1 / 60

Sindrom Perilaku yang Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik

Sindrom Perilaku yang Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik. F50 Gangguan Makan. Gangguan makan adalah penyakit di mana korban menderita gangguan parah pada perilaku makan mereka yang berkaitan dengan pikiran dan emosi.

shana
Télécharger la présentation

Sindrom Perilaku yang Berhubungan Dengan Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SindromPerilaku yang BerhubunganDenganGangguanFisiologidanFaktorFisik

  2. F50 GangguanMakan • Gangguan makan adalah penyakit di mana korban menderita gangguan parah pada perilaku makanmereka yang berkaitandenganpikiran dan emosi. • MenurutAmerican Psychiatric Association (APA), ada tiga jenis utama dari gangguan makan, yaituanorexia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan pesta makan (binge eating disorders).

  3. Cara MenghitungBeratBadan Ideal BMI (Body Mass Index) adalahsuaturumuskesehatan, dimanaberatbadan (BB) seseorang (kg) dibagidengantinggibadan (TB) pangkatdua (m2). Rumus: BMI = BB / (TB*TB) BMI < 18.5 = beratbadankurang (underweight) BMI 18.5 - 24 = normal BMI 25 - 29 = kelebihanberatbadan (overweight) BMI >30 = obesitas

  4. Anorexia Nervosa • Anoreksia nervosa adalahgangguanmakan yang ditandaidenganpenolakanmempertahankanberatbadantubuhdalambatas-batas yang normal. • Gangguandidiagnosis ketika pasien memilikiberat badan<15 %dari BB normal. • Anoreksia nervosalebihseringmunculpadawanitadandarikalangansosialekonomimenengahkeatas.

  5. Anorexia Nervosa (2) Akibat: • Menstruasi berhenti • Osteopenia atau osteoporosis (penipisan tulang) melalui hilangnya kalsium • Rambut / kuku menjadi rapuh • Mengeringnyakulit dan kulitdapatberubahmenjadikuning • Anemia ringan dan otot, termasuk otot jantung • Sembelit parah • Turunnyatekanan darah, melambatnyapernapasan dan denyut nadi • suhu tubuh internal jatuh, menyebabkan orang merasa dingin sepanjang waktu • Depresi, dan kelesuan • Padapria dapat menderita kurangnya minat pada seks atau impotensi .

  6. Bulimia Nervosa Bulimia nervosa adalah penyakit di mana orang merasa bahwa merekatelah kehilangan kontrol atas makanmereka Gejala: • Tenggorokan kronis meradang dan sakit • kelenjar saliva di leher dan di bawah rahang menjadi bengkak. • Enamel gigi habis , gigi mulai membusuk dari paparan asam lambung • muntah secararutin yang menyebabkan gangguan gastroesophageal reflux • penyalahgunaan Laksatif menyebabkan iritasi padausus • Diuretik ( pil air) menyebabkan masalah ginjal • Dehidrasi berat dari membersihkan cairan

  7. Binge Eating Disorders Gangguan pesta makan berada di bawah penyelidikan atau masih sedang didefinisikan. Dalam DSM - 5 , gangguantersebutdidefinisikan sebagai suatu kondisi kejiwaan yang unik dengan kriteria yang lebih spesifik. KriteriapenderitaBinge Eating Disorders: • Makan lebih cepat dari biasanya • Makan sampai merasa perutnyapenuh • Makan makanan dalam jumlah besar meskitidak merasa lapar secara fisik • Makan sendirian karena merasa malu • Merasa jijik dengan diri sendiri, depresi , atau sangat bersalah sesudahnya

  8. Treatment • membantu pasien mendapatkan kembali berat badan ke tingkat yang sehatdandianggap normal. • Untuk pasien dengan gangguan pesta makan adalahdenganmembantu mereka menghentikan perilakubinges. • Psikoterapi membantu individu dengan gangguan makan untuk memahami pikiran, emosi dan perilaku yang memicu gangguan ini . • Obat juga terbukti efektif dalam proses pengobatan .

