1 / 27

FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA

FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA. Penyaji : Dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi : Dr. Astrid Sulistomo, MPH, SpOk Subbagian Kedokteran Okupasi Bag. I. Kedokteran Komunitas - FKUI. PENDAHULUAN. Banyak industri masih menuntut Kerja Fisik . Kerja Fisik:

rex
Télécharger la présentation

FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FAAL KERJA:METABOLISME & KAPASITAS KERJA Penyaji : Dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi : Dr. Astrid Sulistomo, MPH, SpOk Subbagian Kedokteran Okupasi Bag. I. Kedokteran Komunitas - FKUI

  2. PENDAHULUAN • Banyak industri masih menuntut Kerja Fisik . • Kerja Fisik: • konsumsi energi & stres jantung/paru • Keterbatasan kemampuan konsumsi energi dan beban pada jantung membatasi kapasitas kerja • Tujuan penerapan prinsip-prinsip ergonomi di tempat kerja: • mempertahankan keseimbangan antara tuntutan kerja dan kapasitas kerja

  3. M E T A B O L I S M E

  4. PRINSIP DASAR • Proses Biologis: NUTRIEN OKSIGEN TGI PARU HATI M E T A B O L I S M E PANAS ENERGI MEKANIK

  5. PERAN SISTEM KARDIOVASKULER PADA KERJA OTOT • Peranan Utama adalah untuk transportasi: • Panas dari otot yang bekerja ke permukaan tubuh • Zat nutrisi (asam lemak dan glukosa) dari depositnya di hati dari jaringan lemak ke otot yang kerja • Oksigen dari paru-paru ke otot • CO2, H2O dan asam laktat dari otot ke paru2 dan hati untuk ekskresi dan metabolisme

  6. Untuk memenuhi peranan diatas, sirkulasi darah dapat meningkatkan kapasitas transportasi sampai 100 kali dalam beberapa menit setelah mulai bekerja, dengan: • Meningkatkan distribusi otot yang bekerja • Meningkatkan efisiensi O2 uptake dan ekskresi Co2 • Meningkatkan aliran darah total, dengan meningkatkan Volume denyut jantung dan frekwensi denyut jantung

  7. KONSUMSI ENERGI • Diukur dalam kJ (kilo Joules), secara indirect dengan mengukur uptake O2 yang dibutuhkan untuk proses oksidasi nutrien. • Rata-rata uptake 1l O2 – 20 kJ (5 kcal) enersi, berlaku untuk KH, lemak, protein atau alkohol • Untuk mengetahui jenis nutrien yang dibakar – diukur volume CO2 udara ekshalasi; • RQ (Respiratory Quotient): CO2/O2 • 1 untuk KH • 0.8 untuk protein • 0.7 untuk lemak dan alkohol

  8. TOTAL ENERGY EXPENDITURE • METABOLISME BASAL • Tergantung pada ukuran, BB dan gender • Hampir seluruh energi kimiawi diubah menjadi panas • WORK JOULE • Hanya mengukur kerja fisik • Tidak mengukur beban mental, kerja statis & beban lingkungan • LEISURE JOULES: • Beban kegiatan fisik diluar pekerjaan

  9. KERJA OTOT

  10. KERJA OTOT • Kerja dinamis: • pergantian antara kontraksi otot dan relaksasi secara ritmis • Kerja statis: • Kontraksi otot terjadi untuk waktu yang lama, biasanya untuk mempertahankan posisi tubuh tertentu

  11. Kerja Dinamis • Frekwensi pernafasan meningkat • Denyut jantung & tekanan darah meningkat • Aliran darah & Oksigen meningkat ke otot yang aktif dan berkurang ke daerah inaktif • Beban kerja yang dianjurkan 30 – 35% dari maksimum konsumsi Oksigen (VO2maks)

  12. Kerja Statis • Dibandingkan kerja dinamis: • Konsumsi energi lebih tinggi • Frekwensi jantung lebih tinggi • Memerlukan waktu istirahat yang lebih panjang • Daya tahan untuk bekerja secara statis jauh lebih kecil daripada kerja statis, karena terjadinya hambatan pada aliran darah, sehingga menghambat pertukaran oksigen

