Bantuan Hunian Sementara PMI melalui Pemberdayaan Masyarakat

1. Bantuan Hunian Sementara PMI melalui Pemberdayaan Masyarakat

2. Sasaran Untuk mengarahkan kegiatan pemulihan awal dan memastikan bahwa semua keluarga yang kehilangan rumah karena gempa bumi untuk dapat membangun sendiri hunian sementaradengan kayu/kelapa/bambu dan atap tradisional untuk dapat memulai kegiatan ekonominya sebelum musim hujan tiba.

3. Tujuan Memindahkan sebanyak mungkin warga masyarakat korban gempa yang masih tinggal di tenda/terpal yang kurang layak huni ke rumah sementara dari kelapa atau kayu atau bambu-yang layak huni yang dibangun sendiri oleh masyarakat secara bergotong royong.

4. Metode Bantuan dana langsung ke rekening “kelompok” masyarakat untuk pembelian alat dan material yang diperlukan untuk membantu masyarakat yang paling rentan di kelompoknya (Jorong/KAN/kelompok adat yang tinggal di satu lokasi)—sekitar 10-50 KK yang saling mengenal satu dengan yang lain Pihak yang terlibat: • Masyarakat, Tim Keuangan • Pengawasan oleh pengurus Jorong/Datuk • Sukarelawan PMI, termasuk mahasiswa UBH atau lembaga lainnya • PMI/PNS • Bank (Bank Nagari/BRI?)

5. Prioritas Penerima Bantuan Anggota kelompok masyarakat yang PALING RENTAN: • Manula • Sakit • Mempunyai balita • 2-3 bulan mendatang akan melahirkan • Kurang mampu • Tuna daksa • dll.

6. Tahap Pelaksanaan Umum MOU Kabupaten MOU Kecamatan Sosialisasi pada para Kepala Nagari di Kecamatan Sosialisasi pada para Kepala Jorong/ KAN/Suku di Nagari Sosialisasi pada warga di Jorong/KAN/Suku Kesepakatan ikut program PMI dan pemilihan Tim Keuangan

7. Papan Pengumuman & Pertanggungjawaban

8. Impak Positif • Korban selamat (survivor) lebih cepat pulih dari keterpurukan karena mereka merasa masih mampu/berguna dalam membangun hunian untuk mereka sendiri. • Warga kelompok menjadi lebih kompak karena saling membantu. • Korban selamat merasa lebih nyaman dan aman karena tidak lagi tinggal di tenda, namun di “rumah.” • Mereka lebih suka menghuni rumah yang mereka ikut bangun.

9. Terima Kasih