  9. Gangguan Tidur Non-Organik • Gangguan tidur adalah gangguan utama dari pola tidur normal yang mengakibatkan tekanan dan menggangu fungsi di siang hari. • Gangguan tidur non organik mencakup : 1) Disomnia : kondisi psikogenik primer dengan ciri gangguan pada jumlah, kualitas atau waktu tidur -> insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur 2) Parasomnia : peristiwa episodik abnormal selama tidur. Pada masa kanak  ada hubungan  dengan perkembagan  anak,  pada  orang dewasa  berupa -> somnabulisme, night terror,nightmare

  10. Gangguan Tidur Non-Organik F51.0 Insomnia non organik F51.1 Hipersomnia non organik F51.2 Gangguan jadwal tidur non organik F51.3 Somnambulisme (Sleepwalking) F51.4 Teror tidur (night terrors) F51.5 Mimpi buruk (nightmare)

  11. F51.0 Insomnia non organik • Menurut DSM-IV, insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi individu. • The International Classification of Diseases mendefinisikan insomnia sebagai kesulitan memulai atau mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu bulan. • Menurut The International Classification of Sleep Disorders, insomnia adalah kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam, disertai rasa tidak nyaman setelah episode tidur tersebut.

  12. Etiologi Insomnia • Stres. • Kecemasan dan depresi. • Obat-obatan. • Kafein, nikotin dan alkohol. • Kondisi Medis. • Perubahan lingkungan atau jadwal kerja. • 'Belajar' insomnia.

  13. Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan PPDGJ • Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk • Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulan. • Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan kekhawatiran yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari • Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan

  14. Pengobatan 1. Non Farmakoterapi a. Terapi Tingkah Laku, meliputi : - Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik. - Teknik Relaksasi - Terapi kognitif - Restriksi Tidur - Kontrol stimulus b. Gaya hidup dan pengobatan di rumah. 2. Medikamentosa a. Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam, dan Estazolam) b. Non benzodiazepine (Chloral-hydrate, Phenobarbital)

  15. Komplikasi Insomnia • Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah. • Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih lambat. Sehingga meningkatkan reaksi kecelakaan. • Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau depresi. • Kelebihan berat badan atau kegemukan. • Daya tahan tubuh yang rendah • Meningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, contohnya tekanan darah yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes

  16. F51.1 Hipersomnia non organik • Hipersomnia adalah bertambahnya waktu tidur sampai 25% dari pola tidur yang biasa. • Gejala : • Rasa kantuk siang hari yang berlebihan atau adanya serangan tidur dan atau transisi yang memanjak dari saat mulai bangun hingga sadar penuh. • Terjadi setiap hari, lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu lebih pendek. • Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukan gejala rasa kantuk pada siang hari.

  17. F51.1 Hipersomnia non organik • Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan psikis ditujukan untuk depresi, gangguan ingatan atau tanda-tanda kelainan neurologis. Pemeriksaan CT scan atau MRI dilakukan pada penderita dengan tanda-tanda kelainan neurologis. • Pengobatan Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

  18. F51.2 Gangguan jadwal tidur non organik • Gangguan ini timbul akibat ketidakcocokan antara ritme sirkadian normal dan siklus tidur-terjaga normal yang dituntut oleh lingkungan. • Ditandai dengan : • Pola tidur-jaga dari individu tidak seirama dengan pola tidur-jaga yang normal bagi masyarakat setempat. • Insomnia pada waktu orang-orang tidur dan hipersomnia pada waktu kebanyakan orang jaga, yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek. • Adanya gejala gangguan jiwa lain seperti cemas, depresi. • Pengobatan Kronoterapi dan Sedatif-hipnotik

  19. F51.3 Somnambulisme (Sleepwalking) • Somnambulisme adalah gangguan tidur sambil berjalan, yang merupakan gangguan perilaku yang terjadi dalam tahap mimpi dari tidur. • Penyebab • Kurang tidur (sleep deprivation) • Jadwal tidur yang tidak teratur/kacau (chaotic sleep schedules) • Demam (fever) • Stres atau tekanan (stress) • Kekurangan (deficiency) magnesium • Intoksikasi obat atau zat kimia • Pencegahan dan pengobatan Tidak ada pengobatan dan cara pencegahan yang pasti.