  13. DINAMIS Kontraksi otot- hambatan aliran darah sementara “pumping effect” Oksigen 20 – 30 kali lebih banyak Heart Rate tidak maksimal Tekanan darah tidak banyak berubah STATIS Kontraksi otot – hambatan aliran darah lama Bila pekerjaan > 15% VO2 maks – O2 kurang HR < 120/menit TD meningkat beban jantung meningkat Kerja statis dan dinamis:Kontraksi otot – hambatan aliran darah dimulai pada 25%. Bila 70% hambatan total

  14. Waktu maksimal untuk kerja otot statis dibandingkan kekuatan yang dibutuhkan(Menurut Monod – 1967)

  15. FAKTOR RISIKO PEKERJAAN Terdapat 7 faktor risiko pekerjaan, yaitu: • Kerja fisik berat • Sikap kerja statis • Membungkuk dan berputar • Mengangkat, mendorong dan menarik • Kerja berulang • Getaran • Psikologis dan psiko-sosial

  16. KAPASITAS KERJA FISIK PHYSICAL WORK CAPACITY

  17. Kemampuan individu untuk bekerjja sangat bervariasi, ditentukan oleh faktor genetik yang mempengaruhi ukuran tubuh maupun kapasitas fungsionalnya • Kemampuan mengerjakan kerja aerobik paling baik diukur denganMaksimum Aerobic Power yang dikur dengan VO2 max • Kemampuan individu untuk mencapai aerobic power terbesar didapat melalui proses adaptasi

  18. DEFINISI • Kemampuan funsional sesorang untuk melakukan suatu tugas yang memerlukan kerja otot untuk suatu periode waktu tertentu • Kemampuan Kerja Fisik dipengaruhi oleh: • Muscle strength – statis & dinamis • Muscle endurance • Cardiovascular Endurance • Joint Flexibility • Compressive strength of the lumbar spine

  19. Aktifitas tubuh utama • Menggerakan tubuh atau anggota tubuh: jalan, lari • Memindahkan/membawa objek • Mempertahankan sikap tubuh

  20. FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KKF/PWC • Umur • Gender • Body Weight • Tingkat kebugaran • Faktor Lingkungan (suhu ekstrem) • PWC maksimal pada umur 25 – 35 tahun • Pada umur 60an turun hingga 50% maks • PWC perempuan 2/3 laki2 • PWC pada Tingkat kebugaran optimal 2-3X

  21. PENGUKURAN PWC • Maksimum Oxygen Consumption • Kekuatan Otot • Posisi Kerja • Waktu istirahat

  22. PENGUKURAN BEBAN KERJA • KONSUMSI ENERGI: Ternyata tidak cukup hanya mengukur kJ • Perlu diperhatikan otot yang terlibat • Kerja statis atau dinamis • Tidak memperhitungkan faktor lingkungan • PENGUKURAN DENYUT JANTUNG: Denyut Jantung meningkat setara: • Meningkatnya suhu ambien • Meningkatnya proporsi kerja statis terhadap dinamis • Menurunnya jumlah otot terlibat

  23. KLASIFIKASI FAALI AKTIVITAS KERJA Astrand & Rodahl (1986)

  24. PERUBAHAN SISTEM TUBUH PADA KERJA FISIK Kerja fisik menuntut adanya penyesuaian hampir semua organ tubuh, yang terpenting adalah: • Pernafasan makin dalam dan cepat • Denyut Jantung & Cardiac Output (awal) meningkat • Adaptasi vasomotor: Dilatasi p.d otot & jtg, tetapi p.d lain vasokonstriksi • Peningkatan tekanan darah • Peningkatan suplai gula (glukose & glikogen) dari hati • Peningkatan suhu tubuh & metabolisme Bila kerja berlangsung terus akan timbul efek sekunder dari metabolisme: Asam laktat

  25. METODA BROUHA (1967) • Sesudah berhenti bekerja ukur denyut nadi dalam keadaan duduk • 30 detik – 1 menit • 1 ½ menit – 2 menit • 2 ½ menit – 3 menit • Bila Nadi 1 – N 3 > 10 dan N1, N2 dan N3 semua 90/m maka pemulihan normal • Bila rata-rata N1 < 110/m dan N1 – N3 > maka beban kerja tidak berat • Bila N1 – N3 < 10 dan bila N3 > 90 maka pemulihan tidak adekwat sesudah tugas dikerjakan

More Related