang dipergunakan untuk pengenceran bahan kimia lainnya. • Pada pengecatan, cosmetik, alat tulis, dll. • Benzena, alkohol, trichloroethan, dll. • Carsinogenik, dsb.

  24. BAHAYA BAHAN KIMIA . Mudah meledak Mudah terbakar Reaktif thd air Reaktif thd asam Gas berrtekan Oksidator Ledak Bakar Acut Fisik (keselamatan) Bahaya kimia Iritan Aspiksian Sensitasi Karsinogen Mutagen Teratogen Penenang Racun radioaktif Additif Independ. Sinergik antagonis kesehatan Kronis/acut

  25. KECENDERUNGAN BAHAYA BAHAN KIMIA INDUSTRI HULU - Olah bhn alam > bhn baku - Bhn kimia jumlah besar - Teknologi Tinggi - Bhy Keselamatan Besar BHY KESEHATAN INDUSTRI HILIR - Olah bhn baku > bhn jadi - Bhn sedikit, banyak jenis - Banyak pekerja - Bhy Kesehatan Besar MASY. PEMAKAI - Pengg. Produk akhir - Tdk faham bahaya - Bhy Kesehatan bsr skl BHY KESELAMATAN

  26. IRITAN / IRITASI • Yg merusak jaringan pernafasan atas : formaldehid, amoniak, as kromat, trikloretilen, HCl, SO2, SO4, Debu, Mist • Mersk jaringan nafas atas/paru : Br, Cl, F, Iod, Ozon, dll. • Mrsk ujung nafas bwh, NO2, dll. • Bhn padat mebhykan mata&kulit : NaOH, Na2OxSiO2, KOH, CaO, KOH, CaO, Ca(OH)2, CCl3COOH, C6H5OH. • Bhn cair membhykan mata&kulit : HNO3, HCl, H2SO4, asam cuka, dll. • Lainnya : CaO, arsen, klorobenzena,etil alkohol, aseton, asam pospat, xylena, seng klorida, dll.

  27. ASPIKSIAN ( oksida jaringan ) • Aspiksian sederhana ; pengenceran O2 diudara. Cth : CO2 menggeserO2, argon, neon, helium, hidrogen, metan, etan, LPG. • Aspiksian kimia : mencegah darah untuk mengangkut O2. Contoh C0 + HbO2 > COHb + O2. Asetonitril, HCN. Dll.

  28. SENSITISASI • Bahan kimia yang menimbulkan alergi pada kulit dan salurah nafas sehingga terjadi gatal. • Contoh : Semen, zat pewarna, formldehid, arsen, merkuri, garam nikel, karbondisulfida, fenol, klori fenol, dll.

  29. KARSINOGEN • Bahan kimia yang menimbulkan kanker yang berlangsung secara kronis. • Contoh : Asbestos, arsen, benzena, krom, nikel, vinil klorida, radiasi mengion, etil eter, diazinon, timah hitam, polykloroinated biphenyl ( PCBs ).

  30. MUTAGEN • Bahan kimia yang dapat mempengaruhi sifat genetik pada sel telur atau sperma sehingga menimbulkan kecacatan pada janin. • Contoh : seperti pada karsinogen, asbestos, arsen, benzena, krom, vinil klorida, etil eter, diazinon, timah hitam, dsb.

  31. TERATOGEN • Dapat menimbulkan cacat bawaan pada janin akibat pemaparan bahan kimia tertutama pada ibu hamil. • Contoh : seperti pd karsinogen, asbestos, arsen, benzena, krom, nikel, vinil klorida, etil eter, diazinon, timah hitam,, dsb.

  32. PENENANG ATAU PEMBIUS ( anestheties and narcotis ) • Bahan kimia bila masuk kedalam tubuh dapat bereaksi dengan sistem pusat syaraf ( central nerves system ). • Contoh : asetilen, derifat eter, ester, dll.

  33. RACUN ATAU POISON • Bahan kimia dalam jumlah kecil dapat menimbulkan keracunan pada manusia. • Jalan masuk (route of entry) : Pernapasan, Pencernaan, Kulit. Dan dpt jg berakumulasi dlm tulang, darah, ginjal, hati, limpa yg efeknya dlm waktu panjang ( kronis ).

  34. RACUN ATAU POISON • Bhn kimia neurotoksik (saraf) : benzena, toluen, aseton, timah hitam, merkuri, arsen, merkaptan, etil alkohol, dll. • Bhn kimia hepatotoksik (hati) : karbontetraklorida, nitrobenzena, vinil klorida, arsen, etil alkohol, antimon, pospor kuning, dll. • Bhn kimia nefrotoksik (ginjal) : arsen, anilin, kadmium, merkuri, kloroform, timah hitam, fenol, karbontetraklorida, dll.

  35. RACUN ATAU POISON • Bhn kimia yang meracuni system reproduksi : benzena, merkuri, timah hitam, toluidin, trinitro toluen, nitro benzena, dll. • Bhn kimia hematotoksik ( sistem darah ) : anilin, timah hitam, nitrobenzena, trinitrololuen, dihidrotoluen, dll.