  20. F51.4 Teror tidur (night terrors) • Night terror adalah suatu kondisi terbangun dari sepertiga awal tidur malam, biasanya diikuti dengan teriakan dan tampakan gejala cemas yang berlebihan, berlangsung selama 1 – 10 menit. • Gejala Dalam episode yang khas, penderita akan terduduk di tempat tidur dengan kecemasan yang sangat dan tampakan agitasi serta gerakan motorik perseverativ (seperti menarik selimut), ekspresi ketakutan, pupil dilatasi, keringat yang berlebihan, merinding, nafas dan detak jantung yang cepat. • Kriteria DSM-IV untuk Night Terror : • Episode berulang dari bangun secara tiba-tiba dari tidur, biasanya berlangsung pada sepertiga awal tidur dan dimulai dengan teriakan yang panik. • Ketakutan yang sangat dan tanda-tanda sistem autonomik yang meningkat seperti takikardi, bernafas dengan cepat, dan keringat dalam setiap episode. • Tidak responsif secara relatif terhadap dukungan orang sekitar untuk menenangkan disaat episode. • Tidak dijumpainya mimpi yang dapat diingat dan timbulnya amnesia terhadap episode. • Episode-episode serangan dapat menyebabkan distress tang tampak secara klinis dan ketidak seimbangan dalam lingkungan, pekerjaan dan dalam aspek lain. • Gangguan tidak disebabkan oleh efek psikologis suatu zat secara langsung (seperti penyalahgunaan zat atau untuk medikasi) ataupun dalam suatu kondisi medis umum.

  21. F51.4 Teror tidur (night terrors) • Pengobatan • membiasakan rutinitas tidur yang baik dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. • membangunkan anak sebelum waktu terjadinya night terror. • obat tidur.  • Komplikasi dan Prognosis Komplikasi dari gangguan ini dapat dijumpai ketidakseimbangan hubungan penderita dalam lingkungan sosial. Prognosis dari pasien dengan night terror adalah baik, karena gangguan ini memiliki kecenderungan untuk hilang sendiri.

  22. F51.5 Mimpi buruk (nightmare) • Gangguan ini terdiri dari terjaga dari tidur yang berulang dengan ingatan terperinci yang hidup akan mimpi menakutkan. • Gambaran klinis berikut adalah esensial untuk diagnosis secara pasti terhadap mimpi buruk, yaitu: • Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali secara terperinci dan jelas (vivid), • Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar dan mampu mengenali lingkungannya. • Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan penderitaan yang cukup berat bagi individu. • Psikoterapi dan pengobatan perilaku merupakan metode pengobatan paling efektif.

  23. F52.0 DisfungsiSeksual Gangguandisfungsiseksualadalahmasalah yang menggangguinisiasi, penyempurnaan, ataukepuasanseksual.

  24. Fase-fasetersebutsecaraberurutanadalah: • Fase-fasetersebutsecaraberurutanadalah: • Hasrat: nafsuataufantasitentangseks. • Keterangsangan: perubahanfisikuntukmempersiapkantubuhuntukmelakukanhubungandankenikmatanseksual yang menyertainya • Orgasme: responfisik yang mengarahpadapuncakkenikmatandanpelepasanketeganganseksual • Resolusi: relaksasifisikdisertaidenganperasaansejahteradankepuasan

  25. Ada sembilandisfungsiseksual yang saatiniteridentifikasi: • F52.0 Kurangatauhilangnyanafsuseksual • F52.1 Tidakmenyukaidantidakmenikmatiseks • .10 Tidakmenyukaiseks • .11 Tidakmenikmatiseks • F52.2 Kegagalandarirespons genital • F52.3 DisfungsiOrgasme • F52.4 Ejakulasidini • F52.5 VaginismusNonorganik • F52.6 DispareuniaNonorganik • F52.7 Doronganseksual yang berlebihan • F52.8 Disfungsiseksuallainnya, bukandisebabkanolehgangguanataupenyakitorganik • F52.9 Disfungsiseksual YTT, bukandisebabkanolehgangguanataupenyakitorganik

  26. F52.0 Kurangatauhilangnyanafsuseksual GangguanHasratSeksualHipoaktif: • Gangguanhasrat seksual hipoaktif (hypoactive sexual desire disorder/ HSDD). • HSDD dicirikanolehkegagalanuntukmemulaiataumeresponinisiasipasanganuntukaktivitasseksual. 

  27. F52.1 Tidakmenyukaidantidakmenikmatiseks GangguanKeenggananSeksual • Gangguankeengganan seksual (sexual aversion disorder) adalahgangguan yang ditandaidengan rasa jijik, takut, muak, ataukurangnyakeinginandalamhubungan yang melibatkankontakkelamin. • Keenggananseksualdapatseumurhidup (selaluhadir) ataudiperolehsetelahpengalamantraumatiksituasional (denganmitratertentuataudalamkeadaantertentu) atauumum (terjadidenganpasanganmanapundandalamsegalasituasi). Keenggananseksualdapatdisebabkanolehfaktorpsikologisataukombinasifaktorfisikdanpsikologis. GangguanKeterangsanganSeksualWanita • Gangguanketerangsangan seksual wanita (female sexual arousal disorder/ FSAD) adalahketidakmampuanberulangwanitauntukmencapaiataumempertahankanrespon lubrikasi danpembesaran yang cukupselamaaktivitasseksual

  28. F52.2 Kegagalandarirespons genital DisfungsiEreksi • Disfungsi ereksi (DE) adalahketidakmampuan yang konsistenuntukmencapaiataumempertahankanereksi yang cukupuntukmemungkinkanhubunganseksual yang memuaskan. Priayang berbedamengalamipola DE yang berbeda. • Disfungsiereksidapatterjadisebagaibagiandarigangguan mental ataumerupakangejaladarigangguan lain, seperti disfungsi seksual karenakondisimedisumumataudisfungsiseksual yang dipengaruhiobat. • DoronganSeksual • Dorongan seksual (sexual drive) adalahkeinginanpribadidansubyektifatau rasa kesiapanuntukmemilikipengalamanerotoseksual

  29. F52.3 DisfungsiOrgasme GangguanOrgasmeLaki-Laki • Gangguan orgasme laki-laki adalahketidakmampuan yang persistenatauberulanguntukmencapai orgasme meskipunmelakukankontakseksual lama. Kondisiiniadalahsalahsatu disfungsi seksual, bersamadengan ejakulasi dini, dispareunia, danlainnya. GangguanOrgasmeWanita • Gangguan orgasme wanita adalahketidakmampuanpersistenatauberulangdariseorangwanitauntukmengalami orgasme setelahgairah seksual danstimulasiseksual yang memadai. Kondisiinimemengaruhikualitaspengalamanseksualwanita. Anorgasmia • Anorgasmiaadalahketidakmampuanuntukmencapai orgasme. Secaramedisdibedakansebagai gangguan orgasme wanita dan gangguan orgasme laki-laki.

  30. F52.4 Ejakulasidini EjakulasiDini • Ejakulasi dini (ED) atauejakulasiprematurmengacupadakeluarnyacairanmani (ejakulasi) yang persistenatauberulangdenganstimulasiseksual minimal sebelum, pada, atausesaatsetelahpenetrasi, sebelum orang menginginkannya, danlebihawaldari yang diharapkannya. • Ejakulasidiniadalahkeluhanumumdanumumnyadikaitkandengangejalapsikologis, terutamakecemasankinerjadan rasa bersalah.

  31. F52.5 VaginismusNonorganik • Vaginismusmerupakansuatukeadaandisfungsiseksualdimanaterdapatkejangotot yang abnormal padasepertiga vagina bagianluardanbagiandalam vagina. a. Kejadianini yang akanmengakibatkanterhambatnyarutinitasbercinta. • Vaginismusbisamenyerangwanitadenganvariasiusia. Mulaidariusiaketikaseorangwanitasudahaktifsecaraseksual, sampaiwanita yang sudahberusialanjutatautua. Dan diduga, sekitar 2-3 persenwanitadewasamengalamivaginismus.

  32. F52.6 DispareuniaNonorganik Dispareunia • Dispareuniaadalahnyeri di vagina ataupinggul yang dialamiselamahubunganseksual. Dispareunialebihseringterjadipadawanitadibandingkanpria, tetapidapatmenjadipenghambataktivitasseksual genital padakeduajeniskelamin. • Padawanita, dispareuniadapatdisebabkanoleh vaginismus atau trauma urogenital lokalataukondisiperadangansepertirobekan hymen, laserasi labial, uretritis, ataukondisiperadanganpadakelenjar labial atau vagina (vaginitis). Kadang-kadang, reaksialergiterhadapspermisidaataukondomjugadapatmenggangguhubunganseksual. Padawanita, penyebabdispareuniabiasanyafisikdanberhubungandenganinfeksipadakelenjarprostat (prostatitis), saluranakencing (sistitis), atau testis. Ereksi menyakitkanmungkinakibat penyakit Peyronie, yang ditandaiolehperubahanfibrotikpadabatang penis yang mencegahtercapainyaereksi normal.