  36. PENGARUH BURUK BHN KIMIA • Additif, pengaruh yg sama thd salah satu organ tubuh. Mis : uap Methil Klorida + Methil alkohol (saling me + ). • Independent, pengaruh thd organ yg ber beda. Mis : H2SO4, SO2, Pb. • Sinergis, Salah satu bhn kimia memper kuat sifat buruk bhn kimia yg lain. Mis : Isopropanol meningktkan peng. racun CClO4 thd liver. • Antagonis, memiliki pengaruh yg berlawanan, mis : Antopin memblok organophospor.

  37. TOKSISITAS • Toksisitas merupakan kemampuan suatu zat untuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup • Toksisitas suatu zat ditentukan oleh nilai ambang batas tersebut.

  38. Respon Individu Respon individu terhadap suatu zat kimia adalah berbeda (individual susceptability) • Usia • Status kesehatan dan keadaan emosi dari individu • Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras yang berlebihan • Kelainan genetik • Status gizi • Interaksi dari beberapa zat kimia • Aktivitas fisik

  39. Pencegahan penyakit akibat kerja karena bahan kimia • Pengendalian pada sumber bahaya yaitu dengan: - Pemasangan local exhauster pada sumber bahaya (terutama untuk debu- debu) - Isolasi sumber bahaya (total enclosure)

  40. 2. Substitusi bahan kimia yang berbahaya dengan yang kurang berbahaya misal: substitusi benzen dengan toluen fosfor putih dengan fosfor merah gas methyl bromide dengan freon asbestos dengan fiberglass 3. Modifikasi proses misal: proses menghaluskan permukaan logam (polishing) dengan mesin poles dimana dihasilkan debu-debu, dapat diganti dengan bahan kimia (asam nitrat, fosfat dan sulfat)

  41. 4. Pemakaian alat pelindung diri. Dipilih APD yang tepat dan sesuai 5. Pemeliharaan ketatarumahtanggaan perusahaan yang baik. Untuk tempat kerja yang berdebu, pembersihan lantai tempat kerja mesin-mesin sebaiknya secara hisap atau secara basah 6. Pengadaan fasilitas saniter untuk cuci dan mandi dan fasilitas untuk pertolongan pertama pada kecelakaan 7. Penyelenggaraan ventilasi tempat kerja yang baik

  42. 8. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala yang dilengkapi dengan pemeriksaan laboratoris radiologi dan uji faal paru 9. Penyelenggaraan latihan kesehatan dan keselamatan kerja bagi semua tenaga kerja. Pada latihan ini perlu dijelaskan tentang bahaya lingkungan kerja yang mungkin timbul di tempat kerja. Manfaat pemakaian alat pelindung diri serta cara-cara pemakaian dan pemeliharaannya

  43. PENGARUH BURUK • Akut ( accut ), terjadi kerusakan pada organ tubuh dengan pemaparan secara cepat. Mis : Kulit terbakar, pingsan, meninggal. • Kronis, terjadi kerusakan pada organ tubuh dlm jangka waktu yang lama atau menahun.

  44. NAB BAHAN KIMIA NAB ( Nilai Ambang Batas ) rata2 selama jam kerja : Kadar bhn kimia rata2 dilingkungan kerja selama 8 jam/hari atau 40 jam/minggu,dimana hampir semua tenaga kerja dpt terpajan berulang-ulang, se-hari2 dlm melaksanakan pekerjaan tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan maupun penyakit akibat kerja.

  45. NAB BATAS PEMAPARAN SINGKAT Pemajanan Singkat Diperkenankan atau NAB Batas Pemaparan Singkat : Kadar ttt bahan2 kimia diudara lingkungan kerja dimana hampir semua tenaga kerja dpt terpajan secara terus menerus dlm wkt yg singkat yaitu tdk lebih dari 15 menit dan tdk lebih dari 4 kali kepajanan perhari kerja, tanpa menderita/mengalami gangguan iritasi, kerusakan atau perubahan jaringan yang kronis serta efek narkosis.

  46. KADAR TERTINGGI DIPERKENANKAN ( KTD ). KTD atau NAB tertinggi : kadar tertinggi bahan2 kimia diudara lingkungan kerja setiap saat yang tdk boleh dilewati selama melakukan pekerjaan

  47. SATUAN KONSENTRASI BHN KIMIA • BDS / PPM : Bagian Dalam Sejuta / Part Per Million ( bagian uap/gas perjuta volume dari udara terkontaminasi, atau satu bagian persejuta atau cm3 atau uap/gas permeter kubik udara ). • Mg/m3 : Miligram bahan kimia permeter kubik udara. • Fibres/m3 : jumlah serat/kubik udara. • Konversi : mg/m3 = ppm x BM/24,5

  48. CUPLIKAN NAB BHN KIMIA ( SE-01/MEN/1977

  49. Pemaparan bhn kimia Pengujian lingkungan kerja Melalui udara Melalui kulit/ saluran cerna Darah Organ tubuh Tinja Urine Efek Pemantauan Biologik Gangguan kesehatan TOKSIKOKINETIKA PENGARUH BAHAN KIMIA

  50. TERIMA KASIH

More Related