  33. F52.7 Doronganseksual yang berlebihan Nymphomania • Nymphomania adalahkondisi di manaseorangwanitaataupriatakmampumenahanhasratseksualnya. Hal ini yang menyebabkansipenderitaberhubunganseksualdengansiapapun. • Penyebab pastidaripenyakitinibelumdiketahui. Beberapaahlikesehatandanpsikiatriberpendapatbahwapenyakitinidisebabkanoleh trauma di masakecil. Ahli lain menyatakanpenyakitinidisebabkansipenderitainginmelarikandiridarikekosonganemosi. • Gejala • Keinginanseksual yang berlebihandanpenderitaberulang kali gagaluntukmengendalikannya. • Perawatan • Perawatandiperlukanjikapenderitamemangbenar-benarmengalami penyakit ini.   • Satyriasis atau Hiperseks • Menurutterjaemahandarikamus, Satyriasis (baca: seytu'rIusis) adalahsuatukeabnormalangairahseksual yang intense daripadalelaki. IstilahiniberasaldaribahasaYunani "satyros" yang berarti "satyr." DalamMitologiYunani, satyr merupakanmahlukseparuhmanusiadanseparuhkambing yang merupakanikonperilakuseksual yang acapmembuatkeonaran.

  34. F52.8 Disfungsiseksuallainnya, bukandisebabkanolehgangguanataupenyakitorganik • Disfungsiseksualataukerusakanseksualadalahkesulitan yang dialamiolehindividuataupasangandalamsetiaptahapkegiatanseksual yang normal, termasukkesenangan/kepuasanfisik, keinginan, preferensi, gairahatauorgasme. Disfungsiseksualdapatmemilikidampakbesarpadakualitaskehidupanseksualindividu. Melaluisejarahseksualdanpenilaiankesehatanumumdanmasalahseksuallainnya (jikaada) sangatpenting.. Menilai (kinerja) kecemasan, rasa bersalah, stresdankhawatirmerupakanbagian integral daripengelolaan yang optimal daridisfungsiseksual. Banyakdisfungsiseksual yang didefinisikandidasarkanpadamanusiasiklusresponseksual, diusulkanoleh William H. Masters dan Virginia E. Johnson, dankemudiandimodifikasioleh Helen Singer Kaplan.

  35. F52.9 Disfungsiseksual YTT, bukandisebabkanolehgangguanataupenyakitorganik • Perubahanfungsiseksual yang dipandangsebagaitidakmemuaskan, tidakmenguntungkan, tidakmemadai • Perubahanmerusakpadaresponseks • Gangguangairahseksualdanperubahanpsychophysiologic yang mencirikansiklusresponseksualdanmenyebabkanpenderitaandankesulitanditandai interpersonal. (APA, DSM-iv, 1994)

  36. F.53 GangguanJiwadanPerilaku yang BerhubungandenganMasaNifas YTK • Timbuldalam 6 mggsetelahpersalinanonsetbiasanyahrke 3-10; 50% padaanak k2-2/> • Ringan : Depresi; berat : psikotik • Ggn hormonal; rejeksi-hostilitasthdkehamilan & bayi • Insomnia, gelisah, iritabilitas-labilitasemosi; bingung, curiga, makan (-), rasa bersalahtakrawat/takmampuurusbayi • BisaB.diri, infantisid; P/baik; jrgberulang

  37. F.54Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain

  38. Contoh dari kategori ini meliputi : • Asma penyakit kronis dimana saluran udara bronkus di paru-paru menjadi menyempit dan bengkak, sehingga individu menjadi sulit untuk bernapas. • Dermatritis peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.

  39. Peptic ulcer  luka terbuka yang terjadi di dalam lapisan perut, bagian atas usus kecil atau esophagus. • Irritable bowel syndrome (IBS) gangguan umum pada usus besar. • Ulcerative colitis penyakit peradangan usus yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. • Urticaria suatu reaksi pada kulit yang timbul mendadak (akut) karena pengeluaran histamin yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan perembesan cairan dari pembuluh darah.

  40. PenyalahgunaanZat yang tidakMenyebabkanKetergantungan • Penyalahgunaan zat adalah suatu perilaku mengkonsumsi atau menggunakan zat – zat tertentu yang dapat mengakibatkan bahaya pada diri sendiri maupun orang lain. • Menurut DSM, peyalahgunaan zat melibatkan pola penggunaan berulang yang menghasilkan konsekuensi yang merusak.

  41. Beberapazat yang peyalahgunaannyatidakmenyebabkanketergantungan: • Pencahar (laksatif). Zatatauobat yang merangsangpercepatangerakanususbesar. Penyalahgunaanpencahar (laxative abuse) adalahpenggunaanberlebihanzat-zattersebut, khususnyaobatperangsangberbasispencahar, untukberbagaikeperluan. Obatpencahar yang digunakansebagaipenurunberatbadanterutamadisalahgunakanoleh orang-orang yang memilikigangguanmakan.

  42. Analgetika Cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga Obat yang mengurangi atau  melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.).

  43. Vitamin Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.

  44. Steroida Steroid telah digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan termasuk nafsu makan yang rendah, AIDS, pertumbuhan tulang, kondisi kronis wasting akibat kanker, keterlambatan pubertas, dan lain-lain.

  45. F59 Sindromperilaku yang tidaktergolonkan yang berhubungandengangangguanfisiologisdanfaktorfisik

  46. BRUXISM • Definisi bruxism menurutThe Academy of Prosthodontics, 2005 yaituparafunsionalgrinding darigigi-gigi, suatukebiasaan yang tanpadisadaridanberulangatautidakberaturan (spasmodik), non fungsionalgrindingatauclenching, • Fenomenabruxism yang merujukpadakeadaanyaitumengerotkangigi-gigi (grinding)ataumengatupkandengankerasrahangatasdanbawah (clenching).

  47. Penyebab • Faktorpsikologis Etiologidari bruxism termasukkebiasaan, stress emosional (misalnyaresponterhadapkecemasan, ketegangan, kemarahan, atau rasa sakit), parasomnia (gangguantidur yang munculpadaambangbatasantarasaatterjagadantidur, misalnyagangguanmimpiburukdangangguantidursambilberjalan). Saatmuncul rasa frustasidanmarah, perasaaniniharusdisalurkan agar individumerasanyaman. Dalamkeadaanmarahindividumelampiaskandenganmenggigitsesuatu. Bruxism merupakankebiasaanburuk yang merupakanmekanismeuntukmendapatkankepuasantersebut. • Faktormorfologi Oklusigigigeligidananatomi skeletal orofasialdianggapterkaitdalampenyebabdari bruxism. Perbedaanoklusal, gangguanoklusal yang bentuknyadapatberupa trauma oklusalataupuntonjol yang tajam, gigi yang maloklusisecarahistorisdianggapsebagaipenyebab paling umumdari bruxism. Disharmonilokalantarabagian-bagiansistemalatkunyah yang berdampakpadapeningkatan tonus otot di region tersebutjugadipandangsebagaisalahsatuetiologi yang hinggasaatinimasihdapatditerimabanyakkalangan. • Faktorpatofisiologis Bruxism kemungkinanterjadiakibatkelainanneurologisyaituketidakmatangansistemneuromuskularmastikasi, perubahankimiaotak, alkohol, trauma, penyakit, danobat-obatan.

  48. Gejala • Grinding gigisaattidur, ditandaidengansuara yang cukupkeras • Gigi yang rata / aus, retakatauterkelupas • Kerusakan enamel gigi, memperlihatkanlapisandalamgigiAnda • Gigi sensitivitaspadapanas, dingin, ataumanis • Rahangsakitatautegangpadaototrahanganda • Sakitpadatelinga (karenasebagianstruktursenditemporomandibularsangatdekatdenganlubangtelinga, menyebabkan referred pain ataunyerimenjalardarilokasi yang berbedadarisumbernya) • Sakitkepala • Nyeriwajahkronis Akibat • Bruxism dapatmenyebabkanabrasi (aus) permukaangigi-gigipadarahangatasdanrahangbawah, baikitugigisusumaupungigipermanen. • Lapisan email (lapisanterluardarigigi) yang melindungipermukaanatasgigihilang, sehinggadapattimbul rasa ngilupadagigi-gigitersebut • Kerusakanpadajaringan periodontal (jaringanpenyanggagigi), maloklusi, patahnyagigiakibattekanan yang berlebihan, dankelainanpadasendiTemporo Mandibular Joint (sendi yang menghubungkanrahangbawahdantulangkepala).

  49. Perawatan • Biasanyakasus-kasus bruxism terlambatdidiagnosakarenapenderitatidakmenyadaribahwamerekamemilikikebiasaantersebut. Untukperawatankasusinidoktergigimemberikan night-guard dandigunakansaattidurpadamalamhari. Alatiniakanmembentukbatasantaragigi-gigirahangatasdanrahangbawahsehinggatidakakansalingberadu. Pemakaianalatiniakanmencegahkerusakan yang lebihjauhpadagigi-geligidanmembantupasiendalammenghentikankebiasaanburuknya. • Bilapenyebabutamadari bruxism adalahstres, makamelakukankonsultasidenganpsikologmerupakansalahsatuhal yang dapatmembantudalammenghilangkankebiasaanburukini

  50. QUIZZZZZZ ZUDAH ZIAPPPPPP?????

More Related